“Anda memiliki kemampuan untuk mendengar Tuhan, tetapi apakah Anda mendengar-Nya?”
“Anda memiliki kemampuan untuk mendengar Tuhan, tetapi apakah Anda mendengar-Nya?”
Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah….
Mazmur 85:8 (TB)
Renungkan hal berikut ini:
“Bapa, muliakanlah nama-Mu!” Maka terdengarlah suara dari sorga: “Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!”
Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata, bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata:
“Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia.”
Jawab Yesus: “Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu.”
Suara Tuhan datang dari surga karena orang-orang itu. Meski pun demikian, mereka begitu bodoh sehingga beberapa diantaranya mengira itu suara malaikat dan yang lain justru berpikir akan turun hujan! Padahal itu suara Tuhan yang disampaikan kepada mereka!
Ketika Tuhan berbicara kepada kita, seberapa sering kita melewatkannya?
Seberapa sering kita merasa begitu terganggu, sehingga upaya Allah untuk menarik perhatian kita terlewatkan sepenuhnya?
Hanya karena kita tidak mendengar, bukan berarti Tuhan tidak berbicara.
“Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.”
Yohanes 10:27 (TB)
Beberapa buah karena mendengarkan suara Allah adalah iman, kedamaian, bimbingan atau arahan, sukacita dan kasih pada sesama. Suara-Nya menabur benih sifat alami-Nya ke dalam kita. Jika kita merasa bingung, takut dan stres, itu disebabkan kita tidak mendengarkan Tuhan. Dia berbicara tetapi kita tidak mendengarkan.
Note : ada comment bagus dari Ashley Ammon Haggart, di FB Barry Bennett, yang mungkin bisa membantu kita.
Saya membaca buku Anda “Mendengarkan Tuhan” (Hearing God) dan mulai memahami bahwa Tuhan senantiasa berbicara, hanya saja kita tidak selalu mendengarkan-Nya.
Saya mengubah doa saya menjadi:
“Tuhan berbicaralah kepada saya,” atau “Tuhan apa yang harus saya lakukan, sebagai ucapan terima kasih karena Tuhan berbicara kepada saya, mengarahkan saya, dan membantu saya untuk mendengar suara-Mu?”
Dan mulailah saya mampu mendengarkan Dia, saya mulai mengenali suara-Nya.
Ayat ini menjelaskannya dengan sangat baik—
“Dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: “Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya,” entah kamu menganan atau mengiri.
Yesaya 30:21 (TB)
[Repost ; “You have the ability to hear God, but will you?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra]