Monthly Archives: Oct 2021

Articles

Rahasia Dibalik Tahun Masehi, Sudahkah Anda Memanfaatkannya?


Gospel Truth’s Cakes*
*Yenny Indra*

Rahasia Dibalik Tahun Masehi, Sudahkah Anda Memanfaatkannya?

Dalam acara Healing tanggal 10 Oktober 2021, P. Irwan Siregar, direktur Sekolah Charis, membahas fondasi untuk menerima kesembuhan.
Banyak orang yang gagal menerima kesembuhan karena salah persepsi. Salah menggunakan realita lama untuk janji-janji yang seharusnya diakses dengan realita yang baru.

Ingin tahu? Yuk kita belajar sama-sama.

Pada saat Tuhan Yesus berada di muka bumi, banyak sekali orang-orang sakit dan kerasukan setan. Setan, roh jahat dan sakit penyakit sangat berkaitan
Oleh karena itu Tuhan Yesus memberikan kuasa kepada murid-murid untuk mengatasinya.

Matius 10:8 (TB)  Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.

Kesembuhan adalah kehendak Tuhan. Selama Yesus di muka bumi, semua orang yang datang kepada-Nya disembuhkan. Tidak sekali pun ditolak-Nya.

*”Prinsip penting yang harus kita ketahui, SETELAH YESUS MATI & BANGKIT, EVERYTHING CHANGED! Segala sesuatu berubah. Oleh karena itu JAM DUNIA BERUBAH Direset Jadi NOL. Tahunnya disebut Tahun Masehi,”* demikian P. Irwan menjelaskan.

Kita sekarang membaca Alkitab sesuai dengan Realita Yang Baru. Realita Perjanjian Baru. Perjanjian Lama sudah tutup buku.
Tahun Masehi dimulai dari NOL menunjukkan perubahan menuju jaman baru, cara berpikir baru dan cara berhubungan dengan Tuhan pun dengan cara yang baru.

Dalam Bahasa Inggris dibedakan BC, Before Christ, untuk tahun sebelum Kristus lahir dan AD (Anno Domini), yang berarti “Tahun Tuhan’, – tahun sesuai cara Tuhan Yesus, realita PB -, untuk tahun sesudahnya.

*****

Apa perbedaan realita lama (PL) VS realita  yang baru (PB)?

» Realita lama, Adam dan Hawa tinggal di Taman Eden. Apa pun yang mereka butuhkan sudah tersedia lengkap. Tidak ada sakit penyakit, kekurangan dsb. Mereka memiliki hubungan yang dekat dengan Allah. Bercakap-cakap setiap hari. Allah memberikan otoritas dunia kepada Adam.

Allah memberi manusia kehendak bebas. Adam sudah diberitahu agar TIDAK memakan buah pengetahuan baik dan jahat. Kalau dimakan, dia akan mati. Selain pohon pengetahuan baik dan jahat, di sana ada pohon kehidupan.

Hawa tergoda bujukan setan, ingin menjadi seperti Allah, bersama Adam memakan buah Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat. Pada saat itu juga mereka mati secara rohani.
Ibarat televisi, dulunya nyambung dengan Sang Sumber Kehidupan, Allah sendiri, sekarang terputus. Televisinya masih seperti dulu tetapi tidak ada ‘aliran listriknya’ lagi. Gelap tanpa gambar.

Adam dan Hawa menjadi sadar dosa. Melihat dirinya telanjang. Malu. Fokus kepada dirinya sendiri dan merasa tidak aman. Sekarang manusia harus bekerja bersusah payah untuk memenuhi kehidupannya, mengalami sakit penyakit serta berbagai kesusahannya. Agar tidak mati selama-lamanya, karena memakan juga Pohon Kehidupan, Tuhan mengusir mereka keluar dari Taman Eden. Tuhan merencanakan akan mengirim Sang Juru Selamat.

Otoritas dunia beralih kepada setan karena kepada siapa seseorang tunduk, dia menjadi hamba orang itu. Adam tunduk kepada setan. Dunia pun jatuh ke dalam dosa, dibawah otoritas kuasa si setan. (Roma 6:16)

Seluruh kitab PL itu menggambarkan penantian akan kedatangan Sang Juru Selamat, yaitu Yesus Kristus. Baik melalui nubuatan para nabi hingga perjamuan paskah – roti tidak beragi & anak domba disembelih-, semua mengarah dan melambangkan pengorbanan Sang Anak Domba Allah yang akan datang kelak, untuk menebus dunia.

Hukum Taurat diberikan agar manusia menyadari dosanya, menyadari ketidakmampuan manusia memenuhinya dan sadar pula kebutuhannya akan juruselamat.

» Realita Baru, dimulai ketika Yesus lahir, tahun Masehi dimulai. Lalu tahun direset dari Nol lagi, mengingatkan kita bahwa cara kita berhubungan dengan Allah sekarang dengan cara Perjanjian Baru.

Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menggenapi semua nubuatan para nabi. Satu titik atau iota pun, tidak ada yang terlewati. Yesus SUDAH menjadi penggenapan taurat itu sendiri. Taurat pun tutup buku.

Semua janji Tuhan di PL tetap untuk kita, tetapi persyaratannya dengan beriman pada karya Salib Kristus.
Di PL, tidak bayar perpuluhan dikutuk.
Di PB, tidak bayar perpuluhan tidak dihukum, tetapi jika kita tidak menabur, ya… tidak menuai.

Selama Tuhan Yesus ada di bumi, Dialah Allah yang menjadi manusia. Jika kita ingin mengetahui hati Bapa, lihatlah apa Yesus lakukan.

Ketika Yesus mati disalib, turun ke dalam maut dan mengambil kunci alam maut, lalu bangkit, pada saat itulah Pohon Kehidupan dikembalikan.

Sang Anak Domba Allah sudah dikorbankan dan bangkit mengalahkan maut. Tabir Bait Suci Terbelah. PL sudah berlalu. PB dimulai.
Semua dosa manusia baik yang dulu, sekarang mau pun yang akan datang, sudah dibayar lunas di kayu salib.
Sakit penyakit, kemiskinan, rasa malu, penolakan dll sudah ditanggung-Nya.
Bagi yang menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi, maka kita lahir baru. Menjadi ciptaan yang baru.
Roh kita yang dahulu terputus dari Allah, sekarang hidup kembali. Ibarat dulu seperti Televisi yang tidak disambungkan ke sumber listrik, sekarang nyambung kembali.
Allah tinggal di dalam roh kita.
Kesembuhan, Kesehatan, kekayaan, kemenangan dan apa pun yang kita butuhkan, sudah tersedia di dalam roh kita.

Setiap orang yang lahir baru, hidupnya dipulihkan menjadi kehidupan Taman Eden lagi. Orang yang beriman kepada Yesus dan karya Salib-Nya, berarti memilih Pohon Kehidupan dan bisa memilih hidup menurut Hukum Kerajaan Surga.
Kita duduk bersama Yesus, di sebelah kanan Allah Bapa dalam posisi menang. Tinggal sekarang kita belajar memanifestasikannya dalam kehidupan natural.

Apakah orang yang lahir baru, memilih Pohon Kehidupan otomatis menikmati hidup menurut Hukum Kerajaan Surga bak hidup di Taman Eden?
Tidak!

Manusia tetap memiliki kehendak bebas.
Dia bisa memilih hidup menurut Hukum Kerajaan Dunia atau Hukum Kerajaan Surga.

Meski orang yang lahir baru memiliki *hak istimewa* untuk hidup menurut Hukum Kerajaan Surga dan memperoleh kehidupan Taman Eden, itu tidak terjadi otomatis.
Karena untuk menikmati kehidupan Taman Eden, perlu memperbaharui pikiran kita selaras dengan kebenaran firman Tuhan sesuai Roma 12:1-2.
Dan dibaharui di dalam roh dan pikiran kita, serta mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. (Efesus 4: 23-24)

Jika pola pikirnya tidak diperbaharui, meski lahir baru, tidak bisa mengakses kelimpahan Allah, karena masih berpikir dengan realita lama. Tetap hidup menurut hukum kerajaan dunia dan menerima segala konsekuensinya.

Contohnya,
Hukum kerajaan dunia:
~ terima dulu baru memberi
~ melihat dulu baru percaya.
Hukum kerajaan Allah:
~ beri maka kamu akan diberi.
~ percaya dulu baru melihat.

Nach bagi kita yang sudah bertahun-tahun berpikir menurut Hukum Dunia, tidak semudah membalikkan tangan untuk berpikir menurut Hukum Kerajaan Surga, realita baru.

Karena itu, semakin pikiran kita selaras dengan firman Tuhan, diramu dengan iman dan dihidupi, semakin banyak janji-janji Allah termanifestasi dalam kehidupan kita. Kelimpahan dan kepenuhan Allah yang termanifestasi dalam hidup kita, berbanding lurus dengan seberapa banyak kita menghidupi kebenaran firman Tuhan.

“Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Yohanes 8:32 (TB)

*****
Dalam PL, Roh Kudus datang dan pergi.

“Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!,” kata Raja Daud.
Mazmur 51:11 (TB)

Doa Daud benar untuk realitas lama. Tapi untuk kita sekarang, yang berada dalam realitas baru, ini doa yang salah.
Why?
Karena di PB, Tuhan sudah berjanji, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”
Ibrani 13:5 (TB)

*****

Dalam PB, orang yang sudah lahir baru, berhak menerima Baptisan Roh Kudus, seperti yang dialami para rasul saat di loteng Yerusalem.

Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Kisah Para Rasul 2:4 (TB) 

Bahasa roh sangat penting untuk menimba hikmat, kuasa Allah dan senantiasa terhubung dengan-Nya. Kita kerap tidak tahu yang terbaik. Berdoa minta A, ternyata ujungnya A tidak baik.
Puji Tuhan ada Roh Kudus yang menolong kita bahkan menyampaikan keluhan yang kita sendiri gak bisa ngomong.

“Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.”
Roma 8:26 (TB)

Setelah menerima baptisan Roh Kudus, Petrus yang dulunya penakut, hingga menyangkal Yesus, sekarang menjadi pemberani. Dia berkotbah 3000 orang diselamatkan.
Para rasul melayani dengan *penuh kuasa*, karena sekarang *Roh Kudus tinggal, menetap serta berdiam di dalam rohnya.* Tidak datang dan pergi seperti di PL.
*Berbagai kejadian supernatural, kuasa dan tanda ajaib menyertai para rasul, termasuk KITA SEMUA, saat memberitakan Kabar Baik.*

“Mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka.”
Kisah Para Rasul 5:14-15 (TB)

“Bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.” Kisah Para Rasul 19:12 (TB)

Kita pun menerima kuasa yang sama seperti Petrus dan Paulus.

“Tetapi kamu akan *menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,* dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Kisah Para Rasul 1:8 (TB)

Dahsyat bukan?

Tetapi mengapa masih sakit?
Kesalahan pasti bukan di pihak Allah, melainkan di pihak kita karena salah persepsi, salah berdoa atau salah menerapkan realita.

Contoh, pada umumnya orang-orang berdoa kepada Tuhan, minta Dia menyembuhkan penyakitnya atau justru mengeluh, curhat panjang-panjang.
Padahal dalam Firman-Nya, Tuhan sudah memberi rahasia untuk menaklukkan penyakit, masalah dll.

*”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa BERKATA kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.*
*Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, PERCAYALAH bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.”*
Markus 11:23-24 (TB) 

Tuhan bilang Berkata (memerintahkan) penyakit pergi, tapi justru curhat, mengeluh.
Tuhan bilang Percaya, tetapi justru mengulang-ulang vonis dokter, itulah sebabnya gak sembuh.

Dan banyak lagi prinsip-prinsip lain yang harus dipelajari dan dihidupi agar kepenuhan Janji-Janji Allah tercipta dalam hidup kita. Kita hanyalah bejana semata tetapi jika kita mengizinkan Tuhan mengalir melalui kehidupan kita, maka hal-hal yang luar biasa akan terjadi.

Kuncinya menyelaraskan pikiran sesuai firman Tuhan, menghidupinya, bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dan membiarkan-Nya memakai serta mengalir melalui hidup kita. Menjadi terang dan garam dunia.
Hidup kita menjadi demonstrasi kebaikan Allah.
Orang yang melihat kita, melihat Allah di dalam kita.
Itulah tujuan kita lahir di dunia ini.
It’s all about God, not me.

Mau? Belajar sama-sama yuk…

The Spirit of the Lord is upon me, because he hath anointed me to preach the gospel to the poor; he hath sent me to heal the brokenhearted, to preach deliverance to the captives, and recovering of sight to the blind, to set at liberty them that are bruised, To preach the acceptable year of the Lord.

Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Lukas 4:18-19 (TB)

Bagi yang ingin menonton acara “Healing” dengan lengkap, sila KLIK: https://youtu.be/7fUw7r0s2LY

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

“Apakah Tuhan Ingkar Janji? Ini Rahasianya!”

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

“Apakah Tuhan Ingkar Janji? Ini Rahasianya!”

Pertanyaan yang kadang tersirat dalam hati orang-orang yang percaya Tuhan, termasuk saya – tetapi takut untuk diungkapkan. Rasanya koq kurang rohani… Takut dosa punya pikiran jelek. Namun mengganjal dalam hati.

Tuhan mengerti isi hati saya, maka menjawabnya melalui Andrew Wommack.

“Banyak orang percaya Tuhan, yang bermaksud baik, namun gagal mencapai apa yang Tuhan inginkan dari mereka dan apa yang mereka inginkan untuk diri mereka sendiri, karena mereka mencoba hidup untuk Tuhan, BUKANNYA *membiarkan Tuhan hidup melalui mereka”, Andrew menjelaskan,
“Kunci dari semua kemenangan dalam kehidupan kita, termasuk realisasi janji-janji-Nya tercipta ketika kita belajar bagaimana bergantung pada Tuhan dalam menjalani hidup mau pun menyelesaikan semua masalah yang kita hadapi.”

Yang sering terjadi, kitalah yang menjadi sopir kehidupan, lalu Tuhan duduk di sisi penumpang.
Memang sich, Tuhan terus memandu… Tetapi kadang suara di jalanan begitu bising, sehingga kita kurang jelas mendengar-Nya.

Atau ada yang berteriak-teriak di sepanjang jalan, bunyi klakson, sehingga perhatian kita justru tertuju pada teriakan atau klakson itu.
Perjalanan panjang kurang afdol jika tidak menyalakan musik penghantar perjalanan, atau radio supaya tidak ketinggalan berita…
Akibatnya, saat Tuhan mengarahkan berbelok, kita justru jalan terus.
Gak sengaja sich…
Ya sudah re-route lewat jalan lain. Tetap sampai tujuan koq.

Tetapi jauh lebih lama sampai di tujuan, dan kerapkali seharusnya hendak berhenti sejenak di jalan A untuk membeli mangga, tetapi tadi terlambat berbelok, gak jadi lewat jalan A.
Nach… Janji-Nya dapat mangga terlewati..

Belum tentu ada yang jual mangga di jalan yang lain, kalau pun ada, berarti kita lebih lama dapat mangganya.
Salah siapa hayo??
Janji-Nya terlambat terealisasi karena kita sendiri.

Tuhan memperingatkan, “Ada polisi tidur di depanmu..”
Duh… Musik sedang asyik-asyiknya, kita gak lihat ada polisi tidur dan saat Tuhan mengingatkan, gak keburu nge-rem…
Lompat dah… Bak naik jetcoaster… Kepala kena sedikit hantaman.
Ciiiuuuuuuuttttt…. Gedubraaaak…
Benjol sedikit… Ya sudah. Gapapalah!

Make sense?

Lalu maunya Tuhan bagaimana?
Tuhan ingin kita mengizinkan Dia yang menjadi sopirnya, dan kita duduk di kursi penumpang.
Sambil melihat-lihat pemandangan, menikmati musik yang indah atau mengikuti berita-berita terkini.

Tiba di Jalan A, Tuhan bilang,
“Yenny, turun beli mangga…”
“Siap, Tuhan…”

Mangga saya terima.
Janji-Nya terealisasi tepat pada waktunya.
Yeaaayyyy…..

“Pegangan ya… Di depan ada polisi tidur.”
“Oke, BOSS….”
Kepala terhindar dari benjolan…

Sesungguhnya kuncinya, rela gak kita mengizinkan Tuhan benar-benar jadi Allah dan Boss kita?
Dia Allah, sudah tau lebih dahulu, pintu berkat ada di mana? Bagaimana mencapai kesuksesan dengan cara singkat dan mudah? Halangan mana yang perlu dihindari, rute yang paling aman dsb.

Bedanya, dengan cara ini kita gak bisa menepuk dada: Ini lho aku yang pintar, cerdas dan hebat.
Kita sadar sesadar-sadarnya, yang hebat itu Tuhan, kita cuma penumpang.
Semua berkat, kesuksesan dan fasilitas yang kita peroleh serta nikmati, hanyalah karena anugerah-Nya semata.

Hidup jauuuh lebih enteng.
Bebas stress kan? Nach bonus sampingannya, tubuh jadi sehat, tambah cakep dan happy tentu saja!

Nach Anda pilih mana?
Saya pilih jadi penumpang dan Tuhan Sopirnya….
Buat saya lebih mudah karena di dunia nyata memang saya gak bisa nyetir mobil. Terbiasa pasrah dengan P. Indra yang nyetir mobil.

Anak-anak kalau lihat paparnya nyetir, kadang berteriak,
“Awas Pa… Mepet lho!”

Saya gak.. Lha wong gak ngerti bahaya or tidak? 🙂

Blessings in disguise, berkat tersembunyi… Jadi bebas khawatir… Wkwkwk…

But ultimately, the key to your life is not what’s on your heart, but what’s on His heart – Henry Blackaby.

Kunci kehidupan Anda yang utama bukanlah apa yang ada di dalam hati anda, tetapi apa yang ada dalam hati-Nya – Henry Blackaby.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Ini Dia Cara Mendapatkan Property Bagus & Harga Murah….

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

*Ini Dia Cara Mendapatkan Property Bagus & Harga Murah…. *

“Ya betul sekali, …. Beberapa bulan terakhir ini, kami mau beli tanah, rumah atau lahan yang harganya dihitung tanah saja, dibangun dijadikan 2 rumah baru 2 lantai, sebab anakku Doni baru lulus dari jurusan Teknik Sipil, jadi mau buat proyek untuk kerjaannya dia,” ujar Andy memulai kisahnya, menanggapi artikel saya:

Lalu kami putuskan mencari lahan yg luasnya gak terlalu besar, selama hampir 6 bulan terakhir. Istriku khan property agent, jadi data-data mudah diakses.
Memang beli sendiri beda dengan mencarikan buat orang lain, tanpa terasa ini jadi beban. Di awal kami sudah berkomitmen bahwa Tuhan kami ajak ikut serta dalam pekerjaan ini, Dia tidak sekedar diminta memberkati rencana ini, tetapi turut serta dalam setiap proses yang dilalui.

Waktu berganti waktu, lahan belum juga ketemu yang pas, kalau bukan harga jualnya mahal, yang lebih sering, luas lahan yang gak pas alias terlalu besar. Sudah belasan rumah yang disurvey tapi belum ada hasil. Aku bilang sama keluarga, gak usah bingung, karena Tuhan belum beri lahan yg pas. Tuhan turut serta dalam rencana ini, jadi kita tetap berusaha, tetapi jangan kuatir dan tetap percaya. Tuhan pasti sediakan pada waktu yang tepat.

Sampai suatu ketika ada lahan bagus tapi harganya tinggi, jauh di atas harga pasar sehingga dicoret dari daftar pilihan. Lalu lihat lagi lahan-lahan lainnya. Rasanya hampir putus asa… Duh, koq ga dapat-dapat ya…

Tiba-tiba Doni mengingatkan, coba saja di tawar rumah yang kemahalan tadi.

“Harganya terlalu mahal. Tapi nothing to loose, Ga ada ruginya, coba ditawar saja..,” jawab mamanya.

Doni menawar jauuuuhhh di bawah penawaran harga sang penjual, dan yg aneh direspon positif oleh si penjual.
Yang tidak terduga, dalam tempo hanya 30 menit kami sudah bisa deal dengan harga yang sangat sangat bagus alias murah sekali.

Nah.. Kalau Tuhan sudah buka jalan, maka tidak ada yang mustahil.
Jika Tuhan berada di pihak kita, siapa dapat melawan kita?, demikian ujar Sang Bijak.

Singkat cerita proses jual beli lancar tanpa kendala, dan sekarang, sedang didesign oleh arstitek untuk dibangun rumah 2 lantai. Kami tetap percaya, sekali memberikan tempat teratas bagi Tuhan, menjadi yang utama dan terutama, maka Tuhan akan bertindak dengan cara-Nya yang sangat luar biasa.

Kadang kita sudah minder duluan… Sungkan kalau menawar terlalu murah. Takut dimarahin orang atau diremehkan. Sesungguhnya ga ada ruginya, bertanya atau menawar.
Kemungkinan ditolak 50% tetapi ada kemungkinan diterima 50%.
Seandainya tidak menawar, sudah pasti 100% gak dapat alias kalah.
Berani malu sedikit, nekad saja, gak usah kegedean gengsi, siapa tau dikasi? kan akhirnya menang dapat 100%.

Apalagi kalau kita bisa menyusun kata-kata yang manis dan sopan, meski gak dikasi alias ditolak pun, orang akan menolaknya dengan halus.
Paling ga terbuka pintu untuk negosiasi. Kemungkinan dapat ya lebih besar lagi.
Betul ga?

Kembali terbukti kebenaran ungkapan ini:
We do not need to pursue blessings. We pursue God and blessings pursue us. We are not to chase after finances. We pursue God. We get to know Him. When we draw close to His heart and obey His commandments, blessings will pursue us.- Bob Yandian.

Kita tidak perlu mengejar berkat. Kita mengejar Tuhan dan berkat mengejar kita. Kami tidak mengejar keuangan. Kita mengejar Tuhan. Kita mengenal Dia. Ketika kita mendekat kepada hati-Nya dan menaati perintah-Nya, berkat akan mengejar kita.- Bob Yandian.

Berkat bukan sekedar uang, tetapi kesehatan, damai sejahtera, dan apa pun yang didambakan orang, Tuhan sediakan.

Umur panjang ada di tangan kananmu, di tangan kirimu kekayaan dan kehormatan, itu janji-Nya.

“Uang itu hanya level terendah dari berkat. Kalau posisi kita benar, maka visi diberikan, dan provision Tuhan pasti tersedia,” kata P. Irwan Siregar, direktur Sekolah Charis.

Jika kita setia mengikuti jalan-Nya, maka Tuhan yang bertanggung jawab mencukupinya.

Dahsyat bukan?
Saya sudah mengalami, Andy & Dony mengalaminya juga.
Anda mau?
Nempel Tuhan yuuk…

If you are in a struggle remember: “In everything, God can do anything” – Roy Lessin.

Jika Anda sedang dalam pergumulan, ingatlah: “Dalam segala hal, Tuhan bisa melakukan apa saja” – Roy Lessin.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Apakah Allah Berdaulat? (Bagian 1).”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Apakah Allah Berdaulat? (Bagian 1).”

Subjek kedaulatan Allah dapat membingungkan bagi sebagian orang. Masalahnya dimulai dengan definisi kata ‘berdaulat.’ Definisi kamus mencakup kata-kata ; tertinggi, superlatif dalam kualitas, kekuasaan tak terbantahkan, tak terbatas, menikmati otonomi, kebebasan dari kontrol eksternal.
Dengan definisi ini tidak ada implikasi dari makna kedaulatan ‘kontrol aktif atas semua peristiwa.’

Kedaulatan Tuhan berarti Tuhan, bukan manusia, yang bertanggung jawab untuk menciptakan dan memelihara segala sesuatu, dan Tuhan memiliki hak istimewa menetapkan hukum serta batas-batas ciptaan-Nya. Namun, begitu diciptakan dan ditetapkan, Tuhan sendiri terikat pada apa yang telah ditetapkan oleh firman-Nya. Di sinilah banyak yang bingung.

Beberapa orang melihat Tuhan sebagai Pribadi yang berubah-ubah dan tanpa aturan perilaku baku. Mereka melihat Dia bertindak sesuai keinginan, campur tangan ketika hal itu menyenangkan Dia dan mengabaikan situasi di mana Dia tidak tertarik. Garis pemikiran ini secara tidak adil menuduh Tuhan dan menyerang sifat kasih-Nya.

Untuk memahami bagaimana kedaulatan Allah mempengaruhi ciptaan-Nya, kita harus kembali ke awal. Dalam Kitab Kejadian kita melihat Allah menciptakan segala sesuatu dengan Firman-Nya. Dia menetapkan ketertiban serta batas-batas yang jelas. Semua makhluk hidup diberi kemampuan untuk bereproduksi, tetapi hanya sesuai ‘jenisnya’. Pohon pinus akan selalu menghasilkan pohon pinus dan anjing hanya akan menghasilkan anjing. Meski pun Tuhan berdaulat, Dia tidak akan mengubah tatanan yang telah Dia tetapkan. Melakukan hal itu akan mendiskualifikasi Dia sebagai Tuhan, karena Firman-Nya tidak akan berubah.

Ketika Tuhan menciptakan manusia, Dia menciptakannya menurut gambar-Nya sendiri. Manusia diperlengkapi untuk mencapai tujuan Allah dalam penciptaan. Manusia diberi kekuasaan dan otoritas atas bumi dan bertanggung jawab untuk mengatur bumi menurut kodrat Sang Pencipta.

Manusia diciptakan dengan identitas (citra) Tuhan, diberkati dengan otoritas (kekuasaan)-Nya, diberkati dengan kemampuan (berkat)-Nya dan diberikan tugas melakukan pekerjaan (tujuan)-Nya untuk menaklukkan bumi, berbuah dan berkembang biak. (Kejadian 1:26-28)

Mazmur 115:16, menyatakan bahwa Allah memberikan bumi kepada anak-anak manusia. Rencana-Nya, agar manusia memperoleh hidupnya dari Tuhan dan untuk mencapai tujuannya selaras dengan kehendak Tuhan. Namun, manusia berdosa.
Dosa itu secara efektif ‘melepaskan’ manusia dari Tuhan. Manusia kehilangan identitasnya, otoritasnya, berkatnya dan tujuannya. Tuhan sekarang menemukan diri-Nya berada di luar, melihat ke dalam, saat hendak berbicara kepada manusia.
Dia telah memberikan bumi kepada manusia, dan manusia karena dosa telah memberikannya kepada iblis (lihat Lukas 4:5-6). Tuhan masih Tuhan dan pemilik ciptaan-Nya, tetapi ‘penyewa’-Nya telah melanggar perjanjian sewa’.

Agar Tuhan bisa ikut campur tangan dalam peristiwa dunia, sekarang Dia harus membuat perjanjian atau ikat-janji alias covenant dengan manusia.
Tanpa membahas secara rinci di sini, kita dapat menemukan perjanjian-perjanjian di seluruh Alkitab yang memampukan Allah untuk berurusan dengan manusia dan ada kalanya menghakimi dosa. Darah harus ditumpahkan agar tercipta perjanjian, dan sistem pengorbanan pun digunakan. Pengorbanan seperti itu pertama kali ditemukan di Taman Eden ketika Tuhan mendandani Adam dan Hawa dengan kulit binatang. Hewan harus mati dan darah mereka ditumpahkan untuk menutupi aurat Adam dan Hawa.

Karena dosa, bagaimana Tuhan sekarang campur tangan dalam urusan manusia?
Apakah Tuhan secara aktif mengendalikan hidup kita, atau apakah Dia secara aktif mengizinkan peristiwa untuk ‘menyempurnakan’ kita?
Sekali lagi kita akan kembali ke rancangan awal untuk memperoleh beberapa pencerahan.
Manusia, yang diciptakan menurut gambar Allah, memiliki kehendak bebas.
Manusia harus memilih, – karena Tuhan tidak menginginkan manusia ciptaan-Nya menjadi robot -, agar manusia mencintai-Nya atas kemauan mereka sendiri.
Supaya kehendak bebas itu ada, harus ada juga pilihan untuk ketidaktaatan. Pilihan itu berasal dari Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat.

Kita melihat, Tuhan tidak ikut campur tangan dan menghentikan Adam dan Hawa dari berbuat dosa, Dia bahkan tidak menghentikan ular untuk membujuk Hawa.
Dia tidak melakukannya karena Dia tidak bisa.
Dia telah memberikan bumi kepada manusia dan menyuruhnya untuk menaklukkan dan menjaganya.
Terserah Adam untuk mengambil alih, dan dia gagal.
Tuhan tidak menghentikan Adam dari kegagalan meski pun Dia tahu konsekuensi mengerikan yang dilepaskan ke dalam ciptaan.

Ketika Kain menjadi cemburu pada saudaranya dan membunuhnya, Tuhan tidak campur tangan.
Ini adalah pembunuhan pertama, tragedi pertama yang tercatat sejak kejatuhan manusia.
Mengapa Tuhan tidak menghentikan pembunuhan ini? Mengapa Dia tidak melindungi Habel yang tidak bersalah dan setia dari kematian yang mengerikan?
Fakta bahwa Tuhan tidak campur tangan mengungkapkan banyak hal. Allah dibatasi oleh Firman-Nya. Dia tidak kalah berdaulat, tetapi kedaulatan-Nya telah menetapkan bahwa bumi adalah milik manusia. Dan karena dosa manusia terputus dari kehidupan Allah. Jadi, Tuhan terikat oleh Firman-Nya untuk tidak campur tangan.

Saat kita mengikuti alasan ini di seluruh Alkitab, kita melihat Allah menetapkan perjanjian dan menasihati manusia untuk memilih hidup dan mematuhi agar diberkati.
Itu adalah kehendak Tuhan, tetapi manusia tidak selalu (jarang) melakukan apa yang Tuhan inginkan. Dan manusia menderita.

Untuk menebus umat manusia dan berhasil dalam tujuan-Nya agar memiliki keluarga yang diciptakan menurut gambar-Nya yang mengasihi Dia atas kehendak bebas mereka sendiri, Tuhan harus menemukan manusia sempurna yang dapat mengalahkan dosa (menjalani kehidupan tanpa dosa), mengalahkan musuh/iblis, dan mengalahkan kematian.
Tidak ada manusia yang mampu. Semua dilahirkan dengan sifat yang terpisah dari Tuhan dan dengan demikian tunduk pada dosa, iblis dan kematian.

Oleh karena itu, Allah menjadi manusia (Yesus) dan dilahirkan tanpa dosa. Dia dicobai dalam segala hal namun tanpa dosa. Dia mengalahkan iblis dalam konfrontasi tatap muka.
Dan Dia mengalahkan maut dengan bangkit kembali.

Kemenangan penebusan ini sekarang membuka jalan bagi semua orang yang percaya untuk sekali lagi membawa gambar-Nya, memiliki otoritas-Nya, menerima berkat-Nya dan mencapai tujuan-Nya.

[Repost : “Is God Sovereign? Part 1”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

“Ingin Tahu Kisah Dibalik Sup Sirip Ikan Hiu? Ini Dia!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

“Ingin Tahu Kisah Dibalik Sup Sirip Ikan Hiu? Ini Dia!

Telpon berdering…..
Rosita mau mampir mengantar Sup Sirip Ikan Hiu yang mahal harganya.
Wow…
Thanks Ko Hendry & Rosita!

Pagi-pagi ‘Malaikat’ sudah datang…
Pas… P. Indra merasa maagnya kurang enak. Cocok sekali.
Dan saya mengucap syukur, Tuhan menyediakan yang the best tepat pada waktunya.
Tuhan baik!
Life is good.

“Ros, ini kan kesukaan Ko Henry? Koq malahan dikasi ke kami?”

“Kan kita sohib, apa pun kita berbagi…”

Hhhmmmm… So sweat…

Ros bercerita, mereka diberi hadiah Sirip Ikan Hiu yang mahal harganya, dari temannya. Sebut saja P. Amin.

Kisah pun bergulir…
Rupanya berpuluh-puluh tahun lalu, P. Hendry dan Ros membantu P. Amin dan keluarganya yang kebanjiran.

Mereka sempat tinggal di rumah dan apartemennya yang kosong.
Free of charge bahkan listrik dan air pun P. Hendry dan Ros yang bayar.
Gratis…tis…tis…tis…

Rupanya benih kebaikan ini tetap dikenang oleh P. Amin dan keluaganya. Padahal P. Hendry dan Ros sudah melupakannya.

“Jangan pernah lupa budi baik Ai dan Suk Suk (Om & Tante) Hendry & Ros, mereka sudah memberi tumpangan kepada kita hingga berbulan-bulan. Saudara sendiri pun belum tentu mau membantu. Sampai listrik air juga mereka yang bayar,” pesan P. Amin pada anak-anaknya.

Sekarang hidup P. Amin sudah sangat sukses. Demikian pula dengan anak-anaknya. Semua sudah mandiri serta berhasil.
P. Amin ingat kesukaan P. Hendry: Sirip Ikan.
Maka dikirimnyalah sebagai tanda terima kasih.

Dan saya ikut kebagian menikmati nikmatnya Sup Sirip Ikan…
Memang benar, dengan siapa kita bergaul, menentukan seberapa besar Hoki kita.
P. Hendri & Ros yang menabur benih, saya ikutan menikmati panennya….

Kembali terbukti benarnya ungkapan lama,
“Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu.”

P. Hendry & Ros sudah lupa mereka pernah menabur benih, tetapi Tuhan tidak pernah berhutang. Tuaian pun datang di saat yang tak terduga.

Saya belajar, Ros bercerita, P. Hendry selalu memberi yang terbaik untuk orang lain terlebih dahulu. Untuk dirinya sendiri, justru yang nomor dua.
Sungguh sikap yang mengagumkan.

Bahkan Ros bercerita, suatu ketika mobil baru mereka baru datang. Ada teman yang sakit menumpang di mobil mereka, hingga muntah dan mengotorinya tetapi P. Hendry tidak kecewa…
Yang penting bisa menolong orang lain, bahkan biaya rumah sakit pun ditalangi dulu tanpa pikir panjang.

Padahal yang banyak terjadi, orang sebelum bertindak, selalu selalu berpikir,
“Apa untungnya buat saya?”

Hukum kehidupan itu, Tabur-Tuai.
Kalau kita tidak menabur benih, darimana kita bisa panen?

Rahasia besarnya, kita menanam 1 biji mangga, perlu waktu dari biji hingga menjadi pohon mangga.
Tetapi saat pohon mangga siap dipanen, kita tidak hanya memanen 1 buah mangga melainkan puluhan bahkan ratusan.
Hebatnya, setiap musim mangga, kita bisa panen lagi… Terus dan terus…

Papa mertua saya menanam mangga di kebun kami di Solo. Pohon mangga itu terus berbuah setiap tahun bahkan setelah papa meninggalkan kami 23 tahun yang lalu. Inilah warisan yang abadi.

Dengan cara yang sama, benih kebaikan yang kita tabur, akan terus berbuah mungkin saja hingga kita sudah meninggal puluhan tahun.
Anak cucu kita bisa terus menerus menikmatinya.
Who knows?

Tuhan berjanji tuaian kita, 30, 60 hingga 100 kali lipat.
Dan saya percaya!

Sungguh bersyukur saya ditempatkan Tuhan di tempat yang baik. Dikelilingi oleh teman-teman baik yang bisa menjadi panutan, tulus dan hidupnya mengutamakan Tuhan.
Ini sebuah kemewahan yang luar biasa.

Kami tidak sibuk jaga image, bersaing untuk hal-hal yang tidak perlu, – pamer kekayaan, merasa lebih hebat dari yang lain, dsb. – tetapi setiap kali bertemu, bisa sharing Betapa baiknya Tuhan itu…
Semakin sadar, manusia hanyalah sejentik debu. Jika kita diberi kesempatan hidup di dunia, pastikan lakukan hal-hal yang memuliakan Tuhan. Karena hanya itu yang kita bawa sebagai bekal saat berjumpa dengan Tuhan nantinya.

Hidup terasa jauuuh lebih enteng.

Bagaimana dengan Anda?

Life is an echo. What you send out comes back. What you sow, you reap. What you give, you get. What you see in others, exists in you.” — Zig Ziglar

Hidup adalah gema. Apa yang Anda kirimkan akan kembali. Apa yang Anda tabur, Anda tuai. Apa yang Anda berikan, Anda dapatkan. Apa yang Anda lihat pada orang lain, ada di dalam diri Anda.” — Zig Ziglar

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 4 5