Monthly Archives: May 2021

Articles

Berjumpa Dengan Teman Yang Jauh Lebih Sukses. Bagaimana Sikap Kita?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Berjumpa Dengan Teman Yang Jauh Lebih Sukses. Bagaimana Sikap Kita?

Pelajaran kami sekarang tentang Vision, guru saya Dean Hawk mengupasnya hingga cara memanage keuangan, menciptakan kesuksesan dengan cara Tuhan – God’s way. Menarik dan praktis.
Itulah gunanya sekolah. Diajar membenahi setiap aspek kehidupan kita.

Teringat beberapa tahun lalu, saat reuni. Kami semua terpesona dengan Amin, yang sukses abis di Jakarta.

“Aku blas gak pernah dengar brand mau pun nama perusahaan Si Amin.  Koq bisa ya dia sesukses itu?,” Ujar Nita dengan nada kurang suka plus meragukan.

“Nit, klo kita gak pernah dengar brand & perusahaan Amin, mungkin karena kita stay di daerah. Kita yang belum sampai levelnya Si Amin. Dan lagi apa pentingnya sich mesti punya brand & perusahaan yang gebyar-gebyar? Yang penting terbukti, hasil bisnisnya dahsyat. Di setiap apartemen premium di Jakarta, Amin punya investasi dan disewakan dalam US dollar pula…”

Saya tidak paham cara berpikir Nita. Dia seolah tidak percaya, dirinya yang selalu ranking atas, harus mengaku kalah dengan Amin yang saat sekolah tidak hanya tidak menonjol, bahkan masuk ranking bawah.

Dan lagi apa gunanya gebyar-gebyar? Mending seperti Amin, tidak terkenal tetapi asetnya banyak.
Anak saya pernah magang pada designer terkenal saat baru lulus. Showroomnya di gedung terkenal di Jakarta Pusat, tapi saat lihat omset dan keuntungannya ternyata tidak seheboh tampilannya.

*Ada yang berlagak kaya, padahal tak berharta; ada yang berlagak miskin, padahal kaya raya, kata Raja Salomo (Sulaiman).

Nach, pilih mana?

Itulah hidup!
Orang bilang ada Book Smart dan ada pula yang Street Smart.
Book Smart person adalah seseorang yang cerdas dan berpendidikan akademis.
Street Smart person adalah seseorang yang tahu bagaimana menangani situasi praktis dalam kehidupan sehari-hari yang diperlukan untuk “menyelesaikan sesuatu” tetapi tidak berpendidikan atau berbakat secara akademis
.
Nach Amin termasuk yang Street Smart.

“Min, kapan ada waktu? Ngopi yuk… Ajarin aku dong bagaimana caranya berinvestasi yang bagus. Tapi jangan yang mahal-mahal ya  …? Yang sesuai kantongku saja…,” ujar saya sambil terbahak.

Bagi saya, saat bertemu praktisi yang terbukti sukses, ini kesempatan emas untuk belajar. Amin sudah terbukti dan bukan sekedar teori lagi.
Tidak hanya investasi di apartemen dan perkantoran, tetapi dia merambah invest di lokasi bagus, membangun rumah lalu dijual lagi. Pergudangan juga. Pokoknya, Amin itu betul-betul bertangan dingin.

Kata pepatah,
“Perbincangan 1 jam dengan orang bijak, hasilnya melebihi membaca 10 buku.”

Dan ingat:
Sukses itu diciptakan, bukan kebetulan.
Kapan lagi bisa belajar dengan ahli seperti dia? Bergaul dengan teman-temannya yang orang-orang sukses pula…
Like attracts like. Orang akan menarik pribadi yang sejenis dengan dia.
Rugi dong klo sirik dan menjauh seperti sikap Nita.
Nita kehilangan banyak kesempatan berharga karena sikap dan cara pikirnya

“When you are a giraffe and you receive criticism from turtles they are reporting on the view from the level they’re on…[in those terms] you can not explain to a turtle a giraffe decision”. – T.D. Jakes

Ketika Anda adalah seekor jerapah dan Anda menerima kritik dari kura-kura, maka si kura-kura menceritakan apa yang dilihatnya dari tingkat di mana dia berada … [Kura-kura berada di posisi rendah, hanya bisa melihat 1-2 meter di depannya  Berbeda dengan jerapah yang tinggi. Pandangannya luas hingga puluhan meter ke depan.]. Hhmm.. dalam kasus ini, Anda tidak dapat menjelaskan keputusan jerapah kepada kura-kura”.  – T.D. Jakes

Cara pikir, wawasan dan kemampuan Amin tentu berbeda dengan teman-teman yang lain. Sikap yang bijak, Ya bergurulah…. supaya naik level. ‘Kecipratan’ pintarnya..

Amin sudah berkelimpahan. Dia senang berbagi tips dan menuntun teman-temannya agar bisa meningkat hidupnya.
Sesungguhnya, setiap manusia itu punya kerinduan untuk berbagi dan membantu orang lain. 
Asalkan kita memiliki hati yang tulus, – bukan memanfaatkan teman lho – dan serius ingin belajar dan maju, Tuhan akan mempertemukan kita dengan orang-orang baik di sepanjang jalan kehidupan kita. Orang-orang yang membawa kita naik dan bukan turun.

Ikut seminar mesti bayar jutaan rupiah, bahkan puluhan juta klo yang top.
Mengapa mesti gengsi belajar dengan teman sendiri?
Kalau pun kita tidak jadi invest seperti Amin, ya gapapa.
At least, wawasan kita makin bertambah luas.
Mungkin saat ini kita tidak butuh, siapa tau ke depan nanti kita butuh?
Atau mungkin ada orang lain atau anak kita yang butuh?

Itulah sebabnya saya suka menyimpan kontak orang-orang yang saya temui, lengkap dengan profesinya.
Kerap saya tidak butuh, tetapi saat anak-anak saya butuh sesuatu, setidaknya saya tahu ke mana saya harus bertanya.
Kalau pun orang itu tidak bisa membantu, biasanya dia akan kasi referensi ke teman atau perusahaan yang kami butuhkan.

Karena itu jangan mendekat kepada orang lain, klo ada butuhnya saja. Orang gak suka tuh.
Biasakan berbuat baik kepada siapa saja dan kapan saja. Yang kita bisa, bantu… Biar pun gak ada ‘untung’nya bagi kita.
Istilah saya, menggelar karpet kehidupan yang memudahkan jalan hidup kita di masa depan. 
Ibarat kita menanam berbagai benih kebaikan di mana saja: ada cabe, tomat, rambutan, durian, mangga…. Gak usah kuatir kelaparan, setiap hari pasti ada panen yang bisa kita kumpulkan

Tuhan mengatur dunia ini menurut Hukum Tabur Tuai.
Belum tentu kita menabur di sini, lalu menuai di sini pula.
Mungkin menuainya di sana.
Saat kami terjebak & nyaris mati di padang gurun Western Australia, kami ditolong orang yang sama sekali tidak pernah ketemu. Gratis pula…

Tabur saja apa yang kita bisa dengan apa yang Tuhan percayakan di tangan kita, gak usah pikirkan hasilnya.
Itu urusan Tuhan.
Percaya saja dengan janji-Nya.
Setuju?

Give generously and generous gifts will be given back to you, shaken down to make room for more. Abundant gifts will pour out upon you with such an overflowing measure that it will run over the top! Your measurement of generosity becomes the measurement of your return.

Beri dengan murah hati, maka hadiah yang berlimpah akan mengalir kembali kepada Anda, diguncang-guncang agar memiliki ruang lebih.  Hadiah yang melimpah akan dicurahkan kepada Anda dengan ukuran yang berlimpahan sehingga akan meluap-luap!  Ukuran kemurahan hati Anda menjadi ukuran pengembalian Anda pula.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

“Apakah Anda hidup dari jiwa atau dari roh?”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Apakah Anda hidup dari jiwa atau dari roh?”

Sebagian besar dari kita begitu terbiasa hidup dari jiwa, sehingga ketika lahir baru, kita tidak benar-benar berubah.
Kita tetap hidup dari jiwa kita, bahkan saat menggunakan kosakata rohani sekali pun. Perasaan dan emosi, terus mendominasi kita, kemudian kita bertanya-tanya mengapa janji Tuhan tidak terealisasi dalam kehidupan kita.

Bagaimana kita bisa menentukan jika kita hidup dari jiwa kita?

  1. Perasaan menjadi motivasi kehidupan kita.
    Perasaan sedih, marah, kepahitan, takut, depresi, duka, dll, merupakan sesuatu yang normal, bahkan diharapkan.
    Kita mengevaluasi hari-hari kita berdasarkan perasaan. Maka berdoa atau membaca Firman hanya dilakukan jika kita menginginkannya. Akibatnya kita mudah lelah.
  2. Kehidupan doa (seandainya ada waktu untuk berdoa) dimotivasi oleh emosi.
    Berdoa hanya karena ingin terlepas dari ketakutan, kesedihan, simpati atau perasaan berduka. Doa didasari oleh reaksi emosional bukannya didorong oleh visi rohani.
  3. Membiarkan pancaindra yang mengevaluasi pertumbuhan rohani dan berkat-berkat Tuhan dalam kehidupan kita.
    Percaya hanya pada apa yang dilihat dan dirasakan. Membiarkan tubuh memberi tahu apakah kita sudah sembuh atau belum. Firman Tuhan bukanlah otoritas utama dalam kehidupan. Iman hanya bergantung pada apa yang terlihat kasat mata, bukan pada yang tak terlihat (rohani)

Hidup dari Roh adalah dimensi kehidupan yang berbeda.

  1. Kita dimotivasi oleh Firman.
    Mempercayai apa yang tertulis dalam firman Tuhan, di atas apa yang kita rasakan. Memilih bersyukur, bersukacita dan bersikap positif. Mengevaluasi hari-hari kita berdasarkan benih yang telah kita taburkan dalam kehidupan orang lain. Bahkan kita rela mempersembahkan korban pujian, jika perlu. Menolak membiarkan emosi mengalihkan perhatian kita dari Kebenaran.
  2. Kehidupan doa kita dimotivasi oleh visi kemenangan, janji-janji Tuhan serta kasih.
    Kita mengizinkan Tuhan menunjukkan kemenangan, bahkan sebelum kita berdoa. Doa merupakan kerja sama kita dengan kehendak Tuhan, bukannya mengemis, mengeluh dan takut untuk berharap. Memutuskan untuk berdiri teguh di atas kebenaran firman Tuhan dan memilih mengabaikan berbagai laporan negatif. Pewahyuan jauh lebih penting dibandingkan informasi.
  3. Percaya bahwa Firman Tuhanlah yang mengatur jalan hidup kita. Mengevaluasi hidup berdasarkan visi dari janji-janji serta berkat Tuhan yang bekerja untuk kita. Memiliki pandangan positif yang didasari oleh Firman Tuhan, bukannya oleh emosi dan keadaan yang bersifat sementara. Memahami bahwa kita lebih dari pemenang dan hidup berkelimpahan sudah menjadi milik kita karena iman.

Hidup dalam Roh tersedia bagi semua orang.
Pertanyaannya : Apakah kita memilihnya?

[Repost ; “Are you living from your soul or from your spirit?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra]

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

Read More
Articles

Kata-Kata Itu Berkuasa. Berhati-hatilah Apa Yang Kita Katakan Pada Diri Kita Hari Ini.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kata-Kata Itu Berkuasa. Berhati-hatilah Apa Yang Kita Katakan Pada Diri Kita Hari Ini.

Saya membaca kesaksian seseorang yang sudah mengenal Tuhan selama 40 tahun, namun hidupnya jauh sekali dari gambaran seorang yang mengenal Tuhan.

Hidupnya amburadul. Kecanduan minuman keras dan ketergantungan obat tidur karena insomnia.
Menderita depresi dan membenci dirinya sendiri pula.

“Saya kehilangan ibu dan teman baik saya, lebih dari 25 tahun. Kehilangan pekerjaan, rumah bahkan anggota keluarga saya lainnya,” tuturnya dengan nada pilu,
“Putra saya yang berusia 25 tahun, terdampar di penjara karena menjual dan mengkonsumsi narkoba.”

Pada suatu hari dia menonton pengajaran tentang Anugerah Kasih Allah di televisi.
Dia menangis… Menyadari meski pun hidupnya kacau balau, namun Tuhan tetap mengasihi dan menerimanya tanpa syarat. Semua dosa-dosanya sudah diampuni. Dosanya yang merah seperti kirmizi, diubah Tuhan menjadi seputih salju.
Hal itu melegakan hatinya.
Untuk pertama kalinya, seolah dia dilepaskan dari beban ribuan ton yang menindih hidupnya selama ini.

Sadar, dia dibenarkan karena beriman pada pengorbanan Tuhan baginya dan bagi seluruh umat manusia. Bukan karena apa yang harus dilakukannya.

Mulailah dia menyadari siapa dirinya di dalam Tuhan. Identitas barunya di dalam Tuhan.
Dia adalah ciptaan yang baru. Yang lama sudah berlalu dan sesungguhnya, yang baru sudah datang.

Uniknya, ketika dia memahami hal itu, dan rutin mendeklarasikan bahwa dirinya orang yang benar didalam Tuhan dan sudah memiliki segala karakter sesuai yang Tuhan berikan, maka semakin hari hidupnya berubah.

Ketika mulutnya sendiri yang berbicara dan telinganya mendengar, saat itulah iman timbul!

Alkohol tidak lagi menarik hatinya. Tidur lelap tidak menjadi masalah lagi.
Kesembuhannya dimulai dari dalam ke luar.
Healing from The Inside Out.

Ketika pikiran dan hatinya terus menerus diisi kebenaran Firman Tuhan, maka kebenaran itulah yang membebaskannya.
Karena firman itu roh dan hidup, serta berkuasa untuk mengubah situasi dan permasalahan kita.
Sekarang dia sembuh dari kecanduannya secara natural. Dia pun mengajarkan hal yang sama kepada putranya.
Kemerdekaan dan kelepasan pun terjadi.

Sungguh melegakan menyadari bahwa kasih dan penerimaan tanpa syarat Tuhan sudah menjadi milik orang-orang yang menerima  Tuhan sebagai Juru Selamat pribadinya. Kemerdekaan, kemakmuran, kelimpahan, kesembuhan, hikmat, kemenangan dan apa pun yang kita butuhkan, sudah menjadi warisan kita.
Wow…

Tetapi mengapa kita kerap tidak mengalaminya?

Kesaksian ini membukakan pengertian di benak saya, betapa sering kita justru mengakui keadaan kita saat ini, apa yang kita lihat dan kita rasakan saat ini. Keadaan yang tidak kita inginkan, justru terus menerus diucapkan. Terjadilah menurut imanmu. Hal-hal yang tidak kita sukai itulah yang tercipta!

Pria ini sembuh dan keadaan ekonominya pun membaik, karena dia mengakui jati dirinya sesuai yang Tuhan firmankan.

Pria ini berkata,
Saya dibenarkan Tuhan karena saya beriman kepada-Nya. Saya dibebaskan dari kecanduan alkohol. Oleh bilur-bilur-Nya saya sudah sembuh.
Saya kepala dan bukan ekor. Tetap naik dan bukan turun. Diberkatilah aku, yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harap kepada Tuhan. Aku seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air… Yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun- tahun kering, yang tidak berhenti menghasilkan buahnya. Apa saja yang aku perbuat menjadi berhasil. Aku memiliki pikiran Allah. Aku lebih dari pemenang karena Tuhan didalamku.”

Saat pria ini mendeklarasikan hal ini, bagaimana keadaannya?
Kecanduan, bangkrut dan super-amburadul.
Tetapi ketika pria terus menerus memperkatakan apa yang dikatakan Tuhan tentang dia, maka dia menjadi sesuai apa yang diucapkannya.

Yang tidak kelihatan (rohani), menciptakan apa yang kelihatan (jasmani).

Bukankah kita mencipta melalui perkataan kita, seperti juga Allah menciptakan alam semesta dengan perkataan-Nya?

Ingin mujizat kesembuhan, lepas dari kecanduan, mengalami terobosan keuangan, menjadi pribadi yang berhikmat?
Sepakat dengan Tuhan dan deklarasikan!

Setuju?

Fear will always rely on memories and not promises to guide you.
Forget the former things; do not dwell on the past. See, I am doing a new thing!

Ketakutan selalu bergantung pada ingatan masa lalu, dan bukan pada janji-janji Tuhan untuk membimbing Anda.
Lupakan hal-hal yang dulu;  jangan memikirkan masa lalu.  Lihat, Aku melakukan hal baru!

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

“Penyembuhan dari Dalam, Keluar.”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Penyembuhan dari Dalam, Keluar.”

Yesus berkata,
“Roh Tuhan ada padaku, karena Dia telah mengurapi Aku untuk memberitakan Injil kepada orang miskin; Dia telah mengirim Aku untuk menyembuhkan yang patah hati, untuk memberitakan pembebasan kepada para tawanan, dan memulihkan penglihatan bagi yang buta, untuk membebaskan mereka yang terluka.”

Yesus memperhatikan setiap aspek kehidupan, roh, jiwa dan tubuh Anda.

Kita hidup di dunia yang jatuh dalam dosa dan kehancuran.
Kita tidak diciptakan agar terus menerus mengalami berbagai serangan kejahatan, sakit penyakit dan kekalahan.
Bagaimana cara kita menghadapi tantangan mental, emosional mau pun fisik, memainkan peran besar dalam menjaga kesehatan mau pun penyembuhan fisik kita dari waktu ke waktu.
Rasa bersalah, kesedihan, depresi, stres, ketakutan, dan hubungan yang rusak, semua itu dapat menekan kita hingga ke titik yang menyebabkan terjadinya kerusakan mental, emosional, dan fisik.

Banyak penyakit yang berhubungan dengan stres. Berita tentang kecelakaan, bencana alam, perang, pelecehan dan kekerasan dapat membanjiri indra kita, mengakibatkan penyakit berakar, sampai-sampai tubuh kita rusak

Puji Tuhan, urapan Tuhan di dalam diri kita dirancang untuk membawa pembebasan bagi para tawanan, menyembuhkan hati kita yang hancur dan memberikan kemerdekaan serta membebaskan jiwa mereka yang terluka.

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.”
Yohanes 5:24 (TB).

Biarlah Firman Tuhan menjadi Sumber kehidupan kita .Maka kita dapat beralih dari kerusakan dunia ini ke dalam sukacita Tuhan, jika kita bersedia mentaatinya. Dia datang untuk membalut hati yang hancur, membebaskan dan menyembuhkan tubuh kita. Seringkali penyembuhan secara emosional, dapat melepaskan pula penyembuhan fisik.

“Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.”
Roma 15:13 (TB).

Tuhan akan memenuhi hati kita dengan segala sukacita dan damai sejahtera melalui hati kita yang PERCAYA kepada-Nya.
Daripada mempercayai berbagai berita negatif, yang menimbulkan berbagai ketakutan dan keraguan, mulailah mempercayai Firman Tuhan dan biarkan firman itulah yang menyembuhkan kita dari dalam, ke luar.

[Repost ; “Healing from the Inside, Out”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra]

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Mission Trip Yang Tak Terlupakan.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Mission Trip Yang Tak Terlupakan.

Salah satu tugas yang harus dipenuhi sebelum lulus dari Sekolah Charis adalah Mission Trip.
Saya menjadi anggota di grup 1, yang mengerjakan Mission Trip duluan, sementara grup 2 yang kemudian.

Persiapan cukup panjang dan ada gesekan di sana sini. Namanya juga manusia , tetapi di sini kami belajar untuk mengalahkan ego, menundukkan diri pada otoritas, bekerjasama dan support satu sama lain. Dan berhasil!

Saat Mission Trip tiba, semua kompak. Allah itu senantiasa menjawab doa.
Tidak berarti segala sesuatu berjalan mulus sempurna bak di jalan toll, tetapi lancar.
Kami merasakan Tuhan hadir dengan campur tangan-Nya.

Bayangkan saat giliran saya membawakan materi, ternyata TV untuk pembicara mati. Saya tidak bisa melihat slide yang ditampilkan pada penonton. Padahal Yuliadi & Imam sudah repot-repot memastikan memberi alas agar TV pembicara sejajar dengan mata saya.

Zig ziglar bilang,
ketika hidup memberimu jeruk, buatlah limun.

Ya sudah … Dengan gaya pede, saya membawakan sambil melihat di layar HP yang kecil. Untunglah lancar…
Itulah bedanya klo bergantung pada Tuhan, pokoknya pasrah ‘bongkokan’ sama Tuhan.

Keberhasilan saya tidak lepas dari jasa sohib saya, Puji Rahayu, yang tidak hanya bikinin PPT tapi tidak henti-hentinya mengingatkan,
“Jangan Lupa ini, kak…”
“Jangan lupa itu, kak…”
Puji supporter sejati yang ingin saya sukses.???

Kami satu kelas, belajar pelajaran yang sama. Namun uniknya, ketika setiap teman mengupasnya, kami mendapatkan pemahaman yang baru.
Itulah dahsyatnya firman Tuhan.
Apalagi dilengkapi kesaksian pengalaman hidup masing-masing, menjadi hidup dan menyuguhkan santapan rohani yang bergizi penuh serta membangkitkan semangat baru. Setiap orang unik pemaparannya dengan sisi pandang yang berbeda, bahkan untuk topik yang sama.

Bagian saya tanggal 1 Mei 2021, melayani komunitas “Satu Hati Bagi Negeri” yang dipimpin oleh Ibu Yohana.

Diawali dengan kesaksian apik Joey Johannes Mantiri, dengan aksen bulenya… . Joey lebih fasih berbahasa Inggris daripada berbahasa Indonesia. Saya menjulukinya sebagai James Gwee-nya Charis

Kezia Holid menanamkan fondasi, bagaimana anugerah Tuhan sudah menjadi milik kita. Banyak yang tidak paham betapa sesungguhnya kekayaan Allah sudah dimiliki setiap anak-anak Tuhan. Plus kesaksian putranya yang tidak bisa mendengar sejak lahir, mendapatkan terobosan baru. Amazing!

Skit, drama apik yang disutradarai oleh B. Henny Oetami, menggambarkan bagaimana dosa menjerat melalui minuman keras, narkoba, dunia malam yang gegap gempita, hingga dibebaskan oleh kasih dan penerimaan Tuhan yang tak bersyarat. Banyak penonton menitikkan air matanya. Kisah yang nampak sederhana, saat diurapi Tuhan, menyentuh hati para pemirsa.

Kesaksian Marlina, dengan pengalamannya terjerat hutang kartu kredit sangat bagus dan klop dengan pembahasan saya membawakan topik “Rahasia Hidup Makmur dan Berkelimpahan.”
Padahal kami gak janjian lho…
Tuhan dahsyat!

Bukan pembahasan yang heboh sich, sekedar mengingatkan nilai-nilai serta prioritas sederhana dalam mengatur keuangan. Hiduplah sesuai kemampuan. Simple tetapi banyak dilupakan orang.

Tidak sedikit yang mengira kredit itu uang mereka!
Mereka lupa, kredit ada bunganya. Klo bunga hanya dibayar minimum payment, maka sisa bunganya menjadi pokok, yang berbunga lagi.  Jadilah bunga berbunga. Dan bunga kredit itu tidak kenal hari minggu atau hari libur bahkan pandemi, tetap bertambah kewajiban membayar bunganya.
Nach kalau sudah terjerat begitu, bergeser pada gali lubang, tutup lubang.
Yang akhirnya, tidak sedikit yang membawa kebangkrutan dalam hidup banyak keluarga.

Pengalaman nyata Marlina, hutang kartu kredit digunakan untuk membeli barang-barang yang merupakan ‘keinginan’ bukan kebutuhan yang pokok.
Makin stres justru makin sering digesek, kata Marlina dengan raut kocaknya. 🙂

Kemampuan untuk membedakan mana yang merupakan keinginan dan mana yang merupakan kebutuhan, kerap blur di mata sebagian orang.
Demi gengsi, akhirnya menghancurkan keluarga.

Bukannya Tuhan tidak memberkati kita, tetapi Tuhan mengajarkan pula bijak mengelola apa yang Tuhan percayakan di tangan kita.

Untunglah Marlina datang kepada Tuhan dan menyerahkan permasalahan ke dalam tangan-Nya. Yang seolah buntu, menemukan jalan keluarnya.
Uniknya, solusinya justru dengan menabur, alias memberi. Terbelit hutang koq justru memberi?
Itulah …. Cara Tuhan kerap terbalik dengan cara pikir kita. Tidak hanya itu saja tentunya. Perubahan cara pikir yang selaras dengan firman Tuhan, itu yang paling utama.
Firman itu roh, hidup dan berkuasa mengubahkan hidup seseorang.
Hidup Marlina sekarang makmur & berkelimpahan sesuai janji-Nya.

Berkat ada yang ‘roti’ untuk dimakan alias untuk kebutuhan pribadi kita, tetapi ada pula yang berupa ‘benih’ untuk ditabur dalam kehidupan orang lain.
Kalau kita tidak menabur benih, kita tidak akan menuai bukan?

Dahsyatnya, saat kita menanam 1 biji mangga, ketika panen kita menerima lebih dari 1 buah mangga. Bisa puluhan, bahkan ratusan. Hebatnya lagi, setiap musim mangga, kita panen lagi… Yeaaay….

Ada orang-orang tertentu yang hanya mau berdoa tapi malas bekerja. Kalau kita tidak bekerja, usaha kita = nol (0)
Meski pun Tuhan mau melipatgandakan 30, 60 atau 100 kali lipat, jika kita tidak bekerja, artinya dikalikan Nol, hasilnya semua Nol.

Kesimpulannya, untuk menerima berkat Tuhan, ada bagian yang harus kita kerjakan dan bagian Tuhan adalah melipatgandakannya.

Menurut hukum dunia, klo usaha saya 10, maka hasil kerja saya juga 10. Paling-paling bisa bertambah hingga 12.

Tetapi ketika saya berkolaborasi dengan Tuhan, usaha saya 10 dilipatgandakan Tuhan 30 kali lipat sesuai janji-Nya:
10 X 30 = 300
Kalau dilipatgandakan 60 atau 100 X:
10 X 60   = 600
10 X 100 = 1000

Inilah bedanya, berusaha dengan kekuatan sendiri, dibandingkan berkolaborasi dengan Tuhan.

Pada akhir acara 1 Mei, beberapa orang didoakan.
B. Henny Oetami mendoakan B. Upi yang datang dengan terpincang-pincang karena pinggangnya sakit.
Keesokkan harinya, 2 Mei, seusai acara, B. Upi sudah bisa menari-nari… Sakitnya sudah sembuh total.
Wow….
Kami pun bersukacita.

Bersyukur sekali masih bisa sekolah dan menimba ilmu serta pengalaman baru. Mendapat komunitas pembelajar yang positif serta cinta Tuhan. Hidup jadi jauh lebih indah dan menyenangkan. Rest in God’s presence. Beristirahat dalam hadirat Allah.
Sungguh sebuah privilege ….

My Words have The Power of Change. Speak Life. – Charisleighdurham.

Kata-kataku memiliki Kekuatan Untuk Mengubah Situasi.  Katakan Kata-Kata Yang Membawa Kehidupan.  – Charisleighdurham.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 4 5