Kemarahan bagaikan asam,
Yang lebih merusak,
Dan menimbulkan perasaan perih menyengat,
Lebih daripada yang bisa kita bayangkan.
Kemarahan mengakibatkan kita tidak bisa berpikir jernih.
Bereaksi tanpa pertimbangan,
Dan banyak kata-kata sia-sia terlontar,
Tanpa bisa ditarik kembali.
Kita bisa minta maaf,
Tetapi bekas lukanya tidak akan sirna.
Adakah kemarahan yang positif?
Ada!
Tunggu emosi mereda….
Bicarakan sesuai koridor kesalahan yang membuat marah,
Batasi hanya di sana.
Tanpa mengungkit kesalahan pada masa lalu,
Tanpa mengungkapkan pendapat atau persepsi kita sendiri.
Lalu beri kesempatan pihak lain mengungkapkan alasan dan pendapatnya,
Sehingga kita bisa memahami cara pikirnya.
Tujuan kemarahan positif adalah terciptanya perbaikan.
Jadi usahakan untuk menghasilkan solusi terbaik.
Tidak mudah untuk melakukannya dengan kekuatan sendiri.
Perlu hikmat, kekuatan serta bimbingan Tuhan,
untuk menerapkannya dengan sukses.
Setuju?