Monthly Archives: Feb 2024

Articles

Prinsip Tikkun Olam: Kaya untuk Membuat Dunia Lebih Kudus. Wow…


Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Prinsip Tikkun Olam: Kaya untuk Membuat Dunia Lebih Kudus. Wow…

A lot of people become Unattractive when you find out How They Think – Damian Marley.

Banyak orang menjadi Tidak Menarik ketika Anda mengetahui Cara Mereka Berpikir – Damian Marley

Hhhmmm…. setuju sekali.
Sebaliknya, kita menjadi tertarik pula ketika memahami Cara Pikir Orang-Orang yang dikirim Tuhan untuk membawa kita Naik!

Billy Epperhart bercerita, ketika kita lahir ke dunia, Tuhan sudah menyiapkan peti harta karun bagi setiap kita.
Apa isinya?
Orang-orang yang telah Tuhan persiapkan untuk membawa kita naik, sehingga kita bisa menggunakan potensi kita untuk meraih dan menggenapi rancangan terbaik Tuhan dalam kehidupan kita.
Wow….
Masalahnya, apakah kita sudah mendoakannya?
Saat orang-orang itu muncul, bersediakah kita meresponinya, untuk melangkah maju merealisasikannya?
Tidak ada kesuksesan mau pun pencapaian besar yang jatuh dari langit…. kita yang harus bekerjasama mengambil bagian kita.

Sekolah Charis salah satunya. Meski level 3 kami belajar Leadership – Kepemimpinan, tetapi kami belajar juga pelajaran dari Charis Business School dari Colorado, US. Diantaranya, Money Mastery, cara menguasai uang, bukan dikuasai oleh uang.

Memahami hal ini, saya berjanji pada diri sendiri, agar lebih peka melihat kesempatan, peluang dan mengamati orang-orang yang saya temui: inikah orang dari harta karun yang akan membawa saya naik?
Selain itu, perlu mempersiapkan diri agar saat peluang datang, saya sudah siap.

Success is where preparation and opportunity meet.

Sukses adalah pertemuan persiapan dan peluang.

Prinsip Tikkun Olam menarik sekali.
Yang utama, adalah melihat kekayaan sebagai sarana untuk berpartner dengan Tuhan, sebagai jalan agar membawa Kerajaan Allah di bumi. Kita menyempurnakan dunia dengan menggunakan kekayaan yang dianugerahkan Tuhan untuk menjadikan dunia lebih baik, kehidupan orang-orang meningkat karenanya. Itulah sebabnya orang yang mempraktikkan prinsip ini juga mengejar pekerjaan amal, bukan hanya untuk memperkaya diri sendiri. Dengan pola pikir seperti ini, menjadi kaya adalah sebuah kebajikan.

Wow…..
Konon kata “Work” = bekerja, dalam bahasa aslinya merupakan kata yang sama dengan “Worship” = pujian, penyembahan kepada Tuhan.

Menjadi rohani bukannya bermeditasi di puncak gunung dan menjauhkan diri dari masyarakat, atau dengan menjadi miskin, tidak menginginkan apa-apa, melainkan memperbaiki dunia dengan menjadikannya makin kudus dan suci.
Jika tidak memiliki uang, maka kemampuan seseorang dalam berpartner dengan Tuhan untuk memperbaiki dunia itu menjadi terbatas.

Dengan pola pikir inilah maka merealisasikan doa yang sangat terkenal:
Bapa kami yang di surga,
Dimuliakanlah nama-Mu,
Datanglah kerajaan-Mu,
Jadilah kehendak-Mu,
Di atas bumi seperti di dalam surga….

Menjadi sangat mungkin tercipta… ternyata inilah cara dan pola pikirnya!
Sungguh memukau!

******
Menyambung artikel sebelumnya di mana Billy menganjurkan agar kita hidup dari 80% bahkan klo bisa 70% gaji atau pendapatan yang diperolehnya, lalu diajar untuk berinvestasi.

Ada 3 tahap yang hendak dicapai:
– Level 1: kita bekerja untuk memperoleh uang.
– Level 2: uang yang bekerja untuk kita.
– Level 3: uang bekerja Tanpa kita.

Untuk keluar dari jerat hutang konsumtif, pertama diajarkan untuk menghilangkan pengeluaran yang tidak petlu, agar ada kelebihan uang.
Berhenti minum coffee latte mahal yang biasa diminum setiap hari.
Berhenti dari keanggotaan club yang eksklusif, contoh lainnya.
Lalu lunasi hutang kartu kredit dan hutang lainnya secara bertahap.

Ternyata di Amerika, mereka terbiasa membayar hanya pembayaran minimum cicilan kartu kreditnya. Tidak heran, setelah dihitung ulang oleh Billy, hutang beli TV seharga $1.500, akhirnya baru bisa dilunasi 30 tahun kemudian dengan biaya yang jauh lebih mahal dibandingkan harga TV itu jika dibayar cash.
Padahal 31 th kemudian, TV itu sudah tidak ada harganya.

Dibandingkan pula, antara 2 orang dengan penghasilan tahunan yang sama:
$ 54.000/th. Keduanya mempunyai @1 rumah yang sama. Orang pertama, segera melunasi hutang-hutangnya, baik hutang kartu kredit mau pun cicilan rumahnya, lalu menginvestasikan sisa uangnya. Sementara orang ke dua, tetap mencicil dengan pembayaran minimum kartu kreditnya, dan membayar cicilan rumahnya secara normal hingga lunas.
Hasilnya, 24.5 tahun kemudian, orang pertama memiliki rumahnya sendiri, bebas hutang dan memiliki $3.200.000 dalam bentuk investasi.
Sementara orang ke dua, memiliki rumahnya sendiri, punya mobil, credit card dan hutang-hutang lainnya. Dan nyaris tidak memiliki investasi apa pun.
Inilah perbedaan hidup orang yang menguasai uang dengan orang yang dikuasai uang.

Konsumtif berarti memusnahkan…
Memusnahkan apa?
Kemampuan kita menjadi makmur, kesempatan bekerjasama dengan Tuhan untuk menjadikan dunia menjadi lebih baik, karena tidak bisa menjadi berkat bagi sesama.
Tidak bisa menghidupi prinsip Tikkun Olam.

Segala sesuatu ada ilmu dan caranya. Kita perlu memahami dan belajar hikmat-wisdom yang tertulis dalam Firman Tuhan, tetapi kita juga harus belajar pengetahuan natural pula.
Tuhan sudah menyediakan semuanya bagi kita.
Ada gembala, rasul, guru, nabi dll yang membantu dan mengajari kita agar dapat belajar dan menjadi lebih bijak.
Jangan pernah merasa sudah pintar, tetapi tetap rendah hati, open minded, cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati dan berhikmat memilih mana yang benar seperti kucing tua, kata Greg Mohr: ambil dagingnya dan buang tulangnya.
Karena itu belajarlah!
Umat-Ku binasa karena kurang pengetahuan, demikian kata Tuhan.

Belajar yuk…. dan kita praktikkan!
Siap?

“I spent the first half of my life making money and the second half of my life giving it away to do the most good and the least harm.” – Andrew Carnegie*

“Saya menghabiskan paruh pertama hidup saya untuk menghasilkan uang dan pada paruh kedua hidup, saya mendermakan uang itu, dengan melakukan hal yang paling baik dan meminimalkan kerugian.” -Andrew Carnegie

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Hati Bapa dinyatakan dalam pelayanan Anak.

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Hati Bapa dinyatakan dalam pelayanan Anak.

Roh Tuhan ada pada-Ku, karena Dia telah mengurapi Aku untuk memberitakan Injil kepada orang-orang miskin; Dia mengutus Aku untuk menyembuhkan orang-orang yang patah hati, untuk memberitakan pembebasan kepada para tawanan dan pemulihan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas; untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan.” (Lukas 4:18-19)

Bukti bahwa seseorang memiliki hubungan sejati dengan Tuhan terlihat dari cinta, kasih sayang, dan keinginannya untuk mengangkat orang lain. Hal pertama yang saya cari dari orang beriman adalah kegembiraan, kebaikan, dan kasih sayang.

Mereka yang fokus pada kritik, mencari-cari kesalahan dan menghakimi orang lain tidak mewakili Yesus. Itu adalah pekerjaan “penuduh saudara-saudara”. Sedihnya, saya mengenal banyak orang yang lebih mahir dalam menuduh daripada menunjukkan belas kasihan, kasih sayang, dan pemaaf.

Ketika melihat seseorang yang sakit, apakah kita langsung berasumsi bahwa mereka sedang menuai apa yang telah mereka tabur, ataukah hati kita tergugah untuk membawa kesembuhan?

Matius 14:14 (TB) Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.

Mereka yang terhilang dan terluka, diakibatkan karena dunia yang sudah terjatuh, pelecehan, kurangnya pengetahuan, rasa bersalah dan keputusasaan. Ketika reaksi pertama kita adalah menghakimi dan mencari-cari kesalahan, kita tahu bahwa kita tidak bersekutu dengan Bapa.

Ketika orang yang tidak sempurna mengkritik orang lain yang tidak sempurna, apa yang dicapai? Mungkin kita harus fokus pada kasih karunia, belas kasihan, dan kasih Tuhan bagi kita semua. Jangan bekerja untuk “penuduh saudara”. Sebaliknya, pilihlah untuk melihat orang lain melalui sudut pandang kasih dan belas kasihan Tuhan.

Mari segarkan hati kita dalam kasih Tuhan.

Saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita saling mengasihi, karena kasih berasal dari Allah; dan setiap orang yang mencintai, lahir dari Tuhan dan mengenal Tuhan. (1 Yohanes 4:7)

Sumber: Barry Bennett.

******
Saya lahir bukan dari keluarga Kristen.
Saat kecil kerap mendengar nilai-nilai dunia, sedikit-sedikit mereka membicarakan karma.
Dan sedihnya, stop sampai di situ.

Ada yang kecelakaan maka komentar orang-orang disekelilingnya,
“Karma itu….. si Amin itu kan memang orangnya jahat, semaunya sendiri. Biar ‘kapok’ ( jera), itulah akibatnya klo orang jahat.,”
Tidak ada tindak lanjut, simpati atau usaha untuk membuat Amin jadi pribadi yang lebih baik dan bagaimana caranya keluar dari jeratnya.

Mengenal Allah & Yesus yang diutus-Nya memberi kelegaan sejati.
Yohanes 17:3 (TB) Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

Saat menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, kita menjadi ciptaan baru, yang lama sudah berlalu (dosa-dosa lama, sekarang dan yang akan datang, sudah dihapuskan), dan yang baru sudah datang, masa depan yang penuh harapan menanti. Memiliki DNA baru, DNA Yesus, segala penyakit dan kutuk keturunan telah dihapus.

Lembaran sejarah baru siap dituliskan, dengan menjalani kehidupan baru bersama Yesus. Dan setiap langkah merupakan suatu mujizat…
Bukankah ini yang disebut hidup di bumi seperti di surga?
Merenda kehidupan baru dengan cara bekerjasama bersama Yesus, menciptakan hal-hal besar yang melampaui segala akal karena mimpi Tuhan bagi kita adalah seukuran Tuhan, bukan seukuran kita.
It’s all about God, not us. Ini semua tentang Tuhan, bukan kita.
Saat prestasi tercapai, kita tahu persis ini Tuhan, bukan kita.
Kita hanyalah bejana yang mengalirkan-Nya….
Sungguh memukau…. wow…

Mau? Yuk….

No matter how tumultuous your circumstances, God will always be just a prayer away. – John Hagee.

Tidak peduli betapa kacaunya keadaan Anda, Tuhan hanya sejauh doa saja. – John Hagee

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Meminjamkan Uang Itu Tabu? Tergantung…

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Meminjamkan Uang Itu Tabu? Tergantung…

Bersyukur sekali bisa Sekolah Charis, karena di sini bisa belajar secara seimbang, sukses dalam bisnis tanpa harus menginjak kaki orang lain.Sebaliknya, kami diajar untuk sukses dalam bisnis, tetapi dengan tujuan Ilahi: menjadi berkat bagi orang lain.
Nach ini yang langka!

Saat menjelang ajal pun, pribadi yang demikian akan tersenyum lebar karena mereka pulang kepada Allah dengan puas: sudah menggenapi rencana-Nya menjadi Terang Dunia dan telah memanfaatkan segala talenta yang dititipkan-Nya untuk kebaikan sesamanya.
Membawa mereka naik, bukan turun.

Menjadi kaya, sukses ala dunia dengan merugikan orang lain, sudah umum di dengar… dan justru membuat hati tidak nyaman.
Tetapi melihat prestasi pribadi-pribadi yang mengasihi Tuhan sungguh-sungguh, tidak hanya kata-kata semata, namun dibuktikan melalui karyanya….
Wow…. membuat hati berbunga-bunga! Menginspirasi!
Inilah yang disebut kesuksesan sejati.
Membawa dampak di dunia dan menjadi persembahan yang harum bagi Tuhan di kekekalan.

Billy Epperhart, guru saya mengajarkan Money Mastery, bagaimana caranya kita menguasai uang, bukannya uang yang mengusai kita.
Kita menggunakan uang untuk menggenapi rencana Allah agar kehidupan orang-orang yang Tuhan petcayakan bisa dibangun dan ditingkatkan kualitasnya sehingga mereka bisa melihat bahwa Allah itu baik.
Kita semua hanyalah bejana yang mengalirkannya.

Salah satu pengajaran Billy Epperhart yang menggigit, menjadi kaya adalah sebuah kebajikan.
Kita perlu hidup berkelimpahan, agar bisa menyalurkan kelimpahan kita kepada orang lain dan saat melayani bisa tulus, tanpa mengharapkan balas jasa … kan hidup kita sudah lebih dari cukup.

Banyak orang yang berkekurangan, justru gak mau belajar tentang keuangan. Mereka takut, merasa tidak nyaman dan akhirnya menganggap kekayaan itu jahat. Di sisi lain sesungguhnya mereka butuh bahkan mendambakannya.
Tanpa mau belajar, seseorang tidak akan ke mana-mana.
Dengan belajar, kita bisa memandang permasalahan dengan cara pandang yang benar dan kita bisa belajar untuk mengelola serta mengembangkannya.

Robert Kiyosaki, penulis “Rich Dad Poor Dad”, berkata
Kekayaan adalah Pola Pikir, bukan jumlah saldo di Bank.”

Salah satu contoh yang diajarkan, hiduplah dengan 80% pendapatanmu. Jangan dihabiskan.
10% nya gunakan untuk Tuhan. 5% untuk investasi membangun diri sendiri alias belajar, kursus, beli buku dan resources lainnya. 5% lagi diinvestasikan
Lebih bagus lagi hidup dengan 70% dari pendapatan kita. 10% untuk Tuhan, 10% untuk investasi mengembangkan diri dan 10% untuk investasi.

Dengan mempraktekkan hal ini, Billy Epperhart terbukti sukses menjadi pengusaha yang sukses berinvestasi di properti melalui perusahaannya, dan masih memiliki berbagai usaha-usaha lain yang sangat menguntungkan: Wealthbuilders Investments & Tricod Global.

Billy Epperhat masuk ke pasar Afrika. Di sana bunga bank bisa sampai 16%/ tahun. Sementara rentenir meminta bunga hingga 40%.
Apa yang Billy lakukan?
Membantu memberi uang secara cuma-cuma? NO!
Itu yang membuat mereka memiliki mental tunjangan, malas dan endingnya tidak ke mana-mana.
Itulah yang banyak dilakukan organisasi bantuan dari Amerika.

Beliau meminjamkan uang dengan bunga rendah, tetapi tidak stop di sana. Setiap bulan diadakan pelatihan bagi para nasabahnya. Ada program mentoring sehingga mereka dibimbing hingga mampu mandiri.
Cerita-cerita sukses para nasabahnya mengalir…. mereka berhasil dan makin maju berkembang.

Sejak dulu saya anti terima bunga dari uang karena itu Riba, dosa.
Akibatnya saya pun memilih, tidak mau meminjamkan uang.
Setelah mendengarkan pelajaran dari Billy, hhhmmm… bagus juga jika bisa meminjamkan uang melalui perusahaan yang legal, lalu diberikan pelatihan, sehingga orang-orang tidak sekedar belajar teorinya tetapi dibimbing hingga praktiknya.
Mengapa harus mengambil bunga?
Perusahaan kan butuh biaya untuk operasional. Dengan cara demikian investor tidak perlu terus menerus menambah uang di perusahaan tersebut, tetapi perusahaan itu bisa terus berkembang menjangkau serta membantu kalangan yang lebih luas.

Lebih memukau lagi, Billy bercerita, 100% penghasilannya di atas grafik keuangannya, dipersembahkan untuk Tuhan.
Simplenya, semua penghasilan setelah kebutuhannya tercukupi, semua untuk mengerjakan proyeknya Tuhan.
Grafik apa Bu Yenny?
Sekolah dong…. nanti tahu apa grafik apa yang dimaksud…
Keren ya?

“Wealth is not to feed our egos, but to feed the hungry and to help people HELP THEMSELVES” – Andrew Carnegie.

“Kekayaan bukan untuk memberi makan ego kita, tapi untuk memberi makan mereka yang lapar dan membantu mereka untuk MEMBANTU DIRI MEREKA SENDIRI” – Andrew Carnegie.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Kekhawatiran Akan Dunia Ini….

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Kekhawatiran Akan Dunia Ini….

“. . . lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.” Markus 4:19 (TB)

Selalu ada kekhawatiran dan gangguan. Kejatuhan, sifat manusia tidak berubah. Ketika Yesus mengucapkan kata-kata ini, ada “kekhawatiran” dan “keinginan” yang hidup di hati pria dan wanita pada zaman-Nya. Pada saat ini, seperti pada masa kita ini, kekhawatiran dunia menghimpit kata-kata tersebut. Dengan kata lain, apa yang kita “ketahui” menjadi tidak efektif.
Iman sejati berasal dari hati, dan hati yang dipenuhi kekhawatiran dan keinginan dunia tidak akan peka terhadap Roh atau kuat dalam iman.

*Hati yang penuh kekhawatiran dan keinginan dunia, berarti ada di dalam teritori si musuh. Kuasa Tuhan terblokir di sana. Gelap dan terang tidak dapat bersatu.*

Di zaman kita sekarang, gangguan semakin meningkat. Teknologi zaman kita telah menambahkan radio, TV, internet, streaming film, email, ponsel pintar, dan aplikasi untuk segala hal. Pilihannya tidak terbatas, dan gangguan itu dianggap perlu.
Manusia jaman ini tidak bisa jauh dari internet dan ponsel pintar.
Namun berapa harga yang harus kita bayar?

Begitu banyak orang percaya yang tulus bertanya:
Mengapa mereka tidak sembuh?
Mengapa hubungan mereka tidak sejahtera?
Mengapa anak-anak mereka berantakan?
Mengapa mereka tidak memiliki kedamaian?
Dan di manakah tepatnya kehidupan berkelimpahan yang Yesus berikan kepada kita?
Saya percaya bahwa “kekhawatiran” dan “keinginan” dunia telah mengeraskan hati kita terhadap hal-hal yang berasal dari Allah.
Kita terlalu sibuk untuk memiliki hubungan sejati yang berkualitas dengan-Nya.
Kita terlalu sibuk untuk menghabiskan waktu membaca Firman dengan hati yang lapar.
Kita terlalu sibuk untuk berdoa, saat teduh bahkan untuk mengucap syukur.
Kita semua sudah menjadi terlalu sibuk.

Akibatnya?
Kehidupan menjadi panik, dipenuhi dengan kecemasan, ketakutan, keraguan, kepahitan, dan kepasrahan.
Kekhawatiran dunia adalah serangan yang digunakan musuh untuk mencuri, membunuh, dan menghancurkan.

Walaupun banyak orang yang perhatiannya teralihkan oleh kekhawatiran dan keinginan, ada pula yang menikmati buah dari hubungan yang tulus dengan Tuhan.

Teknologi bisa dimanfaatkan untuk memperoleh hal-hal dari Tuhan yang membawa berkat.
Ribuan jam pengajaran, buku audio, dan tulisan tentang penjabaran ayat-ayat firman Tuhan tersedia secara online.
Kita tidak boleh membiarkan teknologi mencuri waktu dan hati kita. Kita dapat menggunakannya untuk mengisi diri kita setiap hari dengan Firman dan wahyu.
Banyak yang tidak mendengarkan Tuhan karena mereka mendengarkan hal-hal lain. Dia selalu berbicara, namun apakah kekhawatiran dunia menghambat hati dan iman kita?

Sumber: Barry Bennett

******
Setuju sekali dengan ungkapan Barry Bennett: saya mendapatkan banyak sekali manfaat dari internet dan ponsel pintar saya.
Why?
Saya follow tokoh-tokoh rohani yang saya tahu persis, pengajarannya bagus dan buahnya nyata.
Hidup kita tidak akan jauh dari hidup orang-orang ‘terdekat’ kita, termasuk kehidupan tokoh-tokoh yang kita ikuti (follow) & serap pengajarannya.

Setiap membuka ponsel, muncul quotes-quotes apik dan berbagai pengajaran yang membangun iman saya.
Ke mana pun mata melihat, atau telinga mendengar, maka yang ditabur adalah benih firman Tuhan.
Wow….
Keberuntungan yang bisa dialami orang-orang di jaman ini, yang tidak dimiliki di jaman kakek-nenek kita.

Hidup adalah Pilihan.
Tergantung keputusan kita sendiri, memilih fokus pada dunia atau kepada Tuhan.
Keputusan kita, menentukan buah yang akan kita nikmati.
Apa pilihan Anda?

You have to face circumstances through the eyes of eternity – Morgan Dufresne.

Kita harus melihat & mengatasi keadaan sekeliling kita melalui sudut pandang kekekalan – Morgan Dufresne.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Nasib? NO!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Nasib? NO!

Ani bercerita bagaimana nasib sial senantiasa mengejar keluarganya. Bisnis membaik sebentar, baru bisa mengumpulkan sedikit tabungan, lalu kesialan datang lagi…
Akhirnya, tabungan terpakai.

Banyak orang seperti Ani, yang terjebak dalam lingkaran setan seperti itu, tanpa tahu jalan keluarnya. Yang tidak mereka sadari, mereka sepakat dengan label bahwa mereka memang orang sial, nasibnya memang begitu. Om & tantenya selalu sial. Kakek & neneknya selalu sial. Ayah & ibunya sial juga. Ani pun percaya memang dia keturunan sial.
Pasrah. Sudah nasib.

As a man think in his heart, so is he….
Seperti orang berpikir dalam dirinya, demikianlah ia…

Sesungguhnya, saat Ani menerima Tuhan sebagai Juruselamat pribadinya, dia menjadi Ciptaan Baru.
Ani sekarang menjadi Warga Negara Kerajaan Allah, DNA Ani sekarang adalah DNA Allah, yang penuh kemenangan. Janji Allah untuk Musa & Daud, janji Allah untuk Ani juga.

The Battle is in your mind. Peperangan ada di kepala Anda.
Kitalah pengendali pikiran kita, maka kita yang bisa memilih pikiran apa yang kita ijinkan bercokol di kepala kita.

Bagaimana cara mengubah nasib?
Deklarasikan Identitas kita di dalam Tuhan.
– Karena Tuhan menyertaiku, maka aku seperti Daud yang mampu mengalahkan Goliat. Bahkan menjadi ‘raja’ yang mampu menguasai daerah yang luas.
Dihargai, dihormati dan disegani oleh kawan dan lawan.

– Tuhan menyertaiku seperti menyertai Musa. Saat di depan terbentang laut merah dan di belakang Firaun & tentaranya mengejar, Tuhan menyertai hingga laut merah terbelah, Musa dan bangsanya menyeberang di tanah kering.
Intinya, tanamkan ke dalam diri kita bersama Tuhan kita pasti menang. Tuhan sudah berjanji tidak akan pernah meninggalkan atau membiarkan kita.

– Deklarasikan janji-janji kemenangan Tuhan dengan bersuara. Awalnya, terasa seolah gak mungkin. Tetapi iman timbul karena pendengaran, dan pendengaran akan Firman Tuhan. Firman Tuhan itu bukan kata-kata biasa, melainkan roh, hidup dan berkuasa.
Semakin kita fokus dan terus mendengarnya, kita akan menjadi seperti apa yang dikatakannya.
Secara bertahap Firman Tuhan menjadi mindset kita. Mindset Kerajaan Allah.

Pikiran itu mengikuti apa yang kita programkan.
Jika kita membiarkan pikiran dunia, dan kebiasaannya yang terus menerus didengarkan, maka mindset kita menjadi mindset dunia.
Demikian pula sebaliknya.
Pilihan di tangan kita sendiri.

Selftalk, apa yang kita katakan kepada diri sendiri itu penting.
Jangan biarkan pikiran mengembara liar, memikirkan ketakutan, perasaan bersalah, perasaan tertuduh.
Serahkan kepada Tuhan dan move on, maju terus.
Kita yang berkuasa mengendalikan pikiran kita, mau diarahkan ke mana? Mau memikirkan apa?
Pikirkan Tuhan dan kebenaran firman-Nya tentu saja!

Raja Daud menulis:
You’ve gone into my future to prepare the way, and in kindness you follow behind me to spare me from the harm of my past. You have laid your hand on me!

Engkau (Tuhan) telah pergi ke masa depanku untuk mempersiapkan jalan,
dan kebaikan-Mu mengikuti di belakangku untuk menyelamatkan aku dari bahaya masa laluku.
Dengan tangan kasih-Mu atas hidupku,
Engkau memberkatiku.

Tuhan sudah berjanji untuk melindungi dari bahaya masa lalu kita, artinya Tuhan yang akan membereskan akibat kesalahan kita, jika kita mau berserah kepada-Nya.
Bahkan Tuhan memberkati kita sekarang dan sudah menyiapkan jalan kesuksesan bagi masa depan kita.
Renungkan ini secara mendalam, maka hati lega dan mujizat besar menanti di depan sana.
Bergaul dengan teman-teman yang menghidupi firman-Nya maka kita pun akan menjadi seperti mereka: Hidup Berkemenangan.

Semakin kita membangun Mindset Kerajaan Allah, hidup makin dipenuhi damai sejahtera dan sukacita. Kasih Allah, kesabaran, kelemahlembutan, kebaikan pun mengalir secara natural dalam kehidupan kita.
Hidup jadi enteng dan menyenangkan.
Dan semakin melekat kepada Tuhan, kita menyadari, berbagai hal berada di tempat yang seharusnya, tanpa harus ‘ngoyo’ atau bersusah payah.
Rasa syukur pun mengalir dari mulut serta hati kita.
Berkat yang mengejar kita.
Kesuksesan tercipta tanpa harus menjegal kanan kiri atau menggunakan trik dunia yang licik.
Ke mana pun pergi, dipertemukan dengan orang-orang yang baik. Orang-orang berlomba-lomba ingin menjadi saluran berkat bagi kita, karena kita sudah terlebih dahulu menabur berbagai kebaikan dan kasih.

Dengan kondisi demikian, tentu saja kita lebih sehat, tenteram dan bahagia bukan?
Inilah kehidupan di bumi seperti di surga.Mau? Praktik yuk…

We cannot embrace God’s forgiveness if we are so busy clinging to past wounds and nursing old grudges – Bishop T.D. Jakes.

Kita tidak bisa menerima pengampunan Tuhan jika kita begitu sibuk berpegang teguh pada luka masa lalu dan menyimpan dendam lama – Bishop T.D. Jakes.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 5