Venica, Kota Tua Yang Terendam Air.
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Venica, Kota Tua Yang Terendam Air.
Ketika melihat salah satu postcard, barulah sadar, ternyata saat-saat tertentu di Piazza San Marco, pusat kota Venice, terendam air. Gondola bisa masuk ke sana. Dan uniknya, menghasilkan foto yang sangat cantik karena refleksi bayangan Gereja Basilica dan menara tinggi berwarna merah, St Mark Campanile di air.
Venice memang kota tua yang terendam air. Waterbus dan boat akan melintasi jalanan air yang besar, sedangkan di gang kecil dilewati dengan gondola yang terkenal.
Pagi ini kami memulai perjalanan dengan waterbus. Bak bus kota, bus air ini akan berhenti di berbagai pemberhentian. Kami tinggal memilih pemberhentian mana yang dekat dengan tempat yang di tuju.
Stop pertama mengunjungi Basilica Santa Maria Della Salute, gereja lama yang berdiri tegak berseberangan dengan hotel kami. Tidak lupa pula mengambil gambar di Gallerie Del’ Accademia, museum galeri cantik di abad ke 19 yang berada di stop selanjutnya.
Lalu Rialto, jembatan cantik yang tinggi di Canal Grande yang terkenal. Para turis bisa mengambil foto kota Venice dengan gondolanya, watertaxi & waterbus yang berlalu lalang di bawah jembatan.
Ada Fresh Market di dekat Rialto. Saat melihat jeruk kuning yang menarik, segera saya memilihnya. Seperti biasa, saya pencet buahnya untuk memastikan kematangannya.
“Please madam, don’t touch,” ujar sang penjual.
Ternyata buah tidak boleh disentuh. Lhah, kalau orang Indonesia umumnya gak puas kalau tidak dipegang dan dipencet. 🙁
Sang penjual yang memilihkan. Dia menjamin semua empuk dan matang. Jeruk Italy pilihan, katanya.
Ternyata benar. Manis sekali, banyak airnya dan nyaris tanpa biji.
Beda negara, beda aturan.
Seperti juga kota-kota lain di Eropa di gang-gang kecil bertebaran toko-toko dan cafe. Ciri khas bangunan di Venice, sisi luar bangunannya nampak jelek. Sebagian dinding mengelupas kelihatan batu batanya, atau bahkan memang dinding batu batanya tidak ditutup semen, namun sebelah dalamnya mewah dan cantik. Bangunan- bangunan tua dipertahankan sisi luarnya, agar suasana lama tetap terjaga keindahannya.
Kami mengunjungi pulau-pulau lain pula seperti Murano dan Lido, namun bagi saya yang paling menarik tetaplah The church of Santa Maria Assunta yang berdiri cantik di utara San Marco. Gereja cantik dengan patung dan ukiran yang indah, terawat berdiri dengan kemegahannya menghadap jalan air.
Tuhan baik, Tak terpikirkan untuk mengunjungi Murano tetapi ternyata dari Gereja Maria Assunta, waterbus menuju Murano. Jadilah kami makan siang sambil menikmati indahnya kerajinan gelas dan mengexplore Pulau Murano. Tuhan yang mengatur jadwal kami. 🙂
It is God to whom and with whom we travel, and while He is the end of our journey, He is also at every stopping place.- Elizabeth Elliot
Adalah Tuhan kepada siapa dan dengan siapa kita bepergian, dan sementara Dia adalah akhir dari perjalanan kita, Dia juga ada di setiap tempat pemberhentian.- Elizabeth Elliot
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN