Pengakuan, Pertobatan dan Pemulihan.”
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
“Pengakuan, Pertobatan dan Pemulihan.”
Apa kunci untuk berjalan dalam kemenangan terus-menerus dalam hidup?
Kita semua membuat kesalahan dan melakukan hal-hal yang kita harap tidak kita lakukan. Kesalahan-kesalahan ini bisa menjadi awal dari kehidupan yang penuh rasa bersalah, penghukuman dan kekalahan, atau bisa menjadi momen di mana kita dengan cepat pulih dan bergerak maju dengan kekuatan kasih karunia Tuhan.
Bagaimana cara kita mengatasi kesalahan, akan menentukan masa depan kita.
Dalam kisah Anak yang Hilang (Lukas 15:11-32) ada pewahyuan yang kuat yang dapat membebaskan kita dari belenggu kegagalan masa lalu kita.
Setelah menghabiskan semua warisannya untuk memuaskan kedagingannya, Anak yang Hilang mendapati dirinya memberi makan babi untuk mencari nafkah dan mempertimbangkan untuk memakan makanan mereka, sekedar untuk bertahan hidup. Setelah mencapai titik terendah dalam hidupnya, kitab suci berkata, “Ketika dia sadar kembali.”
Pria ini memiliki momen kesadaran diri yang kuat.
Dia menyadari kebodohan, pemborosan, kegagalan, penurunan serta situasinya yang tanpa harapan. Sampai dia mau mengakui kesalahannya, dia ditakdirkan untuk tetap dalam kondisi itu. Tetapi begitu dia jujur ??pada dirinya sendiri dan menyadari konsekuensi dari pilihannya, dia berada dalam posisi siap dipulihkan.
Setelah menyadari kondisinya, dia berkata, “Aku akan bangkit dan pergi menemui ayahku, dan aku akan berkata kepadanya, “Ayah, aku telah berdosa terhadap surga dan di hadapanmu.” Inilah pertobatan sejati.
Sebuah keputusan dibuat untuk kembali ke ayahnya. Pertobatan adalah keputusan untuk berbalik dari apa yang kita anggap merusak, dan kembali kepada Dia yang mengampuni dan menyembuhkan. Anak yang hilang itu bertobat dan menyerahkan hatinya kepada Bapanya.
Bagian terakhir dari pemulihan Anak yang Hilang ditemukan ketika dikatakan, “Jadi dia bangkit dan datang kepada ayahnya.” Pertobatan hanya murni dan sejati, jika diikuti dengan tindakan yang menegaskannya. Itulah proses pemulihan. Niat baik tanpa tindakan yang sesuai, tidak akan menyelesaikan proses pemulihan.
Prinsip-prinsip ini akan berhasil dalam situasi apa pun.
Begitu kita benar-benar menyadari kesalahan kita, pemikiran kita yang salah, kata-kata kita yang salah atau gaya hidup kita yang merusak, kita berada dalam posisi untuk kembali kepada Bapa kita. Tetapi itu tidak bisa menjadi keputusan emosional sesaat. Harus diikuti dengan tindakan. Tidak peduli apa pun yang telah kita lakukan, selalu mungkin untuk dipulihkan.
Pengakuan, pertobatan, dan pemulihan akan membuat kita tetap berada di tempat yang penuh anugerah dan kemenangan.
[Repost : “Recognition, Repentance and Recovery”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
Klik:
https://mpoin.com/