Category : Christianity

How Can I Feel Good?

Semua orang merindukan rasa nyaman,

Rasa aman….

Sesungguhnya hanya ada satu cara untuk merasa aman dan nyaman:

Jika kita terhubung dengan Tuhan,

Dan ‘saluran’ yang menghubungkan itu bersih dan lancar,

Bebas dari segala hambatan.

 

How Can I Feel Good?

=

How Can I Feel GOD?

Sesungguhnya manusia adalah makhluk spiritual,

Yang sedang mencicipi kehidupan dunia untuk sementara.

Karena itu pepatah Jawa mengatakan,

“Wong urip iku mung mampir ngombe”

(Orang hidup itu sekedar mampir minum = hanya sebentar di dunia ini),

 

Sejak awal manusia diciptakan di dunia,

Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.

Yang membuat tidak baik adalah dosa,

Penghalang dan hambatan dalam saluran menuju pada Tuhan,

Menimbulkan rasa takut, cemas, kemarahan, egoisme ,

Perasaan bersalah, penghakiman dan sebagainya.

 

How Can I Feel Good?

“Mendekatlah kepada-Ku, dan Aku akan mendekat kepadamu”,

Kata Tuhan.

Berpikir, merasakan dan bertindak,

Sesuai dengan prinsip-prinsip-Nya.

Tumbuh keyakinan apa pun yang kita perlukan,

Akan tersedia tepat pada waktunya.

Kembali pada kualitas hubungan saat manusia diciptakan pada mulanya.

Rasa aman, damai, sukacita dan nyaman secara alami melingkupi hidup kita.

Bagaimana pendapat Anda???

YennyIndra

Masih ingat saat kita belajar mengendarai sepeda?

Kita mulai duduk di atas sadel,

belajar mengayuhnya,

oh… jatuh… kita mencoba lagi,

hari demi hari,

hingga kita fasih mengendarai sepeda.

 

Kita tidak dapat belajar mengendarai sepeda,

Hanya dengan membaca teori bersepeda.

Kita harus melakukannya.

 

Demikian pula kita tidak bisa mengenal Tuhan,

Hanya dengan membaca Kitab Suci.

Ketika menyelesaikan masalah-masalah yang menerpa,

Kita belajar menerapkan pengetahuan tentang Dia,

Dan melalui pengalaman demi pengalaman,

Kita mengenal-Nya,

Bukan lagi dari apa kata orang,

Tetapi kita mengenal-Nya secara pribadi.

Ini yang membuat iman kita tak tergoyahkan.

Itulah gunanya masalah-masalah kehidupan.

Siap terima tantangan?

 

YennyIndra

Banyak yang mengeluh,
Sudah berdoa tetapi tidak terjawab.
Di mana letak kesalahannya?

Seseorang berdoa,
Agar pasangannya memperlakukannya dengan hormat,
Atau anaknya menjadi anak yang lebih rajin,
Namun…
Setiap hari mengomel atau menceritakan,
Bagaimana pasangannya tidak menghargainya,
Atau betapa malas anaknya!

Prinsipnya:
Selama kita masih memegang sesuatu yang lama,
Maka tidak ada tempat untuk sesuatu yang baru hadir.

Berdoa MEMINTA apa yang DIINGINKAN (solusi),
Tetapi terus FOKUS memikirkan apa yang TIDAK DIINGINKAN (masalah),
Itu sama saja tidak berdoa.

Lalu bagaimana mengubahnya?
Katakan selalu selaras apa yang kita doakan,
-Meski faktanya berlawanan-
Bayangkan saat doa sudah terjawab,
Rasakan sukacita dan syukur yang mengalir dari hati kita,
Berbuatlah SEOLAH-OLAH doa kita sudah terjawab SEKARANG.
Yakinlah bahwa jawaban doa sedang dalam perjalanan,
Maka tinggal tunggu waktu jawaban doa segera terealisasi.
Setuju?
Mari kita sama-sama belajar!

YennyIndra

Suatu saat kekeringan sudah berlangsung 3.5 tahun,
Semua orang membutuhkan air,
Apa yang dilakukan Elia?
Dia berdoa MENGUCAP SYUKUR!
Lalu meminta bujangnya melihat
apakah ada awan yang muncul,
Ternyata tidak ada.
Elia berdoa lagi mengucap syukur,
Demikian terus berulang,
Hingga pada kali ke 7 bujangnya melihat,
ada awan sebesar telapak tangan.
Tidak lama kemudian hujan lebat turun…

Kesimpulannya:
Kunci terjadinya mujijat adalah PENGUCAPAN SYUKUR,
Meski seolah tidak ada sesuatu yang terjadi,
Namun sesungguhnya setiap ucapan syukur yang dipanjatkan,
menciptakan bagian-bagian awan mujijat dan jawaban doa.

Hati Tuhan tergerak oleh iman,
Bukan oleh sekumpulan keluhan kita.
Mari mengucap syukur atas apa yang sudah kita terima!

YennyIndra
Christianity, Quotes

Quote 10.07.15: Manfaat Takut akan Tuhan.

Mungkin kita tergoda berpikir,
Apa gunanya hidup takut akan Tuhan dan beribadah kepada-Nya?
Bukankah hujan dan panas yang sama,
menimpa orang yang cinta Tuhan mau pun yang tidak?
Lalu, apa bedanya?

Memang benar,
Hujan dan panas,
Musim semi dan musim gugur,
Bahkan badai yang sama menimpa orang benar dan yang tidak.
Namun,
Orang yang cinta Tuhan,
Bagaikan mendirikan rumah di atas batu karang yang teguh,
Sementara yang hidup menuruti keinginan nafsu kedagingan,
Bagaikan mendirikan rumah di atas pasir,
Saat badai berlalu,
Rumah di atas karang tetap berdiri tegak,
Sedangkan rumah di atas pasir hanyut terbawa badai.

Setelah panas hujan datang silih berganti,
Orang yang cinta Tuhan justru keluar sebagai pemenang dan makin kuat.
Dan bukannya menjadi pecundang dan hancur.

Tuhan menopang orang yang cinta kepada-Nya,
Dengan tangan kanan-Nya yang membawa kemenangan!!!
Jika Tuhan di pihak kita,
Siapa dapat melawan kita?

Read More
1 2 3 4 5 6