Articles

Roh Kudus, Sahabat Terdekatku—Lebih dari Sekadar Pengalaman ….

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Roh Kudus, Sahabat Terdekatku—Lebih dari Sekadar Pengalaman ….

Saya masih ingat betul saat pertama kali saya berbahasa roh. Rasanya… luar biasa! Saya menitikkan air mata terharu, tersungkur, dan hati saya meluap penuh sukacita. Seolah langit terbuka dan saya disentuh langsung oleh hadirat Tuhan.

Tapi lama-lama, sadar… itu baru permulaan. Saya hanya mencicipi awalnya saja, belum benar-benar mengenal Pribadi agung di balik pengalaman itu—Roh Kudus.

Terlalu sering kita menjadikan Roh Kudus seperti alat. Kalau sudah bisa berbahasa roh, kita merasa “sudah sampai.”
Tujuan Sudah Tercapai. No!!!

Itu baru pintu masuk ke dunia rohani. Seperti bayi yang baru lahir, kita perlu bertumbuh, belajar mendengar suara-Nya, dan melibatkan Dia dalam setiap aspek kehidupan kita.

“As a man thinks in his heart, so is he. – Seperti seseorang berpikir dalam hatinya, demikianlah dia”

Cara kita memandang Roh Kudus sangat menentukan cara kita berelasi dengan-Nya. Jika kita hanya mengejar kuasa-Nya, mengharapkan mujizatnya semata maka kita akan kecewa….itu sekedar puncak gunung es yang terlihat di permukaan.

Di bawah laut masih tersimpan gunung besar yang menyimpan berbagai kelimpahan, kuasa dan hal-hal dahsyat yang semestinya bisa kita nikmati. Syaratnya?
Bangun hubungan pribadi yang intim dengan-Nya.
Dialah Roh Penolong yang dikirim Bapa untuk menuntun, membimbing serta mengarahkan kita. Dia tidak pernah membiarkan atau meninggalkan kita.
Namun Dia juga pribadi yang sopan dan lembut. Dia tidak petnah memaksakan kehendak-Nya.
Tergantung apakah kita mengundang-Nya untuk bejerjasama serta mengijinkan-Nya untuk berkarya dalam kehidupan kita.

Jika kita menyadari, Dia adalah Sahabat sejati yang tinggal di dalam kita, hidup kita pun akan diubahkan dari dalam.
Roh Kuduslah satu-satunya Sahabat Sejati yang terus akan menemani kita, hingga kita kembali ke rumah Bapa..

Siapa orang terdekat kita?
Suami? Anak? Orangtua? Sohib?
Percayalah…. saat kita meninggal, kita akan berangkat sendirian. Suami, anak, orangtua apalagi sahabat hanya mengantar hingga ke persemayaman yang terakhir.
Siapa yang tetap menemani kita?
Roh Kudus!
Karena siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. 1 Korintus 6:17 (TB)

Bulan 30 Desember 2009, kami sekeluarga terjebak di padang belantara Western Australia saat hendak menuju Pinnacles. Cuti libur di Aussie sejak 29 Desember hingga Senin 3 Januari 2010.
Mobil Camry sewaan kami selip.
Tidak ada signal HP, saat itu masih menggunakan GPS Garmin. Kami tersesat di hamparan tabah kosong yang belum digarap. Tidak ada bangunan, tidak ada manusia dan tidak ada mobil lewat karena kami cukup jauh dari jalan raya. Yang ada hanya kangguru yang berkali-kali lewat.

Secara nalar logika, semua jalan buntu. Di luar kota besar Australia, jalanan sangat sepi. Lebih banyak domba daripada manusianya.
Kami hanya bisa berdoa minta mujizat pertolongan Tuhan.
Apa yang terjadi?
Keesokan paginya ada mobil Jeep besar datang, melewati tempat kami terdampar. Pabrik nereka berlawanan arah tetapi Roh Kudus menuntun mereka agar berputar agar bertemu dengan kami.
Bukankah sungguh luar biasa? Roh Kudus tidak pernah terlambat atau gagal. Tepat ketika kami sudah bersiap-siap menyiapkan koper cabin untuk meninggalkan mobil kami untuk mencari pertolongan dan menyelamatkan diri!

Zakharia 4:6-7 mengajarkan:
“Bukan dengan kekuatan, bukan dengan kuasa, tetapi dengan Roh-Ku, firman TUHAN semesta alam… Gunung besar akan menjadi dataran!”

Masalah besar sekalipun akan tunduk saat kita berjalan bersama Roh Kudus. Tapi sayangnya, banyak orang percaya tidak mengenal Pribadi ini. Kita sibuk mengejar mujizat, tanpa membangun hubungan dengan Sang Pembuat mujizat.

Yesus sendiri tidak memulai pelayanan-Nya tanpa Roh Kudus. Ia dibaptis, Roh turun ke atas-Nya. Ia dipimpin Roh ke padang gurun, dan kembali dalam kuasa Roh. Sebelum naik ke sorga, Ia berkata:
“Tinggallah di Yerusalem sampai kamu diperlengkapi dengan kuasa dari tempat tinggi.” (Lukas 24:49)

Kuasa itu bukan sekadar kemampuan supranatural—itu Pribadi Allah sendiri yang tinggal di dalam kita!

Pernahkah kita menyapa-Nya pagi hari?
“Selamat pagi, Roh Kudus. Terima kasih Engkau menyertai saya saat tidur dan memberkatinya. Apa yang Engkau ingin sampaikan hari ini? Saya mau menyelaraskan hidupku dengan rancanganMu.”

Ketika saya mulai berbicara kepada-Nya seperti seorang Sahabat, hidup saya berubah. Saya mendapatkan arahan dalam keputusan penting, kekuatan saat lemah, dan tuntunan dalam pelayanan.

Dia Allah. Dia Pribadi. Dia Sahabat. Dan saat kita menyambut Dia sebagai Sahabat sejati, bahkan gunung terbesar pun akan menjadi dataran.

“The reason the world is not seeing Jesus is that Christian people are not filled with Jesus. They are satisfied with attending meetings weekly, reading the Bible occasionally and praying sometimes. It is an awful thing to see people who profess to be Christians live lifeless, powerless, and Christless lives.” —Smith Wigglesworth.

“Alasan dunia tidak melihat Yesus adalah karena orang Kristen tidak dipenuhi oleh Yesus. Mereka puas hanya menghadiri pertemuan mingguan, membaca Alkitab sesekali, dan berdoa kadang-kadang. Sungguh tragis melihat orang yang mengaku Kristen hidup tanpa kehidupan, tanpa kuasa, dan tanpa Kristus.” —Smith Wigglesworth.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Anugerah Penugasan, Rahasia Sukses Yang Penuh Damai Sejahtera.
Apa Yang Anda Lihat?
Benih Iman & Mujizat!