“Manusia, Kucing & Anjing…. Mana yang lebih pintar?”
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
“Manusia, Kucing & Anjing…. Mana yang lebih pintar?”
“Kucing mengeong itu sudah alami. Demikian juga dengan anjing, tanpa ada yang mengajari, dengan sendirinya anjing itu menggonggong, dan bukan mengeong…”, ujar seorang pembicara,
“Tetapi anehnya, manusia makhluk yang diciptakan Tuhan sebagai ciptaan tertinggi di antara segala makhluk di bumi, perlu belajar banyak hal, bagaimana menjadi dirinya sendiri.
Yang lebih mengherankan lagi, di dunia yang semakin modern, canggih dan manusia-manusianya makin genius, justru kebingungan makin marak di mana-mana.
Manusia di jaman ini bahkan kesulitan membedakan mana pria dan mana wanita. Rancu….
Padahal perbedaannya sangat jelas dari sononya. Sejak lahir, pria dan wanita punya alat kelamin yang berbeda. Kesukaannya juga berbeda. Beranjak remaja yang pria suaranya berubah dan tumbuh jakun di lehernya. Sementara yang wanita mulai mentruasi dan bisa mengandung dan melahirkan anak.
Kasat mata dan sangat jelas secara alamiah, sama dengan kucing dan anjing yang tahu bawaan mereka masing-masing.
Menikah itu ya pria dengan wanita sehingga bisa menghasilkan keturunan. Sejak manusia diciptakan sudah begitu pakemnya.
Tetapi yang sederhana dan alami ini membingungkan manusia, hingga pernikahan sesama jenis justru dilegalkan oleh pemerintahan negara-negara yang mengaku negara modern, hebat, canggih dan superior….”
Gubbbraaaakkkk….
Aneh tapi nyata.
Banyak masalah terjadi dan kesedihan yang menimpa manusia karena mereka sibuk membandingkan dirinya dengan orang lain.
Kamu tidak lebih istimewa daripada siapa pun! Tidak usah membanding-bandingkan dirimu dengan saudara-saudari seiman yang lain. Nilailah perbuatanmu sendiri saja. Lalu kamu boleh puas dengan caramu sendiri melayani Tuhan, tanpa memikirkan orang lain, kata firman.
Sejujurnya hal ini lebih mudah dikatakan daripada dihidupi. Sejak kecil kita sudah dibentuk oleh dunia di sekitar kita, dibandingkan dan diharapkan memenuhi standar tertentu.
Bukan rahasia lagi, anak yang jago matematika, dianggap lebih hebat, lebih cerdas, superior daripada yang tidak.
Meski kita tahu, setiap orang diciptakan Tuhan unik, limited edition, satu-satunya di dunia.
Monyet tidak bisa berenang, ikan tidak bisa memanjat.
Paham di kepala, tetapi perlu latihan agar kita dapat hidup sesuai panggilan Tuhan di dalam kehidupan kita.
Talenta, kemampuan, di mana kita lahir, siapa orangtua kita dsb. dianugerahlan Tuhan sesuai dengan rancangan-Nya bagi hidup kita.
“Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.*
*Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.”, nyanyian Raja Daud.
Siapa yang tahu apa yang terbaik bagi kita? Yang menciptakan kita tentunya. Tuhan.
Membandingkan diri atau mengcopy orang lain, justru membuat kita kehilangan jatidiri dan makin menjauh dari rancangan Tuhan dalam kehidupan kita.
Padahal tidak ada sesuatu pun yang membuat kita lebih utuh, penuh, whole, dan puas, melebihi menghidupi kehendak Tuhan dalam kehidupan kita.
Mangkuk diciptakan sebagai wadah sup, bukan untuk tempat minum air. Bisa sich dipaksakan, tetapi mangkuk paling puas, ketika dipergunakan sesuai tujuannya saat diciptakan.
Ketidakpuasan karena tidak berada ditengah-tengah kehendak Tuhan yang sempurna itulah, yang akhirnya mendorong manusia mencari ‘kebahagiaan semu’ versi manusia sendiri. Mencari-cara untuk ‘bahagia’.
Beberapa orang gay yang akhirnya bertobat, konon mengaku, sesungguhnya hati nuraninya terus mengejarnya. Karenanya dia harus terus menerus membungkam nuraninya. Dia sadar, dia salah.
Sampai pada puncak kelelahannya, akhirnya dia berbalik dan bertobat, kembali kepada Tuhan.
Mengapa dia sampai tersesat?
Karena adanya kekecewaan, kepahitan, marah yang tidak dibereskan sesuai cara Tuhan. Lalu terpengaruh oleh lingkungannya.
Jadi, karena kita setiap kita mempunyai fungsi yang berbeda dengan sesama kita, tetapi saling melengkapi dan dibentuk menjadi bagian-bagian ‘tubuh Tuhan’, yang terbentuk dengan sangat baik dan berfungsi secara menakjubkan, marilah kita terus maju dan menjadi diri kita sebagaimana yang telah ditetapkan, tanpa merasa iri atau bangga, membandingkan diri kita satu sama lain, atau berusaha menjadi sesuatu yang bukan diri kita, kata firman Tuhan.
Marilah kita menjadi diri kita sendiri, sesuai rancangan Tuhan dalam menciptakan kita dan memenuhi panggilan-Nya yang mulia.
Love God more than you love life, that is the key to real hapiness – Andrew Wommack.
Kasihilah Tuhan lebih dari kamu mengasihi kehidupan, itulah kunci kebahagiaan sejati -Andrew Wommack.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan