Benar & Salah Berdasarkan Standar Tuhan, Bukan Dunia.
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Benar & Salah Berdasarkan Standar Tuhan, Bukan Dunia.
Banyak orang yang masih memiliki pemahaman, seolah doa adalah penyelesaian segala-galanya, tanpa ada tindak lanjut lagi, seolah melempar tanggung jawab kepada Tuhan.
Pokoknya, jika sudah berdoa maka tugas selesai.
Sekarang jadi tugasnya Tuhan untuk membereskan.
Sesungguhnya doa adalah cara untuk kita menimba hikmat-wisdom, agar dapat melihat permasalahan dengan cara pandang Tuhan dan tahu tindak lanjut apa yang harus dilakukan supaya solusi tercipta dan rencana-Nya digenapi.
*****
Budi melakukan pencurian, menggunakan uang perusahaan, tertangkap dan dilaporkan kepada pihak yang berwajib.
Mengherankan sekali, ketika Budi dan keluarganya, bersikap seolah-olah ini pencobaan dari Tuhan, supaya mereka belajar lebih sabar dan tahan uji.
Tanpa malu dan tanpa rasa bersalah. Justru bersikap sebagai korban-victim seakan-akan dia yang perlu dikasihani.
Gubraaakkk….
Itu bukan pencobaan dari Tuhan, melainkan konsekuensi karena mencuri milik orang lain.
Selama berbulan-bulan mark-up nota pembelian, kongkalikong dengan bengkel mobil, yang dibeli sparepart baru, dapat notanya, tetapi ternyata spare-part tsb tidak dipasang, melainkan dijual lagi dan uangnya masuk kantong.
Yang dipasang tetap sparepart lama, yang dilaporkan rusak, padahal masih bisa digunakan. Sedikit diperbaiki, lalu dipasang lagi.
Sampai di audit, ketahuanlah modus penipuannya.
Dan jumlahnya cukup besar. Itu dosa bro…. ! Tuhan tidak suka!
Semua sudah direncanakan, dilakukan dengan sengaja.
Tetapi dipertontonkan sedemikian rohaninya, seolah-olah dia diperlakukan tidak adil dan Tuhan yang salah.
Tuhan yang mencobai….
Hebohnya lagi, mereka berdoa puasa, supaya dilepaskan dari konsekuensi korupsinya.
Tidak ada rasa malu sama sekali, didukung teman-teman yang biasa ikut menikmati traktiran dari uang korupsi itu.
Tuhan berduka melihat tingkahnya!
Standar kebenaran sejati itu Tuhan dan Firman-Nya, yang tidak berubah, dahulu, sekarang sampai selamanya.
Meski keluargamu dan teman-temanmu menganggapmu tidak berdosa, tetapi Tuhan tidak bisa ditipu.
******
Masih banyak orang yang tidak paham, bahwa dalam hubungan kita dengan Tuhan, ada bagian kita dan ada pula bagian Tuhan.
Teman lain minta didoakan agar dapat bersikap lebih sabar, tidak terburu-buru mengambil keputusan.
Akibat tergesa-gesa, dia salah mengambil keputusan yang mengakibatkan kerugian ratusan juta rupiah. Menyesal.
Menjadi sabar, tidak ‘grusa-grusu’ kata Orang Jawa, alias tidak terburu-buru, itu bukanlah hasil didoakan melainkan buah yang didapat akibat perubahan Pola Pikir- Mindset baru, karena mengadopsi nilai-nilai baru, yaitu Kebenaran Firman Tuhan.
Guru-guru Charis senantiasa mengajarkan, Lebih baik terlambat daripada terlalu cepat.
Jika apa yang kita inginkan diambil orang bagaimana dong?
Tuhan senantiasa punya stok yang lebih dari cukup, kan seluruh alam semesta itu milik-Nya.
Tuhan menghargai kesetiaan dan motivasi hati kita untuk mentaatinya. Tuhan bisa memberikan gantinya yang jauh lebih baik daripada apa yang bisa kita pikirkan.
Dengan membaca, mendengarkan dan mempraktikkan Firman Tuhan, kita sedang memprogram pikiran kita dengan cara pikir Tuhan, menangkap hikmat – wisdom-Nya, dan menjadikannya menjadi bagian kehidupan kita.
Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, merupakan buahnya.
Ini bukan usaha semalam lho….
Dibutuhkan kerja, kemauan dan konsistensi untuk mengerjakannya hari demi hari agar dapat Rest In The Lord, beristirahat di dalam Tuhan.
Ini keputusan yang diambil dan kemauan untuk mentaati Firman Tuhan, seberapa pun harganya karena kita mau menjadi pribadi sesuai kehendak-Nya.
Tentu ada saatnya tergoda untuk berespon sesuai emosi dan keinginan sesaat, namun disitulah tantangannya, agar tetap memilih berdiri teguh di atas firman-Nya.
Dari pengalaman, mesti latihan. Trial & error. Tdk langsung lulus. Bahkan saat sudah lulus pun bisa sesekali terpeleset.
“Ga bosan Bu Yenny?”
Perubahan karakter semakin menyerupai karakter Tuhan itu, membuat kita menyukai diri kita sendiri. Orang-orang disekeliling kita merasakan perubahan itu, makin mengasihi dan menaruh rasa hormat. Mereka melihat Allah ada di dalam kita. Mereka ingin mengalaminya juga.
Semakin kita merasakan kemenangan-kemenangan pribadi yang diraih, perubahan karakter itu makin membuat kita bergairah ingin menjadi lebih dan lebih lagi, makin menyerupai Tuhan. Hidup jadi lebih ‘semeleh’, pasrah, penuh sukacita dan damai sejahtera.
Apa yang kita tabur itu kita tuai.
Hal-hal baik mengelilingi dan mengejar kita. Keberuntungan demi keberuntungan mengalir dan mengalir lebih lagi.
Tidak perlu seperti teman dalam kisah di atas, yang harus mencuri dan berbuat curang, demi memperoleh uang yang tidak halal, dengan menghidupi cara Tuhan – God’s Way, berkat mengalir dengan cara yang terhormat, manis, memuaskan, karena berjalan bersama Tuhan setiap hari dan kita bangga menjadi anak Tuhan.
Tuhan pun bangga: kita menjadi Terang Dunia!
Mau? Praktuk yuk….
It is our job to listen to God and let Him tell us what is going on and what we are to do about it – leaving the rest to Him to work out according to His knowledge and will, not ours – Joyce Meyer.
Tugas kita adalah mendengarkan Tuhan dan membiarkan Dia memberi tahu kita apa yang sedang terjadi dan apa yang harus kita lakukan – menyerahkan sisanya kepada-Nya untuk bekerja sesuai dengan pengetahuan dan kehendak-Nya, bukan sesuai dengan pengetahuan dan kehendak kita – Joyce Meyer.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan