Monthly Archives: Apr 2024

Articles

Mau Jawaban Doa Secara Express? Ini Rahasianya!

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Mau Jawaban Doa Secara Express? Ini Rahasianya!

Kerap tanpa disadari, kita lebih sering memperkatakan apa yang ‘Tidak kita Inginkan’, daripada yang kita inginkan.
Berdoa minta supaya hubungan dipulihkan, tetapi pikiran tetap berpegang pada keyakinan “Ah, itu tidak mungkin.”
Atau tetap mengingat-ingat, betapa menjengkelkan sikap orang itu, atau mengingat penyebab pertengkaran mereka, sehingga rasanya mustahil bin mustahal….
Kehilangan harapan.
Lalu keluar ungkapan negatif.
Akibatnya tidak beriman.

Dalam Roma 8:24-25 (TB) dikatakan, Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

Menarik sekali, kesaksian Bu Upie, yang berprofesi sebagai bidan di doa pagi BBL hari ini.

Setelah memilih ikut Yesus di usia 18 tahun, Bu Upie dibenci oleh keluarganya. Apalagi Bu Upie menikah di gereja, maka tidak menerima restu dari orangtua dan keluarganya.
Restu baru diberikan setelah anak Bu Upie berusia 17 tahun.

Situasi makin memburuk setelah kedua orangtuanya meninggal. Bu Upie anak tertua dari 8 bersaudara. Adik-adiknya menolak mengenal tidak hanya pada Bu Upie, tetapi anak-anaknya pun dikucilkan.

Tahun pertama setelah bapak Bu Upie meninggal, -ibu sudah terlebih dahulu meninggal-, pada perayaan hari Idul Fitri, Bu Upie datang untuk bersilaturahmi pada adik-adiknya tetapi mereka semua menolak bertemu. Bu Upie pulang dengan hati hancur, setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, namun sia-sia.

Pada tahun ke dua perayaan Idul Fitri, Bu Upie mengajak adik ke 2 & 3 pergi berlibur setelah bersilaturahmi. Ke dua adik ini sudah bisa menerima Bu Upie dan keluarganya.
Salah seorang keponakan, posting foto liburan mereka, akibatnya tidak hanya Bu Upie yang dimusuhi, tetapi adik-adiknya yang ke 2 & 3 juga.

Bu Upie mulai berjemaat di TLW dan ikut doa pagi BBL secara rutin. Pemahaman Bu Upie berubah.
Hatinya rindu untuk taat kepada Firman Tuhan. Kasih Allah mengalir dari hatinya dengan tulus, Bu Upie mengampuni serta mendoakan adik-adiknya dengan cara yang berbeda.

Bu Upie secara konsisten memperkatakan bahwa adik-adik dan keluarganya, merindukan, menantikan, membutuhkan dia.

Tahun ke tiga lebaran- tahun 2024, Bu Upie mengunjungi mertua adik ke 4 yang sedang sakit. Tanpa diduga, satu persatu adiknya datang menemui Bu Upie, memeluk, menangis tersedu-sedu, meminta maaf dan mengatakan dia rindu serta merasa kehilangan selama ini…..

Speechless!
Apa yang diperkatakan Bu Upie terjawab persis apa yang didoakannya.
Wow…..

Sungguh Tuhan itu Allah yang menjawab doa!

Doa adalah Revolusi yang tidak kelihatan,
Semua nampak tenang,
Seolah tidak terjadi apa pun…
Tetapi tiba-tiba… MENYERANG!

“Kasih Tuhan sungguh luar biasa. Karena saya bersedia memaafkan dan melupakan sikap mereka yang menyakiti, maka segala kepahitan dan beban pun lenyap setelah saya belajar di TLW & BBL,” ujar Bu Upie, “Dan pemulihan keluarga dinyatakan saat lebaran kemarin.Karena saya memiliki kasih Kristus , keluarga besar ku bisa dipulihkan…”

?Philemon 1:6 KJV?
[6] that the communication of thy faith may become effectual by the acknowledging of every good thing which is in you in Christ Jesus.

Filemon 1:6 KJV
[6] supaya penyampaian imanmu dapat menjadi efektif dengan mengakui segala kebaikan yang ada padamu di dalam Kristus Yesus.

Inilah yang dilakukan Bu Upie, mengakui segala kebaikan yang ada pada Bu Upie dan apa yang diinginkan serta didoakannya, di dalam Kristus Yesus.

Berdoa sesuai Firman Tuhan, adalah doa yang terbaik. Tidak butuh waktu lama, doanya pun terjawab.

Jika selama ini doa kita belum terjawab, mungkin karena kita salah berdoa.
Saya pun terinspirasi, tidak lagi berdoa berulang-ulang minta hal yang sama, namun sekarang konsisten mengakui jawaban doa kita.

Bukankah sesungguhnya saat kita meminta, doa kita sudah dijawab tetapi masih -on the way-, dalam perjalanan dari alam roh untuk dimanifestasikan di alam natural.

Ketika kita memperkatakan dan mendeklarasikannya, itu mempercepat tercipta di alam natural.
Menarik bukan?
Saya pun bersemangat, berkobar-kobar untuk copy – paste teknik doa Bu Upie.
Praktik yuk….

“God can restore what is broken and change it into something amazing. All you need is faith. -Joel 2:25”

“Tuhan mampu memulihkan apa yang rusak dan mengubahnya menjadi sesuatu yang menakjubkan. Yang Anda butuhkan hanyalah iman. -Yoel 2:25”

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Bagaimana Strategi Rajawali Mengalahkan Musuh?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Bagaimana Strategi Rajawali Mengalahkan Musuh?

Hidup butuh strategi bukan?
Demikian juga dengan rajawali yang gagah, anggun dan berwibawa.
Rajawali enggan melawan ular di tanah.
Why?
Di tanah ular punya pijakan dan kekuatannya memang di sana. Jika rajawali melawan ular di tanah, maka dia yang akan mati.

Lalu apa yang dilakukan oleh rajawali?
Dia membawa ular ke udara dan berperang di sana.
Di udara, ular tidak berdaya. Dengan mudah rajawali mengalahkannya.

Demikian juga dengan kita. Saat kita menghadapi masalah dan tantangan yang berat, jangan berperang dengan cara dunia. Itu kekuatannya musuh kita si iblis.

Lalu bagaimana dong?
Kita bawa permasalahan kepada Tuhan.
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.”

Iblis kerap digambarkan dengan si ular tua, kadang seperti singa yang mengaum-aum.

Ketika permasalahan dibawa kepada Tuhan, di alam roh, meski kelihatannya secara kasat mata seolah tidak ada perubahan, namun srsungguhnya permasalahan itu sedang berubah bentuk, mengalami transformasi, dari yang melawan kita, menjadi jalan untuk memberkati kita.

*Tidak semua badai itu untuk menghalangi jalan kita. Kadang justru untuk membersihkan jalan yang akan kita lalui dan membawa kita naik ke tempat yang tinggi, yang tidak bisa dicapai jika tidak ada penghalang itu.*

Tuhan itu baik dan selalu baik.

Masih ingat kisah Daud & Goliat?
Bukankah Goliat itu masalah yang superbesar?
Tetapi sesungguhnya, Goliat itu membukakan jalan sehingga Daud bisa menjadi menantu raja, hadiah karena mengalahkan Goliat.
Dan pada jangka panjangnya, justru membawa Daud menjadi raja.
Dahsyat bukan?

Segala sesuatu yang terjadi di alam natural, didahului apa yang terjadi di alam roh. Jika di dalam roh, permasalahan sudah ditaklukkan, karena kita membawanya kepada Tuhan, maka tinggal tunggu kemenangan yang kita raih di alam natural.

Siap praktik? Buktikan sendiri!

Except the LORD build the house, They labour in vain that build it: Except the LORD keep the city, The watchman waketh but in vain. It is vain for you to rise up early, to sit up late, to eat the bread of sorrows: For so he giveth his beloved sleep.

Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah — sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

seruputkopicantik
yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Pentingnya Gereja Lokal Yang Kerap Dilupakan!


Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Pentingnya Gereja Lokal Yang Kerap Dilupakan!

Saat di Sekolah Charis, kami disarankan agar mendoakan orang-orang yang datang meminta dukungan doa tetapi tidak memberikan konseling.
Saat itu saya berpikir, kenapa ya?
Tapi ya sudah, taat saja. Tugas murid kan harus bersedia diajar.

Nach sekarang saya tahu jawabannya.

Ternyata memang semestinya, seseorang konseling dengan gembala di gereja lokalnya. Ibaratnya, yang mendidik seorang anak ya orangtuanya, bukan minta saran kepada orangtua tetangganya.
Wow… makes sense.

Saat seseorang konseling dengan orang luar, meski dia tokoh rohani yang hebat, sesungguhnya si konselor hanya bisa memberi saran sesuai info yang disajikan orang itu.
Jika masalah yang dihadapi menyangkut orang lain, berarti si konselor hanya bisa mendengar dari satu sisi saja yang pasti tidak berimbang dan belum tentu sesuai fakta.

“Tapi saya beneran gak bohong B. Yenny.. saya jujur apa adanya”

Yess, saya percaya banget.
Petrus pun merasa begitu, saat dia berjanji, “Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!”
Tetapi Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku.” Lukas 22:33-34 (TB)

Tuhan tahu sampai di mana batas-batas iman Petrus, demikian juga iman kita.

Hati kita sendiri dapat menipu (Yeremia 17:9) Kita sering menilai diri sendiri lebih tinggi dari yang sebenarnya tentang iman dan kesetiaan kita kepada Tuhan serta tentang niat baik kita sendiri. Info kita selalu condong membenarkan diri sendiri, entah disadari atau tidak.

Amsal 18:17 (TB) Pembicara pertama dalam suatu pertikaian nampaknya benar, lalu datanglah orang lain dan menyelidiki perkaranya.

Sedangkan gembala gereja lokal, mengenal pasangan dan mungkin juga teman dengan siapa orang itu bermasalah. Bisa check & recheck kebenaran dan kesalahpahaman yang terjadi. Melihat permasalahan dengan lebih tepat. Sang gembala gereja lokal dapat memberikan saran yang lebih jujur, lebih tepat sasaran juga, karena mengenal orang itu sejak bertahun-tahun sebelumnya.

Selain itu, seorang gembala gereja lokal, itu diberi urapan khusus oleh Tuhan, untuk mengarahkan jemaatnya. Karena jemaat itu semestinya ditetapkan Tuhan di gereja tertentu. Menjadi bagian Tubuh Kristus yang berfungsi dengan baik.

Bukan seperti sekarang, banyak orang yang memilih gereja lokalnya tanpa berdoa dan bertanya kepada Tuhan. Bahkan tersinggung sedikit, memilih pindah gereja.

Di gereja lokal inilah kita dibentuk, diproses: besi menajamkan besi, belajar melayani, saling mengampuni, bertoleransi dll.
Tersinggung merupakan bagian dari proses, bagaimana kita bisa mengelola emosi, ketersinggungan, belajar mengampuni, mengendalikan diri, mengakui kesalahan dan bertobat.
Tidak menjadi bagian gereja lokal dan Tubuh Kristus, juga membuat kita rentan terhadap serangan si iblis.

Tidak ada gaun indah tercipta, tanpa ada gunting yang melukai kainnya.

Saat tidak tertanam di gereja lokal, artinya kita tidak pernah diproses dan dibentuk. That’s why, hidup kita pun tidak ke mana-mana.
Berkat, promosi, dipercaya mengelola hal-hal besar, berkaitan langsung serta berbanding lurus dengan ketrampilan dan kedewasaan rohani kita.

Setiap orang percaya yang lahir baru, memiliki ukuran iman dari Allah yang sama, memiliki urapan yang sama. Allah itu adil, tidak memandang muka. Tetapi ketrampilan kita, our skillful, masing-masing berbeda, tergantung apakah kita melatihnya atau tidak.

Ibarat, setiap bayi lahir dengan jumlah otot yang sama. Namun Ade Ray melatihnya sehingga terampil mengangkat beban yang berat, otot-ototnya terbentuk bagus bahkan mendapatkan juara body builder. Sementara kebanyakan kita tidak.

Inilah alasannya, semestinya gembala gereja lokal yang mengonseling jemaatnya.
Konon jika konselor luar yang mengonseling jemaat itu, bisa jadi saran-sarannya bertentangan dengan saran sang gembala gereja lokal. Justru menimbulkan masalah baru. Nach konselor luar kan ketemunya jarang-jarang, tentu kelihatan lebih oke.

Jika si jemaat memang merasa tidak cocok di gereja lokal tsb, better berdoa, tanya Tuhan, mesti ke gereja mana yang tepat di mana dia bisa tertanam, bertumbuh dan makin skillful sehingga hidupnya berkemenangan.
Itu lebih baik daripada setengah hati berjemaat di gereja lokal tsb.

Bagaimana pendapat Anda?

*When a person becomes a Christian, he doesn’t just join a local church because it’s a good habit for growing in spiritual maturity. He joins a local church because it’s the expression of what Christ has made him—a member of the body of Christ. – Mark Dever.*

*Ketika seseorang menjadi seorang Kristen, dia tidak hanya bergabung dengan gereja lokal karena itu merupakan kebiasaan yang baik untuk bertumbuh dalam kedewasaan rohani. Dia bergabung dengan gereja lokal karena itu adalah ekspresi dari apa yang Kristus telah menjadikan dia—anggota tubuh Kristus. – Mark Dever.*

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Cara Melenyapkan Benteng-Benteng (Stronghold).

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Cara Melenyapkan Benteng-Benteng (Stronghold).

Tanpa disadari, kerap kita membiarkan kubu-kubu atau benteng-benteng atau stronghold memenuhi hati kita.

Apa itu benteng-benteng yang dimaksud?
Ketakutan, kemarahan, depresi, perasaan tertolak, pelecehan, penghinaan dan membenci diri sendiri.
Semua ini masuk karena kita membuka celah, membuka pintu sehingga si musuh masuk.
Kita berada di teritori si musuh.

Kebanyakan orang, setelah menyadarinya, menutup pintu yang terbuka sehingga si musuh pun pergi.
Namun kerap kita lupa untuk menghancurkan benteng-benteng itu.
Akibatnya meski si iblis sudah pergi, kita kerap menderita dan tersiksa karena benteng-benteng itu masih bercokol di dalam hati kita.

Kadang kita heran, mengapa begitu mudahnya karena pemicu kecil, kemudian kemarahan kita begitu saja meledak.
Karena satu perkataan yang salah dari teman, bisa begitu melukai hati kita.
Bukankah kita sudah terus menerus fokus pada Tuhan dan firman-Nya?
Hidup dalam roh pula, mengapa begitu sulitnya untuk mengusai diri?

Jawabannya, karena benteng-benteng itu belum disingkirkan.

Benteng-benteng itu bisa membuat kita tersiksa, meski si iblis sudah lari dari kehidupan kita.

Pernahkah kita menyadari, jika kita menggunakan kacamata yang kacanya berwarna merah, maka seluruh dunia nampak merah?
Padahal sesungguhnya tidak demikian.

Nach benteng-benteng ini bagaikan membuat kacamata kita berwarna merah, tidak sesuai warna aslinya. Akibatnya, apa pun yang kita lihat, perspektif kita jadi salah. Keputusan dan tindakan kita pun jadi salah pula.

Ketika situasi yang serupa dengan pengalaman buruk kita dulu, terjadi, segera kita mengaitkannya dengan luka masa lalu sehingga respon kita serupa dengan yang dulu.

Lalu solusinya bagaimana?
Memang kita masih hidup di dunia, tetapi kita tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kita dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.
Kita mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kita menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Allah.

Dengan penuh kesadaran kita datang menyerahkan benteng-benteng ini kepada Allah.

Serahkanlah segala kekuatiranmu, bebanmu, masalahmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Hanya kita yang bisa merendahkan diri, dengan segala kerendahan hati, menyerahkan beban kita dan minta pertolongan Tuhan.

Bukan hanya sekedar berdoa,
“Tuhan, tolong saya…”
Tetapi benar-benar secara sadar benteng Diserahkan dan bersedia bertobat.

Tidak ada orang lain yang bisa melakukannya untuk kita. Orangtua kita tidak bisa.
Pasangan kita tidak bisa.
Hanya kita sendiri, yang bisa, dalam komunikasi pribadi kita dengan Allah melalui doa.
Akui, minta ampun dan biarkan Tuhan yang memberi hikmat bagaimana menyingkirkannya sehingga hati nurani kita benar-benar bersih, tulus, tanpa ada beban yang menghalangi hubungan kita dengan Allah dan sesama.

Tuhan hanya bisa mengerjakan, memulihkan apa yang kita serahkan kepada-Nya, lalu Dia yang akan menyelesaikan masalahnya.
Allah menghargai free will dan free choice, – kehendak bebas & pilihan bebas- setiap kita.

Mari kita praktikkan dan jadilah pemenang!

A stronghold is a mind-set impregnated with hopelessness that causes the believer to accept as unchangeable something that he/she knows is contrary to the will of God.
BREAK THE STRONGHOLDS IN YOUR LIFE BY MAKING GOD YOUR STRONGHOLD.

Benteng-Benteng adalah pola pikir yang dipenuhi rasa putus asa yang menyebabkan orang beriman menerima sesuatu seolah-olah tidak dapat diubah, padahal ia tahu bertentangan dengan kehendak Allah.
Hancurkan Benteng-Benteng Dalam Hidupmu Dengan Menjadikan TUHAN Benteng Hidupmu.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Apakah Kita Hidup dengan Iman atau Takdir?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Apakah Kita Hidup dengan Iman atau Takdir?

Apakah kita dipanggil untuk menjadi orang percaya yang menang dan belajar untuk berkuasa dalam kehidupan, atau kita dipanggil menjadi penonton pasif yang hidup berdasarkan takdir?

Apakah Allah menginvestasikan Putra-Nya, Nama-Nya, Roh-Nya, Firman-Nya, iman-Nya, perjanjian-Nya, darah-Nya, karunia-karunia-Nya, dan otoritas-Nya di dalam kita sehingga kita dapat mengapung di sungai kehidupan dengan tabung dalam kasih karunia, menerima semua itu menghampiri kita? Bukankah kita telah ditebus dengan suatu tujuan?

Jangan biarkan dunia merampas takdir kita dan menyuntikkan takdirnya ke dalam diri kita. Orang benar hidup karena iman, bukan nasib.
Angkat wajahmu dan lihatlah hasil panen yang menunggu para pekerja. Kita semua mempunyai tempat, anugerah dan tujuan di hati Tuhan untuk menjangkau semua bangsa.

Fatalisme dan kepasrahan merupakan gejala pemahaman yang salah terhadap hakikat Tuhan dan potensi manusia. Ungkapan-ungkapan seperti ‘Tuhan mengendalikan segalanya’, dan ‘Ada tujuan dalam segala sesuatu yang terjadi’, merupakan ungkapan fatalisme. Mereka yang mengatakan hal-hal seperti itu telah salah memahami Allah dan maksud-maksud-Nya. Mereka mengaitkan kepada-Nya segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, baik buruk maupun baik.

Efesus 5:14 (TB) Itulah sebabnya dikatakan: “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.”

Fatalisme adalah jenis kematian yang harus kita bangkitkan. Tuhan telah menciptakan kita menurut gambar-Nya untuk menjadi duta-duta-Nya, menyebarkan pesan kasih dan pengampunan-Nya ke seluruh dunia. Kita diperlengkapi untuk merealisasikan visi dan kesuksesan!

Efesus 3:20 (TB) Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.

Ternyata BUKAN takdir melainkan Benih kitalah yang menentukan peningkatan dalam kehidupan kita.
Bukan apa yang bisa dilakukan orang lain untuk kita yang membuat kita sukses. Kesuksesan ditentukan oleh, apa yang kita pilih untuk dilakukan dengan apa yang kita miliki. Semuanya adalah benih.

Pikiran kita tentang diri kita sendiri membentuk masa kini dan masa depan kita. (Amsal 23:7)
Sikap kita menarik atau menolak peluang dan berkat. (Bil. 13:26-33)
Kata-kata kita menentukan hidup atau mati. (Amsal 18:20-21)
Iman kita dapat menerima setiap janji Tuhan. (Rm. 4:20-21)
Pemberian kita membuka ‘segala anugerah’ sehingga kita bisa memperoleh kelimpahan. (2 Kor. 9:8)
Kasih kita akan melihat kebutuhan dan terlibat (1 Yohanes 3:16-17)
Visi kita akan menciptakan lingkungan untuk memenuhi tujuan ilahi kita. (2 Kor. 4:18, Rom. 8:28)
Kebijaksanaan-Nya membuka kelimpahan-Nya dalam hidup kita. (Amsal 3:1-26)

Semuanya adalah benih. Peningkatan ada di hatimu. Dari kelimpahan hati engkau akan memunculkan kelimpahan atau kekurangan, harapan atau keputusasaan. Pilihlah kehidupan dan bersiaplah untuk kehidupan yang berkelimpahan, menabur dan menuai.

Ucapkan kata-kata yang baik kepada seseorang. Kita sedang menabur. Berdoalah untuk seseorang. Kita sedang menabur. Memberkati seseorang dengan persembahan. Kita sedang menabur. Luangkan waktu untuk merenungkan Firman. Kita sedang menabur. Berterimakasih. Kita sedang menabur. Ucapkan berkat atas diri kita dan keluarga kita. Kita sedang menabur.

Begitu kita melihat diri kita sebagai “penabur”, sikap kita terhadap kehidupan akan berubah. Dan hasilnya kenikmatan, berkat, kelimpahan dan kesehatan-Nya akan mengejar kita!

Siap? Yuk ….

We are not called to cope, we are called to rule and reign. – Nancy Dufresne.

Kita tidak dipanggil untuk mengatasi masalah, kita dipanggil untuk memerintah dan menguasai. -Nancy Dufresne.

Sumber: Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 4