Category : Travelling

Articles, Travelling

Perdana! Resorts World One…. Cruise 3000 penumpang dengan Home Port Jakarta. Wow….


Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Perdana! Resorts World One…. Cruise 3000 penumpang dengan Home Port Jakarta. Wow….

“Yen, diajak P. Anton naik cruise suite room sana-sama P. Anton & B. Rita, diberi special price, tgl 16 juni. Perdana katanya cruise yang start Jakarta,” ujar P. Indra suatu pagi.

“Ikuut….,” jawab saya singkat. Mengingat sudah selesai sekolah dan minggu depan tidak ada acara. Tgl 16-21 Juni 2024.
Apalagi dengar kata “Perdana” selalu menarik. Suite-room pasti ada fasilitas khusus. Kami bersahabat sudah lama, selalu ada sesuatu yang oke klo P. Anton nawarin.
Segera transfer dan kirim data, padahal belum tahu itinerary jelasnya.

Vlog masuk. P. Anton ke Singapura beberapa hari sebelum keberangkatan, menjemput kapal cruise dengan 3000 penumpang, cukup besar yang start dari Terminal Penumpang Nusantara, Tanjung Priok Jakarta. Dan cruise ini menuju ke luar negeri: Singapura dan Malaysia, lalu kembali ke Jakarta. Ini pertama kali. Sebelumnya, hanya ada kapal pesiar kecil dengan tujuan domestik.

Butuh pelabuhan yang cukup besar dan laut yang dalam, agar cruise besar bisa berlabuh. Semakin besar cruisenya, semakin besar pelabuhan dan kedalaman laut yang dibutuhkan.

Puluhan kali kami naik cruise, biasanya start dari Singapura, Roma, Barcelona, Genoa, Vancouver, Seattle, Los Angeles, Florida atau pelabuhan-pelabuhan besar di luar negeri.

Kali ini dari Jakarta, Indonesia. Wajib di support nich… klo bukan kita, siapa lagi?

******
Ternyata ini mimpi P. Anton sejak 20 tahun lalu. Berulangkali menyampaikan kerinduan ini, tahun demi tahun, akhirnya, sejarah baru ditorehkan.
Beneran unik, karena pengumumannya selain dalam Bahasa Inggris, dalam Bahasa Indonesia juga.
Hal sederhana yang tidak disadari, tapi penting tuh. Indonesia diakui di kancah dunia. Bangga!

Begitu check in, kami memilih dinner di “The Palace”, resto baru di dekat cabin kami. Ada butler khusus yang melayani di suite room.
Lobsternya segar & enak, boleh nambah pula sepuasnya dan makanan-makanan lainnya, sesuai selera. Hhhmmm… awal yang apiik bikin hati happy.

Berbagai pilihan resto Buffett 24 jam dari menu Indonesian food, Indian food, Chinese Food, Western Food, plus aneka dessertnya. Tersebar pula resto
Japanese, Seafood Grill, Tepanyaki, Warung Blue Lagoon, Hotpot dll. Sebagian besar gratis dan boleh makan di resto yang sama max 2 kali, tetapi ada pula yang berbayar.
Pokoknya selalu ada makanan, snack, ice cream, burger dll. Ada saja…yang bisa dinikmati. P. Indra cinta banget dengan curry laksanya, pas cocok di lidahnya.

Btw di sela-sela waktu antara breakfast & lunch or lunch & dinner or after dinner, klo lapar ada easy bites yang tersedia di The Palace. Chicken Wings-nya enaaak…. Variasi makanannya beneran menyenangkan…

Favorit untuk best of the best dinner di Vintage Resto. Wagyu Steak Okinawanya beneran lezat, disantap ditemani escargot, foie gras dan larva cake.

Pertunjukannya juga menarik. Animetion, Rhythm and Balance, Suka banget…
Binggo… permainan yang menarik.
Kolam renang dengan berbagai jenisnya. Dari kolam yang melawan arus, jadi gak maju-maju tuh … kolam dengan waterslide untuk seluncuran, jacuzzi, dan saat malam diiringi penyanyi cantik yang menghibur di sana.
Cocok sekali bawa anak-anak… banyak sekali permainan dan kegiatan untuk mereka. Next time bawa cucu ah…

Dan yang bikin happy… bisa internetan terus selama di kapal pesiar. Ga usah kuatir lost contact dengan keluarga. Suite-room dapat free wifi. Yang standar gratis dan premium berbayar. Yang standar pun cepat tuh. Bagaimana dengan kelas cabin yang lain?
Bisa beli paket internet SGD12/hari. Yeaaaayyy…..
Serasa tetap di darat, sambil liburan, kerjaan tetap jalan. Ini baru cerdas….

Docking di Singapura dan di Port Klang, Malaysia. Tentu durian…. itu wajib! Kari kepala ikan khas Malaysia dan bak kut teh… hhhmmm…full beneran.
Life is good…

Lucunya, di hari terakhir, ada menu Misoa Bak Kut Teh di The Palace.
“Ini gak kalah lho dengan yang kita makan di Port Klang kemarin,” ujar P. Indra. P. Anton menyetujuinya.
“Chef kita memang orang Malaysia…”, P. Anton menambahkan. Pantesan…. gak usah cari jauh-jauh, ada di depan mata.
2X dinner outdoor seafood grill, di sekitar kolam renang, menambah keceriaan….

Sebelum turun, bertemu dengan Coach Ellies Sutrisna dan suaminya. Yeeeaaay…. senangnya. Rupanya kami serupa, sama-sama ingin menjadi saksi, sejarah baru Indonesia.
Dunia kecil, ke mana pun ada sobat di sana. Tidak lupa, jepret… jepret… foto itu wajib!

Apa perbedaan cruise dengan tour biasa yang menggunakan bus?
Cruise itu gak usah check-in & check-out sampai acara cruise selesai.
Gak repot…. serasa di rumah sendiri.

Bersyukur kepada Tuhan, dapat kesempatan berlibur 6 hari di cruise perdana, kapal pesiar asing yang tujuannya ke luar negeri, tetapi home portnya di Indonesia. Menjadi saksi sejarah negeri tercinta!
Praise The Lord!

“The world is a book and those who do not travel read only one page.” – St. Augustine.

“Dunia ini adalah sebuah buku dan mereka yang tidak melakukan perjalanan, hanya membaca satu halaman.” – St Augustine.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Travelling

LEEDS – UNITED KINGDOM ( Oktober 2016)

 

LEEDS – UNITED KINGDOM ( Oktober 2016)

Leeds kota yang tidak terlalu besar seperti London, kompak antara old town dan new town. Semula sempat ragu, apakah kami akan mengunjungi Leeds dalam perjalanan ke kota tua York, atau tidak. Kopor menjadi problem kami. Untunglah saudari seiman kami, sis Riama Woods yang sudah menjadi warga kota Leeds sejak tahun 2005, meyakinkan bahwa ada tempat penitipan kopor (left luggage service) di stasiun Leeds. Leeds layak untuk dikunjungi, bujuk sis Ria. Harga tergantung lamanya penitipan kopor. Jadilah kami menitipkan kopor dan mengunjungi kota Leeds nan cantik.

“Kita bertemu dekat toko Sainsburry stasiun Leeds,” demikian saran sis Ria, “karena tempat penitipan kopor ada di sebelahnya”. Saat kami sedang mencari-cari tempat yang dimaksud, dari arah samping sis Ria menghambur memeluk dan menyambut dg ciumannya. Ah…senangnya bertemu sahabat di negara orang. Selesai menitipkan kopor, segera kami memulai petualangan menikmati keindahan kota Leeds.

Dari townhall, menyusuri cathedral, fresh market yang menjadi icon penting kota Leeds lalu berbagai tempat cantik lainnya hingga ke Arena-gedung pertemuan Leeds baru nan indah. Sis Ria dengan lincah menceritakan keindahan kota Leeds dan menunjukkan tempat-tempat unik, bahkan tempat cantik di sudut kota yang tidak saya temukan ketika browsing dari Indonesia. Kami pun makan siang di sebuah mall baru yang berada tersembunyi di tengah old town. Wow … ada hiasan kuda cantik di dalamnya. Kami segera mengambil pose dan gambar. “Ini copy pose saya dengan sis Vanessa beberapa waktu lalu,” sis Ria menjelaskan pengalamannya dengan sis Vanessa, sahabat kami dari Belgia, saat kami berpose di depan patung kuda.
Dalam waktu yang singkat, padat dan efisien, kami menikmati keindahan kota Leeds. Semua karena ada pemandu yang mengenal kota Leeds dan sahabat yang mengasihi, sehingga merancang yang terbaik untuk kami. Tentunya hal ini sulit direalisasikan kalau kami jalan sendiri. Harus mencari lokasi tepatnya, meski sudah dibantu oleh GPS. Butuh waktu lebih lama dan harus berpikir lebih berat. Thanks sis Ria!

Bukankah kehidupan juga seperti itu? Kita belum pernah mengunjunginya. Tidak pernah tahu jalan, belokan, rintangan dan masalah apa yang akan kita hadapi di masa depan. Namun ketika kita memiliki “Sang Pemandu”, jalan yang harus ditempuh menjadi cepat, lancar dan efisien. Dia tahu jalan singkat, aman serta terbaik untuk kita.

Sang Pemandu, Tuhan kita, mengarahkan melalui firman yang tertulis dalam kitab suci. Semakin dekat hubungan kita, maka suara-Nya makin nyaring terdengar. Memudahkan memahami petunjuk-petunjuk-Nya, jalan hidup kita semakin lancar karena kita peka saat Dia mengarahkan serta mentaatinya. Perjalanan bisa dinikmati dengan peraaan aman karena ada Pemilik yang mengenal seluk beluk tempat yang kita lewati. Tidak perlu berat berpikir dan mencemaskan perjalanan. Banyak kejutan indah kita temukan, -seperti indahnya mall modern di tengah kota tua, yang tidak pernah saya termukan informasinya- sesuatu yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya, ditunjukkan oleh Sang Pemandu sehingga kita menikmatinya.

Belajar dari pengalaman di atas, mari kita lebih mendekatkan diri pada Sang Pemandu Kehidupan dengan mempelajari dan menghidupi firman-Nya. Hidup akan jauh lebih mudah, indah, menarik, bahagia, utuh, penuh serta memuaskan.
Mengapa harus memilih jalan sendiri yang penuh kesulitan, jika ada Pemandu yang handal?

YennyIndra
Traveller, Family Growth Inspirator,
Co-Founder PIPAKU MPOIN

Leeds kota yang tidak terlalu besar seperti London, kompak antara old town dan new town. Semula sempat ragu, apakah kami akan mengunjungi Leeds dalam perjalanan ke kota tua York, atau tidak. Kopor menjadi problem kami. Untunglah saudari seiman kami, sis Riama Woods yang sudah menjadi warga kota Leeds sejak tahun 2005, meyakinkan bahwa ada tempat penitipan kopor (left luggage service) di stasiun Leeds. Leeds layak untuk dikunjungi, bujuk sis Ria. Harga tergantung lamanya penitipan kopor. Jadilah kami menitipkan kopor dan mengunjungi kota Leeds nan cantik.

“Kita bertemu dekat toko Sainsburry stasiun Leeds,” demikian saran sis Ria, “karena tempat penitipan kopor ada di sebelahnya”. Saat kami sedang mencari-cari tempat yang dimaksud, dari arah samping sis Ria menghambur memeluk dan menyambut dg ciumannya. Ah…senangnya bertemu sahabat di negara orang. Selesai menitipkan kopor, segera kami memulai petualangan menikmati keindahan kota Leeds.

Dari townhall, menyusuri cathedral, fresh market yang menjadi icon penting kota Leeds lalu berbagai tempat cantik lainnya hingga ke Arena-gedung pertemuan Leeds baru nan indah. Sis Ria dengan lincah menceritakan keindahan kota Leeds dan menunjukkan tempat-tempat unik, bahkan tempat cantik di sudut kota yang tidak saya temukan ketika browsing dari Indonesia. Kami pun makan siang di sebuah mall baru yang berada tersembunyi di tengah old town. Wow … ada hiasan kuda cantik di dalamnya. Kami segera mengambil pose dan gambar. “Ini copy pose saya dengan sis Vanessa beberapa waktu lalu,” sis Ria menjelaskan pengalamannya dengan sis Vanessa, sahabat kami dari Belgia, saat kami berpose di depan patung kuda.
Dalam waktu yang singkat, padat dan efisien, kami menikmati keindahan kota Leeds. Semua karena ada pemandu yang mengenal kota Leeds dan sahabat yang mengasihi, sehingga merancang yang terbaik untuk kami. Tentunya hal ini sulit direalisasikan kalau kami jalan sendiri. Harus mencari lokasi tepatnya, meski sudah dibantu oleh GPS. Butuh waktu lebih lama dan harus berpikir lebih berat. Thanks sis Ria!

Bukankah kehidupan juga seperti itu? Kita belum pernah mengunjunginya. Tidak pernah tahu jalan, belokan, rintangan dan masalah apa yang akan kita hadapi di masa depan. Namun ketika kita memiliki “Sang Pemandu”, jalan yang harus ditempuh menjadi cepat, lancar dan efisien. Dia tahu jalan singkat, aman serta terbaik untuk kita.

Sang Pemandu, Tuhan kita, mengarahkan melalui firman yang tertulis dalam kitab suci. Semakin dekat hubungan kita, maka suara-Nya makin nyaring terdengar. Memudahkan memahami petunjuk-petunjuk-Nya, jalan hidup kita semakin lancar karena kita peka saat Dia mengarahkan serta mentaatinya. Perjalanan bisa dinikmati dengan peraaan aman karena ada Pemilik yang mengenal seluk beluk tempat yang kita lewati. Tidak perlu berat berpikir dan mencemaskan perjalanan. Banyak kejutan indah kita temukan, -seperti indahnya mall modern di tengah kota tua, yang tidak pernah saya termukan informasinya- sesuatu yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya, ditunjukkan oleh Sang Pemandu sehingga kita menikmatinya.

Belajar dari pengalaman di atas, mari kita lebih mendekatkan diri pada Sang Pemandu Kehidupan dengan mempelajari dan menghidupi firman-Nya. Hidup akan jauh lebih mudah, indah, menarik, bahagia, utuh, penuh serta memuaskan.
Mengapa harus memilih jalan sendiri yang penuh kesulitan, jika ada Pemandu yang handal?

YennyIndra
Traveller, Family Growth Inspirator,
Co-Founder PIPAKU MPOIN

Read More
Articles, Travelling

Flying Kiss, Transformer 4 & Curse of the Golden Flower… Mau?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Flying Kiss, Transformer 4 & Curse of the Golden Flower… Mau?

Sesuai janji kemarin, dibuka dengan kisah Night Cruise di atas Sungai Yang Tze dan Sungai Jialing.
Dengan lampu warna-warni, pemandangannya memang jauuh lebih menarik. Hongya Cave saat malam jauh lebih cantik, terutama Hongyadong, rumah bagi kelas pekerja Chonqing dengan bangunan panggungnya yang khas & unik di Tiongkok Barat Daya, berwarna kuning. Brrbagai Jembatan cantik berwarna-warni, – termasuk Hongya Bridge, jembatan 2 lantai, yang bawah untuk kereta api dan atas untuk mobil, sekarang makin indah dengan cahayanya- menara kembar ala Rockefeller, dan berbagai gedung cantik berlampu semuanya….
Bisa dinikmati sambil makan snacks, buah dan anek minuman.
Lengkap dengan pertunjukan tarian dan lukisan ala Chongqing…

******
Pagi ini perjalanan dimulai menuju Baima, yang terkenal dengan legenda The White Dragon Horse (Kuda Naga Putih) dan Tea Fairy. Untuk mengunjungi “Flying Kiss”, patung Pangeran Tampan’ dan Bidadari, setinggi 52 meter (170 kaki), yang bertengger tepat di tepi tebing setinggi satu kilometer.
Wuih… ngeri-ngeri sedap ya..

Baik sang pangeran mau pun bidadari raksasa, yang berpakaian setengah telanjang, di tangannya ‘menggenggam’ dek observasi melingkar bagi para pengunjung, yang berputar. Mereka dapat bebas berjalan menikmati panorama yang memukau di dek itu. Lantainya ada kaca, sehingga dari ketinggian 3000 feet (+-90 meter) bisa menikmati pemandangan cantik: gunung, lembah dan sungai, yang berputar 360 derajad.
Patung itu dari posisi tengkurap, ketika pengunjung mulai naik, lalu terus berputar hingga patung itu berdiri tegak dan saling berciuman… karena itu disebut “Flying Kiss”… So Sweet! Hhmm….romantisnya!

*****
Wulong Tiankeng Three Bridges – 3 Jembatan Wulong Tiankeng tempat tujuan ke dua, di mana film “Transformer 4” diproduksi oleh Paramount Pictures and Michael Bay dibuat. Konon Michael Bay pernah memuji Wulong sebagai “One of the most beautiful places on earth”, salah satu tempat tercantik di muka bumi.

Ternyata tidak hanya Michael Bay yang jatuh cinta pada keindahan alam Wulong, tetapi Zhang Yimou, sutradara terkenal Olympic dari Beijing juga membuat film di Wulong, yang berjudul “Curse of the Golden Flower”. Sebuah film drama wuxia epik Tiongkok tahun 2006 yang ditulis dan disutradarai oleh Zhang Yimou sendiri dan dibintangi oleh artis terkenal: Chow Yun-fat dan Gong Li. Dengan budget US$45 juta, film ini menjadi film termahal pada saat itu. Judul film Mandarin ini diambil dari baris terakhir puisi Dinasti Qi yang ditulis oleh pemimpin pemberontak Huang Chao yang memberontak melawan Dinasti Tang.

Pada tahun 2007, film ini meraih empat belas nominasi di Penghargaan Film Hong Kong ke-26 dan memenangkan Aktris Terbaik untuk Gong Li, Penyutradaraan Seni Terbaik, Desain Kostum dan Tata Rias Terbaik dan Lagu Film Asli Terbaik.

Wow….mari kita lihat apa yang ada di sana?

*****
Situs Tiga Jembatan Wulong Tiankeng, merupakan situs ekosistem berharga yang terkenal dengan topografi karst khususnya yang berupa lubang runtuhan alami yang langka di dunia. Terletak sekitar 20 km dari Kabupaten Wulong, ketiga jembatan lengkung batu ini terkenal sebagai “jembatan melengkung alami terbaik di dunia”.

Tak heran ada lubang batu berbentuk Jempol tangan, Golok dsb. Karena itu kami berfoto menunjukkan jempol tangan, seolah memegang golok … :-). Ada pula dinding gua yang mirip gambar Gajah. Dengan tebing indahnya dan aneka keindahan yang langka.

Saat foto dengan P. Anton Tx Travel, beliau berpesan, “Tulisan ibu kemarin belum lengkap.”
“Lhah?”
“Jangan lupa tulis ya… ini foto saya dengan P. Indra & B. Yenny boss Tangki Air MPOIN, B. Sylviati boss RSIA Limijati, P. Leonard & B. Hean boss CV. Nam, Kupang ” ….
Dan tas kami bertiga kembaran lho, seperti anak panti asuhan wkwkwk..

Begitu bus berhenti, terlihat robot transformer di sana sini. Diawali dengan menuruni tangga, dilanjut dengan naik lift, menuruni lagi jalan berkelok-kelok dengan berbagai pemandangan cantiknya di sepanjang jalan.
Bangunan istana ada di paling bawah, lalu berjalan di area mendatar sekitar beberapa km.
Ada tebing cantik di mana kami berjalan di bawahnya, mirip pemandangan di tebing tinggi di Eropa. Keren….

Terletak sekitar 20 km dari Kabupaten Wulong.
Ketiga jembatan lengkung batu ini terkenal sebagai “jembatan lengkung alami terbaik di dunia dan terbesar di Asia. That’s why, para sutradara terkenal ingin membuat film di sana.
Jembatan Tianlong (Naga Langit), Jembatan Qinglong (Naga Hijau), dan Jembatan Heilong (Naga Hitam), namanya, merupakan situs menakjubkan yang masih jarang dikenal di dunia, sehingga masih terjaga keindahannya hingga sekarang.

Tinggi, lebar, dan panjangnya di atas 150m, 200m, dan 300m. Semuanya melintasi Lembah Yangshuihe, menghubungkan pegunungan antar lembah, membentuk tontonan yang menakjubkan. Bahkan di dunia pun, pemandangan ini jarang terlihat – dua lubang runtuhan besar di tanah dan tiga jembatan lengkung batu alam di atasnya. Wow…..

*****
Liburan tidak hanya soal pemandangan tetapi mengenal budaya lain, bertemu dengan teman-teman baru, melihat hal-hal berbeda yang jarang kita lihat di kota asal kita. Wawasan jadi makin luas dan ‘ora nggumunan’ kata Orang Jawa. Tidak mudah terheran-heran alias bijak.
Itulah yang membuat kehidupan menjadi kaya…

Jagung yang punel seperti ketan… nach ini berkat bergaul dengan ibu-ibu yang jago masak, jadi saya memperhatikan. Ada sayur tertentu entah apa namanya, mirip asparagus tetapi lebih crispy. Enak lho!

P. Anton sudah survey, tidak hanya soal obyek wisata tetapi juga makanannya. Makanan di sini rata-rata semua pedas. Sssttt…. kami dipesankan makanan dengan Level Pedas Nol.  Karena P. Anton, memilih makanan dengan seksama, yang cocok di lidah indo. Thanks P. Anton.
Pedas level 1 or 2 saja, bibir sudah tebal, ‘jontor’ saking pedasnya. Padahal ada pilihan pedas sd 10. Pedasnya berbeda dengan pedasnya cabe rawit di Indo. Saking doyannya pedas penduduk di sini, bahkan ada Ice Cream Pedas…. alamaak….. gubraakk..
Di mana-mana terlihat cabe kering dijual dan aneka makanan pedas.

Ada cerita unik tentang mie. Ternyata karena tiap pagi penduduk makan mie, pemerintah sampai mengawasi produksi mie. Wajib sehat, bahan-bahan harus diawasi, kalo gak pemerintah yang pusing juga jika penduduknya sakit-sakitan. Pantesan mie-nya enak… Mesti coba tuh…

Dan kesadaran yang luar biasa saat liburan… betapa Allah Mahabesar menciptakan alam semesta yang sangat cantik….
Syukur tak henti-hentinya terucap dari bibir kami, bukan hanya karena indahnya tetapi juga penyertaan-Nya di sepanjang perjalanan kami.
Jangan pernah Take it for granted, jika kita masih diberi kesempatan menikmati, masih sehat, semua baik dan lancar… jangan dianggap biasa, tetapi bersyukurlah!
Itu anugerah!
God is good all the time. All the time, God is good!
Setuju?

“The world is a book and those who do not travel read only one page.” – Saint Augustine.

“Dunia ini bagaikan sebuah buku dan mereka yang tidak melakukan perjalanan -tidak travelling- hanya membaca satu halaman.” – Saint Augustine.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles, Travelling

Kereta Api Menembus Apartemen? Yeaaay…. Explore Chongqing bersama P. Anton Thedy Tx Travel.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kereta Api Menembus Apartemen? Yeaaay…. Explore Chongqing bersama P. Anton Thedy Tx Travel.

Ketika melihat iklan ke Chongqing bersama P. Anton Thedy, segera kami memutuskan ikut. Pembukaan rute baru. Wow pasti keren.
Apalagi yang dikunjungi, tempat-tempat wisata yang viral di Tiktok…. alamaaak…
Teringat pengalaman ke Korea Utara terbang perdana bersama P. Anton Thedy TX Travel, yang disambut bak pejabat. Ada visa masuk, ga ada visa keluar… lucunya. Pengalaman tak terlupakan…

Betul saja…
Sebelum berangkat ada upacara pelepasan dari Atase Kebudayaan China, Batik Air, Tx Travel dan Angkasa Pura.
Pakai acara gunting pita segala…
Wuih… merasa istimewa sekali tentunya.

Penerbangan dari Jakarta langsung menuju Kun Ming sekitar 5 jam. Keesokan siangnya, dilanjut dengan Bullet Train dengan kecepatan 350km/jam, dari Kunming ke Chongqing. P. Anton bercerita, pilihannya naik pesawat or bullet train? Biar tamu-tamu menikmati sesuatu yang berbeda maka dipilihlah bullet train. Memang unik sich bisa menikmati pemandanngan gunung batu yang ditumbuhi cemara dan berbagai tanaman hijau nan cantik.
Tiba disambut dengan tanda selamat datang dari berbagai ucapan selamat datang dari berbagai daerah di Chongqing.

Chongqing daerah yang berbukit-bukit, dikelilingi gunung dan sungai. Secara teknis menurut klasifikasi, kotamadya Chongqing dapat mengklaim sebagai kota terbesar di dunia. Chongqing adalah satu-satunya kota di Tiongkok dengan populasi permanen lebih dari 30 juta jiwa.
Amat sangat banyak gedung-gedung tinggi di Chongqing, dengan gunung dan lembahnya, that’s why GPS lompat-lompat gak jelas. Satelit pusing kepala…. Pelajarannya, jangan coba-coba jalan sendiri… P. Anton pakai driver kota tetangga Chongqing saja, tersesat gak karuan.

Siapa pernah lihat TIKTOK kereta api yang menembus apartemen? Lalu ada anak yang pulang sekolah, lantai apartemennya terbuka, anak itu muncul dari tabung memeluk mamanya… wuih lucunya!
Beneran ada yang seperti itu?

Teng… teng…teng… kami ke sana lho…. Yeaaay….
Gak sekedar foto tapi kami NAIK LHO … kereta api yang menembus apartemen …
Keren y…  Bangganya… dan amaze…
Namanya: Liziba Light Rail through building.

Lalu pergi ke Great Hall of The People dan Chongqing Three Georges Museum. Lapangan yang cantik dengan gapura merah yang megah. Sementara museum mengungkapkan sejarah Tiongkok & Chongqing. Cantik dengan lantai kaca dan ruang ACnya yang nyaman.

Hongya Cave Bridge itu unik sekali. Bertingkat 2, yang bawah untuk jalan kereta api, sementara yang
atas, untuk jalan mobil.
Kami berbelanja dan menikmati Tempat perbelanjaan di dalam gua: Hongya Cave Shopping Center. Tepat berada di Sungai Yangtze.
12 lantai semuanya. Dilengkapi dengan air terjun, escalator, lift toko-toko berbagai makanan, souvenir, aneka pakaian … enak deh untuk cicip-cicip…..kenyaaang…
Di tangga naik di balik air terjun dipenuhi hiasan kayu dengan tulisan yang digantung tali warna warni di sepanjang tangga. Kalau di Eropa ada gembok cinta, di Chongqing serupa tapi tak sama.
Wow…. uniknya…

Liberation Momument, tempat terakhir yang kami kunjungi hari ini, sebelum naik River Cruise. Kisah di River Cruise saya ceritakan di artikel besok karena ini night cruise. Kemalaman untuk ditulis.

Rupanya, dulunya The People’s Liberation Monument ini dibangun oleh Chiangkaisek saat menyelamatkan diri bersama tentaranya ke Chongqing saat melawan jepang.
Kemudian pada tahun 1945 Chiang Kai Sek menang melawan Jepang sehingga didirikanlah Monumen Kemenangan untuk memperingati kemenangan perang anti-Jepang.
Kemudian Chiang Kai Sek kalah perang melawan Mao Tze Dong, pemerintah Komunis China, akhirnya beliau melarikan diri ke Taiwan dan tinggal di sana sampai akhir hidupnya.

Tahun 1949 pemerintahan komunis datang ke Chongqing dan mengganti Monumen Kemenangan itu dengan nama The People’s Liberation Monument (Monumen Pembebasan). Letaknya tepat di tengah-tengah pusat kota Chongjing saat ini.

Selain mengunjungi Liberation Monument, di dekatnya ada Bayi Food Street menawarkan beragam makanan ringan lezat serta toko butik untuk dijelajahi. Jalan ini paling populer di kalangan penduduk lokal mau pun para wisatawan.

Beneran asyiik nyobain berbagai snacks, cemilan, makanan khas Chongqing… yang rata-rata pedasnya ajubilah…. bibir mati rasa…
Dan bersliweran cewe, cowo Chongqing yang terkenal cantik, ganteng dan kulitnya putih-putih. Konon karena Chongqing adalah kota di atas awan. Meski panas tetap ada awan.

Mau tahu kisah selanjutnya? Tunggu pengalaman besok ya…

Travel opens your heart, broadens your mind, and fills your life with stories to tell.”

“Perjalanan membuka hati Anda, memperluas pikiran Anda, dan mengisi hidup Anda dengan berbagai kisah untuk diceritakan.”

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles, Travelling

KIYOMIZU -DERA TEMPLE & FUSHIMI INARI SHRINE @ KYOTO.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra?

KIYOMIZU -DERA TEMPLE & FUSHIMI INARI SHRINE @ KYOTO.

Grup Kosayu’76, sekitar 33 peserts, mengadakan liburan bersama ke Jepang.
Mendarat pertama di kota Osaka, langsung menuju Kyoto.
Ada beberapa agama yang ada di Jepang. Shinto, Budha dan Kristen.
Uniknya, mereka saat lahir menggunakan upacara agama Shinto, ketika menikah dirayakan secara Kristen dan meninggal dengan upacara agama Budha.

KIYOMIZU -DERA TEMPLE.

Kiyomizu-dera tempat pertama yang kami kunjungi, adalah salah satu kuil paling terkenal dan terkenal di Kyoto. Pagodanya terdiri 3 tingkat dengan ketinggian 31 meter. Salah satu kuil tertinggi di Jepang.

Kuil Budha ini terdiri dari beberapa kuil yang dibangun pada tahun 798, berada di sebelah timur kota Kyoto. “Kiyoi mizu” berarti air murni.
Kuil ini dibangun kembali pada tahun 1633.
Dan ditetapkan sebagai salah satu aset World Heritage oleh Unesco.

Yang paling unik dari kuil ini adalah aulanya yang dibangun sedemikian rupa tanpa menggunakan paku, dengan dek yang menjorok di kaki Gunung Otowa. Dari kuil terlihat pemandangan Kyoto nan indah memukau.

Saat menaiki tangga ke pintu masuk, di sebelah kiri terlihat Uma-todome – satu set kuda kayu dari Zaman Edo yang digunakan samurai saat mengunjungi kuil tersebut. Para pemeluk Budha meminum air suci dari air terjun Otowa no Taki, saat berkunjung ke sana. Untuk mendapatkan karma baik.

FUSHIMI INARI SHRINE.

Saat mengunjungi Fushimi Inari, hujan turun rintik-rintik. Badai Taifun tengah melanda Jepang. Untunglah, sore itu tinggal ekor Taifun yang melanda Kyoto. Tuhan selalu baik bukan?

Kuil Fushimi Inari merupakan kuil Shinto yang penting di Kyoto selatan. Terkenal dengan ribuan gerbang torii, yang berada pada jalan setapak di belakang bangunan utamanya. Jalan setapak mengarah ke hutan kayu Gunung Inari yang sakral, yang berdiri pada ketinggian 233 meter.

Fushimi Inari meeupakan kuil terpenting dari ribuan kuil yang didedikasikan untuk Inari, dewa padi Shinto. Rubah dianggap sebagai pembawa pesan Inari. Tidaklah mengherankan jika banyak patung rubah di halaman kuil.

Berfoto di antara deretan gerbang torii berwarna merah, sesuatu yang wajib dan paling populer bagi para wisatawan.
Jepret… Jepret…. Gerimis tidak menghalangi kami untuk berfoto-ria.
Instagram sudah menanti post foto-foto cantik. 🙂

It not the destination where you end up but the mishaps and memories you create along the way.

Bukan tujuannya di mana berakhir tetapi ‘kecelakaan’ dan kenangan yang tercipta di sepanjang jalan.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
1 2 3 14