APA SIH RESEP PERNIKAHAN YANG LANGGENG???
.
Pertanyaan yang senantiasa menggelitik untuk didiskusikan. Demikian pula saat reuni dengan teman-teman sekolah, kami berbagi pengalaman. “Seorang hamba Tuhan mengajarkan, apabila seseorang jatuh cinta lalu masih merasa berdebar-debar jika bertemu, artinya dia belum layak menikah,” ujar Ros, “karena itu tandanya cinta yang masih berdasarkan emosi. Pada kenyataannya setelah menikah puluhan tahun, rasa seperti itu sudah tidak ada lagi. Namun komitmen yang membuat kita tetap bersatu. Seseorang layak memasuki pernikahan jika dia sudah benar-benar mengerti dan siap berkomitmen. Pernikahan adalah pilihan sekali seumur hidup, apa pun resikonya”
.
Obrolan kami pun makin gayeng, saat kami mendiskusikan ungkapan pendeta terkenal, Joel Osteen, yang mengungkapkan bahwa rata-rata pasangan suami istri mendapatkan keinginannya pada diri pasangannya sebesar 80% sedangkan 20% adalah sisi yang tidak disukainya. Rupanya sebagian besar teman-teman merasa bahwa angka 80% itu terlalu bagus dan idealis. Dari pembicaraan yang panjang akhirnya kami mengambil kesimpulan yang lebih realistis bahwa sesungguhnya secara umum, kami hanya mendapatkan 50% hal-hal yang kami inginkan pada diri pasangan kami.
.