Articles

Apa yang Kita Simpan di Lumbung Hati Kita?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Apa yang Kita Simpan di Lumbung Hati Kita?

Hidup itu seperti musim. Ada masa kelimpahan, ada juga musim kekeringan. Tapi apakah kita sudah siap menghadapinya?

Yusuf, anak Yakub, dikenal karena hikmatnya. Ketika Mesir mengalami masa kelimpahan selama tujuh tahun, Yusuf tidak terlena. Ia tahu, masa paceklik akan tiba. Maka ia menyimpan gandum dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk musim sulit yang akan datang. Apa yang ia lakukan bukan hanya cerdas secara ekonomi, tetapi mencerminkan prinsip rohani yang penting: apa yang kita simpan sekarang, itulah yang akan menjadi makanan kita nanti.

Kita pun begitu. Setiap hari, kita sedang menyimpan sesuatu di “lumbung hati” kita. Pertanyaannya: apa yang sedang kita kumpulkan?
Apakah Firman Tuhan yang meneguhkan hati, atau justru berita-berita negatif, keluhan, komentar toxic di media sosial yang tanpa sadar kita serap?

“Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.”.
Hati kita adalah gudang, tempat di mana benih Firman Tuhan bisa tumbuh, atau sebaliknya—menjadi tempat sampah emosi, kekhawatiran, dan ketakutan.

Firman Tuhan ibarat gandum. Kalau kita rajin mengisi hati dengan Firman, saat kesulitan datang, kita punya stok iman, pengharapan, dan ketenangan. Kita bisa berkata dengan yakin seperti Pemazmur, “Aku tidak akan takut, sekalipun aku harus berjalan dalam lembah kekelaman.”

Sebaliknya, kalau hari-hari ini kita hanya dipenuhi berita politik yang panas, kecemasan soal ekonomi, dan keluhan hidup, maka waktu masalah datang, yang muncul dari dalam kita adalah kepanikan, kekecewaan, dan ketidakberdayaan.

Garbage in, garbage out…

Yusuf tidak menyimpan gandum pada saat musim paceklik. Ia menyiapkannya jauh sebelum bencana itu datang. Saat kelimpahan, Yusuf menabunh. Itu kuncinya.

Banyak orang baru membaca Firman Tuhan ketika sedang mengalami masalah. Itu tidak salah, tetapi sangat terbatas. Kalau kita sudah menyimpan lebih dulu, saat badai datang, kita tidak panik, karena kita tahu bahwa Tuhan yang menggandeng kita di masa kelimpahan, adalah Tuhan yang sama di musim sulit.
Kita sudah punya pengalaman dan terampil mengatasinya.

“Ia akan menjadi keamanan pada zamanmu, persediaan yang berlimpah-limpah akan keselamatan, hikmat dan pengetahuan; takut akan TUHAN, itulah harta benda Sion.”

Perhatikan: persediaan yang berlimpah-limpah akan keselamatan, hikmat, dan pengetahuan. Tuhan ingin kita punya cadangan iman, bukan panik mendadak waktu masalah muncul.

Anugerah Tuhan itu seperti udara. Selalu tersedia setiap saat. Kalau hari ini kita belajar mengandalkan Tuhan, mempercayai kebaikan-Nya, maka esok hari pun—yang akan menjadi hari “sekarang” saat tiba waktunya—kita akan tetap menemukan anugerah-Nya bekerja.

Daud memuji Tuhan, “Pada masa bencana mereka tidak akan mendapat malu, dan pada masa kelaparan mereka akan dikenyangkan.”
Ini bukan janji kosong. Inilah warisan bagi mereka yang mengandalkan Tuhan dan memelihara hati mereka dengan Firman.

Jadi yuk, kita isi lumbung hati kita dengan Firman Tuhan. Tidak perlu menunggu waktu khusus atau seminar besar. Mulailah dari membaca satu ayat sehari, merenungkannya, dan mengizinkan Roh Kudus menanamkan kebenaran itu di dalam hati. Sedikit demi sedikit, itu akan menjadi cadangan rohani yang kaya.

Dan ketika nanti musim paceklik datang, kita tidak akan goyah. Karena kita tahu, Tangan Tuhan tetap menggandeng kita, dan kita memiliki bekal cukup untuk tetap kuat dan berdiri tegak.

Karena seperti kata pepatah, “Waktu terbaik menanam pohon adalah 20 tahun lalu. Waktu terbaik kedua adalah hari ini.”

Selamat menanam!
Seruput kopi cantik sambil mengisi hati dengan kebenaran….

God is too good to be unkind and He is too wise to be mistaken. And when we cannot trace His hand, we must trust His heart.” – Charles Spurgeon

“Allah terlalu baik untuk menjadi tidak ramah dan terlalu bijak untuk berbuat salah. Dan ketika kita tidak dapat melihat tangan-Nya, kita harus mempercayai hati-Nya – Charles Spurgeon.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN


#seruputkopicantik
#yennyindra
#Inspirasi Kebaikan #MotivasiKebaikan
#PribadiBerkualitas #BerbagiDenganSesama

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
BOUNDARIES
Apa Yang Kita Percayai Tentang Jati Diri & Masa Depan Kita?
“HEALING WORSHIP TOUR”* * – Bagaimana Cara Mendengarkan Suara Tuhan?