ELISA, SANG PEWARIS…
.
Alkisah pada jaman Raja Ahab, hiduplah Nabi Elia yang gagah perkasa. Suatu kali dia berperang seorang diri melawan 450 Nabi Baal serta 400 Nabi Asyera di Gunung Karmel dan dia menang. Berbagai mujijat dibuat selama hidupnya, dari membangkitkan orang mati hingga membuat hujan tidak turun selama tiga setengah tahun. Tidaklah mengherankan jika banyak orang-orang yang mengikuti dia.
.
Elia mempunya seorang bujang bernama Elisa. Bujang ini telah melayani selama bertahun-tahun dan mengikuti kemana pun Elia pergi. Pada suatu hari, menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, baik Elia mau pun Elisa mengetahui tentang hal ini.
.
Ketika itu Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal. Berkatalah Elia kepada Elisa: “Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel.” Tetapi Elisa menjawab: “Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu pergilah mereka ke Betel.
.
Pada waktu itu keluarlah rombongan nabi yang ada di Betel mendapatkan Elisa, lalu berkatalah mereka kepadanya: “Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?” Jawabnya: “Aku juga tahu, diamlah!”
.
Berkatalah Elia kepadanya: “Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho.” Tetapi jawabnya: “Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu sampailah mereka di Yerikho.
.
Pada waktu itu mendekatlah rombongan nabi yang ada di Yerikho kepada Elisa serta berkata kepadanya: “Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?” Jawabnya: “Aku juga tahu, diamlah!”
.
Berkatalah Elia kepadanya: “Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan.” Jawabnya: “Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu berjalanlah keduanya. Lima puluh orang dari rombongan nabi itu ikut berjalan, tetapi mereka berdiri memandang dari jauh, ketika keduanya berdiri di tepi sungai Yordan.
.
Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering.
.
Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: “Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu.” Jawab Elisa: “Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu.” Berkatalah Elia: “Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang kamu minta, dan jika tidak, tidak akan terjadi.” Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
.
Sungguh sebuah kisah yang menarik. Elisa, hanya seorang bujang tetapi ketika ditanya apa yang dimintanya? Elisa meminta sesuatu yang besar: 2 bagian roh Elia. Artinya Elisa minta kekuatan, kemampuan, kesempatan, urapan Tuhan dua kali lipat dari apa yang dimiliki tuannya. Diperlukan mental, keberanian dan tanggung jawab yang besar untuk memiliki roh 2 kali lipat dari roh Elia. Elisa berani memikul tanggungjawab itu!
.
Lalu dikisahkan bahwa Elisa memperoleh apa yang dimintanya. Selama hidupnya Elisa membuat banyak sekali mujijat, bahkan ketika dia sudah meninggal, ada orang mati yang jatuh menyentuh tulang-tulang Elisa dan orang itu hidup kembali. Kuasanya sungguh dahsyat.
.
Jika kita renungkan kembali, sedemikian banyak orang yang tahu bahwa Elia akan diangkat ke surga, namun hanya Elisa yang mendapatkan anugerah warisan yang luar biasa ini. Padahal mereka semua memiliki informasi dan kesempatan yang sama. Bahkan 50 orang nabi dari Yerikho juga berjalan bersama hingga ke tepi Sungai Yordan, namun mereka memutuskan berhenti di sana. Hanya Elisa yang berpegang teguh pada keinginannya untuk mendapatkan warisan yang besar sebelum Elia diangkat naik ke surga, maka dia ikut menyeberangi Sungai Yordan..
.
.
Bukankah hidup kita di dunia juga seperti itu? Sesungguhnya setiap kita memiliki kesempatan yang sama. Mungkin juga kita hidup bertetangga, beribadah bersama-sama, namun hanya segelintir orang yang benar-benar bisa mencapai prestasi yang luar biasa, yang kita sebut sebagai kesuksesan. Itulah sebabnya dikatakan dalam berbagai buku bahwa kekayaan di seluruh dunia, hanya dimiliki oleh 2% penduduk dunia. Mengapa? Karena tidak banyak orang yang berani membayar harga untuk mencapai kesuksesan. Kesuksesan bukan hanya materi, tetapi di bidang apa saja, kesuksesan membutuhkan perjuangan.
.
Mari kita belajar dari kesuksesan Elisa.
Elisa mempunyai tujuan yang pasti dan tak tergoyahkan. Elisa rela membayar harga, dengan berjalan jauh mengikuti Elia, dari Gilgal hingga menyeberangi Sungai Yordan. Dia tidak peduli ketika para nabi yang ditemuinya di sepanjang jalan tidak ada yang mengikuti Elia.
.
Elisa tidak terpengaruh teman. Bahkan ketika para nabi bertanya apakah dia sudah tahu jika Elia akan diangkat ke surga, Elisa menjawab: “Aku juga tahu, diamlah!” Elisa menolak berbicara banyak. Dia tahu jika dia mendengarkan saran dan pendapat orang yang salah, maka dia bisa terpengaruh. Maka Elisa menyuruh mereka diam.
.
Agar menjadi sukses kita perlu memilih tujuan yang pasti, bersedia bekerja keras untuk mencapainya dan yang tidak kalah pentingnya kita harus bergaul dengan orang yang tepat. Teman yang baik akan mendorong kita maju dan senang dengan keberhasilan kita. Sebaliknya teman yang salah akan berusaha mematahkan semangat kita, meyakinkan kita bahwa mimpi kita mustahil dicapai. Mungkin saja dia justru iri akan keberhasilan kita. Jangan biarkan orang lain mematahkan semangat positif kita. Pergaulan sangatlah penting karena dengan siapa kita bergaul akan menentukan kesuksesan masa depan kita.
.
Marilah kita menetapkan hati untuk meneladani apa yang dilakukan Elisa agar kita bisa memciptakan hidup yang lebih besar, berguna bagi sesama dan mempermuliakan nama Tuhan..
Selamat mencoba.
.
OLEH: YENNY INDRA.
.
Photo from: http://getjuicedup.wordpress.com/2011/01/19/hungering-for-a-manifestation-from-god/
http://peacebecomesme.com/date/2005/08/16/
http://www.avalonessenceswellness.com/2012/04/07/dare-to-dream/