Category : Christianity

Articles, Christianity

“Berkenan kepada Tuhan.”

“Berkenan kepada Tuhan.”

Apakah Anda berkenan kepada Tuhan dan manusia?
Perkenanan merupakan berkat dari Tuhan yang membukakan pintu, memberikan perlindungan, mempromosikan, dan menyediakan bagi mereka yang menemukannya. Bagaimana kita bisa berjalan dalam Perkenanan dari Tuhan dan manusia?

Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Mazmur 5:12 (TB)

Berjalan dalam kebenaran akan melepaskan perkenanan Tuhan.

Siapa mengejar kebaikan, berusaha untuk dikenan orang, tetapi siapa mengejar kejahatan akan ditimpa kejahatan.
Amsal 11:27 (TB)

Mengejar kebaikan akan menemukan perkenan.

Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
maka engkau akan mendapat kasih (perkenanan) dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.
Amsal 3:3-4 (TB)

Menunjukkan belas kasihan dan membela kebenaran menemukan perkenanan.

Dengan pemahaman yang baik akan memperoleh perkenanan, tetapi jalan orang yang tidak setia itu sulit. (Amsal 13:15 KJV)

Memiliki pemahaman yang baik tentang jalan-jalan Tuhan akan membawa perkenanan.

Dengan perkenanan kita dapat menyelesaikan jauh lebih banyak dalam satu menit daripada upaya diri sendiri secara alami selama bertahun-tahun. Deklarasikan perkenanan Tuhan atas hidup kita dan bertekadlah untuk berjalan dalam kebenaran, mengejar hal-hal yang baik, tunjukkan belas kasihan, berdiri membela kebenaran dan terus mencari hikmat. Kehidupan dan berkat yang berlimpah akan mengejar hidup kita!

[Repost ; “Favor with God”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra]

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra #InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan #mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

“Pemuridan vs Penginjilan.”

Kebanyakan orang Kristen percaya bahwa tujuan utama keselamatan adalah untuk menghindarkan diri mereka dari neraka.
Mungkin itu yang diajarkan kepada kita, tetapi bukan itu yang diajarkan Alkitab. Pada kenyataannya, pemikiran semacam itulah yang ditanamkan sebagai kebenaran Injil tentang keselamatan.

Seandainya tidak ada kematian dan jika tidak ada neraka, saya masih percaya bahwa Yesus akan datang ke bumi dan mati bagi kita. Mengapa?
Karena keselamatan intinya adalah memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan.
Alasan utama Allah mengutus Yesus, supaya persekutuan manusia dengan Allah dipulihkan.
Kebetulan saja, ketika hubungan kita dengan Allah dipulihkan melalui keselamatan, salah satu manfaatnya – dan salah satu manfaat besarnya – adalah kita diluputkan dari neraka dan mendapatkan surga.

Tidak ada dalam Alkitab yang mengatakan kepada kita untuk pergi dan membuat orang lain bertobat. Mari kita lihat apa terkenal sebagai Amanat Agung, yang tertulis dalam Matius 28:18-20 (TB) dikatakan:
“Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Amin”

Yesus mengatakan kepada mereka supaya mengajarkan semua hal yang Dia perintahkan.
Kata Yunani “mengajar” pada bagian ini secara harfiah diterjemahkan sebagai “murid.”
The New International Version menerjemahkan kata ini sebagai “Pergi dan jadikan semua bangsa murid-Ku.”
Penekanannya di sini, Tuhan memerintahkan kita untuk memuridkan, bukan mengubahnya agar bertobat.

Di sepanjang perjalanannya, gereja telah mengubah penekanan pesan ini dari memuridkan menjadi membuat orang dilahirkan kembali, meninggalkan pemuridan yang menjadikannya “dewasa” rohani.

Tahukah kita bahwa Yesus tidak pernah berkhotbah tentang “dilahirkan kembali”?
Dalam Yohanes pasal tiga, Yesus berbicara kepada Nikodemus tentang kelahiran rohani dibandingkan dengan kelahiran alami, tetapi Dia tidak pernah mengajar atau berkhotbah kepada orang-orang supaya “dilahirkan kembali.”
Kita mungkin bertanya kepada diri sendiri, “Bagaimana Andrew bisa mengatakan itu? Itu inti dari setiap upaya penginjilan. ”
Anda benar — memang — tetapi saya percaya bahwa Alkitab mengajarkan bahwa gereja telah menempatkan penekanannya pada tempat yang salah. Dengan menjadikannya fokus, gereja sebenarnya sedang menurunkan standar, meninggalkan orang-orang dengan kesalahpahaman bahwa semua yang perlu mereka lakukan hanyalah dilahirkan kembali dan pemuridan adalah pilihan. Bukan itu yang diperintahkan Yesus.

Hasil statistik mengatakan bahwa 33 persen dari “orang Kristen yang sudah lahir baru” masih mendukung hal-hal seperti aborsi dan pemikiran zaman Baru (paham New Age).
Tentunya hal ini tidak mencerminkan sikap seseorang yang benar-benar sudah lahir baru.
> Billy Graham mengatakan, hanya 15 persen dari orang-orang yang mengaku Kristen, benar-benar lahir baru.
Hal lain yang mungkin mengejutkan kita:
> Kathryn Kuhlman mengatakan, hanya 15 persen dari mereka yang disembuhkan dalam pelayanannya, yang terus bertahan sembuh, ketika mereka meninggalkan pelayanannya.
Angka-angka ini memberi tahu kita, bagaimana cara mengukur kesuksesan dalam sebuah pelayananan.

(catatan tambahan dari penterjemah: hanya dengan menghidupi Firman Tuhan, maka kesembuhan menjadi permanen).

Saya tidak mengatakan bahwa dilahirkan kembali dan hidup kekal bersama Yesus tidaklah penting — itu penting!

Saya mengatakan bahwa kita telah mengubah pesan Yesus dari cara kita mengajarkannya.
Kita telah menurunkan definisi “lahir baru” ke titik tertentu di masyarakat kita saat ini, menjadi sesuatu yang populer secara sosial untuk mengatakan bahwa kita sudah lahir baru, agar mendapatkan penerimaan di kalangan tertentu.

Yesus berkata bahwa kita harus memuridkan, para pengikut Kristus. Ketika kita meminta orang untuk menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka, kita perlu mengajar mereka bahwa ini adalah komitmen total dari kehidupan seseorang kepada Tuhan. Itulah artinya menjadi murid Yesus.

[Repost ; “Discipleship vs Evangelism”, – Andrew Wommack https://www.awmi.net/reading/teaching-articles/discipleship_evangelism/, diterjemahkan oleh Yenny Indra]

??YennyIndra??
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
?? *MPOIN PLUS & PIPAKU* ??
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan #mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles, Christianity

“Dari buku saya: Dia Menyembuhkan Mereka Semua.”

“Dari buku saya: Dia Menyembuhkan Mereka Semua.”

Dari mana datangnya harapan positif?
Tentu saja semua itu merupakan hasil dari memperbaharui pikiran sesuai dengan kehendak Tuhan, apa yang baik, yang berkenan, dan sempurna.

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Roma 12:2 (TB)

Semakin kita merenungkan janji-janji Allah dan memahami bahwa Dia telah membuat kita layak untuk menerima semua anugerah-Nya, kita mulai membangun kembali harapan kita pada Firman Tuhan, bukan kepada ketakutan serta pengalaman dengan dunia mau pun masa lalu kita.
Jika melihat diri sendiri tidak layak, maka kita pun berharap diperlakukan tidak layak. Mungkin ada beberapa remah berkat yang jatuh dari meja Allah dari waktu ke waktu, tetapi kita melihat diri kita di bawah meja. Kita akan memiliki harapan “di bawah meja” dalam hidup ini.

Tetapi ketika kita mendapatkan pewahyuan tentang karunia kebenaran (Roma 5:17), harapan kita berubah.
Saya tidak layak karena apa yang telah saya lakukan atau belum saya lakukan. Saya layak karena apa yang telah diselesaikan Yesus (di kayu Salib) atas nama saya. Hak saya dipulihkan, bukan didasarkan pada kelayakan saya, tetapi pada kelayakan-Nya!
Ini membingungkan dan sulit dipahami banyak orang, tetapi itulah kebenarannya. Di sini harapan positif lahir. Saya berharap agar hidup dalam keadaan sehat karena Yesus.

Tuhan adalah Tuhan yang memberi pengharapan. Dialah Sang Pemberi karunia-karunia yang baik. Sediakan waktu untuk merenungkan janji-janji-Nya dan beri makan hati kita dengan kasih dan kehendak-Nya bagi hidup kita.

Kita dapat memiliki sikap pasrah, takut, dan sedih, atau sebaliknya berpegang teguh pada Firman Tuhan dan memiliki sikap positif yang penuh ekspektasi dan pengharapan. Pada saat itulah iman muncul untuk menerima anugerah kesembuhan.

Setiap orang yang mencari Yesus melakukan hal yang sama, karena mereka berharap untuk disembuhkan. Hanya satu orang yang bertanya kepada Yesus, apakah kehendak-Nya untuk menyembuhkannya (Markus 1:40-41).
Pola yang sama berlaku hari ini. Harapan positif adalah tempat lahirnya mukjijat!

[Repost ; “From my book : He Healed Them All”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra]

Read More
Articles, Christianity

“Injil Itu Peningkatan!”

“Injil Itu Peningkatan!”

Tahukah kita bahwa segala sesuatu tentang Injil berbicara tentang peningkatan?
Apakah kita menyadari bahwa Injil memberdayakan orang agar menjadi makmur di setiap bidang kehidupannya?
Pada saat yang sama, segala sesuatu tentang setan dan kerusakan dunia, cenderung mengarah pada kerugian, kecurangan dan kemiskinan.

Kerajaan Allah dirancang agar manusia menikmati hidup yang berkelimpahan, meningkat, diberkati, dipenuhi dengan sukacita dan kasih. Hanya kegelapan seperti kecurangan dan dosa, yang menghalangi terealisasinya rancangan hati Allah bagi manusia. Injil membawa kemakmuran rohani, kemakmuran mental, kemakmuran emosional, kesehatan, kesembuhan, harmonisnya hubungan, kedamaian dan sukacita. Itulah sifat Allah yang sesungguhnya!

Semangat untuk mengontrol, seperti yang terjadi di berbagai pemerintahan, berupaya memisahkan manusia dari kelimpahan, kebebasan pribadi, kreativitas, dan tanggung jawab pribadi. Banyak agama melakukan hal yang sama.
> Agama-agama yang menganut prinsip ‘kedaulatan’, membuat manusia bagaikan bidak catur dan korban dari prinsip yang menganggap Tuhan itu misterius dan mengendalikan semua hal.
> Agama-agama ‘legalisme’ mengutuk pada perilaku atau aktivitas apa pun yang berada di luar batas keyakinan mereka, sehingga memperkuat rasa bersalah, yang pada akhirnya mencuri, membunuh, dan membinasakan kehidupan orang percaya.

Firman Kebenaran, Injil, itu menghasilkan buah. Injil membebaskan manusia agar dapat menemukan siapa diri mereka yang sesungguhnya. Injil melepaskan kita ke dalam anugerah Allah – penyediaan-Nya yang tak terbatas untuk setiap kebutuhan – dan mengundang kita untuk menikmati kasih Allah yang luar biasa.
Injil itu tentang berkat, perkenanan, kesehatan, pertumbuhan, dan kebebasan.

Jangan biarkan musuh dan dunia membentuk kita menurut gambaran mereka. Biarkan Injil menghasilkan buahnya dalam hidup kita.

“Firman Kebenaran. . . Injil. . . menghasilkan buah, seperti yang terjadi juga di dalam kamu, sejak hari kamu mendengarnya, dan mengetahui kasih karunia Allah dalam kebenaran ”
(Kolose 1:5-6 NKJV)

[Repost ; “The Gospel Is Increase!”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra]

Read More
Articles, Christianity

“Apakah Anda Tersinggung?”

“Apakah Anda Tersinggung?”

Ada musuh yang bercokol di hati dan di masa depan, yang mungkin tidak kita sadari. Musuh ini menghancurkan pernikahan, memecah belah gereja, menghancurkan persahabatan dan membuka pintu bagi penindasan dan bahkan penyakit.

Musuh itu adalah hati yang tersinggung.

Perasaan tersinggung dan kepahitan mendatangkan banyak malapetaka dalam kehidupan orang Kristen dan sebagian besar, tidak tahu bagaimana mengenalinya.

Hati yang tersinggung, berjuang untuk mengenal dan merangkul kebenaran juga. Namun perasaanlah yang pada akhirnya menang mengalahkan kebenaran.

Orang tersinggung, merasa dikhianati oleh seseorang dalam pelayanan atau mengalami beberapa pengalaman seperti itu di gereja. Mungkin juga tersinggung karena anggota keluarganya. Tersinggung karena politik dan masalah sosial di jaman ini. Banyak sekali peluang ketersinggungan untuk meracuni hati kita.

Begitu perasan tersinggung berakar dalam hati, maka kehidupan Allah yang berlimpah menjadi padam.

Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!
Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.
Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Yakobus 3:14-16 (TB)

Teman-teman, pastikan hati kita benar di hadapan Tuhan dan benar di hadapan sesama. Berdoalah untuk mereka yang telah menyinggung hati kita. Pilihlah kasih. Pilihlah kedamaian.

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Filipi 4:6-8 (TB)

[Repost ; “Have You Been Offended?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra]

Read More
1 20 21 22 23 24 37