Articles

Bagaimana Saya Tahu Kalau Saya Betul-Betul Beriman Atau Tidak?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Bagaimana Saya Tahu Kalau Saya Betul-Betul Beriman Atau Tidak?

Chat masuk dari sahabat saya, Denny Christian. Artikel tulisan Barry Bennett & artikel lainnya, yang dipilih Denny selalu bagus dan menggigit.
Saya pun meminta ijin, tidak hanya menterjemahkannya, tetapi melengkapinya dengan contoh kasus supaya para pembaca jelas dan paham.

Iman bukan masalah mental atau sekedar pikiran. Iman itu dari hati. Dengan hati manusia percaya, bukan dengan kepala,. (Roma 10:8-10).

Keras kepala bukanlah iman, meskipun iman yang benar akan menghasilkan ketekunan.
Iman BUKAN sekedar pengetahuan tentang iman. Mengetahui sesuatu itu benar dan menjadi keras kepala, tidak sama dengan “MENDENGAR” dari Tuhan dan berjalan dalam damai sejahtera, keyakinan dan kepastian.

Ketika seseorang berdoa mengharapkan terjadinya kesembuhan, banyak yang bingung antara pengetahuan di kepala mereka, memang kehendak Tuhan untuk menyembuhkan VS iman yang dimaksud Tuhan Yesus agar kesembuhan terjadi.

Pengetahuan itu penting, tetapi pengetahuan BUKAN iman.
Iman hanya memiliki satu sumber; Mendengar dari Allah.
(Roma 10:17).

Sekian puluh tahun lalu, gembala saya di Jogja, putranya sakit dan panas tinggi. P. Gembala dan istrinya berdoa dan mereka berdua diingatkan akan janji Tuhan bahwa putranya akan sembuh. Baik sang gembala mau pun istrinya, yakin mendengar pesan yang sama dan mereka berdua sepakat serta yakin sepenuh hati, putranya sembuh.
Tanpa ke dokter dan ke rumah sakit,
putranya sembuh secara supernatural.

Tidak lama kemudian ada jemaat baru yang suaminya mengalami kecelakaan. Dalam kondisi gegar otak, dokter menyarankan operasi. Tetapi si ibu ini, bersiteguh menolak operasi. Dia ingin meniru apa yang dialami putra gembalanya.
Sang gembala sudah menjelaskan, tetapi dia bergeming.
Akhirnya, suaminya meninggal.

Di mana letak perbedaannya?
Sang gembala & istri MENDENGAR Suara Tuhan, melalui ayat yang diingatkan.
Suara Tuhan bisa juga diterima melalui firman yang tengah dibaca, seolah-olah dihidupkan oleh Roh Kudus, menjadi Rhema – Suara Tuhan Yang Hidup secara pribadi untuk kita.
Ada banyak cara Tuhan berbicara, tetapi yang paling sering melalui firman yang dihidupkan oleh Roh Kudus.
Dan kita yang mendengar suara-Nya tahu, tahu dan tahu…

Berbeda dengan si ibu yang suaminya kecelakaan, dia tahu secara mental, di dalam pikirannya bahwa kehendak Tuhan menyembuhkan.
Tetapi dia TIDAK mendengar suara Tuhan dan TIDAK menerima arahan Tuhan secara spesifik, bahwa Tuhan akan menyembuhkan secara supernatural.

Tuhan bisa menyembuhkan secara Natural mau pun Supernatural. Dokter dan obat pun sarana yang dipakai Tuhan untuk menyembuhkan.

Greg Mohr menjelaskan kita harus seimbang. Jika sakit karena hal natural, penyembuhannya natural. Yang disebabkan hal supernatural, penyembuhannya supernatural.

Pelajaran pentingnya, kita Tidak Bisa meniru pengalaman orang lain. Itu bukan iman.
Kesembuhan Bukan Formula!
Tuhan Yesus berulangkali menyembuhkan orang buta tetapi caranya tidak pernah sama.


Seorang teman bertanya,
“B. Yenny, saya mulai meriang. PCR gak bu? Klo PCR lalu positif, saya jadi kuatir. Saya ‘mengimani’ oleh bilur-bilur Yesus, saya sudah sembuh”

“PCR saja…”

Untung contoh serupa diajarkan di sekolah.
Nach itu gunanya sekolah.

Kalau kita masih bertanya kepada orang lain, berarti TIDAK YAKIN alias Tidak Beriman. Pasti Tidak mendengar suara-Nya.

Kalau kita benar-benar Mendengar Suara Tuhan, ada Keyakinan Yang Tidak Tergoyahkan, biar pun seluruh dunia berbeda pendapat, kita Tetap Yakin karena kita tahu, tahu dan tahu…

Cara Tuhan berbicara itu spesifik, personal dan satu-satunya untuk orang tersebut.

Semak duri yang menyala dan tidak terbakar, hanya terjadi satu kali dalam sejarah, dan satu-satunya untuk Musa. Dan Musa tahu, tahu dan tahu… Semak Duri Yang Menyala & Tidak Terbakar, Itu Tuhan.
Demikian juga ketika kita mendengar suara-Nya. Yakin. Pasti. Personal hanya untuk kita.

• Kita harus dihidupkan oleh Roh Kudus (Rm. 8:16).
• Iman bersifat rohani (2 Kor. 4:13), BUKAN emosional.
• Jenis iman Tuhan (iman yang diaktifkan dengan mendengarkan suara-Nya) tidak akan pernah gagal.
• Ketika iman yang benar diaktifkan di bidang penyembuhan, sakit penyakit harus tunduk! Penyembuhan dimulai.
Keadaan kita akan menjadi lebih baik, bukan lebih buruk.

Tidak ada penghukuman jika kita tidak benar-benar beriman kepada Tuhan.
Tuhan memahami koq level iman kita masing-masing.
Berita baiknya, Tuhan akan menemui kita di setiap level iman yang kita miliki.
Dan Dia menerima kita apa adanya.

Jangan biarkan ke-keraskepala-an kita, pada akhirnya membunuh kita.
Saat bimbang, kita tidak akan memperoleh apa-apa. (Yakobus 1:6-7)
Justru kebimbangan itu yang menjadi pijakan iblis untuk menghancurkan serta memporak-porandakan hidup kita.

Datang kepada Tuhan, Serahkanlah segala kebimbangan dan kekuatiran kita kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kita.
1 Petrus 5:7 (TB)

Lakukan apa yang kita bisa secara alami untuk tetap hidup dan berkembang, serta tinggallah di hadirat Tuhan: berdoa dan baca firman -, sampai kita memperoleh kepastian ilahi, tentang apa yang harus kita lakukan.
Tuhan itu setia dan senantiasa mengasihi kita.
Janji-Nya selalu YA dan AMIN.

Praktik yuk….

When God speaks, he does not give new revelation about himself that contradicts what he has already revealed in Scripture. Rather, God speaks to give application of his Word to the specific circumstances in your life. When God speaks to you, he is not writing a new book of Scripture; rather, he is applying to your life what he has already said in his Word. – Henry T. Blackaby, Hearing God’s Voice.

Ketika Tuhan berbicara, dia tidak memberikan pewahyuan baru tentang diri-Nya yang bertentangan dengan apa yang telah dia ungkapkan dalam Kitab Suci. Sebaliknya, Tuhan berbicara untuk memberikan penerapan Firman-Nya pada keadaan khusus dalam hidup Anda. Ketika Tuhan berbicara kepada Anda, dia tidak sedang menulis sebuah kitab baru yang berbeda dengan Kitab Suci; sebaliknya, dia menerapkan dan meneguhkan pada hidup Anda apa yang telah dia katakan dalam Firman-Nya. – Henry T. Blackaby, Mendengar Suara Tuhan.

Note:
Artikel Barry Bennett ini juga memperjelas topik Mendengar Suara Tuhan. Sila Klik Link

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Turunlah Dari Roller Coaster
Cerdik Seperti Ular, Tulus Seperti Merpati!
Healing for All