Emosi Bagaimana Mengelolanya?
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Emosi Bagaimana Mengelolanya?
Saat membaca buku Harnessing Your Emotions karya Andrew, saya menemukan pernyataan ini:
Kita dapat memilih untuk bersukacita di tengah keadaan yang negatif jika kita memusatkan pikiran kita pada apa yang Tuhan katakan dan memusatkan perhatian kita pada hal-hal rohani daripada hal-hal fisik.
Butuh beberapa saat dalam perjalanan kekristenanku untuk menyadari bahwa saya sebenarnya dapat melayani Tuhan dengan emosiku, dengan cara Tuhan dan saya mengerjakan hal ini bersama-sama! Saya menghargai pentingnya definisi harness yang dikemukakan Andrew dalam bukunya:
Menurut American Heritage Dictionary, kata harness berarti “mengendalikan dan mengarahkan kekuatan.”
Perasaan yang mendalam dapat menjadi kekuatan bagi siapa pun, tetapi hanya jika orang tersebut mengetahui cara menyalurkan emosi tersebut menjadi sesuatu yang konstruktif.
Yesus seseorang yang penuh gairah, membalikkan meja penukaran uang dan mengusir para penjual hewan! Namun Dia juga menahan emosi-Nya, rela disalib—bahkan sampai mengeluarkan keringat bercucuran darah. Jika Yesus tidak mengendalikan emosi-Nya, tidak ada Juruselamat saat ini.
Nafsu yang tidak diserahkan dan ditundukkan kepada Tuhan, menciptakan lingkungan yang subur bagi terjadinya perbuatan maksiat. Emosi yang tidak terkendali, melahirkan dosa—
Dosa terkandung di dalam emosi. Ayat Yakobus 1:15 membandingkan dosa, atau proses berkembangnya dosa, dengan proses melahirkan maut.
Yakobus 1:15 (TB) Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Saat mengikuti ekstrakurikuler di sekolah, saya melihat salah seorang teman mendapat promosi di proyek yang sedang kami kerjakan. Tumbuh secara alami, perasaan menjadi lebih introvert dan sedikit perfeksionis, maka emosi pun meluap-luap ketika saya melakukan sesuatu yang saya pedulikan. Setelah mengetahui kesuksesan teman itu, saya mulai merasa buruk tentang diri saya sendiri dan frustrasi dengan kemajuan saya. Lalu kesadaran muncul, yang sesungguhnya terjadi, saya cemburu. Iri hati.
Segera bertobat dan saya mulai bersyukur kepada Tuhan karena teman saya bisa sukses di bidang ini.
Yakobus 3:14-16 (TB) mengatakan, *Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.
Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
English Standard Version menulis demikian:
??James? ?3:14?-?16? ?ESV??
But if you have bitter jealousy and selfish ambition in your hearts, do not boast and be false to the truth. This is not the wisdom that comes down from above, but is earthly, unspiritual, demonic. For where jealousy and selfish ambition exist, there will be disorder and every vile practice.
Yakobus 3:14-16 English Standard Version
Tetapi jika kamu mempunyai rasa iri hati yang pahit dan ambisi yang egois dalam hatimu, janganlah kamu bermegah dan tidak berbohong terhadap kebenaran. Ini bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi bersifat duniawi, tidak rohani, dan bersifat jahat. Karena di mana ada iri hati dan ambisi yang mementingkan diri, di situ akan terjadi kekacauan dan segala perbuatan keji.
Jika apa yang kita pikirkan atau rasakan sejalan dengan Firman, itulah diri kita yang baru, yang sudah lahir baru.
Jika apa yang kita pikirkan atau rasakan tidak sejalan dengan Firman Tuhan, itu bagian kedagingan kita atau iblis.
Jika itu merupakan bagian kedagingan dari diri kita atau iblis, tolak saja pemikiran atau emosi tersebut dengan berdiri teguh di atas Firman Tuhan.
Tidak peduli seberapa besar atau kecilnya masalah yang kita hadapi saat ini, dengan kuasa Roh Kudus, kita dapat menyembah Tuhan dengan emosi kita. Jika ingin mendalami studi tentang emosi ini lebih dalam, pelajarilah pengajaran Andrew dalam Memanfaatkan Emosi.
Mari hidup berkemenangan, dengan mengelola emosi bersama Tuhan… yuk…
We will be taking a look at why we have emotional problems, what solutions the world offers versus those the Word of God offers, and why God’s answers bring lasting results. God has equipped us through His Word to control our emotions—good and bad. We can walk in true emotional stability each and every day of our lives if our faith and trust is in Him. – Andrew Wommack, Harnessing Your Emotions
Kita akan melihat mengapa kita mempunyai masalah emosional, solusi apa yang ditawarkan dunia dibandingkan solusi yang ditawarkan oleh Firman Tuhan, dan mengapa jawaban Tuhan membawa hasil yang bertahan lama. Tuhan telah memperlengkapi kita melalui Firman-Nya untuk mengendalikan emosi kita—baik dan buruk. Kita dapat berjalan dalam kestabilan emosi sejati setiap hari dalam hidup kita jika iman dan kepercayaan kita ada pada-Nya. – Andrew Wommack, – dari buku Memanfaatkan Emosi Anda.
Sumber: AWM.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan