Articles

Teladan Orang-Orang Hebat. Belajar Yuk…

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Teladan Orang-Orang Hebat. Belajar Yuk…

Siapa pernah mendengar nama Ps. Joseph Prince dari Singapore?
Tokoh yang sangat terkenal mendunia dan ternyata ada kisah keren di balik kesuksesannya yang saya dengan dari guru saya, Arthur Meintjes.

Pada awalnya Joseph Prince hanyalah salah satu dari wakil gembala di gerejanya. Ps. Mark yang mendirikan gereja itu dan beliau gembala seniornya. Ps. Mark yang melatih dan membimbing Joseph Prince. Hingga gereja itu bertumbuh pada tingkatan tertentu, Ps. Mark menyadari dia sudah menthok, kata orang Jawa, alias stagnan di sana. Lalu Ps. Mark menyadari potensi Joseph Prince, lalu dia mengangkat Ps. Joseph Prince menjadi gembala senior dan dia mundur menjadi wakil gembala.
Sungguh mengagumkan!

Hanya orang yang aman dengan  dirinya, berjiwa besar serta memiliki visi besar, yang bisa melakukannya.
Kebanyakan pemimpin justru berusaha mematikan potensi bawahan yang kelihatan lebih bersinar daripada dirinya.

“Guru itu tidak luar biasa, tetapi banyak orang luar biasa yang lahir dari seorang guru. Itulah yang membuat guru itu jadi luar biasa,” kata P. Anthony Dio Martin, salah seorang guru saya.

Ps. Jeffry Rahmat gembala senior dan Ps. Jose Carrol wakilnya, sama-sama pendeta terkenal dari JPCC. Saya tidak mengenal mereka secara pribadi, tetapi saya mengikuti seri kotbah mereka sejak th 2007, meski pun tahun-tahun terakhir tidak rutin seperti dulu.

Dalam salah satu kotbahnya, Ps. Jeffry Rahmat bercerita, Ps. Jose Carol diundang menjadi pembicara sebuah acara besar. Bukan Ps. Jeffry yang diundang, dan Ps. Jeffry Rahmat mengaku sangat bangga.
Wow…

Saya juga mengagumi Ps. Jose Carol, dia merasa nyaman menjadi orang nomor 2. Saya yakin, tidak sedikit godaan dan tawaran tentunya, agar beliau punya gereja sendiri dsb. menjadi orang nomor 1. Dibutuhkan jiwa besar dan visi yang teguh untuk menjadi nyaman di posisi ke dua, meski dia punya kemampuan menjadi orang nomor 1.
Keduanya contoh orang-orang hebat.

Wendell Par, guru saya di Sekolah Charis bercerita, bagaimana perjalanannya melayani Tuhan. Dari gereja kecil, beliau melayani hingga jemaatnya berkembang besar.
Suatu ketika, Tuhan memberikan visi agar dia membangun sebuah gereja yang besar dan megah.
Bahkan Tuhan memberikan visi, penglihatan seperti apa bentuk gereja yang harus dibangunnya.
Ketika itu Wendell tengah makan di restoran, segera mengambil kertas tissue untuk menggambar design gedung gerejanya sesuai arahan Tuhan.
Amazing!

Di tengah kesuksesannya, dia merasa Tuhan mengarahkannya pada pelayanan lainnya. Andrew Wommack mengajaknya untuk mendirikan Sekolah Charis.
Karena yakin itu panggilan Tuhan untuknya, Wendell meninggalkan pelayanan di gerejanya yang megah dan besar, mengikuti Andrew merintis sekolah dari nol.
Lucunya, Wendell mengira Andrew sudah siap dengan rencana membangun sekolahnya, ternyata sama sekali tidak!
Mereka memulai dan merintisnya benar-benar dari nol besar hingga berkembang ke ratusan sekolah yang berada di puluhan negara di seluruh dunia.
Berapa banyak orang yang bersedia seperti Wendell Par, mengikuti kehendak Tuhan, meninggalkan kenyamanan serta kemegahan yang sudah sangat sukses?

Barry Bennett merintis sekolah di Chili dan sukses, ketika dia mendengar Tuhan menyuruhnya kembali ke Amerika. Barry pun taat. Kembali ke Amerika, memulai segala sesuatu dari nol karena mentaati Tuhan.
Padahal di Chili, Barry punya gereja, sekolah dan istrinya menjadi guru. 3 macam gaji yang lebih dari cukup ditinggalkan.

Istri Barry melamar di Andrew Wommack Misnistry (AWM) dan diterima sebagai staf akunting. Barry bekerja part time di tempat lain. Suatu ketika ada lowongan di AWM, part time juga untuk membalas email-email pertanyaan yang masuk. Lalu meningkat menjadi penerima telpon, menjawab pertanyaan- pertanyaan sulit juga.

Hingga suatu ketika, setelah 2 tahun berlalu, kesempatan tiba bagi Barry. Karena pembicara yang dijadwalkan berhalangan hadir, diberikan tawaran bagi Barry untuk menggantikannya.
Ketika Barry membawakan materinya, dia menerima standing ovation sebagai penghargaan. Luar biasa menarik pemaparannya.

Jadilah Barry Bennett guru favorit di Sekolah Charis. Terkenal dengan julukan ‘konkordansi berjalan’, karena begitu dalam dan luas pengetahuannya tentang firman.

Yang unik, selama ini Barry tidak pernah menjelaskan prestasinya selama di Chilli.
Padahal itu hal yang sangat wajar.
Ketika ditanya alasannya, Barry menjawab,
“Saya lebih suka menantikan waktunya Tuhan.”

“Menunggu hingga 2 tahun? Berkantor di pojok ruangan? Bagaimana jika tidak ada yang mengenali potensi Anda hingga bertahun-tahun kemudian?,” banyak yang keheranan bertanya.

“Itu pasti waktu yang terbaik dari Tuhan, Dia tidak pernah salah,” jawab Barry  mantap.

Sungguh keteladanan sikap seorang yang betul-betul beriman dan mengenal Allah.

Saya pun terpukau dan bersyukur, memiliki guru-guru serta teladan yang luar biasa.

Bagaimana dengan Anda?

Trust in the Lord completely, and do not rely on your own opinions. With all your heart rely on him to guide you, and he will lead you in every decision you make.

Percayalah pada Tuhan sepenuh hatimu, dan jangan mengandalkan pendapat Anda sendiri.  Dengan sepenuh hati, andalkan Dia untuk membimbing Anda, dan Dia akan memimpin Anda dalam setiap keputusan yang Anda buat.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://instagram.com/mpoinpipaku.id?igshid=rjebfgas4dec

Or

https://mpoin.com/

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
A Pen In God’s Hand…
Kesembuhan itu Hasil Panen
Say What You Mean, Mean What You Say….