Kasih Itu Memberi…
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Kasih Itu Memberi…
Ada beberapa poin yang sedang Tuhan ajarkan saat ini.
Allah itu Kasih. Dan Kasih itu memang pribadinya Allah.
Dia tidak bisa bertindak di luar Kasih.
Jika kita mengasihi Allah, maka kita akan menuruti segala perintah-perintah-Nya dan hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya. Kerap orang mengaku mengasihi Allah, namun tidak taat pada perintah-Nya dan hidup menurut keinginannya sendiri, itu hanya kasih di bibir saja.
Mak….Jleb…
Kasih itu Memberi.
Kebanyakan orang ketika mendengar kata memberi selalu yang terpikir adalah pemberian uang atau benda-benda materi. Padahal memberi tidak sesempit itu. Banyak yang dibutuhkan orang di luar hal-hal materi.
Seorang teman yang gagal dalam usahanya bercerita, papanya sekedar memberinya modal tetapi tidak menuntunnya, ke mana dia harus melangkah, pertimbangan apa saja yang harus dipikirkan sebelum mengambil keputusan. Dan gagal. Sesungguhnya yang dibutuhkan teman ini bukan sekedar uang tetapi mentor.
Elisa, putri sulung kami, memulai bisnis dengan modal sendiri. Sebelumnya dia menjadi designer, dosen dll hingga memutuskan berbisnis peralatan olahraga: The Republic of Svarga atau Svarga Yoga.
Elisa selalu meminta pertimbangan P. Indra, berdiskusi, sebelum mengambil keputusan. Meski dengan bisnis online masa kini P. Indra tidak bisa menjawab semua pertanyaannya, setidaknya ada ‘guidance’nya, karena papanya tentu bisa dipercaya. Elisa memiliki teman-teman yang bisa dipercaya, untuk sharing di bisnis online juga.
Memberi tidak hanya materi, tetapi memberi arahan pun tidak kalah penting.
*****
P. Fx berprofesi sebagai chessor, pembeli aset-aset macet di bank secara borongan.
Saya mengenal beliau ketika membeli salah satu asetnya.
“B. Yenny, bisa ga saya memberi tetapi bukan uang, melainkan dengan cara membantu orang yang sedang kesulitan terjerat kredit macet di bank?”
“Tentu bisa Pak…. banyak lho yang tidak tahu solusinya..”
Beberapa pembaca Seruput Kopi Cantik dibantu P. Fx untuk menyelesaikan masalahnya.
“Aku mengucapkan terimakasih yg sebesar-besarnya atas bantuannya selama berproses dengan kredit macet di bank.
Tuhan sudah memakai P. Fx untuk menolong kami.
Masukan-masukan P. Fx ketika kami mendapat tekanan dari bank, sangat menolong & menguatkan, sehingga aku tetap bisa bekerja dengan tenang.
Besok kami serah terima rumah dengan pihak pembeli.
Kami sudah pindah & dapat kontrakan yang memadai untuk tinggal.
Kelebihan dana yang ada, sudah kami carikan tambahan untuk melunasi pinjaman di tempat lain.
Terima kasih P. Fx.
Kiranya Tuhan memberkati bapak dan keluarga,” ujar P. John.
Memberi tidak hanya materi, tetapi memberi solusi dan pendampingan.
*****
Saat sahabat sakit, dan mungkin saja kita bukan dokter tetapi setidaknya bisa mendoakan, menemani bahkan membantu apa yang tidak bisa dilakukannya di rumahnya. Memotivasi, menjadi pendengar tetapi tidak sekedar pasif, melainkan memengaruhi si sakit agar bisa melihat kondisinya dengan cara pandang Allah.
Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Janji Allah YA & AMIN.
Jika kita belum menerima jawaban doa, kesalahan pasti di pihak kita, bukan di pihak Allah.
Karenanya, check dan re-check ulang, anugerah Tuhan bagaikan air terjun yang senantiasa mengalir siang & malam.
Anugerah itu apa pun yang kita butuhkan, ada di sana.
Tugas kita yang check ulang di mana ‘kebocoran’ selang kita sehingga air Anugerah-Nya koq tidak dapat dinikmati. Kesembuhan, terobosan keuangan, hikmat, kreatifitas belum muncul…
Saat sahabat sakit, berada di dalam kelemahan, nach inilah saatnya kita yang mendampingi agar imannya makin kuat, tidak kehilangan pengharapan, dan berdoa sepakat dengannya.
Memberi dengan cara menjadi jawaban kebutuhan. Kita ini jawaban doa bagi orang lain.
******
Kasih hanya diungkapkan melalui memberi.
Jika tidak memberi, maka tidak ada bukti bahwa kasih itu ada. Satu-satunya bukti kasih adalah memberi. Memberi adalah tindakan yang menunjukkan kasih.
Jadi, ukuran pemberian kita adalah ukuran kasih kita. Semakin banyak memberi — memberi diri, waktu, perhatian, kasih sayang, kesabaran, harta kita– semakin kita mengasihi.
Dengan menghindari perselisihan dalam keluarga, terutama dengan pasangan, itu bukti kasih.
Kita memberi diri, memberi waktu, memberi perhatian, berkorban demi orang yang kita kasihi untuk hal-hal yang bisa diabaikan. Keinginan untuk diperhatikan, hal-hal sepele yang kerap menjadi pemicu pertengkaran dll.
Tetapi karena keluarga ada di dalam otoritas kita, saat ada hal-hal yang melanggar firman dan kebenaran, Kasih itu Mengoreksi dengan jujur namun dengan cara yang bijak.
Ini harus kita pertanggungjawabkan kelak kepada Tuhan.
Sebaliknya, untuk orang-orang di luar otoritas kita, minta hikmat Tuhan, apa yang harus kita lakukan?
Kita tidak bisa mengoreksi semua orang. Be wise.
Hanya orang-orang di dalam otoritas dan teman-teman dekat kita saja.
Saya selalu berprinsip, klo saya mengasihi orang itu, saat ada yang saya tahu berbahaya atau salah, saya akan beritahu.
Kasih memikirkan kepentingan dan kebaikannya, bukan keuntungan pribadi kita.
Bagaimana pendapat Anda?
You can give without Loving, but you cannot Love without Giving – Amy Carmichael.
Kita bisa memberi tanpa Mencintai, tapi kita tidak bisa Mencintai tanpa Memberi – Amy Carmichael.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan