Abang-abange Lambe dan Cerita di Balik Sosok Hebat di Sosmed.
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Abang-abange Lambe dan Cerita di Balik Sosok Hebat di Sosmed.
“Ci Yenny kenal Eva?”
“Eva siapa ya?”
“Katanya teman ci Yenny, yang bla… bla…bla….”
“Ooo kenal di sosmed tapi saya belum pernah bertemu…”
“Sekarang saya tahu, klo bilang teman ci Yenny, belum tentu ci Yenny kenal pribadi,” komentar Bu Nini.
Demikian juga kadang staf marketing tanya hal serupa,
“Bu Yenny, ini P. Badu minta tempo… katanya teman ibu?”
Kadang betul-betul teman baik, tetapi ada pula yang sekedar tahu di sosmed, bersua pun belum.
Nach … kadang karena dekat dengan seseorang yang kita hormati, kerap kita menganggap orang itu sama dengan orang yang kita hormati. Ini pengalaman saya…
Awal masuk Jakarta, saya diundang teman dari Surabaya yang jadi pembicara di grup pengusaha di Jakarta.
Wow… menarik.
Setiap minggu ada acara pertemuan rutin, di mana peserta bisa belajar dari para pengusaha sukses dari berbagai bidang.
Saya pun rutin hadir. Teorinya, jika ingin sukses, bergaullah dengan orang sukses.
Sang ketua, terkenal berintegritas dan bisnisnya di mana-mana.
Sebagai orang baru, saya memperhatikan siapa yang dekat dengan sang ketua, tentunya orang itu oke juga…
Tetapi gak berani mendekati atau bertanya pada sang ketua.
Kan saya orang baru dan hanya peserta biasa saja. Yang dekat dengan P. Ketua semua orang hebat. Banyak yang ketua di berbagai organisasi lainnya. Punya massa yang besar.
Suatu ketika P. Ketua memperkenalkan pembicara yang keren, P. Bambang. Prestasinya luar biasa, jagoan mengatur sistim program komputer perusahaan bahkan bisa bikinin apps semacam tokped.
Sekian tahun lalu masih langka.
P. Bambang menunjukkan saat dia diwawancarai di majalah nasional karena prestasi bisnisnya. Di sosmed, banyak foto beliau dengan para pejabat dan konglomerat Indonesia.
Beberapa waktu kemudian beliau bersaksi, karena fotonya dengan tokoh-tokoh penting, tarif saat beliau berbicara jadi naik.
Oneday, P. Bambang mengadakan tur disertai seminar yang mengupas apa yang diajarkan oleh Anthony Robbins, Robert Kiyosaki dan beberapa tokoh terkenal dunia lainnya.
Wow…. bukan liburan biasa ini.
Lalu di grup WA, tertulis list pesertanya. P. Ketua dan tokoh-tokoh penting di grup pengusaha itu, namanya tercantum di deretan paling atas.
Saya pun bersemangat ikut dan bilang ke P. Indra, “Kapan lagi bisa liburan sambil belajar hal-hal hebat, bersama pengusaha-pengusaha sukses pula. Kita tidak hanya belajar ilmunya, tetapi bisa belajar pula dari sharing para pengusaha sukses yang liburan bersama. Membangun networking, yang mendukung kemajuan bisnis kita…”
Mendekati hari H, ternyata list peserta berubah. Nama P. Ketua dan pengusaha-pengusaha sukses itu hilang. Tapi sudah terlanjur bayar, apa boleh buat….
Pada hari yang ditentukan, kami berangkat tetapi yang membawa tur asistennya, gadis muda asisten P. Bambang yang berusia sekitar 30 tahunan. Konon P. Bambang akan menyusul besok, karena jadwal beliau padat sekali. Maklum orang penting.
Ternyata sampai tur hari terakhir, P. Bambang gak kelihatan batang hidungnya, bahkan si asisten kebingungan, saat makan siang sebelum ke airport, uang sakunya tidak cukup untuk bayar. Gak tega, gadis ini seusia putri saya, akhirnya saya tutup kekurangannya.
Pengalaman ini mengajarkan saya, mesti check dan recheck. Sayang di bawah, termasuk staf saya, karena mereka melihat oooo itu teman dekat pemilik jadi kerap keputusan dan privilege diberikan karena pertimbangan itu.
Penting ya…kadang tidak terpikir, dengan siapa kita dekat, siapa yang kita promosikan, padahal komentar itu dimaksud sekedar pemanis mulut saja….. “Abang-abange lambe”, istilah Orang Jawa.
Ternyata membuat salah keputusan di level bawah.
Mana berani mereka menolak permintaannya, kan sohib bos?
Demikian mereka berpikir…
Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga…
Ketahuanlah belang P. Bambang. Ternyata banyak perusaha yang tertipu duit besar karena iming-iming P. Bambang bikin semacam mall di sosmed, yang tidak pernah terealisasi.
Pintarnya P. Bambang, dia menjual nama P. Ketua dan pengusaha-pengusaha sukses yang memang punya nama baik, sebagai rekan kerja, teman dekat dsb.
Masih untung….- Orang Jawa selalu untung, – saya cuma tertipu liburan yang gak seberapa….
Jakarta … oh Jakarta… yang terkenal lebih kejam dari ibu tiri,
memang ‘terbukti’ …
Beware of false knowledge; it is more dangerous than ignorance.” – George Bernard Shaw
Waspadalah terhadap pengetahuan palsu; itu lebih berbahaya daripada ketidaktahuan. – George Bernard Shaw
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#seruputkopicantik
#yennyindra
#Inspirasi Kebaikan
#MotivasiKebaikan