Monthly Archives: Apr 2022

Articles

Investasi Rugi, Salahnya Tuhan?*

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Investasi Rugi, Salahnya Tuhan?

Di sekolah, dalam group discussion seorang teman bercerita, beberapa temannya kehilangan uang karena robot trading yang konon diprakarsai oleh sebuah institusi keagamaan. Leadernya yang mengajak mereka ikut. Awalnya senang, untungnya gede. Tapi saat raib, mereka kecewa.

Dan repotnya, saat yang ‘mengajak’ itu leader dari sebuah institusi keagamaan maka Tuhan ikut ‘dibenci dan disalahkan’.
Kita cenderung ‘menyamakan’ leader, pemimpin agama, orang yang mengaku beragama tertentu, dengan Tuhan.

“Ngakunya orang beragama…., koq kalau marah melebihi orang yang gak kenal Tuhan,” seorang teman tersinggung.

Padahal kita semua ini masih manusia biasa, bukan malaikat.
Dari pengalaman pribadi, saya merasakan, saat hubungan dengan Tuhan beres, saya cenderung lebih sabar. Tapi ketika jauh dari Tuhan, tidak jarang karakter lama menggoda, jauh lebih emosian.

Demikian pula soal uang dan investasi.
Kita sendiri yang ambil keputusan, terima keuntungannya, koq giliran rugi, Tuhan yang disalahkan?

Akhirnya setelah jatuh bangun, trial & error, saya mengambil keputusan: apa pun yang terjadi, untung or rugi, itu tanggung jawab saya!

Leader boleh membujuk, tapi sesungguhnya kita memang setuju, maka transfer uangnya. Kalau mau untungnya, ya mesti mau resikonya juga.

****
Sekian tahun lalu, saya belajar dari buku Anthony Robbins, T. Harv Eker dll cara mengatur keuangan.
Kalau ada uang lebih, mau berinvestasi itu dibagi.

Misal uang yang mau diinvestasikan itu 100, begini cara mengaturnya.

Berapa uang yang berani kita investasikan untuk yang high risk?
High Risk, resiko tinggi, tentu high return. Untungnya gede. Tapi kalau hilang, ya relakan. Jangan sampai mengganggu perekonomian keluarga, apalagi bisnis kita.

Kemudian tentukan berapa yang medium risk?
Medium tentu untungnya tidak sebesar yang high risk. Resiko kelas menengah.

Sisanya taruh di Low Risk, seperti deposito, tabungan dll. Kalau banknya bagus, super aman. Tapi bunganya keciiil, bisa lebih rendah dari inflasi. Duit kita menyusut tanpa disadari.
Tabungan sewaktu-waktu bisa diambil. Deposito tunggu jatuh tempo. Kadang saya lebih suka money market, setara deposito, pencairan bisa sewaktu-waktu, butuh 3 hari kerja.

Penting kita punya tabungan, asuransi dll. Saat ada kebutuhan mendesak, gak perlu ‘gedor-gedor pintu surga.’
Yang lebih penting lagi, Andrew Wommack mengajarkan, kita harus punya ‘rumah perbendaharaan alias tabungan’ agar Tuhan bisa memberkati kita.

Anthony Robbins memberi contoh, yang high risk 10.
Medium risk, 20 lalu sisanya Low risk 70.
Saat  yang high risk uang sebesar 10 ini ada keuntungan misal 2, jadi 12, yang 2 cepat-cepat diambil, dimasukkan ke low risk.
Demikian juga yang medium risk, saat ada keuntungan, segera ambil dan masukkan ke low risk.
Jadi resikonya tetap sama.

Yang sering terjadi, saat lihat keuntungannya besar, semua uang yang dimiliki, langsung dipindahkan ke high risk. Begitu habis, ludes semuanya.
Sejujurnya, ini lebih gampang diceritakan daripada dipraktekkan.

*****
Pada suatu hari minggu sekitar tahun 2005 – 2006, saya bertemu dengan Ani. Sebelumnya Ani pernah ikut investasi Seven Diamonds yang marak waktu itu, dan rugi. Karenanya, ketika ramai SwissCash, Ani menolak ikut.

Saya minta saran Ani. “Terserah”, sambil menceritakan pengalamannya.
Ketika itu P. Indra menyuruh saya hari Senin, transfer ikut Swisscash. Sungkan terus menerus dibujuk temannya.
“Ikut sedikit gapapa… Semua teman ikut lho, tinggal P. Indra.”

“Ci Yenny, Pendeta A dan jemaatnya juga ikut lho…” teman ini membujuk saya juga.

Tidak sedikit orang-orang yang memanfaatkan tokoh-tokoh agama untuk memuluskan bisnisnya.
Bangga sekali dengan Greg Mohr, guru saya di Charis, yang menolak tegas ‘persembahan’ mau pun namanya dimanfaatkan oleh orang-orang seperti itu, yang berusaha memanfaatkan nama Tuhan untuk kepentingan pribadi.
Dunia penuh godaan, butuh keteguhan hati untuk bisa berdiri diatas kebenaran–Nya.

Hari itu P. Surnarmo yang kotbah.
“Haregene di jaman modern seperti ini, masih ada orang yang percaya, uang bisa beranak besar-besaran tanpa bekerja…”

Pulang gereja, Ani langsung berkomentar,
“Itu lho… Langsung dijawab Tuhan…”

Kami pun selamat dari Swisscash. Batal transfer.
Apakah Tuhan selalu menyelamatkan dengan cara Supernatural seperti itu? Gak juga.

Tuhan ingin saya berhikmat, belajar dan tidak serakah. Apalagi saat itu pertumbuhan rohani saya belum seperti sekarang. Mudah tergiur untung besar, bahkan tidak bertanya dulu pada Tuhan, ini oke or tidak.

Jiwasraya saya ikut investasi juga. Untung gak besar. Orang Jawa itu gak pernah gak untung… Sudah rugi masih bisa bilang untung. Padahal itu punya pemerintah. Ya dikembalikan sich, dicicil dan lama. Daripada pusing saya pilih kembali secepatnya meski rugi.

****
Ada teman yang japri diskusi tentang investasi, setelah saya post artikel:

Tentu artikel ini bukan untuk yang jago di bidang keuangan tapi mungkin bisa membantu ibu-ibu seperti saya…

“Chris mama mau invest….. Oke ga?”

“Pokoknya gampang. Terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) ga? Kalau ga, gak usah! Jika tiba-tiba hilang, mau cari kemana? Investasi itu ambil bond pemerintah saja. Memang bisa naik turun. Mama ngerti kan, bond itu ada jatuh temponya. Kalau rugi ya diemin. Tunggu sampai jatuh tempo akan balik 100% lagi.”

Saya pegang prinsip itu. Dibantu juga oleh Relationship Manager (RM) beberapa bank. Saya lihat, yang hasilnya oke, simpan lebih besar di sana.
Reksadana ya pilih yang isinya perusahaan blue-chip.
Pilih bond yang jatuh temponya gak lama, biasa naik turunnya tidak terlalu drastis.

Semua gak ada yang pasti di dunia ini.
Saya bukan tipe yang berani… Pilih untung gak usah terlalu besar tapi aman. Enak makan enak tidur.
Pernah juga meski bond pemerintah, akhirnya cut-loss, jual rugi karena trendnya turun terus. Ngeri saya…. Jatuh temponya lama pula.
Sebel juga sama RM yang menyarankan ambil bond seri tersebut, ternyata rugi.

Akhirnya saya belajar, gak bisa menyalahkan orang lain. Itu sepenuhnya tanggungjawab saya sendiri.
Selama kita tidak mau mengakui kesalahan dan bertobat, artinya berbalik dari jalan yang salah dan mengubah pola pikir yang salah, kita akan stagnan, mandeg, jalan di tempat.
Jika bertobat, baru Tuhan bisa menolong kita.

Di dalam doa dan perenungan, saya mendapat pengertian baru,
Duit/harta itu kalau mau datang, gak ada yang bisa menghalanginya. Demikian pula, saat mau hilang, bisa hilang dalam sekejap.
Karena itu hati jangan melekat pada harta, karena sumber berkat kita yang sejati itu Tuhan sendiri.
Saya belajar jangan sampai semua itu membuat hidup saya tidak bahagia, stress dll. Itu menjadi penyebab berbagai penyakit.
Selama saya bersama dengan Tuhan, semua akan baik-baik saja.

Semakin dekat dengan Tuhan, makin banyak menyimpan firman Tuhan, hidup makin tenang dan Tuhan pertemukan dengan orang-orang baik dan tepat.
Teringat quotes ini:

When you flow with The Lord, you will find all things fall into place.

Ketika Anda mengalir dengan Tuhan, Anda akan menemukan segala sesuatu jatuh pada tempat yang seharusnya.

Bagaimana pendapat Anda?

“A wise person should have money in their head, but not in their heart.” Jonathan Swift.

Orang bijak seharusnya memiliki uang di kepala mereka, tetapi tidak di hati mereka.”  Jonathan Swift.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

“Apa yang akan Anda kehendaki?”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Apa yang akan Anda kehendaki?”

Salah satu aspek yang paling luar biasa dari penciptaan manusia oleh Allah, yaitu Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya sendiri. Kita serupa dengan Tuhan.
Kehendak Tuhan adalah memberi kita kehendak. Tanpa memiliki kehendak, kita tidak diciptakan menurut gambar-Nya.

“karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.”
Filipi 2:13 (TB).

Apa yang Tuhan kerjakan di dalam kehendak kita?
Bukankah Tuhan bekerja di dalam kita dengan keinginan untuk mengasihi, memberi, memaafkan, memberkati dan menyembuhkan?
Hidup Allah yang ada di dalam kita, semestinya hidup-Nya pula yang dijalani melalui kita!

“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.”
Yohanes 15:7 (TB).

JIKA kita tinggal di dalam Dia dan firman-Nya tinggal di dalam kita, kita bisa meminta apa yang KITA inginkan!!

Beberapa orang mengambil gagasan “itu bukan saya, itu Kristus,” sedemikian ekstrem sehingga mereka menjadi lumpuh, takut bahwa apa pun yang mereka pilih untuk dilakukan pastilah keinginan dari daging, bukan dari Tuhan. Hanya sedikit yang menyadari bahwa Tuhan-lah yang menciptakan keinginan, ide, dan inspirasi untuk “memiliki kehendak dan melakukan menurut kerelaan-Nya!”

Jangan salibkan kehendakmu!
Itu bukan dari iblis atau daging untuk berkehendak dan melakukan kesenangan-Nya! Anda bebas untuk bermimpi, memberkati, melayani, memberi dan memotivasi orang lain.
Anda tidak perlu minta tiga mimpi dan penglihatan, sebelum Anda melakukan sesuatu! Kehendak Anda telah ditebus! Gunakan untuk kemuliaan Tuhan.
Jangan serahkan semuanya pada Tuhan padahal sebenarnya Dia sudah menaruh semua kehendak-Nya di dalam ANDA.

“Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.”
2 Korintus 8:3 (TB).

[Repost ; “What will you will?”, – Barry Bennett, Penerjemah Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Sisi Pandang Lain Dari Metaverse

https://mpoin.com/

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Sisi Pandang Lain Dari Metaverse.

Papa saya pribadi yang luar biasa menurut saya, untuk ukuran orang di jamannya, lahir di tahun 1926. Beliau suka membaca, belajar dan dalam beberapa area, menguasai karena belajar secara otodidak.
Memainkan piano, biola dan belajar akuntansi secara mandiri. Double Book Keeping, katanya. Beliau suka mencipta lagu. Salah satunya menciptakan lagu untuk kota kami, “Kebumen Beriman.”
Oh ya… Papa selalu bercerita, beliau itu minimal juara ke 3 di sekolahnya. Mantan guru dan kepala sekolah pula.

Adik bungsu saya, Wihono Gustan, yang mewarisi papa, belajar memainkan drum, komputer secara otodidak.
Sementara saya, betul-betul biasa saja.
Gak ada sesuatu yang istimewa.
Menulis dan membaca, kesukaan saya. Tetapi bagi keluarga pebisnis, tentu itu bukan sesuatu yang bisa dibanggakan.
Sulit di bidang itu untuk menghasilkan uang di Indonesia.
Kalau di negara-negara maju, memang bisa.

*****
Andrew Wommack bercerita, ketika Tuhan mengarahkan dia ke Vietnam, meninggalkan bangku kuliah, ibunya protes. Semua orang mengatakan dia tidak mungkin bisa berhasil.

Selama 13 bulan di Vietnam, Andrew tekun belajar firman Tuhan. Dan Andrew bersaksi, masa-masa di Vietnam, di tengah peperangan yang bisa saja merenggut nyawanya, justru saat terbaik dalam hidupnya.
Why?
Di sana Andrew dapat fokus membangun hubungan dengan Tuhan. Dan itulah rahasia kesuksesannya.

Selama 31 tahun, Andrew hanya menggembalakan beberapa gereja kecil. Tuhan membukakan rahasia, jika dia bertekun untuk menanamkan firman Tuhan dalam hatinya, dia akan berhasil.
Terbukti. Di gereja kecil itu, orang mati dibangkitkan, kesembuhan dan berbagai terobosan terjadi. Rumus yang sama bagi setiap bidang kehidupan kita, karena firman itu perkataan Allah sendiri bahkan Pribadi Allah yang adalah roh, hidup dan berkuasa.

Firman Tuhan itu benih. Dan di dalam benih tersimpan mujizat.
Manusia sekarang sangat cerdas dan canggih bukan?
Banyak yang menganggap bergantung pada firman, itu hidup cara kuno, ketinggalan jaman. Gak cocok untuk dunia yang sedang heboh-hebohnya mengejar metaverse.
Benarkah?

Coba renungkan.
Bisakah manusia yang hebat dan canggih menciptakan benih?
Tidak bisa!!!!
Manusia bisa menciptakan benih tiruan dengan komposisi yang sama dengan benih aslinya tetapi ketika ditanam, benih tiruan Tidak Bertumbuh.
Tidak ada kehidupan didalam benih buatan manusia.

Sedangkan benih dari Tuhan, saat ditanam, akan bersemi, bertumbuh, pada akhirnya menghasilkan buah yang memiliki biji alias benih yang mengandung kehidupan pula. Buahnya bermultiplikasi.

Hanya Tuhan yang bisa menciptakan kehidupan. Ingat itu!

*****
Sebetulnya, saya tidak berani ikut-ikutan berbicara tentang Metaverse. Saya tidak betul-betul paham sepenuhnya.
Tapi ada pengalaman yang saya pikir berguna untuk teman-teman.

Beberapa bulan lalu, keponakan & fam main ke rumah. Saya senang ngobrol dengan anak-anak muda. Saya bertanya tentang Metaverse.

“Saya juga gak betul-betul mengerti. Tapi kalau perusahaan besar seperti Adidas, Nike, sudah invest di sana, tentunya mereka punya team yang jago. Ya mestinya kita ikutan saja dalam skala kecil, biar gak ketinggalan mumpung harga masih terjangkau. Seperti Crypto dll. invest juga,” keponakan menjelaskan.

“Ikut Robot Trading?”
“Ikut juga… Tapi gak besar. Selama ini lancar sich.”

Ketika saya diskusi dengan Christian, putra saya,
“Gak usah ikut-ikutan yang kita gak tahu. Orang itu banyak yang ikut-ikutan teman, biar kelihatan masa kini. Gak ketinggalan jaman. Takut dianggap kuno.
Chris menjelaskan,
“Aku prefer invest pada sesuatu yang aku tahu, seperti saham. Banyak yang menganggap invest ala Warren Buffett itu kuno, kelamaan… untungnya kecil. Tapi itu yang aku benar-benar tahu. Better invest di saham. Sudah pasti.”

Untung punya anak yang bijak. Saya pun urung ikut-ikutan.

*****

Saat ikut seminar Metaverse Dr. Andik Wijaya, saya lebih terbuka. Inilah infonya:

The Central Saint Giles adalah pusat perkantoran di London.
Untuk persiapan return to office setelah pandemi, Google membeli seluruh CSG dengan harga USD 1 billion/ sekitar IDR 14,3 T; CSG_ dirancang untuk menampung 10.000 karyawan Google UK. [BBC, January 14, 2022]

Ironi, ketika BigTech membeli real office, banyak perusahaan “gurem” panik ingin membeli virtual office di “Metaverse”; Camkanlah:

Tanpa pengetahuan, kerajinan pun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.
Be WiSe!

Wow…. Saat seminar, Dr. Andik membukakan fakta lainnya, Bill Gates membeli lahan besar-besaran untuk menanam kentang di daerah Texas. Real Land, tanah beneran bukan lahan virtual.

Betul juga ya…. Kita hanya bisa melihat sepotong informasi, cara perusahaan raksasa seperti Adidas, Nike, Ralph Lauren berinvestasi dari berita dan sosmed. Itu yang di expose. Tentu ada tujuannya. Tapi cara mereka mengambil untung, lalu keluar dari bisnis itu, kan kita gak tahu strateginya.* Level kita belum sampai ke sana.

Dipikir lagi secara nalar, ditraktir makan di Metaverse tetap lapar bukan? Kita butuh makan di dunia nyata.
Apalagi ibadah di Metaverse….
Benarkah itu yang berkenan di hadapan Tuhan atau sekedar supaya nampak kekinian? Jangan sampai sudah cape-cape beribadah, saat bertemu Tuhan, ditolak-Nya.
Ini masalah kekekalan, selama-lamanya.
Salah pilih bisa celaka dua belas….
Better yang pasti-pasti saja seperti saran Christian.

Saya merenung.
Iblis itu raja penipu. Iblis menipu manusia, membuatnya ingin seperti Allah, dan mendorongnya ‘merasa’ tidak membutuhkan Allah.
Sebetulnya strategi iblis tetap sama, gak pintar-pintar amat, persis yang digunakannya untuk menipu Hawa saat di Taman Eden. Membujuk Hawa makan buah pohon pengetahuan baik dan jahat, agar bisa menjadi seperti Allah.

Dengan menciptakan Metaverse, manusia ‘meniru’ Allah menciptakan dunia. Tapi soal makan, menanam kentang, berkantor, tetap butuh melakukannya di dunia nyata.

Akhirnya terbukti investasi robot trading bermasalah. Ketika sedang happening, kerap kita blur untuk melihat kebenaran ada di mana. Sama seperti saat ini, manusia terpukau dengan ‘benih tiruan’, padahal benih tiruan tidak bisa tumbuh dan berbuah.

*****
Menaman benih asli memang tidak spektakuler, butuh waktu, tapi hasilnya kekal. Terjamin di dunia hingga ke kekekalan.

Andrew butuh waktu puluhan tahun menggali, menanam benih kebenaran firman Tuhan dalam hidupnya serta merawatnya.
Hasilnya, Sekolah Charis tersebar di seluruh dunia. Menjangkau jutaan jiwa. Hidup orang-orang dimerdekakan, mengalami kesembuhan, kelimpahan dan hidup yang berkualitas.

Kita terpukau dengan kesaksian Andrew, membangun sekolah dengan dana hingga puluhan juta dollar setara triliunan rupiah, tanpa hutang. Kita ingin seperti Andrew.
Pertanyaannya:
Bersediakah kita menanam benih dengan setia seperti Andrew?

Bagaimana dengan saya?
Hobi menulis dan membaca tidak keren. Terlalu biasa.
Tetapi ketika saya dengan setia melatihnya, lalu saya terus menerus belajar menanam benih firman Tuhan serta membagikannya pada teman-teman melalui tulisan, hasilnya luar biasa. Sudah lebih dari 16 tahun saya menulis.
Secara materi, tidak memperoleh apa-apa. Tulisan dibagikan dengan gratis.

Tetapi ketika saya mendengar teman-teman diberkati, hidupnya diubahkan, itu sungguh luar biasa. Membahagiakan!
Saya tengah menggenapi tujuan Tuhan menciptakan saya, menjadi berkat bagi orang lain.
Saya punya banyak teman di berbagai penjuru dunia, karena Seruput Kopi Cantik. Amazing!

Bisnis saya diberkati. Tidak secara langsung tetapi banyak teman-teman yang membeli dan mempromosikan Brand produk kami: MPOIN & PIPAKU.

Hargai apa pun yang Tuhan berikan, meski sederhana & tidak spektakuler, manfaatkan bersama Tuhan. Maka hal-hal yang tidak terpikirkan akan terjadi.
Bersama Tuhan, kita akan melakukan perkara-perkara yang besar bagi kemuliaan-Nya!
It’s all about God, not me!

Rather than love, than money, than fame, give me truth.- Henry David Thoreau

Lebih dari cinta, lebih dari uang, lebih dari ketenaran, beri aku kebenaran-Mu – Henry David Thoreau

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Kemakmuran Yang Dimudahkan. Mau?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Kemakmuran Yang Dimudahkan. Mau?

Saya baru belajar dari buku “Kemakmuran Yang Dimudahkan”, karya Ashley Terradez.
Setiap kita yang sudah lahir baru, kemakmuran sudah ada di dalam paket keselamatan kita. Semua itu anugerah, bukan karena usaha kita. Dan diterima sebagai warisan karena kita beriman kepada Yesus. Segala yang kita lakukan sekarang, adalah buah dari kemakmuran itu.

Asley Terradez mengupas dari kisah ini, sebagai cara untuk menerima penyediaan Allah secara supernatural.

Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: ”Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan Tuhan. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya.”

Jawab Elisa kepadanya: ”Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah.” Berkatalah perempuan itu: ”Hambamu ini tidak punya sesuatu apa pun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak.”

Lalu berkatalah Elisa: ”Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit. Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!” Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang. Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: ”Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi,” tetapi jawabnya kepada ibunya: ”Tidak ada lagi bejana.” Lalu berhentilah minyak itu mengalir.

Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: ”Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu.”
2 Raja-raja 4:1?-?7 TB

  • Janda tadi punya masalah dan bertanya kepada Elisa untuk memperoleh solusi. Di jaman sekarang, kita perlu bertanya kepada Tuhan dan mencari jawaban melalui firman dan doa.
  • Elisa bertanya, apa yang dia miliki.
    Bejana dan sebuli kecil minyak.
    Menarik sekali, Penyediaan yang kita butuhkan, sesungguhnya ada di rumah kita.
    Allah telah menyediakan bagi kita, hanya saja kita belum berada pada posisi bisa melihatnya.

Dan Tuhan senantiasa menggunakan apa yang ada di tangan kita. Kerap kita menganggap remeh apa yang kita miliki, justru menginginkan milik orang lain.
Sekecil dan sesederhana apa pun yang kita miliki, ketika dikerjakan bersama Tuhan, memberikan hasil yang spektakuler.
Mujizat selalu dimulai dengan cara yang natural, tetapi bersama Tuhan, hasilnya menjadi supernatural.

  • Elisa meminta sang janda untuk menutup pintu. Why?
    Menjaga hatinya terhadap pengaruh-pengaruh dari luar yang menimbulkan ketidakpercayaan.
    Mujizat terjadi sesuai iman kita. Ketidakpercayaan menghapus iman. Jaga hati dengan segala kewaspadaan.
  • Janda ini tidak lari dari instruksi Elisa. Dia taat, menuruti setiap detil perintahnya, tanpa mempertanyakan.
    Kunci sukses untuk meraih kemakmuran Tuhan, dengan bertindak mentaati firman-Nya, meski kadang tidak masuk akal.
  • Sang janda bekerja, mencari pinjaman buli-buli dan menuang minyak.
    Allah hanya dapat memberkati orang yang bekerja.
    Seberapa besar hasilnya, itu tidak penting. Pekerjaan adalah sarana untuk mengalirkan mujizat Allah. Kita mengerjakan yang natural, lalu Allah memberkatinya secara supernatural.
  • Ketika semua bejana sudah terisi penuh, minyak langsung berhenti mengalir. Perhatikan bagaimana iman sang janda, yang digambarkan dengan banyaknya bejana yang dikumpulkannya, menentukan ukuran tuaiannya.
    Minyak berhenti ketika tidak ada tempat lagi untuk menampungnya.

Bejana ini menggambarkan rumah perbendaharaan, yang bisa diartikan sebagai tabungan atau investasi. Allah memberkati rumah perbendaharaan orang percaya. (Ulangan 28:8).

  • Orang yang mengasihi Tuhan, selalu memberi.
    Allah tidak membutuhkan uang kita.
    Jadi mengapa kita harus memberi? Karena Dia menginginkan hati kita (Mat 6:19-21), bukan dinilai dari besar kecilnya pemberian itu.
    Di mana hartamu berada, disitu hatimu berada.

Pemberian berasal dari luapan rasa syukur alami, yang pada akhirnya menghasilkan pemberian yang alami pula.
Memberi adalah jalur menuju kemakmuran Allah, penggunaan uang yang tertinggi.
Ketika menabur, kita mengijinkan Allah bekerja dalam keuangan kita.

Memberi ke mana?
Ke tempat-tempat di mana Injil diberitakan dan pastikan menghasilkan jiwa-jiwa yang dimenangkan serta dimuridkan bagi kemuliaan Allah. Ketika satu orang dijamah kasih Allah, kita menjamah hati Allah.

  • “Tuhan kita adalah Tuhan yang menyediakan kelimpahan supernatural, Alah yang suka memultiplikasi, tetapi bukan Allah yang boros, ujar Ashley.

Pesan Elisa pada si janda, bayarlah hutangmu.
Ashley menegaskan ada 2 jenis hutang yang utama: hutang konsumen dan hutang investasi/bisnis.

Hutang konsumen, adalah hutang yang dikonsumsi, seperti hutang kartu kredit, untuk membeli barang-barang yang turun nilainya.
Hutang bisnis, adalah hutang untuk berinvestasi pada sesuatu (aset) yang akan naik nilainya.

Bukan banyaknya uang yang menentukan kemakmuran seseorang, tetapi bagaimana dia mengelolanya. Tidak sedikit yang penghasilannya besar, tetapi pengeluarannya lebih besar lagi.

Ashley mendorong agar menabung dulu, baru beli cash. Beli barang untuk kesenangan, dengan uang milik sendiri, bukan dengan uang yang belum dimiliki (hutang kartu kredit).
Banyak yang tergiur dengan cicilan murah tapi pembayarannya jangka panjang. Pada akhirnya, yang harus dibayarkan jauh lebih mahal.
Bunga yang seharusnya dibayarkan jika membeli secara kredit, oleh Ashley diinvestasikan untuk masa depan. Bijak sekali!

Kepengurusan adalah iman yang aktif. Itu adalah sebagian dari siapa Allah, dan kemudian, sebagian dari siapa kita di dalam Kristus. Allah membuat segala sesuatu dengan tujuan dan keteraturan. INI ADALAH INJIL YANG TIDAK BOROS, TIDAK KEKURANGAN!”, tegas Ashley Terradez.

  • Tidak ada apa pun yang bisa kita lakukan untuk membuat Allah memberkati kita. Tuhan SUDAH membuat kita makmur, karena karya Salib Kristus.
    Allah telah memposisikan kita makmur dan berhasil.
    Pada akhirnya, segala sesuatu yang kita ‘lakukan’ (pekerjaan kita, kepengurusan kita, pemberian kita) adalah buah dari kemakmuran itu. Jadi lakukanlah dengan God’s Way.

Jangan keluar dari posisi makmur. Kecenderungan kita, karena tidak sabar, lalu ‘menolong’ Tuhan dengan My Way atau World’s Way.
Kemakmuran dan keberhasilan kita karena kita terus bergantung kepada Allah.

Setuju? Belajar yuk….

Jesus is The Way, The Truth and The Life.

Yesus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 3 4 5