Dipuji? Ini Lho Artinya….
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Dipuji? Ini Lho Artinya….
Yohanes 12:13 (TB) mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!”
Tiga penulis Injil lainnya mencatat orang-orang meletakkan pakaian mereka serta daun palem di jalan bagi Yesus untuk ditunggangi (Matius 21:8, Markus 11:8, dan Lukas 19:36). Rupanya, ini adalah cara untuk menunjukkan penghormatan dan rasa hormat yang besar.
Hhhmmm…… Bukankah bodoh sekali, jika si keledai itu berkata, “Itu bukan aku! Itu bukan aku! Jangan sembah aku!”?
Tidak ada yang menyembah keledai.
Mereka menyembah Dia yang menunggangi keledai. Demikian pula, ketika pujian datang kepada kita untuk hal-hal yang Tuhan lakukan melalui kita, orang-orang tidak benar-benar memuji kita. Mereka memuji Tuhan yang telah menggunakan kita. Jadi, alih-alih mengatakan “Itu bukan aku,” kita harus tutup mulut dan terus berjalan.
Sumber: Andrew Wommack
*********
Menarik sekali bukan?
Kerap tanpa sadar ketika dipuji, kita menepuk dada, merasa bahwa kita yang hebat. Padahal sesungguhnya, kita hanyalah bejana (keledai dalam kisah Yesus).
Bejana hanyalah wadah yang mengalirkan Dia, yang berharga tentu isinya.
Yang dibutuhkan itu isinya, bukan wadahnya.
Nach pemahaman ini sungguh menyadarkan kita dan seyogyanya kita memosisikan diri dengan bijak.
Jika hanya sebagai wadah, perlukah kita mempersiapkan diri dengan baik.
Yess!!! Tentu saja.
‘Kue Ijo’, yang kerap dijual di pasar dengan harga sekitar 10 ribuan, saat packagingnya cantik, dikemas dengan rapi, sekarang dijual di mall dan hotel mewah dengan harga beberapa ratus ribu rupiah. Jauh lebih mahal… naik kelas.
Demikian juga dengan kita. Meski kita hanya bejana yang mengalirkan-Nya, jika menjadi bejana yang ‘cantik, rapi, menarik dan sopan’ tentu pengaruhnya akan makin luas.
Orang-orang di sekeliling kita jauuuh lebih tertarik mengenal Yesus karena kita mempresentasikan Dia.
Menjadi Alkitab terbuka yang dibaca oleh semua orang.
Duta dan iklannya Tuhan. Demonstrasi kebaikan-kebaikan Tuhan melalui kehidupan kita.
Klo dutanya tampil kucel, degil, ‘ngeyelan’, ‘mbencekno’, siapa coba yang tertarik pada apa yang dialirkannya? ?
Lalu saat dipuji bagaimana reaksi kita?
Senang tentu tetapi tetap sadar, yang dipuji itu Tuhan, BUKAN kita.
Apa hubungannya dengan kita?
Jika dipuji, artinya kita sudah mempersiapkan diri dengan baik, sehingga kita menjadi bejana yang berkenan kepada-Nya. Sudah menjadi hamba dan pengelola yang setia mengerjakan apa yang Tuhan percayakan kepada kita.
Barangsiapa setia dalam perkara yang kecil, tentu akan dipercaya dalam perkara yang besar.
Tuhan akan mempromosikan kita, sehingga dapat melakukan hal-hal yang lebih besar bagi-Nya.
Dan hidup seperti itu, tentu memuaskan sekali.
Hidup yang hanya sekali dan tidak bisa diulang, sudah kita isi dengan hal-hal besar, kita menjadi diri sendiri dengan versi yang terbaik, menggenapi rencana-Nya dengan sangat baik …..
Wow….. sungguh dahsyat!
Hidup kita berdampak dan meninggalkan jejak, membuat kehidupan orang-orang di sekeliling kita menjadi lebih baik.
Tuhan tentu bersukacita.
Dan itulah persembahan kita bagi kemuliaan-Nya!
Sebaliknya, saat dikritik atau orang-orang kurang suka dengan apa yang kita sampaikan atau ajarkan, artinya kita perlu belajar lagi.
Belum maksimal mempersiapkan diri. Tugas kita do our best.
Karena Tuhan itu, Tuhan yang melipatgandakan.
Orang yang memiliki 5 talenta, karena setia, diberi lagi 5 talenta, plus bonus 1 talenta milik hamba yang malas, diberikan kepadanya.
Tidak ada keberhasilan otomatis.
My people were cut off from not knowing: because thou didst reject knowledge and I will reject thee from being priest to me: and thou wilt forget the instructions of thy God; I will also forget thy sons, also I. – Hosea 4:6 Smith’s Literal Translation.
Umat-Ku terputus karena ketidaktahuan, sebab engkau telah menolak pengenalan akan Aku, dan Aku akan menolak engkau menjadi imam-Ku, dan engkau akan melupakan ajaran-ajaran Allahmu, dan Aku juga akan melupakan anak-anakmu. – Hosea 4:6 SLT.
Umat Tuhan terputus dari berkat-berkat dan penyediaan Tuhan, karena mereka tidak tahu firman dan tidak mengenal Allahnya.
Belajar itu sesuatu yang wajib, dilakukan terus menerus hingga ajal menjemput. Mengenal Allah & Yesus yang diutus-Nya itulah Hidup kekal.
Agar kita dapat menikmati hidup di bumi seperti di surga.
Orang beranggapan, dia tidak perlu belajar lagi karena tua, itu salah. Yang benar, orang menjadi tua karena tidak belajar.
Bukankah menyenangkan menjadi pribadi yang senantiasa positif, penuh ide dan bijaksana? Mengapa kita tidak mengejarnya, dan menjadi pribadi seperti itu?
Nach.. bagaimana dengan Anda?
Only life of prayer and meditation will render a vessel ready for the master’s use. – George Muller.
Hanya kehidupan doa dan meditasi yang akan membuat sebuah bejana siap digunakan oleh sang guru. – George Muller.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan