Category : Articles

Articles, Christianity

“Benih.”

“Benih.”

Sungguh menakjubkan melihat berbagai cara berbeda yang Tuhan gunakan dalam menjelaskan konsep benih, waktu bertumbuhnya benih dan panen, serta tabur tuai untuk menggambarkan berbagai aspek Kerajaan Allah. Ketika kita kembali ke Taman Eden, bahkan sebelum Adam jatuh dalam dosa, kita menemukan pohon-pohon di Taman itu sudah memiliki benih.
Untuk apa benih itu?
Apa peran atau tanggung jawab manusia dalam hubungannya dengan semua ini?
Apa yang diungkapkan melalui benih itu dan apa tujuan Tuhan?

Berikut ini beberapa contoh dari prinsip benih yang diwahyukan dalam Kitab Suci :

Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
1 Petrus 1:23 (TB)

Firman Tuhan adalah benih yang tidak dapat rusak. Ketika diterima di dalam hati manusia menghasilkan roh yang diciptakan kembali (lahir baru).

Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
Lukas 8:11 (TB)

Yesus menegaskan kembali bahwa Firman-Nya adalah benih. Di bagian lain dia menjelaskan bagaimana prinsip Kerajaan Allah bekerja:

Lalu kata Yesus: “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,
lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.
Markus 4:26-27 (TB)

Benih membawa masa depan didalamnya.
Mereka diprogram untuk berkembang biak sesuai dengan sifatnya. Potensi mereka tidak terbatas. Benih tidak berbohong. Mereka hanya bisa menjadi seperti seharusnya sesuai jenisnya. Firman Tuhan adalah benih yang tidak dapat rusak, yang membawa sifat Tuhan dan potensi janji-janji-Nya.

Segala sesuatu di dalam Kerajaan Allah bekerja sesuai dengan prinsip ini. Segala sesuatu dalam hidup perlu disemai dengan Firman Tuhan. Pikiran kita, tubuh kita, bahkan manusia roh kita membutuhkan pengaruh terus-menerus dari benih Firman Tuhan. Beginilah hidup kita diubah, pikiran kita diperbaharui, tubuh kita disembuhkan, dan kerajaan Allah diperluas ke seluruh muka bumi!

[Repost ; “Seed”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

Read More
Articles, Christianity

“Hidup didalam Roh.”

“Hidup didalam Roh.”

Tantangan terbesar dalam perjalanan Kekristenan kita adalah belajar hidup dalam Roh.
Kita telah menjadi begitu nyaman, terbiasa dengan logika pikiran kita, ingatan masa lalu, keadaan dunia dan emosi kita sendiri, sehingga mendengarkan Roh kelihatannya sulit.

Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
janganlah keraskan hatimu…
Ibrani 3:7-8 (TB)

Banyak dari apa yang kita sebut pelayanan hari ini, berasal dari jiwa kepada jiwa. Kita mengandalkan perasaan dan berjalan dengan apa yang kita lihat secara jasmani. Banyak doa kita yang berasal dari emosi-emosi kita sendiri.
Hidup dan berdoa dalam Roh merupakan misteri bagi banyak orang Kristen.

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
Yohanes 16:13 (TB)

Kehidupan dan pelayanan kita yang sejati, harus dilahirkan oleh Roh. Manusia roh kitalah yang perlu hidup dengan setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan. Rohlah yang akan menggerakkan kita untuk berdoa dengan iman yang benar, agar memiliki kata-kata pengetahuan dan hikmat, serta karunia kesembuhan dan juga mujizat.
Selama kita membiarkan diri kita dikendalikan dan dipengaruhi oleh perasaan, kita akan terus berjuang supaya bisa hidup oleh Roh, dan hidup dalam roh kita. Inilah alasannya mengapa banyak orang Kristen menjadi frustrasi.

Kami menjelaskan hal-hal mengenai Allah kepada orang-orang yang mempunyai Roh Allah, kami tidak mengemukakannya menurut kebijaksanaan manusia, melainkan menurut ajaran Roh Allah. Orang yang tidak mempunyai Roh Allah, tidak dapat menerima apa yang dinyatakan oleh Roh itu. Sebab bagi orang itu hal-hal tersebut seperti suatu kebodohan saja. Orang itu tidak dapat mengertinya, sebab hal-hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.
1 Korintus 2:13-14 (BIMK)

Baik kita sudah lahir baru mau pun belum, kita dapat memilih untuk hidup sebagai manusia alami.
Inilah sebabnya mengapa begitu banyak orang yang kehilangan janji-janji Tuhan. Rohlah yang mengungkapkan dan mengaktifkan janji-janji Tuhan di dalam hidup kita.

Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.
1 Korintus 2:12 (TB)

Putuskanlah hari ini untuk berjalan dalam Roh, berdoa dalam Roh, dan berharap kepada Roh Allah yang memimpin dan mengungkapkan kebenaran kepada kita.

[Repost ; “Living In The Spirit”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

 

Read More
Articles, Christianity

“Rahasia Iman.”

“Rahasia Iman.”

Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Markus 11:24 (TB)

Janji-janji Tuhan tampaknya terlalu baik untuk menjadi kenyataan. Apakah Yesus sungguh-sungguh dengan apa yang Dia katakan?
“Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.” Yohanes 16:24 (TB)
“Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.” Lukas 12:32 (TB)

Pikiran kita mungkin terkejut dengan implikasinya! Jika ini benar, mengapa saya berkekurangan?

Apakah kita benar-benar mengerti apa artinya berdoa dengan iman? Apa artinya percaya dan menerima?
Kesenjangan antara apa yang kita inginkan dengan apa yang kita miliki diukur dengan iman atau ketidakpercayaan. Iman diaktifkan dengan cara mendengarkan Tuhan (Roma 10:17). Mendengarkan Tuhan secara langsung, dapat mengaktifkan iman bagi orang yang menerima janji Tuhan.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Ibrani 11:1 (TB)

Dengan kata lain, satu-satunya hal yang berada di antara kita dengan sumber daya surga adalah iman. Dan iman datang karena mendengar dari Tuhan. Oleh karena itu, mendengarkan Tuhan (ketika Roh menghidupkan dan mempercepat penyediaan Tuhan di dalam roh kita), adalah kunci untuk percaya dan menerima dari-Nya.

Dengan hati manusia percaya. Apa yang keluar dari hati adalah masalah kehidupan. Hati merupakan pusatnya baik iman mau pun ketidakpercayaan. Kita mendengar Tuhan dengan hati. Yang diucapkan mulut meluap dari hati. Doa adalah bagaimana kita membawa penyediaan yang Tuhan nyatakan di dalam hati kita, ke dalam realitas keadaan yang kita alami.

Dengan iman mata kita melihat penyediaan. Kata-kata iman memanggilnya agar terealisasi. Sikap seseorang yang beriman, mengucap syukur sebelum manifestasi fisik yang menjadi jawaban terjadi. Iman membawa sumber daya surga ke dunia untuk memenuhi kebutuhan yang dapat terlihat secara fisik.

Beginilah cara Yesus melayani.
“Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.” Yohanes 8:28 (TB)

Yesus hanya berbicara dan melakukan apa yang Dia terima dari Bapa dalam doa. Itulah rahasia iman.

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Yohanes 5:19 (TB).

[Repost ; “The Secret of Faith”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

Read More
Articles, Christianity

“Tahukah Kita Bahwa Hati Yang Tidak Berterima Kasih Adalah Pintu Menuju Kegelapan Dan Kesia-siaan?”

“Tahukah Kita Bahwa Hati Yang Tidak Berterima Kasih Adalah Pintu Menuju Kegelapan Dan Kesia-siaan?”

…..Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
Roma 1:21 (TB)

Saat kita membiarkan ketersinggungan, kepahitan, kritik dan keluhan masuk ke dalam hati, sesungguhnya kita sedang menutup pintu terhadap terang dan kehidupan.

Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Yakobus 3:16 (TB)

Apakah kita bersyukur?
Apakah kita menyadari bahwa Tuhanlah sumber, penyedia dan Penebus kita?
Apakah kita bersyukur kepada-Nya sepanjang hari?
Dapatkah kita mengucapkan ucapan “syukur” untuk udara yang kita hirup, atap yang menaungi kepala kita, pakaian yang kita kenakan mau pun makanan yang kita makan?
Adakah uang di saku kita? Mungkin saja kita tidak menganggapnya cukup, tetapi jika kita tidak mensyukuri apa yang kita miliki, kita akan menghentikan aliran anugerah Tuhan untuk memberi kita penyediaan yang lebih banyak.

Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.
Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita.
Mazmur 67:5-6 (TB)

Peningkatan berasal dari pujian. Pikirkan hal itu. Renungkanlah. Apakah kita ingin mengubah hidup dari yang penuh kepahitan menjadi berkelimpahan?
Mulailah dengan memuji Dia. Mulailah bersyukur kepada-Nya.
Jauhi apa pun yang dapat mencuri kemampuan kita untuk bersyukur. Temukan kebaikan-Nya bahkan dalam detail terkecil kehidupan dan bersyukurlah kepada-Nya. Puji Dia untuk janji-janji-Nya, pengampunan-Nya, cinta serta anugerah-Nya.

Semakin cepat kita membersihkan hati dari perasaan sakit hati dan keluhan, semakin cepat pula, kita bisa mulai memasuki kehidupan yang berkelimpahan.

Kiranya TUHAN memberi pertambahan kepada kamu, kepada kamu dan kepada anak-anakmu. Diberkatilah kamu oleh TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. Tetapi kita, kita akan memuji TUHAN, sekarang ini dan sampai selama-lamanya. Haleluya!
Mazmur 115:14-15, 18 (TB)

[Repost ; “Did you know that an unthankful heart is the door to darkness and futility?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

Read More
Articles, Christianity

“Apakah INJIL Itu?”

“Apakah INJIL Itu?.”

Apakah sebenarnya Injil itu?
Apa pesan yang akan kita sampaikan kepada dunia?

Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Roma 1:16 (TB)

Injil adalah kekuatan Tuhan untuk keselamatan. Dari sini kita dapat belajar bahwa manusia membutuhkan keselamatan, dan keselamatan diterima dengan mempercayai Injil.

Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”
Roma 10:15 (TB)

Injil merupakan Injil perdamaian dan kabar sukacita tentang hal-hal yang baik. Berupa pesan penuh pengharapan, bukan keputusasaan. Pesan yang melahirkan iman dan bukan ketakutan.

Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri.
Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu — kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.
Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
1 Korintus 15:1-4 (TB)

Injil dalam penyajiannya yang paling sederhana adalah kisah tentang Yesus yang mati untuk dosa-dosa kita dan bangkit tiga hari kemudian, sebagai demonstrasi kuasa-Nya mengalahkan dosa, kematian dan iblis.

Di dalam Dia kamu juga — karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu — di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Efesus 1:13 (TB)

Kita harus mendengar ‘firman kebenaran, Injil’, untuk percaya. Begitu percaya, kita dimeteraikan di dalam Dia dengan Roh Kudus. Hidup-Nya menjadi hidup kita. Kemenangan-Nya adalah kemenangan kita. Kasih-Nya menjadi kasih kita! Iman, otoritas, damai sejahtera dan sukacita-Nya, semua menjadi milik kita!

….dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
2 Timotius 1:10 (TB)

Kehidupan kekal dan keabadian menanti mereka yang mempercayai Injil!

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Roma 10:9 (TB)

Bagikan kabar baik ini!

[Repost ; “What Is The Gospel”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

Read More
1 223 224 225 226 227 264