Category : Quotes

Articles, Christianity

Adil, Ekspektasi & Sikap kita!

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Adil, Ekspektasi & Sikap kita!

Matius 20:1-15 Perumpamaan yang menceritakan kesepakatan antara sang tuan dan pekerja-pekerjanya.

Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Matius 20:2 TB

Kemudian di jam-jam selanjutnya, tuan itu sepakat dengan pekerja-pekerja yang lainnya. Bahkan ada yang baru mulai bekerja pada pukul 5 sore. Yang terakhir hanya bekerja 1 jam.

Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Matius 20:8?-?10 TB

Kembali apa yang diajarkan Greg Mohr, mereka yang bekerja lebih awal, merasa diperlakukan tidak adil.
Karena mereka BEREKSPEKTASI bekerja lebih lama tentu hasilnya lebih besar. Itu sangkaan, pikiran dan kesimpulan mereka sendiri.
Sesungguhnya Upah 1 Dinar adalah KESEPAKATAN sejak AWALNYA.
Sang tuan MENEPATI janjinya, seharusnya tidak ada yang bisa diprotes, bukan?

Nach inilah inti masalah yang sesungguhnya:
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau *iri hatikah engkau, karena aku murah hati?* Matius 20:15 TB

Cara kita menyikapi ketidaksetaraan yang dirasakan, promosi dan kenaikan gaji sesama rekan sekerja di tempat kerja, akan mempengaruhi hati dan masa depan kita.

Karena tuannya murah hati terhadap rekannya, lalu iri hati. Merasa diperlakukan tidak adil, membandingkan diri dengan rekan tsb, lalu iri hati dan membenci.
Merasa berhak tersinggung!

Sejak kecil kita hidup di dunia yang sudah jatuh ke dalam dosa. Di sekolah dan di berbagai bidang kehidupan, kita diajar bahwa juara hanya 1 orang. Yang hebat, yang bisa mengalahkan semua orang.
Ketakutan jika ada kompetitor, maka ibarat nasi sepiring, makin banyak yang makan, makin sedikit bagian kita.

Benarkah demikian?
Sesungguhnya Sumber Berkat kita adalah Tuhan. Berita baiknya, Tuhan punya cukup resources untuk semua orang. Makin banyak yang berbisnis di bidang yang sama, Tuhan bisa membukakan mata kita terhadap pasar baru yang selama ini tidak terlihat, atau memberi kita berkat dari sumber yang baru.
Dia Allah! Apa sich yang sulit bagi-Nya untuk mengirimkan berkat-Nya?

– Burung gagak dengan setia mengirimkan roti untuk Elia.
– Laut merah dibelah menjadi tanah kering agar Musa dkk bisa menyeberang.
– Matahari berhenti bergerak karena perang belum selesai dan Yosua memerintahkannya untuk berhenti.

Jika kita memandang dengan cara pandang Allah, apa yang kita lihat menjadi berbeda.
Sumber berkat kita bukanlah bisnis atau tempat kita bekerja. Tuhan bisa mencukupkan kebutuhan kita dari berbagai sumber, tidak hanya melalui pekerjaan kita.
Kesadaran akan hal ini, membuat cara kita menyikapi kehidupan ini dengan cara yang berbeda.

Greg, mengajari jangan iri hati karena kemurahan atasan kepada rekan kerja lain. Bersukacitalah bersama mereka dan bersyukurlah untuk posisi kita.

Tidak ada yang perlu dikeluhkan, selama atasan menepati janjinya. Bukan urusan kita apa yang dia janjikan kepada rekan kerja yang lain dalam hal gaji, mau pun perlakuan yang khusus.
Berhenti melihat berapa penghasilan orang lain atau bagaimana orang lain dipromosikan, sebaliknya bersyukurlah atas apa yang kita miliki.

Greg justru melihat promosi orang lain dengan cara, nach sebentar lagi giliran saya…. seperti antrian, jika 1 orang sudah maju, berarti posisi kita lebih dekat ke depan bukan?
Dan terjadilah menurut imanmu.
Dengan sikap manis yang ditunjukkan Greg dan selalu support orang lain, tinggal tunggu waktu, gilirannya tiba.
Wow…. keren!

Bahkan Greg mendorong agar menulis kartu ucapan terimakasih bagi atasan, untuk setiap bonus yang diterima. Sekecil apa pun, itu pertanda rasa syukur kita baik kepada atasan mau pun kepada Tuhan.
Bonus itu jumlah di atas apa yang dijanjikan kepada kita.
Don’t take it for granted!

Hhhmmmm…. sungguh kualitas pribadi di atas rata-rata. Meski saya suka membaca, baru kali ini menemukan apa yang diajarkan Greg Mohr.

Bagaimana menghadapi orang-orang ‘menyebalkan’ dan ‘penjilat’ di tempat kerja?
Greg mengajarkan agar
– Mereka menjadi proyek doa kita.
– Jangan dianggap sebagai musuh, namun sebagai kesempatan untuk memperagakan firman Allah dan karakter Yesus.
– Putuskan untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Pikirkan cara nyata agar dapat membantu mereka, dan lakukanlah.
– Jangan membiarkan diri kita tersinggung atau terganggu, karena ini jebakan musuh agar tubuh Kristus terpecah belah, meski pun mereka orang kristen juga.
– Sebaliknya, melalui doa syafaat, tindakan kasih yang disengaja, kita memiliki kesempatan memanifestasikan Yesus kepada mereka.

Hhmm…. ternyata menjadi Terang Dunia, itu justru bisa tercipta ketika kita mampu mengalahkan ‘hal-hal buruk’ dengan respon kasih Allah sesuai firman.
Ini tantangannya bagi kita semua….

“Kebanyakan orang Kristen dihalangi oleh sakit hati, lalu gagal dalam tugas mereka untuk memanifestasikan Yesus untuk menghadapi orang-orang sulit. Dibutuhkan Anugerah Extra untuk menghadapinya, ” demikian Greg Mohr menjelaskan.

Ekspektasi yang tidak terpenuhi, menimbulkan frustrasi.
Prinsip penting untuk terbebas dari sakit hati, dengan cara tidak berekspektasi apa pun dan bersyukurlah untuk segala sesuatu – sekecil atau setidak penting apa pun bagi kita.

Mereka bukan Allah dan tidak ada seorang pun selain Allah yang dapat memenuhi ekspektasi kita.
Mari kita membina hubungan dengan niat untuk melayani dan memberkati.

Sssttt…. saya sudah ujian tertulis dan lulus. Tapi prakteknya masih harus terus belajar….
Praktik dan belajar sama-sama yuk….

There is one GREATER ON THE INSIDE OF YOU than all of the problems on the outside of you – Andrew Wommack.

Ada satu PRIBADI YANG LEBIH BESAR DI DALAM ANDA melebihi semua masalah di luar Anda – Andrew Wommack.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles, Relationship

Tips Praktis Mengatasi Konflik.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Tips Praktis Mengatasi Konflik.

Pertemanan itu ibarat uang. Lebih mudah dicari daripada dipertahankan _ Anonim.

Kami sedang belajar “Membangun Hubungan Yang Sehat” dari Greg Mohr, guru kami tercinta.

“Kalo dengar tentang Greg Mohr, rasanya seperti papanya Yenny…”, komentar Bu Sylviati setelah membaca artikel saya…
Wkwkwk….

Greg mengajarkan detil-detil bagaimana cara mengatasi ketersinggungan, penolakan, level pertemanan, cara bijak bagaimana membangun hubungan dengan orang lain. Sungguh luar biasa, lengkap dengan contoh-contoh kisah nyata baik yang Greg alami, mau pun orang lain.
Ini benar-benar sekolah yang tidak hanya mengajarkan teori saja, apalagi tentang Tuhan, bukan sekedar mengerti perkataan Tuhan melalui firman-Nya tetapi sekaligus menuntun, bagaimana cara menghidupinya di dunia yang nyata termasuk penerapan dalam bisnis. Menjadi pelaku firman!

Saat tidak diundang, teman lupa dengan janji temu dsb jangan sakit hati. Banyak orang yang tidak sengaja melakukannya.
Sertakan pengampunan dan belas kasihan.
Esensi dari pertemanan adalah mengetahui apa yang harus diabaikan.
Ada hal-hal tertentu yang bahkan tidak perlu diampuni, hanya perlu diabaikan dan dilupakan saja.
Mintalah Allah memberi kita anugerah-Nya agar dapat melihat orang lain, terutama teman-teman kita, melalui mata-Nya.

Jujurlah dan jadilah apa adanya. Jika seseorang tidak dapat menerima kita apa adanya, termasuk masa lalu kita, maka dia tidak memenuhi syarat menjadi teman covenant: ikatan- janji.
Pertemanan ikatan-janji- Covenant, mensyaratkan keterbukaan, kejujuran, transparansi dan akuntabilitas.

*******
Karakter setiap orang berbeda dan level rohani masing-masing orang, tidaklah sama.
Sesuaikan apa yang paling pas untuk situasi kita. Jangan meniru orang lain.

Ada teman yang memang betul-betul sabar. Saat kakinya terinjak – berarti gak sengaja dong … – teman ini diam saja, dengan sabar menanti hingga orang yang menginjaknya sadar. Tetap manis dan sabar. Tanpa kepahitan. Legawa.
Wow…. salut!

Namun ada beberapa teman lain yang mengalami hal serupa, diam tetapi menyimpan kemarahan, akhirnya berujung menjadi kepahitan.
Dona bercerita pada Greg, dalam hal pengampunan dia memiliki double standard. Di sisi yang satu sudah mengampuni, tetapi di sisi lain dia menyimpan kepahitan yang berujung pada kanker.

Greg mengajar agar kita membereskannya dengan menceritakan apa yang membuat hati kita terganggu, TANPA menghakimi dan menyalahkan.

Jika Anda tidak dapat melupakannya, datangi orang yang menyakiti Anda,” ujar Greg Mohr.

Greg wanti-wanti, jangan ceritakan tentang pelanggaran yang membuat kita tersinggung kepada orang lain, sebelum kita membicarakan empat mata dengan orang yang menyakiti kita.
Jangan biarkan emosi dan keterpusatan pada diri sendiri menguasai kita, tetapi lihat permasalahan dengan cara pandang Allah dan selesaikan sesuai firman-Nya.
Hubungan yang berhasil dan sehat karena menjadikan firman Allah sebagai aturan dan panduan kita, alih-alih perasaan.

Jangan mengatakan, “Jika saya telah melakukan kesalahan, saya minta maaf”, ini sikap yang tidak bertanggung jawab, demikian Greg menegaskan. Kalimat ini sama dengan berkata, kamu yang salah tetapi aku tidak.
Ini bukan pertobatan tetapi sikap egois, kedagingan. Tidak tulus.

Dalam setiap konflik, besar atau kecil, kedua belah pihak itu punya andil salah.
Katakan, “Dengar perspektif saya bla..bla…bla…, saya tahu ada tembok di antara kita, dan saya yakin saya punya andil di dalamnya. Aku yakin ada sesuatu yang aku katakan atau lakukan, aku sudah mencoba mencari tahu. Tolong bantu saya, agar dapat memperbaiki situasi ini.”

Ini pertanda kita punya niat ingin mengadakan rekonsiliasi hubungan.
Pertama-tama justru sampaikan kegagalan kita, meskipun itu dilakukan karena kita kurang pengertian, atau tidak sengaja. Tetapi kita peduli dengan hubungan ini dan ingin memperbaikinya.

Komunikasikan kepada orang itu, nilai yang kita tempatkan atas hubungan kita dengannya – itulah alasan kita mendatanginya.
Hadapi kenyataan, -Face The Problem-, beritahu kepadanya dampak dari apa yang dilakukannya atau justru yang tidak dilakukannya kepada kita dan bagaimana akibatnya bagi perasaan kita.
Akui perspektif kita yang terbatas, tanyakan apa yang diketahui orang itu dan perspektifnya. Lalu dengarkan dengan hati terbuka, penuh kerendahan hati serta dengan sikap hati yang mau diajar.
Kita tidak dapat memaksakan rekonsiliasi, hanya bisa menawarkannya.
Sekalipun akhirnya tidak terjadi rekonsiliasi, kita sudah melakukan yang benar di hadapan Allah.

Dengan keterbukaan, kerap kita bisa mengerti tujuan sesungguhnya orang itu, bahkan mungkin kita bisa memahami mengapa dia bersikap seperti itu. Setiap orang punya latar belakang dan masa lalu, yang mendasari seseorang bertindak demikian.
Kadang mereka melakukannya tanpa sengaja, atau karena tidak berpikir dulu, lalu menyesal setelah melakukannya.
Tentang pengkhianatan menilap uang teman dalam jumlah besar, kita bahas di artikel lainnya. Ini beda kasus.
Greg mengungkapkan, setelah memahaminya, kerap justru timbul belas kasihan di hatinya.

Asalkan kita tidak menyalahkan, menghakimi orang itu, tetapi menceritakan perasaan dan perspektif kita terhadap peristiwa itu, umumnya pihak lawan bisa menerimanya. Tidak jarang mereka pun menyadari kesalahannya dan meminta maaf. Secara umum, manusia itu baik, punya hati nurani, punya tata-krama dan rasa sungkan. Jarang sekali orang yang tetap bersiteguh merasa dirinya yang paling benar.
90% terjadi saling pengertian yang lebih baik lagi.

******
Saya belum sampai pada level yang bisa tetap tersenyum saat terinjak.
Ketika terinjak dan orang itu tidak sadar, saya prefer memberitahunya. Beda karakter hahaha….
“Hei… kamu menginjak kakiku lho. Sakit…”, supaya segera membetulkan posisi kakinya.
Why?
Saya penyuka quotes. Sejak puluhan tahun lalu saya belajar:

You teach people how to treat you by what you allow, what you stop, and what you reinforce. – Tony Gaskins.

Kita mengajari orang bagaimana memperlakukan kita, dengan apa yang kita izinkan, apa yang kita hentikan, dan apa yang kita perkuat. – Tony Gaskins.

Nach, karena terinjak itu menyakitkan, saya beritahu teman itu. Dengan cara demikian, saya mengajari dia, apa yang bisa saya toleransi dan mana yang tidak.
Dengan keterbukaan seperti ini, teman itu mengenal saya lebih dalam lagi.
Nach tergantung ke dua belah pihak… apakah setelah saling memahami lebih baik lagi, hendak membina persahabatan ke level yang lebih akrab lagi, atau justru memilih stop di level ini saja….
Ada orang-orang yang memang terlalu berbeda, masuk ke level yang lebih dekat, gesekannya terlalu banyak. Better di level tertentu saja… sama-sama happy.

Pertemanan yang tulus tidak dapat eksis, jika salah satu pihak tidak bersedia mendengarkan kebenaran dan pihak yang lain segan mengatakannya – Greg mengutip quotes Cicero

Greg Mohr mengajarkan, pada kenyataannya kita tidak memiliki banyak teman sejati. Biasanya hanya 2-3 orang yang benar-benar bisa menjadi teman sejati.
Tidak semua orang bisa menerima dan handle, kekurangan kita, lalu benar-benar berkomitmen untuk setia. Menjadi teman dalam suka dan duka.

Menempatkan orang-orang yang tepat di posisi yang tepat, itu perlu hikmat Tuhan. Perlu wisdom. Itulah kunci sukses kehidupan.
Senada dengan prinsip Jim Collins dalam buku “Good to Great”, untuk meningkat dari perusahaan yang good ke great, perlu menempatkan orang-orang yang tepat ke posisi yang tepat.

“Even if you cannot change all the people around you, you can change the people you choose to be around. Life is too short to waste your time on people who don’t respect, appreciate, and value you. Spend your life with people who make you smile, laugh, and feel loved,” ujar Roy T. Bennett.

“Mungkin saja kita tidak dapat mengubah orang-orang yang berada di sekitar kita, namun kita dapat mengubah orang-orang yang kita pilih agar berada di sekeliling kita. Hidup ini terlalu singkat, dengan menghabiskan waktu berada diantara orang-orang yang tidak menghormati, tidak menghargai, dan tidak menyukai kita. Habiskan dan nikmati waktu dengan orang-orang yang membuat tersenyum, tertawa, dan merasa dicintai. – Roy T. Bennett.

Bijak sekali bukan?
Saya memilih berada di dekat orang-orang yang menghargai, menyenangkan dan membawa saya naik menjadi pribadi yang terbaik yang Tuhan rancangkan.
Bagaimana dengan Anda?

Keep people in your life that truly LOVE you, MOTIVATE you, ENCOURAGE you, INSPIRE you, ENHANCE you & make you HAPPY.
If you have people who do NONE of the above, Let them GO

Pertahankan orang-orang dalam hidup ini yang benar-benar MENGASIHI, MOTIVASI, MENDORONG, MENGINSPIRASI, MENINGKATKAN kita & membuat kita BAHAGIA.*
*Jika ada orang-orang yang TIDAK melakukan hal di atas, Biarkan mereka PERGI.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles, Christianity

Rahasia Kelimpahan…. Mau?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Rahasia Kelimpahan…. Mau?

Tuhan telah mengungkapkan rahasia peningkatan dan kelimpahan dalam Firman-Nya. *“Carilah dahulu kerajaan dan semuanya akan ditambahkan kepadamu,” “beri maka itu akan diberikan kepadamu,” “setia dalam yang perkara kecil,”*dll. Tuhan menginginkan kemakmuran di setiap level kehidupan kita.

Yesus mendemonstrasikan 3 kunci kelimpahan ketika Dia memberi makan 4.000 orang dalam Markus, pasal 8.

Maka Ia memerintahkan orang banyak itu untuk duduk di tanah. Dan Dia mengambil ketujuh roti itu, lalu mengucap syukur, memecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk disajikan; dan mereka menempatkannya di depan orang banyak. Mereka juga memiliki beberapa ikan kecil; dan setelah memberkatinya, Dia berkata agar menempatkannya di depan mereka juga. Maka mereka makan sampai kenyang, dan mereka mengumpulkan tujuh bakul besar sisa makanan. (Markus 8:6-8)

Ketika membaca perikop ini, suatu hari saya merasa terkesan ingin meluangkan waktu merenungkan tiga fase kunci dari kisah ini.

1. Yesus mengucap syukur atas apa yang Dia miliki. Daripada mengeluh tentang kekurangan yang kasat mata, Dia bersyukur.
Bersyukur menunjukkan sikap yang makmur. Bersyukur merupakan iman dalam tindakan. *Gaya hidup dan sikap bersyukur adalah kunci pertama untuk mengubah hidup berkekurangan menjadi hidup berkelimpahan.*

2. Yesus menggunakan/memberikan apa yang Dia miliki. Dia menempatkan sumber daya-Nya untuk bekerja. Banyak diantara kita yang tidak pernah makmur karena mereka memegang erat-erat apa yang mereka miliki. Mereka melihat apa yang mereka miliki sebagai kekurangan, dan mereka tidak akan melepaskannya. Ketakutan mengendalikan mereka. *Ketika Yesus mulai membagikan roti kepada murid-murid-Nya, orang banyak itu masih lapar dan sumber daya masih belum mencukupi. Tetapi tindakan menggunakan/memberikan apa yang telah Dia berikan peningkatan.* Semuanya adalah *benih.* Semuanya.

3. Yesus memberkati apa yang Dia miliki.
Terlalu sering kita bersalah mengutuk kekurangan kita, mengutuk harta benda kita, atasan kita, pekerjaan kita, mobil kita, tagihan kita, dll.
Kita harus belajar menggunakan kekuatan berkat. Kata-kata adalah kekuatan paling kuat yang pernah ada! Berkati apa yang kita miliki. Bicaralah kepada hidup, sumber daya, dan masa depan kita. Itulah kunci kelimpahan.

Kelimpahan tersedia untuk kita. Kekuatan ada di dalam diri kita.

Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita. (Ef. 3:20)

*****
Tuhan tidak pernah merancang bagi siapa pun untuk mengalami kemiskinan, inferioritas, penyakit, depresi, atau ketidakamanan. Itu semua akibat dunia yang sudah jatuh ke dalam dosa.

Tetapi kita yang sudah lahir baru, kita sudah menjadi warga negara Kerajaan Surga. Kita hidup di dalam Anugerah Tuhan dan kita tinggal menerimanya dengan iman.

Kita adalah anak Raja. Berbicaralah seperti anak Raja. Berpikirlah seperti anak Raja. Bertindaklah seperti anak Raja. – John Hagee.

Sumber berkat kita adalah Tuhan.
Kita makmur, berkelimpahan, sembuh, sehat, berhikmat karena itulah identitas kita di dalam Kristus.
Semua itu SUDAH tersedia di dalam roh kita. Kita tidak mencari di luar sana, cukup melihat ke dalam dan menerimanya dengan iman.
Grace & Faith.

Jangan puas dengan apa yang dunia telah lakukan padamu. Selama ini kita telah dibentuk oleh keluarga, teman, pendidikan, politik, Hollywood, serta keadaan, tetapi sekaranglah waktunya, hidup kita diubah oleh Roh Kudus, menjadi seperti apa yang dirancangkan Tuhan sejak semula: hidup yang berkelimpahan: cukup + extra – apa pun yang dibutuhkan tercukupi & masih memiliki extra untuk berbagi dengan sesama; dan masa depan yang penuh harapan.
Hidup yang menjadi Terang dunia, diberkati agar menjadi berkat bagi sesama.

Siap? Yuk….

God is about to resolve something that you thought was almost impossible to change. Watch Him and realize even more how invested into your life He is. – Charisraleighdurham.

Tuhan akan menyelesaikan sesuatu yang menurut kita hampir mustahil untuk diubah. Amati Dia dan sadari lebih lagi, bagaimana Dia telah diinvestasikan ke dalam kehidupan kita. – Charis Raleigh Durham

Sumber: Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles, Christianity

“Kesembuhan Ilahi.”

“Kesembuhan Ilahi.”

Kesembuhan bisa datang dalam berbagai bentuk.
Tubuh kita bekerja secara alami menyembuhkan dirinya dari luka, penyakit, dan infeksi. Proses ini dapat ditingkatkan berkali-kali lipat dengan bantuan medis.

Perubahan pola makan atau gaya hidup, memungkinkan penyembuhan terjadi. Kita sering menderita karena kelalaian atau kebodohan kita sendiri, disebabkan cara kita merawat diri sendiri dan apa yang kita makan.

Kesembuhan ilahi tidak lebih dari kuasa Allah yang mengalir melalui tubuh fisik kita untuk memulihkan apa yang tidak teratur. Dengan demikian, kesembuhan ilahi hanya berhubungan dengan kuasa Allah.

Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Kita menemukan banyak contoh kesembuhan ilahi dalam pelayanan Yesus, dan dalam kitab Kisah Para Rasul. Kita juga menemukan karunia kesembuhan yang disebutkan dalam 1 Korintus 12, dan penumpangan tangan serta doa iman yang disebutkan dalam Yakobus 5.
Saya tidak akan meluangkan waktu dalam posting ini untuk membuktikan bahwa Allah menginginkan kita hidup sehat.

Yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.
Kisah Para Rasul 10:38 (TB)

Pelayanan kesembuhan Yesus adalah demonstrasi kekuatan Allah. Kuasa yang sama dicurahkan pada gereja di hari Pentakosta. Kekuatan yang sama tersedia untuk gereja saat ini. Itu adalah kuasa yang mengikuti pemberitaan Injil.

Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Markus 16:20 (TB)

Bagaimana kuasa Allah dilepaskan?

Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil?
Galatia 3:5 (TB)

Kuasa Tuhan dilepaskan melalui khotbah dan mendengarkan Firman Tuhan. Seperti yang diketahui banyak orang, kesembuhan ilahi dapat terjadi di tengah-tengah kebaktian, atau selama pesan Injil disampaikan, atau melalui doa yang dipenuhi iman dari anggota Tubuh Kristus (saudara seiman) lainnya. Dalam setiap kasus, Firman sedang disampaikan, diterima, dipercayai dan dilepaskan ke dalam tubuh orang yang menderita.

Jadi, bagaimana dengan mereka yang tampaknya tidak menerima kesembuhan ilahi?
Satu-satunya jawaban, adalah belum terjalinnya hubungan dengan kuasa Allah. Mujizat adalah berfungsinya pendengaran dan iman (Gal. 3:5).

“Mendengar” adalah kata kuncinya.
Kita harus belajar untuk mendengarkan Tuhan dan mendengarkan Injil. Iman timbul dari pendengaran. Kuasanya sudah tersedia. Kita mungkin membutuhkan seseorang untuk mendengarkan bagi kita, jika kita sendiri belum mampu, tetapi semua hal mungkin dilakukan bagi mereka yang percaya.

[Repost ; “Divine Healing”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

Read More
Articles, Christianity

“Bersukacitalah dalam Firman-Nya, Carilah Dia dan Jadilah Makmur!”

“Bersukacitalah dalam Firman-Nya, Carilah Dia dan Jadilah Makmur!”

“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Matius 6:33 (TB)

Tuhan ingin melihat anak-anak-Nya menikmati kelimpahan-Nya. Kelimpahan itu dimulai dari dalam, yaitu di dalam roh kita yang sudah lahir baru. Segala yang kita butuhkan untuk mencapai tujuan kita di bumi ini dan menjadi berkat bagi orang lain, ditemukan di dalam diri kita, begitu kita lahir baru. Sama seperti kata-kata kita dapat melepaskan dan menciptakan hal-hal baik dalam kehidupan kita.

Read More
1 2 3 4 5 18