Monthly Archives: Sep 2022

Articles

Apakah Kita Hidup Bebas Merdeka?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Apakah Kita Hidup Bebas Merdeka?

Jika ada satu kata yang dapat menggambarkan “ciptaan baru” karena “Kristus ada di dalam kita”, mungkin kata yang paling tepat adalah kata “bebas atau merdeka”
Saat bertumbuh dalam perjalanan rohani dengan Tuhan, saya menemukan kebebasan di berbagai tingkatan kehidupan.

Bebas dari kuasa dosa, bebas dari masa lalu, bebas dari rasa bersalah, bebas dari rasa takut, bebas dari kekhawatiran, bebas dari kekurangan, bebas dari sakit penyakit, dan bebas dari kepahitan mau pun pelanggaran. Awal yang cukup bagus!

Namun kita bisa melangkah lebih jauh lagi. Bebas untuk mengasihi, memberi, memaafkan, percaya, mempercayai, menikmati kedamaian, memiliki hidup yang berkelimpahan, serta sukacita yang berlimpah-limpah!

Ketika pertama kali “melihat” atau memahami hal ini, saya sedang mempelajari ayat-ayat tentang surga dan hidup yang kekal.
Saya berkata pada diri saya sendiri, “Tuhan, saya menginginkan itu!”
Dia menanggapi saya dengan penuh semangat, “Barry, kamu bisa hidup seperti itu sekarang!”

Semakin merenungkan kebebasan yang saya miliki di dalam Dia, semakin saya menyadari bahwa, ya, Tuhan telah memberi saya “segala sesuatu yang dibutuhkan dalam hidup dan dalam kesalehan.”

Tuhan itu bebas, merdeka dan Dia tinggal di dalam kita. Bukankah berkat kebebasan harus nyata pula di dalam kehidupan kita? Bukankah seharusnya kita dibebaskan dari perselisihan dan pelanggaran? Tidak bisakah kita dengan bebas memiliki sukacita dan damai sejahtera-Nya?
Tentu saja kita bisa! Kebebasan sejati ditemukan dalam pengenalan akan Dia dengan mengetahui bahwa Tuhanlah Kehidupan kita.

“Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.”
Yohanes 8:36 TB

Jelas sekali, kebebasan harus kita miliki. Dunia akan melakukan segala cara untuk mencuri, membunuh, menghancurkan kebebasan serta sukacita yang kita miliki di dalam Kristus.

“Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.”
Galatia 5:1 TB

Kebebasan, kedamaian, serta sukacita tersedia untuk kita. Biarkan semua itu mulai mengalir dari dalam hati kita, dan itu akan segera mengubah visi, kata-kata, dan iman kita.

“Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.”
Mazmur 16:11 TB


Bartimeus yang buta memanggil Yesus, dan Yesus mengajukan pertanyaan yang sangat sederhana, namun mendalam.
“Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?”
Markus 10:51 TB

Apakah kita merenungkan kebaikan Tuhan dengan cara ini? Apa yang kita inginkan agar Dia melakukannya untuk kita?

“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.”
Yohanes 15:7 TB

Apakah agama, rasa bersalah, dan ketakutan telah mencuri harapan kita? Dapatkah kita benar-benar percaya, jika kita meminta pasti menerimanya? Maukah kita?

“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,
Efesus 3:20 TB

Jika kita benar-benar bebas dan merdeka sebagai ciptaan baru di dalam Kristus, tentu kita dengan berani datang kepada-Nya menyampaikan apa pun yang kita inginkan, berbagi, mengungkapkan isi hati kita dengan leluasa.

Keselamatan menjadi nyata ketika kita bebas untuk berjalan dan berbicara kepada Tuhan sebagai Bapa yang penuh kasih, yang menyukai dan menerima kita apa adanya, pemberi yang penuh sukacita, yang menginginkan kita untuk menikmati damai dan berkat-Nya.

Dahsyat bukan? Mari kenali Tuhan dengan lebih lagi.

Have no fear of the future. God’s already there. – Arthur Meintjes.

Jangan takut akan masa depan. Tuhan sudah ada di sana. – Arthur Meintjes.

Sumber: Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

No Condemnation

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

No Condemnation

Suatu siang ketika meeting di sekolah, Helen bercerita,
putrinya memilih pilihan yang berbeda. Awalnya, sang putri sudah memilih A, sesuai keinginan Helen.
Dalam perjalanan, ternyata teman yang sama-sama memilih A, batal. Lalu sang putri memilih B.

“No Condemnation- Tidak Ada Penghakiman. Gapapa kamu memilih B. Tapi selesaikan prosedurnya sendiri, jangan minta mama. Kamu harus belajar bertanggungjawab,” ujar Helen.
Mereka pun berpelukan.

Wow….
Hati saya meleleh…. So sweet… Penerimaan yang tulus.
Ini praktik nyata yang saya saksikan dengan mata kepala sendiri, bagaimana kasih tanpa syarat dilayankan, Tidak Ada Penghakiman sama sekali. Kasih Allah yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari….


Dalam sebuah acara di Charis, diantara gift yang diberikan ada buku DEVOTIONAL Celebrating 25 years of Transforming lives! Buku dari Colorado, Amerika.
Buku itu saya hadiahkan kepada seorang sahabat, yang saya tahu persis, beliau seorang pembelajar aktif, P. Hadi Pandunata.
Beliau baca buku “More Grace, More Favor” saja, diringkas dengan tulisan tangan…
Wow…. Saya terpukau!

Sekitar setahun kemudian, P. Hadi bersaksi, beliau sangat diberkati oleh buku itu dan ingin mendapatkannya lagi untuk dihadiahkan kepada keluarga dan sahabatnya.
Hhhmmm… Menyesal, justru saya belum membacanya.

Segera saya menghubungi Bu Angeline, direktur Charis untuk menanyakannya.
“Saya masih ada Bu Yenny, nanti saya bawakan waktu sekolah.”
Jadilah saya diberi beberapa buku dalam sebuah tas warna biru.

Nach sebelum pulang, saya letakkan di meja pendaftaran murid, lalu ke toilet. Begitu keluar, teman-teman berkumpul di depan lift, langsung bergabung dengan mereka, turun dan pulang.
Malam hari baru sadar, buku ketinggalan. Alamak…..
Segera menelpon petugas gedung, minta tolong dicarikan besok.

“Bu, sudah ditanyakan ke semua petugas, ga ada…”, ujarnya.

Berusaha tanya-tanya teman, tetap tidak ada. Galau…. Masalahnya buku ini Free dan gak bisa dibeli di mana pun.
Setelah Sekolah di Charis, saya belajar jaga hati jujur, ga ada motif tersembunyi, pokoknya apa adanya.
Cerita gak ke Bu Angeline? Bukan takut dimarahi, tetapi lebih pada perasaan takut mengecewakan. Saya mengasihinya.
Koq segitu teledornya…
Saya coba tunggu beberapa hari, tetap ga ada kabar. Senyap.

Akhirnya, saya memilih bercerita apa adanya. Ternyata tanggapan B. Angeline baik sekali.

“Saya coba check dulu ya bu. Sepertinya saya masih ada stok. Sabtu saya bawain”, kata B. Angeline,
“Yang penting bukunya gak terbuang tapi bisa jadi berkat bagi yang menemukannya…”

Wuih leganya….. Rasanya beban berat berton-ton dilepaskan.
Gak nyangka responnya begitu manis.
Jujur dan keterbukaan memang jauh lebih baik.

Sudah terbiasa sejak kecil, kalau melakukan kesalahan, takut dimarahi. Itu sudah menjadi kebiasaan umum.
Saya ingat, mama kalau mau kontrol dokter, biasa cek darah dulu. Kalau hasilnya jelek, langsung nyeletuk,
“Duh…. Bisa dimarahi dokternya…”, ujar mama.

Padahal kontrol dokter kan bayar… Mungkin dokternya juga ga peduli. Tetap saja mama merasa ga enak, takut mengecewakan, merasa bersalah kalau tidak cukup baik atau tidak sesuai harapan.
Kita terbentuk dengan mindset, diterima jika memenuhi persyaratan.

Beberapa hari kemudian muncul kabar, ternyata buku disimpan Dhamma, di ruang penyimpanan peralatan musik.
Senangnya….
Sejak awal mestinya ada perasaan yakin, gak mungkin hilang. Bukunya tebal, berbahasa Inggris pula… Jarang yang tertarik.

Buku yang hilang memberikan pengalaman: No Condemnation.
Betapa nyamannya dikasihi tanpa syarat dan tanpa dihakimi… Tuhan mengasihi kita seperti itu juga.
So sweet….


Sesuatu yang menarik, lebih banyak orang berubah ketika mereka memahami kasih Allah daripada yang dicecar dosa serta kesalahannya.
Kasih menutupi ketakutan, kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan. Kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Allah yang telah mengasihi kita.

Banyak orang, termasuk saya dulu, yang dihantui perasaan bersalah, perasaan takut ini itu, merasa tidak aman.
Ternyata perasaan-perasaan negatif inilah yang membuat kita tertindas dan kehilangan damai sejahtera.
Ketika masalah datang, kerap merasa tertuduh, dosa apa aku ini? Lalu kepahitan dan tersinggung terhadap Tuhan.
Selama masih hidup di dunia, masalah selalu ada. Masalah bisa membuat kita sakit hati dan kepahitan, atau justru membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Hahahaha… Ini nasehat buat saya sendiri.
Karena setelah sekolah, fokus pada firman Tuhan, otak penuh dengan teori tetapi belum dihidupi….
Ups… Justru saat bermasalah inilah, satu persatu teori dipraktikkan sehingga saya bisa bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Maunya jadi baik secara instan, tanpa melewati masalah, tetapi cara kerjanya gak bisa begitu. Terpaksalah daripada terpuruk sakit hati, better praktik teori untuk dihidupi. Semakin diproses serupa dengan karakter Allah, istilah kerennya.

Semakin lama Sekolah Charis, semakin memahami betapa besarnya kasih Tuhan. Dan ketika merasa dikasihi dan diterima apa adanya, secara otomatis timbul perasaan ingin menyenangkan Tuhan dan sungkan jika mengecewakan-Nya. Demikian juga dengan pengalaman teman-teman lain. Kami berubah dengan sendirinya. Tanpa paksaan dan tanpa usaha.
Dahsyat bukan?
Praktik yuk….

“God’s LOVE is like an ocean, you can see its beginning, but not its end.” – Rick Warren.

“KASIH TUHAN itu seperti lautan, kita bisa melihat awalnya, tapi tidak bisa melihat akhirnya. (Karena terlalu luas dan dahsyat untuk dipahami oleh otak manusia). ” – Rick Warren.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Di Mana Berkat Tuhan Tersimpan?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Di Mana Berkat Tuhan Tersimpan?

Berkat Tuhan adalah kuasa serta tujuan Tuhan untuk memakmurkan, melindungi dan meneguhkan kehidupan yang berkelimpahan yang dianugerahkan-Nya ke dalam kehidupan anak-anak-Nya.

Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, dan tidak ada kesusahan yang mengikutinya. (Ams. 10:22)

Menjadi “kaya” di dalam Tuhan mencakup kemakmuran di setiap level kehidupan; baik spiritual, mental, emosional, fisik, relasional, dan bahkan material.
Berkat-Nya untuk menunjukkan kebaikan-Nya melalui kita kepada dunia, supaya kita bisa menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita.

“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.”
Efesus 1:3 TB

Berkat kita ditemukan di dalam Kristus. Berkat itu melekat pada Injil.

“Dan aku tahu, bahwa jika aku datang mengunjungi kamu, aku akan melakukannya dengan penuh berkat Kristus.”
Roma 15:29 TB

Harapan kita sebagai anak-anak Tuhan, seharusnya berharap melihat serta mengalami kuasa berkat-Nya di dalam kehidupan kita. Keberadaan Tuhan yang hidup di dalam kita, seharusnya mengubah secara nyata bagaimana cara kita menghidupi setiap aspek kehidupan kita.

Ketika tabut Allah yang menyatakan kehadiran-Nya, diangkut ke Yerusalem, untuk sementara waktu, tabut itu ditampung di rumah Obed-Edom. Apa dampak kehadiran Tuhan di rumah ini?

Tiga bulan lamanya tabut Allah itu tinggal pada keluarga Obed-Edom di rumahnya dan Tuhan memberkati keluarga Obed-Edom dan segala yang dipunyainya.
1 Tawarikh 13:14 TB

Kita memiliki sesuatu yang jauh lebih besar daripada tabut Tuhan secara fisik, di dalam kehidupan kita. Kita memiliki Tuhan yang tinggal di dalam kita! Kita adalah bait-Nya. Bukankah seharusnya ada berkat nyata yang disebabkan oleh Tuhan, yang berdiam di dalam kehidupan kita?

“Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!”
Mazmur 34:9 TB

Apakah Anda mengharapkan berkat-Nya, atau justru Anda memilih menghidupi di tingkat kehidupan yang lebih rendah? Jika Anda tidak percaya pada adanya berkat, Anda tidak akan pernah tahu potensi dan kekuatannya.


Berkat-Nya tersedia lengkap di dalam roh kita, bersamaan dengan kehadiran Allah dalam hati kita.
Lalu apa sebabnya, kita tidak bisa merealisasikan berkat-Nya secara utuh?
Bahkan kadang terasa On & Off. Kadang diterima dan kadang tidak?

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Ibrani 11:1 TB

Dibutuhkan iman untuk merealisasikan janji-janji-Nya.
Sementara iman berbanding lurus dengan pengerahuan kita akan Firman Tuhan. Ada berbagai cara yang berbeda untuk merealisasikannya dan rahasianya tersimpan di dalam Alkitab.

What you don’t know, can kill you…
Apa yang tidak kamu ketahui, dapat membunuhmu…

Sementara Hosea 4:6 berkata,
Umat-Ku binasa karena kurang pengetahuan (tidak mengenal Allah)”

Kekayaannya sudah lengkap tersedia di dalam kita, Alkitab yang berisi petunjuk cara merealisasikannya, juga sudah kita miliki.
Tergantung diri kita sendiri, Bersediakah kita menggali, menghidupi dan meraih harta kekayaan itu?
Pilihan ada di tangan kita!

Acknowledging THE GOOD thay you already have in Your Life Is The Foundation for All ABUNDACE. – Eckhart Tole.

Mengakui KEBAIKAN yang telah Anda miliki di dalam Kehidupan Anda merupakan Fondasi untuk Meraih Semua Kelimpahan – Eckhart Tolle.

Sumber: “The Blessing of the Lord” – Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Dunia Anda Berkelimpahan or Penuh Kekurangan?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Dunia Anda Berkelimpahan or Penuh Kekurangan?

Mindset yang kita miliki, menentukan respon kita dalam menyikapi masalah-masalah kehidupan.
Selama kita hidup di dunia, masalah selalu ada… Konon hanya orang mati yang ga punya masalah. Jadi apa boleh buat, kita mesti belajar, bertumbuh menyikapi masalah kehidupan dengan bijak.
Gak mau ya gapapa… Tapi akibatnya hidup dipenuhi stress, karena tidak belajar menggunakan mindset alias kacamata yang tepat dalam meresponi kehidupan.

Nach Sekolah Charis itu sekolah pemuridan. Artinya sekolah untuk belajar mengaplikasikan cara pandang Tuhan, mindset Tuhan, dan caranya Tuhan dalam menyikapi kehidupan ini sesuai firman-Nya. Klo belajar dengan Sang Pencipta tentunya yang paling tepat. Seperti kita belajar cara penggunaan Iphone dengan Steve Jobs.

“Kita dapat bersukacita sewaktu menghadapi masalah dan pencobaan, karena kita tahu bahwa semua itu membantu kita mengembangkan ketekunan dan ketekunan mengembangkan karakter serta keyakinan kita kepada Allah.” , kata sang bijak.
Ternyata ada hal-hal yang baru bisa kita praktikkan saat mengalami masalah…

DIENKKKK…..

Dikhianati, ditusuk dari belakang, dimanfaatkan oleh orang yang tidak tahu terimakasih itu menyakitkan. Sebal, keqi, gemas, “duh… Keterlaluan pokoknya.”

“Ya gapapa…. Saya juga mengalaminya. Tapi langsung saya connectkan dengan Tuhan. Yang diserobot, akan Tuhan gantikan 7x lipat. Kita hidup di dunia yang berkelimpahan koq… Sumber berkat kita itu Tuhan,” kata P. Dolfi,
“Saya ga mau kehilangan damai sejahtera….”

“Wuih… Baru tahu P. Dolfi punya masalah juga….,” saya terbahak,
“Habis ngomongnya enteng terus… Saya pikir hidup P. Dolfi bak jalan toll, sampai saya iri hati….”

Nach kami teman satu kelas, sama-sama sudah lulus ujian di sekolah tetapi bedanya, P. Dolfi sudah praktek dan saya belum.
Inilah saatnya bagi saya untuk mengaplikasikan teori-teori yang sudah dipelajari di sekolah. Dan kadang ‘dipaksa’ mengalami masalah dulu, baru ada sarana untuk mempraktikkannya….

Pelajarannya, pilih teman yang baik, jadi kita bertumbuh dewasa rohani. Coba klo berteman dengan yang pemarah, “Jangan mau kalah. Balas sampai tuntas!”
Hasilnya, perang dunia…

Jadi ingat kalimat bijak yang berbunyi,
Tidak ada gaun cantik yang tercipta, jika kain tidak menjerit, terluka karena harus mengalami sakitnya saat gunting memotong tubuhnya.

Hhmmm… Ketekunan dan tahan uji tercipta melalui hal-hal yang tidak enak. Masalah, salah satunya.
Hasilnya bukan sekedar masalah selesai, tetapi pengalaman yang tanpa kita sadari, bisa menguatkan orang lain yang mengalami masalah serupa. Juga melatih keberanian kita untuk berani menghadapi masalah dan menaklukkannya, tentu saja karakter ketekunan serta tahan uji dalam pribadi kita, jadi terbentuk, terlatih dan menjadikan kita pribadi yang ulet.

Hidup memang tidak mudah tetapi bersama Tuhan, kita bisa menyelesaikannya dengan cara yang sangat baik…. Dan kita punya pengalaman pribadi, bahwa Tuhan selalu bisa diandalkan.
Allah itu setia, tidak pernah meninggalkan kita.

Orang-orang yang hidup menurut Hukum Kerajaan Dunia, mereka hidup di dunia yang penuh kekurangan.
Oleh sebab itu, mereka saling sikut, menginjak kaki orang lain, menyerobot, memanfaatkan orang lain demi kepentingannya pribadi, karena hidup mereka dihantui oleh kekurangan.
Yang dipikir hanya aku, aku dan aku…. Akulah pusat dunia.
Seperti Lintah, kata Raja Sulaiman, gak ada puasnya.

Orang yang yang menjadi serupa dengan dunia ini, akan memiliki masa depan yang mencerminkan keterbatasan dunia ini.

Sebaliknya, orang yang diperbaharui dengan pemikiran-pemikiran Allah, memahami kehendak Allah yang sempurna. Dan kehendak Allah senantiasa membawa kita pada masa depan yang makmur dan berkelimpahan. Menggambarkan Karakter Allah yang penuh kasih dan kemampuan Allah yang tidak terbatas.

Hayooo… Pilih mana?

Ketika hidup mengikuti Hukum Kerajaan Allah, dunia kita penuh kelimpahan.
Satu pintu tertutup, Tuhan buka pintu yang lain.
Ditutup lagi oleh si musuh, Tuhan buka jendela.
Lhoh dihalangi lagi sama musuh?
Tuhan buka atapnya, biar berkat-Nya tercurah tanpa halangan.
Melimpah, meluber sehingga kita selalu punya banyak, untuk berbagi dengan orang lain.
Maka orang-orang di sekeliling kita bisa melihat, merasakan, terpukau oleh demonstrasi kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita, mereka pun ingin mengenal-Nya.
Mereka sadar, ini Allah yang dahsyat. Ini Supernatural.
Ini seukuran Allah, bukan seukuran manusia!

It’s all about God, not me…
Ini semua tentang Allah, bukan tentang saya…

Itulah sebabnya Raja Daud bernyanyi:

Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku.

Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.

Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Dahsyat sekali bukan?
Mari kita hadapi masalah bersama Tuhan. Dia menopang kita dengan tangan kanan-Nya yang membawa kemenangan!

God is most glorified in us, when we are most satisfied in Him. – John Piper.

Tuhan paling dimuliakan di dalam kita, ketika kita merasa sangat puas berada di dalam Dia. – John Piper.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Apakah Anda Menikmati Tuhan & Firman-Nya Yang Membawa Kehidupan?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Apakah Anda Menikmati Tuhan & Firman-Nya Yang Membawa Kehidupan?

Salah satu musim yang paling membangun iman dan memerdekakan dalam hidup ini, ketika saya menyadari ternyata saya bisa menikmati perjalanan dengan Tuhan dan menikmati persekutuan dengan-Nya.
Yess…. Sungguh melegakan!

“Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.”
Mazmur 16:11 TB

Daripada mendekati Tuhan dari posisi merasa tidak layak, bersalah, atau membutuhkan sesuatu dari-Nya, lalu pada suatu hari saya menyadari bahwa Tuhan mencintai saya (bukan hanya secara teologis), Dia ingin berjalan serta bercakap-cakap dengan saya, seperti yang dilakukan-Nya dengan Adam dan Hawa.

Segera, sukacita dan kegembiraan dalam hati saya meningkat, kedamaian saya meningkat, dan iman saya pun meningkat!
Tuhan begitu personal… Bapa yang penuh kasih dan peduli.

Saya mulai terbebas dari berbagai ikatan agama, yang bahkan tidak saya sadari selama ini, ternyata masih mengikat dalam hati. Saya pun “bebas” untuk menikmati kebersamaan dengan Tuhan sekarang! Dan dalam kebebasan itu, saya menemukan, ternyata memercayai Dia itu mudah. Saya tahu Dia peduli kepada saya, Dia menginginkan saya baik-baik saja, Dia ingin saya makmur di dalam setiap bidang kehidupan saya, dan Dia menyukai saya. Itu nyaris tidak pernah diajarkan di banyak gereja, dan oleh sebab itulah, begitu banyak orang Kristen tidak bahagia dan mati-matian hidup dalam perjuangan agar diterima dan dikasihi apa adanya.

Memahami dan merasakan kasih Tuhan itu begitu memerdekakan…. Nyaman, damai tak terlukiskan. Kasih Tuhan lebih dari cukup.

Saat bersalah, gagal, melakukan kebodohan, kita bisa datang kepada-Nya bercerita apa adanya… Dan Tuhan Yesus memeluk kita, memahami ketakutan serta kelelahan hati kita. Lalu menolong dan membimbing kita membereskannya, dengan cara-Nya yang ajaib. Tuhan hanya ingin hati kita bertobat dan berbalik kepada-Nya….
Dia menerima kita apa adanya…. Ah, leganya…

So sweet…..

Dan berbahagialah orang yang percaya kepada Tuhan.
Amsal 16:20 TB

Cara yang baik untuk mengukur hubungan sejati kita dengan Tuhan, dengan cara melihat apakah hidup kita didasari oleh sukacita, atau sebaliknya dipenuhi dengan kekhawatiran, ketakutan, ketidakpastian, dan selalu dikejar oleh perasaan bersalah. Kita perlu memercayai sesuatu yang baru tentang diri kita dan tentang Tuhan. Kita perlu mengenal Dia!

“Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.
Kisah Para Rasul 2:28 TB

“Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!”
Mazmur 34:5-9 TB

Carilah Dia dan biarkan Dia membebaskan kita dari perbudakan apa pun yang membuat kita jatuh. Rasakan dan lihatlah betapa indahnya, kita dapat menikmati persekutuan dengan Tuhan!


Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu. Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.

Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.
Amsal 3:1-10 TB

  1. Jadilah pecinta dan pelaku Firman… Itu akan memberikan kedamaian dan memperpanjang hidup kita.
  2. Berjalanlah dalam anugerah dan kebenaran Yesus maka kita akan mendapatkan perkenanan, – kemurahan hati di hadapan Allah dan manusia.
  3. Percayalah kepada Tuhan dan utamakan Dia dalam segala hal. Maka Dia akan membimbing kita.
  4. Jauhilah kejahatan dan itu akan membuat tubuh kita sehat.
  5. Hormatilah Tuhan dengan pemberian kita, maka Dia akan melipatgandakan sumber daya kita. Hanya dalam sepuluh ayat terdapat begitu banyak kata-kata bijak, yang jika diterapkan dapat mengubah hidup kita selamanya. Luangkan waktu untuk merenungkan setiap nasihat didalamnya. Bersiaplah dan ijinkan Roh Tuhan menuntun kita agar dapat menghidupi hikmat-Nya.

There’s a difference between knowing God and knowing about God. When you truly know God, you have energy to serve Him, boldness to share Him, and contentment in Him.

Ada perbedaan antara mengenal Tuhan dan mengetahui tentang Tuhan. Ketika kita benar-benar mengenal Tuhan, kita memiliki energi untuk melayani-Nya, keberanian untuk membagikan kesaksian tentang Dia, dan kepuasan di dalam Dia.

Sumber: Do You Enjoy God? + Sound Words To Live By – Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 5