Rahasia Kelimpahan Tercipta… Mau?
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Rahasia Kelimpahan Tercipta… Mau?
Pagi ini kami doa pagi bersama. Rutin senin sd jumat.
Nach saat P. Dolfi yang memimpin berbicara, terdengar suaranya timbul tenggelam alias putus-putus.
Sesungguhnya signal internetnya ada, dan terus menerus memancar, tetapi hp P. Dolfi kurang bisa menerimanya dengan maksimal. Akibatnya, suaranya terdengar terus-putus-putus diterima oleh peserta lainnya.
Dengan cara serupa, demikan pula yang terjadi dengan doa kita.
Saat lahir baru, menerima Allah sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi, Roh Allah berdiam di dalam roh kita dengan segala kekayaannya.
Kemakmuran dan kekayaan ada di sana.
Kesehatan Ilahi dan kesembuhan ada di sana.
Hikmat, yang menuntun kita memilih dan mengambil keputusan yang benar, ada di sana.
Kepandaian, kecerdasan untuk mencari solusi bagi permasalahan yang kita hadapi, ada juga di sana.
Pokoknya, apa pun yang kita butuhkan dalam kehidupan ini sudah tersedia lengkap, tersimpan di dalam roh kita dan sudah menjadi milik kita.
“Mengapa saya belum juga sembuh dan kaya, B. Yenny?”, tanya seorang teman.
Karena salurannya mampet!
Biar gak mampet, selaraskan pikiran kita dengan firman-Nya!
Allah SUDAH memberikannya lengkap. Gak usah minta-minta lagi. Yang penting, bagaimana caranya salurannya lancar, bersih sehingga semua yang kita butuhkan, yang sudah tersimpan di dalam roh kita, bisa mengalir lancar termanifestasi ke alam natural.
Sama seperti signal internet P. Dolfi. Selalu ON dan menyala. Tetapi seberapa bagus suaranya tergantung, seberapa baik HP P. Dolfi bisa menerimanya dan P. Dolfi wajib berada di tempat yang tepat, di mana lokasinya memang bagus untuk menerima signal internet.
Tahukah kita, bahwa logam lebih baik untuk menyalurkan aliran listrik daripada kayu?
Itulah sebabnya kabel listrik menggunakan serat logam.
Aliran listrik yang sama, saat dialirkan melalui logam, maka listrik mengalir dengan kuatnya.
Tetapi saat dialirkan melalui kayu, gak bisa mengalir…
Padahal sumber listriknya sama.
Demikian juga dalam berhubungan dengan Tuhan, kalau jawaban doa tidak kita terima, kesalahan bukan di pihak. Tuhan ( sumber listrik) tetapi ditentukan oleh kita ini logam atau kayu? kayu penghambat aliran listrik.
Bagaimana caranya agar kita menjadi logam?
- Muliakan Tuhan.
Ketika kita memuliakan Tuhan, meninggikan Dia, menghargai Dia, menghormati Dia dan mengagumi Allah maka hati kita penuh semangat, gairah dan menyadari betapa Allah jauh lebih besar daripada permasalahan kita.
Namun yang terpenting sebagai fondasinya, adalah keputusan kita untuk menjadikan Allah yang terpenting dalam hidup kita.
Hargai dan beri nilai tertinggi segala yang Allah kerjakan dalam hidup kita.
- Bersyukur.
Tahukah kita bahwa tidak bersyukur alias mengeluh itu dosa?
Banyak orang yang menjadikan keluhan, omelan, perasaan tidak puas menjadi ‘default’ hidupnya. Pokoknya otomatis saja, kalimat negatif senantiasa meluncur dari mulutnya. Dan itu diperhitungkan Allah sebagai dosa!
Jaman ini banyak orang yang jago menuntut, hanya memikirkan haknya tetapi lupa kewajibannya.
Ketika melatih diri senantiasa bersyukur, kita memandang dunia ini dengan cara berbeda. Sadar betapa banyaknya privilege yang kita terima.
Dari oksigen gratis, sehat, bisa makan dengan enak tidak peduli apa lauknya, tidur nyenyak… Semua itu anugerah.
Apalagi jika kita menoleh ke belakang, betapa banyaknya pertolongan Tuhan di masa lalu.
Inventarisasi dan hitung baik-baik… Betapa berlimpah!
Jadikan setiap pertolongan Tuhan menjadi ‘batu’ untuk membangun menara peringatan.
Sesering mungkin kita kunjungi. Inilah cara sederhana melawan lupa!
Apakah saya masih memiliki masalah?
Tentu saja. Hanya orang mati yang tidak punya masalah.
Tetapi saya belajar untuk melihatnya dengan kacamata Allah.
Ada masalah yang sama sekali tidak elok, dan saya masih menantikan solusinya. Saya tidak tau cara bijak untuk menyelesaikannya. Saya tidak sepandai itu.
Tetapi saya punya Allah yang Mahabesar, Mahakreatif… Dia tau solusinya.
Perintah Tuhan:
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Andreas Hartanto, sahabat saya mengingatkan, tidak hanya menyerahkan kekuatiran saya kepada Allah, jangan lupa syaratnya: rendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat..
Artinya, nurut, tunduk, taat… Biarkan Tuhan yang membereskan, saya gak usah sok tau, sok pintar dll.
Ijinkan Allah benar-benar menjadi Allah kita.
Iblis itu berjalan berkeliling, berusaha mencari orang yang buka celah agar dapat diporakporandakan hidupnya.
Nach lho…
Makanya, saya pilih nurut Tuhan saja.
Andrew Wommack berkata, kalau kita stres, galau… Itu artinya kita sombong!
Lho…. Koq bisa?
Wong Tuhan sudah bilang supaya kita menyerahkan segala kekuatiranmu kepada-Nya koq masih dipikiri, dibikin stres berarti kita menganggap Allah gak mampu, sampai kita yang bantuin mikirin….
Gubraaaaaakkkkkk……
Kalau kita beneran percaya dan beriman, sesudah diserahkan, cukup percaya, bersyukur, memuliakan serta meninggikan Dia.
“Tuhan, aku beneran gak bisa mikir bagaimana cara Tuhan akan menolong saya, otak saya yang sebesar kacang gak ‘ngeh’, gak paham tapi Engkau Allahku yang Mahadahsyat, tiada yang mustahil bagi-Mu. Terimakasih Tuhan…
Yeaaayyyy aku bangga punya Allah yang selalu bisa diandalkan. Saya tahu jawaban doa on the way…. Pokoknya aku sabar Tuhan menanti waktu-Mu yang sempurna.”
Hati pun berbunga-bunga penuh sukacita…
- Imajinasi.
Banyak orang yang berpikir bahwa peperangan rohani ada di luar sana. Padahal Peperangan Rohani itu ada Di Kepala kita, diantara dua telinga.
Dibutuhkan usaha untuk melihat dengan cara pandang Allah dan bisa berjalan dalam kemenangan.
Yang rohani terjadi dulu, baru tercipta secara jasmani.
Nach banyak orang yang berdoa minta kelimpahan, tetapi melihat dirinya tetap miskin. Berdoa minta kesembuhan, tetapi melihat dirinya tetap duduk di kursi roda.
Bukannya menyangkali fakta, tetapi kita sepakat dengan perkataan Tuhan bahwa kita SUDAH sembuh.
Meski fakta masih pusing, kaki masih lemas namun saat kita sepakat dengan Tuhan dan terus mengakui firman-Nya bahwa kita TELAH sembuh maka kesembuhan pun tercipta. Tidak semua kesembuhan itu instan, kadang ada yang perlu proses.
Kita Menghargai Firman di Atas Situasi yang dialami.
Fokuskan pikiran kepada Allah dan firman-Nya. Pilihlah teman-teman yang mendukung agar iman kita kuat.
Ingat ga wejangan Raja Daud agar kita sukses dan berkemenangan?
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik (orang yang tidak mentaati Tuhan),
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
tetapi yang kesukaannya ialah Firman Tuhan,
dan yang merenungkan Firman itu siang dan malam.
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buahnya pada musimnya,
dan yang tidak layu daunnya;
Apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Mau berhasil? Praktik yuk….
God is looking for believers who will BELIEVE!
Tuhan sedang mencari orang-orang percaya yang benar-benar PERCAYA!
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN