Category : Articles

Articles

Idiopatic Urticaria, Covid & Mujizat Tuhan! Part 5

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Idiopatic Urticaria, Covid & Mujizat Tuhan! Part 5

Beberapa waktu lalu, saya dan suami, P. Indra, harus dirawat di rumah sakit. Keadaan P. Indra tidak main-main-semakin hari semakin kritis.

Di tengah situasi seperti itu, P. Irsan bertanya,
“Sucouw, bagaimana bisa Sucouw masih sempat posting Gospel Truth’s Cakes, padahal sedang opname?
Bukankah ini butuh konsentrasi luar biasa , pemusatan pikiran total ibarat orang yg lagi berlatih sinkang , pemusatan pikiran nya bahkan ketika gunung Thaysan runtuh pun , Sucouw sudah tidak mengedipkan mata , tidak bergeming, karena pemusatan pikiran yg tenggelam dalam Firman?”, lanjut P. Irsan dengan gaya bahasanya yang ala cerita silat dan selalu memanggil saya “Sucouw” artinya nenek guru.. wkwkwk

Sebetulnya jawabannya simple saja. Klo saya tidak menulis atau menerjemahkan Living Commentary Andrew Wommack, pikiran saya bisa melayang ke mana-mana.
Sejujurnya saat itu saya lebih sering hanya menerjemahkan saja, sulit konsentrasi…
Tetapi dengan menerjemahkan, mau tidak mau saya ‘dipaksa’ terus menerus membaca dan mengingat Firman Tuhan. Dan Firman itu Allah sendiri.

Dalam menghadapi tantangan berat, – apalagi antara hidup dan mati -, kemenangan kita sangat ditentukan oleh apa yang ada dalam pikiran kita.
Peperangan terjadi di pikiran!

Repotnya, pikiran itu gak bisa netral dan gak bisa ditinggal.
Selalu mengikuti dan jika tidak dikendalikan, bisa mengembara ke mana-mana, biasanya justru memikirkan yang negatif dan menakutkan.
Kemungkinan buruk yang diceritakan dokter, bahkan bisa terngiang-ngiang di telinga.

Apa yang kita fokuskan akan membesar. Kita yang harus menentukan ke mana hendak mengarahkannya.

Tuhan itu merespon iman. Bukan merespon keluhan atau permintaan kita.
Tuhan senantiasa menjawab doa kita, ibarat listrik yang senantiasa tersedia.

Jika kita beriman, percaya maka kita ibarat konduktor yang dapat mengalirkan listrik dengan sangat baik.
Contoh konduktor itu logam, emas dll.

Sebaliknya, jika kita membiarkan ketakutan, cemas, galau yang menguasai hati maka kita ibarat isolator yang tidak bisa mengalirkan listrik.
Contoh isolator itu plastik, kayu dll.

Meski pun listriknya tersedia dan siap dialirkan, namun isolator tidak dapat mengalirkannya.
Bukan salah Tuhan, tetapi salah kita sendiri.

Jika saya membiarkan Wrong Thinking – pikiran ketakutan, intimidasi iblis, kemungkinan buruk yang meneror berputar-putar di kepala – sudah pasti iman saya runtuh.
Like two dollar suitcase, kata Andrew Wommack.Remuk.

Wrong thinking membuka pintu bagi si iblis.
Sementara Right Thinking membuka pintu bagi Tuhan.

Right Thinking – memikirkan kebesaran Tuhan, betapa tidak ada yang mustahil bagi orang percaya, kesembuhan adalah kehendak Tuhan & sakit penyakit adalah upaya si musuh untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Jadi wajib dilawan. Tuhan datang untuk memberi hidup, bukan hidup yang biasa-biasa saja tetapi hidup yang berkelimpahan: sehat, normal, pulih, sempurna dan penuh sukacita itulah hidup yang berkelimpahan – cara kita membangkitkan iman.

Iman inilah yang menghadirkan kuasa Allah. Iman membuat kuasa Allah dimanifestasikan. Bukan perasaan.

Smith Wigglesworth mengatakan, “Ada sesuatu tentang percaya kepada Tuhan yang akan membuat-Nya melewati sejuta orang hanya untuk menjangkau kamu.”

Wow…. dahsyat bukan?
Koq bisa?
Saat kita mengaktifkan iman, Tuhan punya jalan masuk ke dalam situasi yang kita alami. Dia bisa mengalir dengan kuasa-Nya, dengan kemampuan-Nya, dan menempatkan kita pada sisi kemenangan dari masalah itu.

Sejujurnya, bukan karena saya mampu tetapi karena dukungan doa dan kasih teman-teman, semua bisa terlewati.
Ketika mendengar diagnosa dokter dan berita-berita buruk yang disampaikan, apalagi di rumah sakit, suasananya membuat kita merasa pesimis.
Puji Tuhan begitu banyak teman – teman yang terus menerus menabur firman sehingga menengok ke mana pun yang dilihat dan didengar full firman.

Sengaja yang direnungkan, dideklarasikan itu Firman Tuhan. Lalu yang diputar pengajaran firman Tuhan atau video kesaksian kesembuhan Tuhan.
Dengan cara demikian, iman berkobar-kobar….
Jika yang sedemikian parah saja sembuh dan survive, berarti P. Indra pasti survive.

Tuhan itu Allah yang selalu bisa diandalkan. Percayalah.

“Faith doesn’t deny a problem’s existence. It denies it a place of influence” – Bill Johnson.

“Iman bukan berarti menutup mata dari masalah, tapi iman menolak membiarkan masalah itu menguasai hidup kita” – Bill Johnson.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

*Idiopatic Urticaria, Covid & Mujizat Tuhan! Part 4*

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Idiopatic Urticaria, Covid & Mujizat Tuhan! Part 4

Seorang hamba Tuhan pergi ke sebuah gereja—seingat saya itu di Puerto Rico. Kesaksian ini diceritakan langsung oleh orang yang mengalaminya kepada hamba Tuhan tersebut.

Ada seorang wanita muda, usianya 21 tahun dan sudah punya empat anak. Ibunya adalah seorang wanita pendoa. Suatu hari, si anak ini sedang menyetir bersama keempat anaknya dan mengalami kecelakaan yang sangat parah.

Ketika paramedis tiba di lokasi kecelakaan, mereka melihat bahwa semua anak-anaknya terpental keluar dari mobil. Mereka pertama memeriksa si ibu dan langsung berkata, “Dia sudah meninggal.” Mereka meninggalkannya dan beralih ke anak-anak karena anak-anak masih menunjukkan tanda-tanda hidup.

Si ibu telah terlempar keluar melalui kaca depan. (Maaf jika ini terdengar gamblang, tapi saya ingin menunjukkan kebesaran Allah.) Bagian atas tengkoraknya hilang, dan isi otaknya keluar. Ketika paramedis datang, mereka hanya mengumpulkan sisa-sisa tubuhnya dan meletakkannya di dalam kantong jenazah, lalu membawanya ke kamar mayat.

Mereka lalu menelepon sang ibu (nenek dari anak-anak itu), yang tinggal sekitar 12 jam perjalanan dengan mobil. Mereka memberitahukan kondisi anak-anak, dan menyampaikan bahwa putrinya tidak selamat—serta menjelaskan kondisinya secara gamblang.

Tapi ibu ini hanya berkata, “Oh, yang dia butuhkan hanya sedikit kuasa kebangkitan.”
Sungguh penting apa yang kita ingat saat dalam tekanan.

Dia langsung mengemudi selama 12 jam sambil terus berdoa dalam roh.

Sementara itu, di kamar mayat, ada seorang staf yang sedang bekerja di ruangan yang sama tempat jenazah wanita itu disimpan. Dia mendengar suara dari kantong jenazah. Awalnya dia pikir itu hanya gerakan otot atau reaksi saraf yang normal setelah kematian, jadi dia tidak terlalu memperhatikan.

Tapi suara itu terus berulang. Akhirnya dia mendekat dan membuka ritsleting kantong jenazah—dan mata wanita itu terbuka! Dia berkata, “Tidak… ini tidak mungkin. Kamu tidak bisa hidup. Tubuhmu hancur total. Ini tidak baik kalau kamu menunjukkan tanda-tanda kehidupan.” Tapi karena sudah ada tanda kehidupan, mereka harus segera membawanya kembali ke rumah sakit.

Ketika sang ibu (nenek) tiba, dia diberitahu bahwa putrinya tidak lagi di kamar mayat, tapi sudah dibawa ke rumah sakit. Dia langsung ke sana, masuk ke ruang rawat dan naik ke tempat tidur putrinya. Dia berdiri di atas tubuh putrinya dan mulai menyatakan:

“Kuasa sedang bekerja. Kuasa sedang bekerja.”

Kuasa yang luar biasa besar itu—kuasa yang melampaui kehancuran akibat kecelakaan itu—kuasa yang “bekerja bagi kita yang percaya.” Bukan bagi yang tidak percaya, hanya bagi yang percaya. Kuasa itu tersedia untuk semua orang, tapi hanya dapat dipakai oleh mereka yang percaya.

Setiap hari selama anaknya dirawat di rumah sakit, si ibu terus menyatakan firman. Dokter menjahit bagian-bagian tubuh si anak semampu mereka, tapi beberapa bagian otaknya benar-benar hilang. Mereka bilang, “Dia akan jadi seperti sayuran (vegetatif).” Dan kita bisa mengerti mengapa mereka bilang begitu.

Tapi si ibu terus bertahan. Kenapa? Karena dia percaya pada kuasa kebangkitan.

Kuasa kebangkitan bukan hanya membangkitkan Yesus, tapi juga mendudukkan-Nya, memberi-Nya kuasa, menjadikan-Nya Kepala Gereja. Ibu ini terus memanggil kuasa itu untuk terus bekerja.

Akhirnya, putrinya sadar dari koma. Tapi ketika sadar, mentalitasnya seperti anak usia 7 tahun. Selama beberapa bulan, dia tidak mengenali anak-anaknya sendiri, dan bermain bersama mereka seperti teman seumurannya. Tapi si ibu terus bertahan.

Dan tidak lama setelah itu, dia pulih sepenuhnya. Normal total.

Peristiwa ini terjadi saat wanita itu berusia 21 tahun. Ketika dia berusia 50, dia memutuskan untuk menjadi detektif swasta karena dia suka bidang itu. Saat akan mendaftar, dia harus menjalani pemeriksaan medis.

Dokter yang memeriksanya berkata, “Kamu tidak mungkin hidup.”
Dia jawab, “Tapi saya hidup, dan saya normal.”
Dokter berkata, “Tidak mungkin kamu hidup… kamu tidak punya lobus frontal di otakmu. Tidak ada.”

Lobus frontal adalah bagian depan otak yang berperan dalam fungsi kognitif seperti berpikir, merencanakan, mengambil keputusan, mengendalikan emosi, dan mengatur gerakan tubuh. Bagian ini sangat penting dalam kepribadian dan perilaku seseorang.

Artinya apa?
*Allah bisa membuat tubuhmu berfungsi—Dengan atau Tanpa bagian tubuh yang hilang.*

Setelah dia dipulihkan, dia bahkan melahirkan satu anak lagi. Anak itu tumbuh dan menjadi seorang pendeta. Teman pengkhotbah tadi akhirnya diundang untuk berkhotbah di gereja anak itu. Dan kini, wanita yang pernah dinyatakan meninggal itu, pada usia 85 tahun, sedang duduk dan menceritakan sendiri kisah hidupnya kepada si hamba Tuhan.

Kenapa bisa terjadi? Karena si ibu ingat:
“Yang dia butuhkan hanya kuasa kebangkitan.”

Sekarang, kita lihat kejadian tadi—sungguh dramatis, bukan? Tapi itu menunjukkan bahwa jika si ibu memilih untuk percaya, hasilnya akan berbeda. Dan izinkan saya katakan ini:

Jangan coba-coba menyuruh dokter mengubah diagnosanya.
Itu bukan pengakuan (confession) mereka yang menentukan hidupmu—pengakuanmulah yang menentukan hidupmu.

Jangan sibuk berdebat dengan dokter. Terima kasihilah dokter karena mereka telah menyampaikan apa yang mereka tahu. Tapi urusanmu bukan dengan apa yang mereka katakan—urusanmu adalah dengan apa yang kamu katakan.

Jangan khawatir tentang pengakuan orang lain—kalau kamu sudah punya pengakuan sendiri!

Si ibu tidak membesar-besarkan situasinya. Dia bisa saja histeris dan masuk ke mode drama. Tapi kalau dia memilih itu, dia akan mengubur anaknya.

Penting untuk memiliki kebenaran-kebenaran firman besar di dalam hati kita, supaya saat krisis datang, kita langsung berbalik ke arah kebenaran—bukan ke arah yang diberitahukan oleh keadaan atau orang lain.
Amin.

“The life of God in a man can destroy disease, create what’s missing, and make the body whole again.” – John G. Lake

“Kehidupan Tuhan dalam diri manusia dapat menghancurkan penyakit, menciptakan apa yang hilang, dan membuat tubuh utuh kembali.” – John G. Lake.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

*Idiopatic Urticaria, Covid & Mujizat Tuhan! Part 3*

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

*Idiopatic Urticaria, Covid & Mujizat Tuhan! Part 3*

Saya memutuskan akan menuliskan kesaksian yang saya baca untuk pembaca tulisan saya.
Why?
Ternyata saat P. Indra kritis, Tuhan memakai kesaksian itu untuk berbicara dan mengarahkan, apa yang harus saya lakukan.
Kesaksian itu sungguh memotivasi dan membuat iman saya melonjak.

Tentu saja kesaksian itu hanyalah pelengkap, yang menjadi fondasi dasarnya adalah firman Tuhan.

Untuk kasus P. Indra, Roma 8:11 sungguh menjadi rhema yang terus saya perkatakan setelah mendengar kembali kesaksian yang saya tulis hari ini dan kesaksian besok yang jauh lebih panjang.

Roma 8:11 (TB) Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam P. Indra, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuh P. Indra yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam P. Indra.

Inilah kesaksian yang saya tonton dari youtube:

Beberapa tahun lalu, Nancy Dufresne, sedang melayani di sebuah gereja.
Nancy berkhotbah, tentang kuasa Allah.

Pendeta itu menelpon Nancy pada hari Senin malam, setelah Nancy berkhotbah di sana hari Minggunya dan sudah kembali ke rumah.

Dia berkata, “Saya harus menceritakan apa yang terjadi.
Kamu berkhotbah di sini kemarin pagi tentang kuasa Allah. Dan sekitar jam 4 pagi tadi, ada keluarga di gereja kami, anak laki-laki mereka sedang menyetir ke tempat kerja dan seorang pengemudi mabuk menabraknya dan menghancurkan mobilnya secara total.”

Mereka menghubungi orang tuanya, yang langsung ke lokasi kecelakaan. Butuh waktu lebih dari satu jam untuk menggunakan alat pemotong baja ‘jaws of life’ untuk membuka mobil yang sudah benar-benar remuk itu. Mereka tidak bisa menjangkau anak laki-laki itu, tubuhnya terjepit parah. Mereka bahkan sudah menyiapkan kantung jenazah dan meletakkannya di samping mobil. Tidak ada suara, tidak ada tanggapan. Mereka bilang ke orang tuanya, “Tidak mungkin dia selamat dari kecelakaan ini.”

Tapi kedua orang tuanya berdiri di seberang jalan dan mereka berkata satu sama lain, “Ada kuasa di dalam mobil itu. Ada kuasa di dalam anak kami. Kuasa itu sedang bekerja. Kuasa itu sedang memulihkan dia. Kuasa itu sedang memperbaiki semuanya.”

Selama satu jam mereka berdiri di situ dan terus mengucapkan tentang kuasa.
Kuasa kebangkitan Kristus!

Setelah satu jam, mereka akhirnya berhasil membuka mobil itu—dan pendeta itu berkata, “Pastor Nancy, anak itu keluar sendiri dari mobil. Dia berjalan keluar dari mobil itu. Dan malam ini dia sudah pulang ke rumah.”

Wow…..

Iman saya melonjak mendengarnya.

Karena kesaksian seseorang, itu nubuatan bahwa Tuhan juga mau melakukannya lagi untuk kita.
Kalau orang lain ditolong, saya juga.

Kisah Para Rasul 10:34 (TB) Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: “Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.
Yeeeaaayyyy….

Bahkan cepatnya proses kesembuhan P. Indra, membuat saya terpukau dan mengalami pengalaman baru drngan Tuhan.
Saya mengenal Tuhan dengan lebih dalam lagi.
Jawaban doa Tuhan itu instan dan tidak ditunda-tunda.

Yeh 12:28 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak satu pun dari firman-Ku akan ditunda-tunda. Apa yang Kufirmankan akan terjadi, demikianlah firman Tuhan ALLAH.”
Sungguh terbukti!

Terimakasih untuk teman-teman yang sudah mendoakan, menjenguk dan mendampingi kami di masa-masa sulit dan kritis.

P. Dolfi & B. Nini, gembala di TLW – The Living Word Community sungguh luar biasa setiap hari datang mendoakan, menghibur hingga malam terakhir sebelum mereka berlibur ke Vietnam.

P. Irwan & B. Angeline, direktur Charis Bible College , yang memberikan arahan, mendoakan sehingga tuntunan Tuhan makin jelas.
Padahal saat itu beliau sedang transit dalam perjalanan ke Colorado, USA.
Jawaban doa dan percepatan kesembuhan yang mengagumkan ini pun disaksikan beliau di Colorado.
Karya Tuhan sungguh mengagumkan melampaui pemikiran manusia.

Sahabat saya Wenny Yap, setiap hari menelpon dan kami berdoa bersama… bahkan tidak hanya itu, Wenny mengajak teman-teman dan suaminya berdoa sepakat untuk P. Indra.

Dr. Herutami, sahabat yang selalu saya cari jika mengalami masalah kesehatan, memberikan arahan praktis sehingga kami paham kondisi sesungguhnya secara medis dan keputusan apa yang harus kami ambil.

Hhhmmm betapa ‘kaya’nya hidup saya dikelilingi teman-teman yang kuat di dalam firman serta senantiasa mengejar pengenalan akan Tuhan, sehingga nasihat dan sarannya senantiasa selaras dengan firman Tuhan.
Praise The Lord!

Mereka membawa kami melihat permasalahan dengan cara pandang Ilahi yang berbeda dari dunia.

Tuhan sendiri yang membalas kebaikan, kasih, dan pengorbanan teman-teman semua.
Love you all….

“There is something about believing God that will cause Him to pass over a million people to get to you.” -Smith Wigglesworth

Ada sesuatu tentang percaya kepada Tuhan yang akan membuat-Nya melewati sejuta orang hanya untuk menjangkau kamu.- Smith Wigglesworth

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Idiopatic Urticaria, Covid & Mujizat Tuhan! Part 2

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Idiopatic Urticaria, Covid & Mujizat Tuhan! Part 2

Kami baru pulang kontrol dari Singapore. Setelah disuntik Omalizumab dan ditambah Cicloporin, saya flu. Pulang ke Indonesia, jadwal padat, makin lelah. Lalu ke Cirebon.

Di sana, P. Indra mulai flu. Saya pikir biasa saja. Tapi keluhannya kepala sakit sekali. Pulang ke BSD, seolah membaik, tapi besok paginya sakitnya tak tertahankan. Langsung ke IGD Eka Hospital.

Ternyata terkena 4 virus: SARS II dan 3 virus flu lainnya. Saya juga. Kami berdua opname. Saya sebetulnya ‘sehat’, tapi virus wajib dibasmi.

Obat-obatan seperti Omalizumab dan Ciclosporin menekan imun tubuh. Akibatnya, ‘tentara’ di tubuh P. Indra tertidur, padahal virusnya Sars II. Makin hari makin sesak.

ICU isolasi penuh, terpaksa di IGD Isolasi. Tidak membaik. Akhirnya dipindahkan ke ICU saat ada tempat kosong.

“P. Indra terkena pneumonia. Rontgen paru-paru tidak seberapa, tapi CT scan menunjukkan putih tebal dan luas. Bagian putih itu tidak bisa menyerap oksigen. Ditemukan juga virus RSV,” kata dr. Pompini, ahli paru.

RSV biasanya menyerang anak-anak. Tapi karena imun P. Indra ditidurkan, virus ini pun jadi bahaya.

Bersyukur dr. Pompi dan dr. Han Ye sangat perhatian. Biasanya visit malam, tapi mereka datang pagi. Anugerah Tuhan! Mereka berdua, terutama dr. Han Ye yang menangani P. Indra saat demam berdarah 3 tahun lalu. Kondisi makin mengkhawatirkan.

Anak-anak persiapan menghubungi Singapore dan asuransi untuk opsi transfer dengan Air Ambulance. Tapi pindah pun berisiko tinggi. P. Indra menggunakan high flow oksigen. Apakah Air Ambulance bisa menyediakan oksigen sebesar di Eka Hospital? Transfer butuh 4-5 jam. Mampukah bertahan?

Meeting dengan dr. Pompi, dr. Han Ye, dan tim 8 orang, sangat membantu. Kondisi cukup kritis.

“Semua peralatan dan obat di sini sama dengan di Singapore. Tapi kadang pasien lebih yakin dengan Spore. Itu juga faktor penting untuk kesembuhan,” jelas dr. Pompi.

Diputuskan agar darah P. Indra dicuci untuk mencegah badai sitokin dan membersihkan inflamasi serta virus.

Kesepakatan keluarga: jika hasil cuci darah buruk, transfer ke Spore. Hasilnya butuh minimal 24 jam.

“Tugas ibu berdoa. Tugas dokter mengobati semaksimal mungkin, tapi hanya Tuhan yang bisa menyembuhkan,” ujar dr. Pompi.

Saya galau dan bertanya kepada Tuhan. Muncul ayat ini.

Roma 8:11 (TB) Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

Roh Kudus mengingatkan video YouTube yang saya tonton tahun lalu. Segera saya lihat lagi.

Sungguh penting apa yang kita depositkan dalam ingatan saat keadaan baik. Roh Kudus mengarahkan melaluinya.

Seorang ibu anaknya kecelakaan di tol. Mobil hancur, anaknya tak ada respons, semua yakin meninggal. Tapi sang ibu terus mendeklarasikan imannya, “Ada kuasa Tuhan di dalam mobil itu. Ada kuasa Tuhan di tempat ini.” Berjam-jam ia memperkatakan itu, dan saat berhasil dievakuasi, anaknya hidup.

Kisah kedua, seorang wanita 21 tahun ditabrak pengemudi mabuk. Anak-anaknya hidup, tapi dia meninggal.

Saat polisi mengabarkan ibunya, sang ibu berkata, “Oh, itu hanya butuh sedikit kuasa kebangkitan Kristus.” Dia pendoa. Ia terus mendeklarasikan kuasa kebangkitan Kristus.

Wanita itu sudah dimasukkan kantong mayat. Seorang pekerja mendengar suara kresek dari ruang mayat. Dilihatnya pembungkus itu bergerak. Dibuka, ternyata wanita itu hidup! Dibawa ke rumah sakit.
Saat sang ibu datang, putrinya hidup dan sembuh. Iman sejati tidak pernah gagal!

Ketika berusia 50 tahun, wanita ini mendaftar sebagai detektif swasta. Saat pemeriksaan kesehatan, dokter terkejut, “Oh No… tidak mungkin kamu hidup!”

Ternyata wanita ini tidak punya frontal lobe di otaknya. Bagian otak depan yang mengatur berpikir, merencanakan, mengambil keputusan, dan mengendalikan emosi.

“Inilah saya,” katanya riang, “saya hidup normal.”

Kesimpulannya, Tuhan bisa menyembuhkan dengan atau tanpa frontal lobe!
Wow…

Saya pun berbesar hati. Tak peduli seputih apa paru-paru P. Indra, dia akan sembuh total. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan!

Iman bangkit.
“Kuasa kebangkitan Kristus menyembuhkan P. Indra.”
“Ada kuasa Tuhan di ruang ICU.”

Lagu Way Maker & I Speak Jesus terus dilantunkan:

Meski aku tidak melihatnya, Engkau sedang bekerja.
Meski aku tidak merasakannya, Engkau sedang bekerja.
Engkau tak pernah berhenti bekerja.

Nama-Mu berkuasa
Nama-Mu itu kesembuhan
Nama-Mu itu kehidupan
Hancurkan setiap benteng
Bersinarlah di tengah kegelapan
Membakar seperti api…

Cuci darah selesai pukul 21.00. Perlu tes lagi untuk hasilnya. Pukul 02.00 subuh keluar hasil, tapi angka peradangan naik. “Oh.. mesti ke Spore ini.”

Pagi harinya di ICU, dr. Frans & dr. Vannesi menjelaskan hasilnya sangat baik. High flow oksigen dicoba stop, diganti oksigen biasa. Jika responnya oke, 1-2 hari pindah ke kamar biasa.
Keesokan malamnya, pindah kamar biasa.

“Ma, papa itu gak kelihatan dari ICU. Bicaranya banyak. Bahkan dr. Pompi dan dr. Han Ye saat visit heran, sudah bisa bernapas sendiri tanpa oksigen,” cerita Michelle.

Wow… mujizat Tuhan dahsyat!
Saya belum boleh bertemu P. Indra sampai dinyatakan bebas virus.
Kami terpukau dengan cepatnya pemulihan P. Indra.

Yang menjadi Blessings in Disguise, Urticaria P. Indra sembuh total.

“Kemungkinan penyebabnya infeksi virus atau bakteri. Buktinya, begitu diberi antibiotik dan antivirus, langsung hilang,” ujar dr. Pompi, yang menulis buku tentang penyakit langka untuk para dokter.

Uniknya, begitu Urticaria sembuh, berat badan P. Indra kembali normal. Turun 6 kg, bengkak & tremor hilang dalam sekejap.
Amazing!

Iblis merancangkan kejahatan, mengirimkan penyakit. Tapi Tuhan mengubahnya menjadi sarana kesembuhan Urticaria. Umumnya, biduran dikira alergi atau auto-imun. Siapa berpikir itu infeksi virus atau bakteri?

God is good all the time…

Terima kasih untuk tim dokter & perawat Eka Hospital BSD:

dr. Pompini Agustina Sitompul, Sp.P

dr. Han Ye Sutedja, Sp.PD

dr. Yuliana Uganda, Sp.S

dr. Fransiscus J Manibuy, Sp.An.KIC

dr. Vannesi T Silalahi, Sp. An-KIC,MSC

Tuhan memberkati.

Sometimes when things are falling apart, they may actually be falling into place.”- J. Lynn

“Terkadang, ketika segala sesuatu terasa berantakan, sebenarnya semuanya sedang tertata pada tempat yang seharusnya.”– J. Lynn

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Idiopatic Urticaria, Covid & Mujizat Tuhan! Part 1

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Idiopatic Urticaria, Covid & Mujizat Tuhan! Part 1

Apa itu Idiopatic Urticaria? Seperti biduran tetapi gatal. Tidak berbahaya, tidak menular tetapi sangat mengganggu kehidupan penderitanya.
Idiopatik adalah istilah medis yang berarti suatu kondisi atau penyakit yang penyebabnya tidak diketahui atau tidak dapat dijelaskan secara pasti. Jadi, jika suatu penyakit disebut idiopatik, itu berarti dokter belum menemukan penyebab spesifiknya.

P. Indra mengalaminya sejak juni 2024 dan hidup pun berubah, terganggu. Datang dan pergi terus menerus.
Mengapa saya menulisnya? Ternyata ketika search di youtube, banyak penderitanya. Mungkin pengalaman ini ini bisa menolong penderita lain seperti yang kami alami. Kesembuhan yang dialami P. Indra benar-benar tidak terduga dan ditemukan secara tidak sengaja pula.

Berbagai Internist, Dermatologist, Immunolog sampai 7 profesor sudah kami datangi, hingga ke Taiwan dan Singapore. Kesimpulannya sama: Idiopatik.
Semua bilang, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya tetapi entah kapan? Ada yang hanya beberapa bulan tapi ada yang konon sampai 20 tahun…. alamaaak…..

Semua orang berpikir pasti allergi atau autoimun.
Berbagai test dijalani.
IgE (Immunoglobulin E) adalah jenis antibodi yang berperan dalam respons alergi dan sistem kekebalan tubuh terhadap parasit.

IgE P. Indra Rendah, jika kadar IgE rendah, biasanya tidak ada masalah kesehatan serius.
Sebaliknya, jika kadar IgE yang tinggi sering dikaitkan dengan: Alergi (debu, makanan, serbuk sari, dll.), Asma (terutama asma alergi), infeksi parasit seperti cacing. Atau penyakit autoimun atau inflamasi kronis (misalnya dermatitis atopik).

ANA test (Antinuclear Antibody Test) adalah tes darah yang digunakan untuk mendeteksi antibodi yang menyerang inti sel tubuh sendiri.
Hasilnya, Tidak Ada Auto-Imun.

Meski pun dinyatakan tidak ada allergi makanan, kerapkali ‘merasa’ koq urticaria muncul lebih banyak? Lalu menduga-duga, jangan-jangan kemarin makan ini dan itu.
Sungguh kondisi yang meneror dan merepotkan sekali.

Berbagai test, USG, cek allergi yang detil semua negatif tetapi Urticaria tidak kunjung sembuh.
Makin lama disertai bengkak, sedikit tremor dan gatalnya tidak tertahankan.
Apa yang dilakukan P. Indra?
Mandi air yang benar-benar panas, gatal pun sirna.
Kadang bisa mandi hingga 7 kali sehari tergantung urticaria yang muncul.

Thanks untuk P. Anton TX Travel, saat tour Nepal Bhutan, kami diberi special room, agar P. Indra bisa berendam di air yang benar-benar panas.
Sungguh merepotkan, tetapi Tuhan senantiasa baik. Selalu ada kemurahan dan privilege sehingga tetap bisa liburan.

Saat liburan ke Jepang dengan Kosayu 76, Ko Surya permadi cahyono & Ci Aling, memberi P. Indra Bilaxten, sama seperti yang diberikan di Taiwan, cocok sekali. Sembuh sementara.
Thanks ko Surya permadi cahyono & Ci Aling….
Tetapi setelah beberapa waktu, urticaria masih datang & pergi.

Awalnya ada dokter yang memberikan Steroid – ‘Obat Dewa’ yang membuat penyakit apa pun seolah-olah sembuh, tetapi hanya sementara, makin lama butuh dosis makin besar, dan dalam jangka panjang akan merusak organ lain.
Setelah menyadari resiko ini, ke mana pun pergi, kami menolak pemberian steroid.
Ada teman yang menderita urticaria, karena kelamaan konsumsi steroid, sekarang urticaria sembuh tetapi justru tulang belakangnya yang keropos di sana sini.

Profesor Taiwan, menjelaskan jika obat tidak sembuh dengan Bilaxten, dengan IgE rendah, sebaiknya diberi suntikan Xolair Omalizumab.

Saya menemukan video youtube Prof. Marcus Maurer yang dikenal atas kontribusinya yang signifikan dalam penelitian mengenai sel mast, urtikaria, dan kondisi terkait lainnya. Beliau menjabat sebagai Direktur Eksekutif Institut Alergologi di Charité – Universitätsmedizin Berlin dan memiliki lebih dari 850 publikasi ilmiah sepanjang kariernya. (EAACI, marcus-maurer.com).

Beliau menjelaskan dengan detil pengobatan Idiopatic Urticaria secara sederhana yang mudah dimengerti orang awam. Beliau juga menyarankan penggunaan suntikan Xolair Omalizumab. Jika masih kurang efektif ada tambahan obat lainnya, sungguh sangat menolong.

Harapan timbul… setidaknya, bisa cari Prof. Marcus Maurer. Ternyata beliau meninggal dunia pada 31 Juli 2024, saat mendaki Monte Giove di dekat rumah liburannya di Danau Maggiore, Italia.
Pupus harapan….

Berita baiknya Profesor yang menangani P. Indra di Singapore, beliau sangat terbuka diajak diskusi tentang pendapat Prof. Marcus Maurer.
Beliau juga memberikan Bilaxten. Setiap email melaporkan perkembangan, juga cepat direspon.

Mulailah P. Indra disuntik Xolair Omalizumab.Tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Urticaria tetap muncul, datang & pergi. Kadang menghilang beberapa hari, seolah menjelang sembuh. Lalu muncul lagi….
Perasaan kami seperti di PHP …. diberi harapan palsu.
Oh…..

Profesor Spore menawarkan ditambah obat Cicloporin, tetapi harus dipastikan dulu, ginjal baik. Karena obat ini berpengaruh pada ginjal. Hasil test P. Indra, ginjal normal.
Mulailah obat ini dikonsumsi.
Setelah dikonsumsi sekitar 14 hari, P. Indra terkena Flu yang ternyata membawanya kena Covid Sars 2…..
Tetapi semua itu menjadi Blessings in Disguise – berkat tersembunyi….
Bagaimana kelanjutannya? Tunggu di part 2.

“The enemy sends affliction, but God turns it into promotion.” – Joseph Prince

“Musuh (iblis) mengirim penderitaan, tetapi Tuhan mengubahnya menjadi promosi” – Joseph Prince

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 272