Tag Archives: #gospeltruth’s truth #yennyindra #InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan #mengenalTuhan #FirmanTuhan

Articles

Terus Melangkah Hingga Mencapai Kemenangan.

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Terus Melangkah Hingga Mencapai Kemenangan.

Menyambung artikel kemarin tentang menetapkan tujuan, saya ingin mengulas kembali, kutipan dari Lao Tzu:
“The journey of a thousand miles begins with a single step – Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah pertama.”

Mengambil langkah pertama itu mudah. Tetapi untuk terus konsisten maju itu tidak mudah.
Perjalanan tidak selalu lancar. Kadang halangan merintangi, badai menerpa, hujan dsb.
Saat-saat berat, godaan untuk menyerah sangat masuk akal.

Menarik sekali….
Tuhan mengingatkan, apa pun yang terjadi, sesungguhnya posisi kita secara rohani, di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga. Efesus 2:6 (TB)
Artinya, ending kita menang.

Jangan khawatir tentang memiliki kekuatan untuk terus berjalan – bagian kita hanyalah fokus untuk bangkit kembali. Tuhan akan mebemui kita di sana dan memberi kekuatan untuk mengambil langkah berikutnya.
Asalkan kita terus bergantung dan melangkah bersama-Nya.
Dan setisp langkah merupakan suatu mujizat.

Saya terinspirasi sekali dengan pengajaran P. Irwan Siregar, bahwa kita tidak perlu sempurna saat berjalan bersama Yesus.
Just show up….. istilah masa kininya: pokoknya setor muka…
He…he..he…

Tuhan menghargai koq ketaatan kita!

Contohnya, Abraham. Hidupnya tidak sepenuhnya sempurna. Banyak kesalahan yang diperbuatnya.

Suatu ketika, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Kejadian 12:1 (TB)

Apa yang Abraham lakukan?
Abraham taat tetapi dia membawa pula istrinya, ayahnya dan lot keponakannya.
Blas gak sesuai yang diperintahkan Tuhan tetapi tetap pergi dan tidak pernah meoleh ke belakang, mau pun kembali ke kampung halamannya.

Ketika timbul kelaparan, Abraham dan Sarai mengungsi ke Mesir. Karena Sarai cantik, Abraham takut dibunuh jika mereka tahu Sarai itu istrinya.
Abraham bersepakat dengan Sarai berbohong bahwa Sarai itu adiknya.
Raja Mesir, Firaun, membawa Sarai ke istananya hendak dijadikan istri.
Allah yang menegur Firaun sehingga mengembalikan Sarai pada Abraham.

Tetapi Allah berkenan kepada Abraham karena ketaatannya. Bahkan dijuluki sebagai bapa orang beriman meski Abraham tidak sempurna. Dengan berjalannya waktu, Abraham makin taat dan beriman.

Demikian juga dengan kita. Datang saja dengan keadaan kita apa adanya, tetapi terus membangun hubungan intim dengan Allah seperti Abraham dengan taat dan setia.

Dengan berjalannya waktu, dalam perjalanan bersama Tuhan dan kehidupan, pribadi kita pun dibentuk semakin hari semakin dewasa dan bijak. Pengalaman membentuk kita.
Tuhan sendiri yang akan membimbing kita menuju masa depan yang penuh harapan, sesuai janji-Nya!

Desember lalu, saya betul-betul merasa lelah dan burn-out. Dikejar oleh berbagai tugas dan tanggung jawab.

Bagaimana hubungan dengan Tuhan, koq bisa burn-out?
Sejak sekolah, fokus hidup kami, para murid selalu kepada Tuhan.
Menulis, mengajar, berdiskusi dengan teman-teman selalu tentang Tuhan.

Tetapi tetap butuh waktu khusus berdua dengan Tuhan tanpa dibebani target berbagai tugas.
Tuhanlah sumber segalanya.

Akhirnya, saya memutuskan Seruput Kopi Cantik dan Gospel’s Truth, hanya muncul dari senin hingga jum’at.
Sabtu hari khusus untuk belajar dan membangun hubungan pribadi dengan Tuhan, tanpa harus dikejar harus post artikel.
Minggu biasa seharian di gereja.

Ternyata perubahan ini menimbulkan semangat dan ide-ide baru. Menulis jadi lancar dan menyenangkan.

Just Show Up!
Roh Kudus akan membimbing kita melakukan penyesuaian-penyesuaian selaras dengan yang terbaik bagi kondisi kita.
Dia akan membawa kita kepada masa depan yang penuh harapan.

“God doesn’t require us to be perfect. He only asks us to follow Him with our whole hearts.” – Rick Warren.

Tuhan tidak mengharuskan kita untuk menjadi sempurna. Ia hanya meminta kita untuk mengikuti Dia dengan segenap hati.” – Rick Warren

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Faith VS Ignore

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Faith VS Ignore

“Yenny, Adi pulang ke rumah Bapa semalam…. padahal dia beriman untuk sembuh, tekun berdoa dan kami semua di cell group juga terus mendukungnya dalam doa.
Mengapa doanya tidak terjawab?”, ujar Vina sendu.

Ketika pembicaraan makin intens, terkuaklah bahwa Adi kerap mendengarkan kesaksian kesembuhan. Ada kalimat yang membuatnya terinspirasi, mereka yang menerima kesembuhan sampai ‘lupa klo mereka itu sakit, justru saat mereka lupa itulah, kesembuhan terjadi’.

Ini menarik untuk digali lebih lanjut dan dijelaskan dengan gamblang agar kasus Adi tidak terulang lagi.

Ada penyakit yang memberi signal rasa sakit, nyeri, pusing dsb sehingga orang sadar dia sakit.
Rasa sakit ini sesungguhnya alarm dari tubuh, memberitahu ada sesuatu yang tidak berjalan dengan baik.

Saat merasa sakit, penderita kerap kesulitan beriman karena fokus pada symptoms dan rasa sakitnya, bukannya fokus kepada Tuhan.

Sebaliknya, ada penyakit yang tidak menunjukkan alarm sakit, sehingga penderita tidak sadar dia sakit atau klo sadar pun, mudah untuk “lupa’ seperti Adi.
Mengira dia beriman padahal sesungguhnya, dia *Ignore* – mengabaikan penyakitnya sehingga tidak tertolong lagi.

Di mana bedanya?
Perbedaannya terletak pada apa yang dilakukan saat menanti manifestasi doa, hingga si sakit ‘lupa’ pada penyakitnya.

Adi berdoa, ke gereja dan persekutuan doa, sesekali membaca firman tetapi tidak konsisten.

Berbeda dengan Lilian B. Yeomans (1861-1942), seorang dokter Kanada, menjadi salah satu penginjil penyembuhan yang paling terkemuka di awal gerakan Pentakosta. Pelayanannya yang luar biasa merupakan hasil dari pembebasannya dari kecanduan narkoba.

Awalnya, Lilian mengkonsumsi morphin, agar tetap bisa segar menyelesaikan tugasnya yang bertumpuk sebagai dokter. Makin lama dosis makin besar dan tidak terkontrol. Lilian tahu dengan medis saja dia tidak bisa sembuh, maka kembalilah dia kepada Tuhan.

Saat tengah berusaha memanifestasikan kesembuhannya, Lilian terus menerus fokus menggali firman-firman tentang kesembuhan dan berusaha sembuh secepatnya. Namun tidak kunjung ada hasilnya.
“Mengapa Tuhan?”, tanyanya galau.
Lilian membaca dan mendalami firman sekedar supaya sembuh.

Hingga suatu ketika, Lilian mendapatkan pewahyuan yang baru. Sekarang dia menggali firman Tuhan dan fokus, BUKAN sekedar mengejar kesembuhan, tetapi karena Rindu Mengenal Tuhan.

Saat Lilian membaca dan mendalami firman, pola pikirnya berubah semakin selaras dengan pikiran Tuhan. Roh Kudus melukiskan gambaran kesembuhan dalam hatinya.

Firman itu roh dan hidup, berkuasa untuk mencipta, termasuk menciptakan kesembuhan, pemulihan bahkan mengganti organ yang rusak dengan organ yang baru.
Dia Allah, apa yang sulit bagi-Nya?

Hari demi hari berlalu, Lilian menenggelamkan diri dalam hubungan pribadi yang intim dengan Tuhan, serta menikmatinya.
Damai sejahtera yang melampaui segala akal memerintah dalam hati dan pikirannya.

Lilian nyaris lupa pada penyakitnya. Hatinya yang Full Firman, mengarahkan pikirannya hanya tertuju pada Yesus. Hingga suatu ketika dia sadar, ternyata kecanduannya sudah lenyap.

Perhatikan, Lilian dan Adi sama-sama nyaris lupa pada penyakitnya.

Lilian lupa sakit, karena gambaran kesembuhan yang dilukis oleh Roh Kudus sedemikian kuat tertanam di hatinya dan pengenalannya yang mendalam melalui firman yang dibaca serta digalinya, membuatnya menyadari sedemikian dalamnya kasih Tuhan kepadanya.
Di mana ada kasih, di sana tidak ada ketakutan.
Imannya teguh. Ini Faith.

Adi tidak melakukan bagiannya untuk mendekat kepada Tuhan. Dia ‘berharap dan merasa beriman’ tetapi iman yang sesungguhnya hanya bisa timbul melalui pendengaran, pendengaran akan firman Kristus.

Demikian juga *saat mendeklarasikan firman, iman dilepaskan, perlu diperkatakan dengan iman.* Tanpa iman, jadi perkataan kosong yang tidak ada kuasanya. Deklarasi firman BUKAN mantra.

Adi sesungguhnya takut dan tidak berani menghadapi penyakitnya dan memilih berlindung dibalik ‘keyakinannya sendiri’ tanpa ada dasar firman dan rhema – suara Tuhan yang hidup atau quickening spirit, bahwa manifestasi kesembuhan sedang terjadi.

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat – Ibrani 11:1 (TB)

Tanpa iman, seseorang tidak berkenan kepada Allah (Ibrani 11:6)

Saya pun belajar. Bagaimana dengan Anda?

Without faith, nothing is possible. With faith, nothing is impossible. – Mary McLeod Bethune.

Tanpa iman, tidak ada yang mungkin terjadi. Dengan iman, tidak ada yang mustahil. – Mary McLeod Bethune

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
*MPOIN PLUS & PIPAKU*
*THE REPUBLIC OF SVARGA*
*SWEET O’ TREAT*
*AESTICA INDONESIA – AESTICA ID*
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

Rhema Part 4 -Prophesy He Will Do It Again.

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Rhema Part 4 -Prophesy He Will Do It Again.

Alkitab adalah kisah-kisah perjumpaan Tuhan dengan manusia dan perjumpaan manusia dengan Tuhan.
Demikian juga, dengan kesaksian, perjumpaan Ilahi Tuhan dengan manusia.
Itulah sebabnya kita bisa menemukan jawaban Tuhan di sana.

Saat mendengar kesaksian jangan hanya terpukau dengan wow-nya tetapi cari prinsip yang belum kita kerjakan. Itulah penyebab kita belum mendapatkan jawaban doa.

If God has done it before, it is a prophesy for us, that He will do it again.

Jika Tuhan telah melakukan hal itu sebelumnya, itu merupakan nubuat bagi kita, bahwa Dia akan melakukannya lagi.

Selama ini saya belajar, jika berdoa, jangan diulang-ulang. Ibarat main game, belum sampai finish alias termanifestasi, jika diulang, seperti mulai dari awal lagi. Gak sampai-sampai jadinya. Bahkan saya pernah menulisnya dalam Seruput Kopi Cantik.

Saat belajar dari Norvel Hayes, beliau juga terus menerus mendoakannya hingga termanifestasi.
Oh…..

Nach saat berbincang-bincang dengan P. Ashang, beliau juga terus menerus mengulang doanya: memerintahkan kesembuhan terjadi.

P. Ashang itu stroke selama 5 tahun, ke toiletpun mesti dibantu dengan kursi roda.
Tetapi beliau pribadi yang cinta Tuhan dan cinta firman.
Sekarang sembuh total 99%, tinggal sedikit jari-jari tangan kanan yang belum sempurna.

“P. Ashang klo saya belajar, teorinya doa itu gak boleh diulang-ulang, berarti mulai dari nol lagi….”, ujar saya.

“Tapi saya kan tidak tahu doa mana, perintah mana yang sampai ke sasaran. Jadi saya terus memerintahkan stroke pergi dan kesembuhan terjadi.”, jawab P. Ashang.

P. Ashang betul-betul sembuh dari stroke, bahkan setiap pulang gereja, sengaja berjalan kaki bersama keluarga untuk melatih kakinya. Rumahnya berjarak beberapa kilometer dari gereja. Berjalan normal tanpa bantuan tongkat atau apa pun, bahkan sudah bisa bekerja memperbaiki jam. Itu pekerjaan detil yang membutuhkan ketrampilan tangan. Bukti nyata kesembuhannya.

Hibungan dengan Tuhan itu bukan formula. Jika P. Ashang berhasil, meski berbeda dari yang dipelajari secara teori, itu patut diterima dan dipelajari.

Setelah berdiskusi dan merenungkannya, kesimpulannya begini:
– Rahasianya bukan tentang doa diulang-ulang atau tidak.
Tetapi sikap hati saat memperkatakannya.

– Banyak orang mengulang-ulang doa dan perintah, dengan harapan bisa beriman. Berusaha Percaya. Sesungguhnya belum betul-betul percaya.

– Kasus P. Ashang berbeda. Dia memperkatakan dan memerintahkan penyakit pergi dengan penuh iman.

Darimana saya tahu?
Setiap hari, jam 3 subuh, P. Ashang itu bangun mempelajari firman. Setelah itu rutin ikut doa pagi Berdoa Berbahasa Lidah. Beliau itu full firman.

Tidak hanya itu, saat di gereja ada pendeta tamu, bule pula, betbondong-bondong semua daftar minta didoakan, termasik P. Ashang.
Rupanya giliran P. Ashang didoakan bersamaan dengan kelas Dicipleship Evangelism (DE). P. Ashang memilih ikut DE dan batal didoakan. Ini bukti nyata sikap hati P. Ashang yang memprioritaskan firman. Tidak heran saat beliau berkata-kata memerintahkan stroke pergi dalam Nama Yesus, stroke pun tunduk. Meski kesembuhan P. Ashang juga melalui proses, tidak instan. Tetapi makin hari makin sempurna.

Nach saat P. Ashang mengulang-ulang perintahnya, ibarat dia memberondong musuh dengan tembakan. Gak perlu tahu tembakan yang mana yang mengenai sasaran, toh pelurunya banyak.

Pertanyaan berikutnya, apa yang harus dilakukan jika belum sungguh-sungguh beriman?

Markus 11:22-24 (TB) Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah!
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Jika belum beriman, artinya kita harus kembali kepada ayat 22:
“Percayalah kepada Allah!”

Dalam versi Basic English:
“Mark 11:22 (BBE) And Jesus, answering, said to them, HAVE GOD’S FAITH. – Dan Yesus, menjawab, berkata kepada mereka, MILIKILAH IMAN TUHAN.”

Caranya?
Dengarkan/ Membaca firman Tuhan.
*Roma 10:17 (TB) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.*

Dan renungkan “Galatians 2:20 KJV
I am crucified with Christ: nevertheless I live; yet not I, but Christ liveth in me: and the life which I now live in the flesh I live by the faith of the Son of God, who loved me, and gave himself for me”, ujar P. Dolfi,
“Galatia 2:20 KJV

Aku telah disalibkan bersama Kristus; namun aku hidup; tetapi bukan lagi aku yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan kehidupan yang kuhidupi sekarang di dalam daging, aku hidup oleh IMAN ANAK ALLAH, yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku”.

Perhatikan, I live by the faith of the Son of God, saya hidup oleh iman anak Allah.
Bukan sekedar iman manusia, yang bergantung pada pancaindra, melainkan kita hidup dengan imannya Yesus.
Sesuai dengan Markus 11:22.

Sekarang kita Pede bukan, apa yang kita katakan sama bobotnya dengan perkataan Yesus sendiri?
Jika syarat dalam ayat 22 sudah terpenuhi, dengan sendirinya saat kita memerintahkan ayat 23, pasti berhasil karena kita memerintahkan dengan otoritas dan kuasa.

Setuju? Yuk….praktik.

If we’re gonna stand,
We stand as giants. If we’re gonna walk, we walk as lions. Everywhere we go, the battle has been won.

Jika kita berdiri,
Kita berdiri sebagai raksasa. Jika kita berjalan, kita berjalan seperti singa. Ke mana pun kita pergi, pertempuran telah dimenangkan.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

Rhema Part 3 – TERUS MEMPERKATAKAN

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Rhema Part 3 – TERUS MEMPERKATAKAN

Ketika hati kita berkobar-kobar – Thrilled- baik saat membaca firman atau mendengarkan pelajaran firman Tuhan, jangan biarkan lewat begitu saja.

Catat, selidiki dan dengarkan berulangkali. Konon minimal dengarkan dengan penuh perhatian 6 kali.
Ini cara menangkap pewahyuan orang lain, lalu direnungkan, diselidiki, agar kita bisa menangkapnya menjadi pewahyuan pribadi kita.

Itulah Rhema, suara Tuhan yang secara spesifik untuk kita, sehingga bisa mengarahkan langkah-langkah apa yang harus diambil.
God’s Way… jalan kebenaran Tuhan yang akan memerdekakan kita!

Hanya kebenaran Firman Tuhan yang kita Mengerti, yang dapat memerdekakan kita!

Saya sudah mendengarkan kesaksian Norvel Hayes tentang kesembuhan putrinya sekian tahun lalu, tetapi saat itu saya hanya sebatas mengaguminya.
Kali ini, dalam keadaan butuh, saya mendengarkannya, hati ini berkobar-kobar, seolah hidup dan saya TAHU, TAHU dan TAHU…. ini RHEMA TUHAN.

Dengan cermat, saya mendengarkannya berulang-ulang, menggali dan mempraktikkannya.
Roh Kudus mendorong untuk membaca dan menerjemahkan artikel yang saya post beberapa hari lalu: “NOW Healed! Sembuh SEKARANG JUGA!”

Kolose 1:12-14 berbunyi, “Mengucap syukur kepada Bapa yang telah mempertemukan kita untuk mendapat bagian dalam warisan orang-orang kudus dalam terang: yang telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan yang memasukkan kita ke dalam kerajaan Putra-Nya yang terkasih: Di dalam Dialah KITA MENDAPATKAN PENEBUSAN melalui darah-Nya, yaitu pengampunan dosa.”

Karena Yesus telah membeli penebusan kita, segala sesuatu menjadi milik kita sekarang. Kita tidak berusaha untuk membuat Tuhan memberikan kepada kita apa yang telah Dia jadikan milik kita. Kita hanya harus menyadari bahwa itu adalah milik kita sekarang dan MENERIMA dengan iman apa yang telah Dia jadikan milik kita.

Kita mengambil tempat kita di dalam Kristus dan berkata, “Sembuh SEKARANG Juga!”

Pemikiran Perjanjian Baru juga mengatakan, “SEKARANG sejahtera, SEKARANG berkecukupan, SEKARANG berkemenangan, SEKARANG hikmat, SEKARANG damai, SEKARANG sukacita, SEKARANG utuh!”

Kata NOW – SEKARANG, itu begitu hidup dan ditekankan olrh Roh Kudus dan menyadarkan bahwa saat kita MEMERINTAHKAN, benda-benda mau pun tubuh kita itu TUNDUK dalam Nama Yesus.
Hasilnya nyata dan kasat mata.

Persis seperti kisah Markus 11: 12 -14, Yesus mengutuk pohon ara karena tidak berbuah. Markus 11:14 (TB) Maka kata-Nya kepada pohon itu: “Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!” Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.

Keesokan harinya, murid-murid terpukau melihat pohon ara itu kering sampai ke akar-akarnya, Markus 11:22-24 (TB)
Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah!
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Saat Yesus mengutuk pohon ara, seketika itu juga pohon itu kering sampai ke akar-akarnya, meski kelihatannya masih tetap segar. Manifestasinya kasat mata keesokan harinya.

Apakah dulu saya memerintahkan penyakit pergi?
Yess! Tapi stop dan tidak konsisten hingga menifestasi kasat mata.

Yang saya pelajari dari Norvel Hayes, beliau TERUS MEMPERKATAKAN hingga Manifestasi Sempurna.

Iman itu sesuatu yang Aktif,
Let go & Let God – berserah kepada Tuhan pun sesuatu yang Aktif, bukan duduk manis & relaks.

Iman timbul karena pendengaran, pendengaran oleh firman Kristus. Tetapi iman dilepaskan melalui perkataan.

Mendengarkan Firman Tuhan & Memperkatakan Firman itu bagian kita yang tidak bisa diwakilkan. Itu cara membangun iman dan melepaskan kuasa Tuhan.

Jawaban doa senantiasa melibatkan Tuhan dan kita. Ada bagian Tuhan dan ada bagian yang harus kita kerjakan.
Anugerah sudah diberikan Tuhan, gratis ditawarkan bagi setiap manusia, namun untuk memperoleh keselamatan, diperlukan respon iman dari pihak kita. Grace & Faith.

Setuju?
Mari kita praktikkan.

Faith is believing something BEFORE it makes sense AFTER it does.

Iman adalah percaya sesuatu, SEBELUM sesuatu terjadi, dan itu baru menjadi masuk akal SETELAH semuanya terjadi.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3