Prinsip Tikkun Olam: Kaya untuk Membuat Dunia Lebih Kudus. Wow…
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Prinsip Tikkun Olam: Kaya untuk Membuat Dunia Lebih Kudus. Wow…
A lot of people become Unattractive when you find out How They Think – Damian Marley.
Banyak orang menjadi Tidak Menarik ketika Anda mengetahui Cara Mereka Berpikir – Damian Marley
Hhhmmm…. setuju sekali.
Sebaliknya, kita menjadi tertarik pula ketika memahami Cara Pikir Orang-Orang yang dikirim Tuhan untuk membawa kita Naik!
Billy Epperhart bercerita, ketika kita lahir ke dunia, Tuhan sudah menyiapkan peti harta karun bagi setiap kita.
Apa isinya?
Orang-orang yang telah Tuhan persiapkan untuk membawa kita naik, sehingga kita bisa menggunakan potensi kita untuk meraih dan menggenapi rancangan terbaik Tuhan dalam kehidupan kita.
Wow….
Masalahnya, apakah kita sudah mendoakannya?
Saat orang-orang itu muncul, bersediakah kita meresponinya, untuk melangkah maju merealisasikannya?
Tidak ada kesuksesan mau pun pencapaian besar yang jatuh dari langit…. kita yang harus bekerjasama mengambil bagian kita.
Sekolah Charis salah satunya. Meski level 3 kami belajar Leadership – Kepemimpinan, tetapi kami belajar juga pelajaran dari Charis Business School dari Colorado, US. Diantaranya, Money Mastery, cara menguasai uang, bukan dikuasai oleh uang.
Memahami hal ini, saya berjanji pada diri sendiri, agar lebih peka melihat kesempatan, peluang dan mengamati orang-orang yang saya temui: inikah orang dari harta karun yang akan membawa saya naik?
Selain itu, perlu mempersiapkan diri agar saat peluang datang, saya sudah siap.
Success is where preparation and opportunity meet.
Sukses adalah pertemuan persiapan dan peluang.
Prinsip Tikkun Olam menarik sekali.
Yang utama, adalah melihat kekayaan sebagai sarana untuk berpartner dengan Tuhan, sebagai jalan agar membawa Kerajaan Allah di bumi. Kita menyempurnakan dunia dengan menggunakan kekayaan yang dianugerahkan Tuhan untuk menjadikan dunia lebih baik, kehidupan orang-orang meningkat karenanya. Itulah sebabnya orang yang mempraktikkan prinsip ini juga mengejar pekerjaan amal, bukan hanya untuk memperkaya diri sendiri. Dengan pola pikir seperti ini, menjadi kaya adalah sebuah kebajikan.
Wow…..
Konon kata “Work” = bekerja, dalam bahasa aslinya merupakan kata yang sama dengan “Worship” = pujian, penyembahan kepada Tuhan.
Menjadi rohani bukannya bermeditasi di puncak gunung dan menjauhkan diri dari masyarakat, atau dengan menjadi miskin, tidak menginginkan apa-apa, melainkan memperbaiki dunia dengan menjadikannya makin kudus dan suci.
Jika tidak memiliki uang, maka kemampuan seseorang dalam berpartner dengan Tuhan untuk memperbaiki dunia itu menjadi terbatas.
Dengan pola pikir inilah maka merealisasikan doa yang sangat terkenal:
Bapa kami yang di surga,
Dimuliakanlah nama-Mu,
Datanglah kerajaan-Mu,
Jadilah kehendak-Mu,
Di atas bumi seperti di dalam surga….
Menjadi sangat mungkin tercipta… ternyata inilah cara dan pola pikirnya!
Sungguh memukau!
******
Menyambung artikel sebelumnya di mana Billy menganjurkan agar kita hidup dari 80% bahkan klo bisa 70% gaji atau pendapatan yang diperolehnya, lalu diajar untuk berinvestasi.
Ada 3 tahap yang hendak dicapai:
– Level 1: kita bekerja untuk memperoleh uang.
– Level 2: uang yang bekerja untuk kita.
– Level 3: uang bekerja Tanpa kita.
Untuk keluar dari jerat hutang konsumtif, pertama diajarkan untuk menghilangkan pengeluaran yang tidak petlu, agar ada kelebihan uang.
Berhenti minum coffee latte mahal yang biasa diminum setiap hari.
Berhenti dari keanggotaan club yang eksklusif, contoh lainnya.
Lalu lunasi hutang kartu kredit dan hutang lainnya secara bertahap.
Ternyata di Amerika, mereka terbiasa membayar hanya pembayaran minimum cicilan kartu kreditnya. Tidak heran, setelah dihitung ulang oleh Billy, hutang beli TV seharga $1.500, akhirnya baru bisa dilunasi 30 tahun kemudian dengan biaya yang jauh lebih mahal dibandingkan harga TV itu jika dibayar cash.
Padahal 31 th kemudian, TV itu sudah tidak ada harganya.
Dibandingkan pula, antara 2 orang dengan penghasilan tahunan yang sama:
$ 54.000/th. Keduanya mempunyai @1 rumah yang sama. Orang pertama, segera melunasi hutang-hutangnya, baik hutang kartu kredit mau pun cicilan rumahnya, lalu menginvestasikan sisa uangnya. Sementara orang ke dua, tetap mencicil dengan pembayaran minimum kartu kreditnya, dan membayar cicilan rumahnya secara normal hingga lunas.
Hasilnya, 24.5 tahun kemudian, orang pertama memiliki rumahnya sendiri, bebas hutang dan memiliki $3.200.000 dalam bentuk investasi.
Sementara orang ke dua, memiliki rumahnya sendiri, punya mobil, credit card dan hutang-hutang lainnya. Dan nyaris tidak memiliki investasi apa pun.
Inilah perbedaan hidup orang yang menguasai uang dengan orang yang dikuasai uang.
Konsumtif berarti memusnahkan…
Memusnahkan apa?
Kemampuan kita menjadi makmur, kesempatan bekerjasama dengan Tuhan untuk menjadikan dunia menjadi lebih baik, karena tidak bisa menjadi berkat bagi sesama.
Tidak bisa menghidupi prinsip Tikkun Olam.
Segala sesuatu ada ilmu dan caranya. Kita perlu memahami dan belajar hikmat-wisdom yang tertulis dalam Firman Tuhan, tetapi kita juga harus belajar pengetahuan natural pula.
Tuhan sudah menyediakan semuanya bagi kita.
Ada gembala, rasul, guru, nabi dll yang membantu dan mengajari kita agar dapat belajar dan menjadi lebih bijak.
Jangan pernah merasa sudah pintar, tetapi tetap rendah hati, open minded, cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati dan berhikmat memilih mana yang benar seperti kucing tua, kata Greg Mohr: ambil dagingnya dan buang tulangnya.
Karena itu belajarlah!
Umat-Ku binasa karena kurang pengetahuan, demikian kata Tuhan.
Belajar yuk…. dan kita praktikkan!
Siap?
“I spent the first half of my life making money and the second half of my life giving it away to do the most good and the least harm.” – Andrew Carnegie*
“Saya menghabiskan paruh pertama hidup saya untuk menghasilkan uang dan pada paruh kedua hidup, saya mendermakan uang itu, dengan melakukan hal yang paling baik dan meminimalkan kerugian.” -Andrew Carnegie
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan