Saat melayani sebagai misionaris dan pendeta di Chili, setelah kebaktian minggu, seorang wanita Katolik yang berkunjung untuk pertama kalinya, mendekati saya. Rupanya dia mendengar tentang pesan iman dan kesembuhan di gereja kami. Dia didiagnosis menderita kanker tulang dan minta didoakan.
Dalam Roh saya merasa, wanita ini tidak benar-benar siap hatinya untuk sepakat dengan saya dalam iman. Oleh karenanya, saya memutuskan memberinya sebuah buku tentang kesembuhan agar dibaca dan direnungkan. Lalu memintanya kembali, setelah selesai membaca buku itu. Satu dua minggu kemudian, dia benar-benar kembali, dan terlihat perubahan di wajahnya. Saya bertanya apakah dia sudah membaca buku itu? “Ya,” jawabnya. Sekarang dia telah belajar, siap dan percaya untuk menerima kesembuhannya. Saya berdoa untuknya, dan kami sepakat, kasih karunia Tuhan memenuhi kebutuhannya serta menyembuhkannya.
Beberapa minggu kemudian dia kembali, hampir sambil menari! Setelah pergi ke dokter, mengikuti pemeriksaan serta tes yang baru, hasilnya dinyatakan tidak ada bukti kanker! Dia sembuh! Selain itu, penglihatannya telah kembali ke 20/20!
Wanita ini berada dalam keadaan putus asa, tetapi setelah membaca buku tentang kesembuhan ilahi, dia pun beralih kepada keadaan beriman. Saya tidak bisa mengatakan bahwa iman saya yang menyembuhkannya. Saya hanya secara sederhana menyalurkan kasih Tuhan. Kami bersepakat bersama, setuju bahwa kehendak Tuhanlah untuk menyembuhkannya, dan wanita itu pun disembuhkan. Tuhan itu baik!
Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Lukas 5:15 TB
Mendengarkan firman Tuhan (termasuk membacanya), seringkali hanya merupakan tindakan sederhana yang diperlukan untuk memulai terjadinya kesembuhan. Saat kita membuka hati dan fokus kepada-Nya, kita berada di tempat yang tepat, untuk mengenal dan menerima karya salib Kristus yang sudah selesai.
Di Salib itulah apa pun yang kita butuhkan, sudah dibayar lunas dan tersedia bagi kita. Tinggal kita menerimanya dengan iman. Iman timbul karena pendengaran, pendengaran oleh firman Kristus.
This blessed Book brings such life and health and peace, and such an abundance that we should never be poor any more – Smith Wigglesworth.
(Alkitab), Buku yang diberkati, membawa kehidupan, kesehatan dan kedamaian, serta kelimpahan sedemikian rupa sehingga kita tidak akan pernah menjadi miskin lagi. – Smith Wigglesworth.
Sumber: “Forget Not 2” – Barry Bennett.
YennyIndra TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC MPOIN PLUS & PIPAKU PRODUK TERBAIK PEDULI KESEHATAN
Pada bulan Maret 2022, saya menulis kisah tentang Stevan, putra Hanna, yang hendak sekolah dengan beasiswa ke Taiwan. Hanna, single mom, dengan 2 anak, dan pekerjaannya menjadi driver online.
“Coach kaki sudah memastikan Stevan berangkat Juli 2022, Ci Yenny. Saya mimpi pun tidak, bisa menyekolahkan anak ke luar negeri…,” ucap Hanna dengan penuh syukur.
Yang ingin baca kisah lengkapnya bisa KLIK: https://yennyindra.com/2022/03/gak-berani-bermimpi-jangan-takut-mimpilah/
Kisah ini sudah menjadi berkat bagi banyak pembaca Seruput Kopi Cantik. Mereka yang awalnya minder, gak percaya diri, gak berani bermimpi, penuh kerakutan, kemudian menjadi bersemangat, ingin seperti Stevan dan Hanna. Ternyata tidak ada yang mustahil bersama Tuhan. Wow… Senangnya membaca komentar para pembaca.
“Terimakasih atas kesaksian bu Hana kemarin. Luar biasa bu Yenny ,” komentar Mega dari Samarinda, salah satunya.
Nach diantara berbagai komentar positif, ada yang mengingatkan Hanna, “Klo belum betul-betul berangkat, jangan cerita ke orang-orang… Nanti jadi sasaran serangan iblis lho! Ya kalau beneran berangkat, klo gak bagaimana?”
Hanna menceritakannya kepada saya. Duh… Terbeban juga hati saya. Gak enak klo terjadi sesuatu, karena saya yang menuliskan kisahnya.
Lalu Tuhan mengingatkan, ” Hanna, bukankah Tuhan ingin kita mendemonstrasikan kebaikan-kebaikan-Nya? Kalau Stevan sudah ke Taiwan, kisahnya sudah gak seru lagi. Justru selama proses sedang berlangsung, orang-orang di sekeliling kita ingin melihat, bagaimana respon kita saat menghadapi tantangan. Apakah kita sama galaunya dengan orang dunia? Atau kita tetap beriman, percaya dan tak tergoyahkan? Justru ini yang harus didemonstrasikan. Dibuktikan…. Betul gak Hanna beriman & percaya?”
“Iya juga ya….”
Dan memang benar, tidak semulus yang diharapkan. Di Taiwan sendiri sekitar bulan Mei, Covid mulai naik. Awalnya Covid di Taiwan sangat ditekan, penderita minim sekali. Ketika di Indonesia Covid sudah sangat rendah, justru di Taiwan akhirnya mulai dibiarkan tetapi tetap dipantau dan terkontrol. Infonya demikian. Klo ga begitu, masyarakat tidak kebal-kebal. Jadi vaksin plus banyak yang sudah kena Covid, membuat kekebalan tubuh naik. Prosesnya konon memang mesti begitu.
Masalahnya, tingginya Covid, menentukan berapa lama harus karantina. Dan berbayar pula. Tentunya memberatkan siswa. Meski pun biaya karantina sebesar 3000 NTD ditanggung pemerintah Taiwan dan sisanya bisa dicicil siswa setelah magang kerja, tetap diatur sedemikian rupa agar biayanya minim. Jadilah keberangkatan pun mundur beberapa kali. Berbagai perubahan regulasi sempat mengganggu juga.
Belum lagi Stevan baru pertama kali ke luar negeri. Harus bikin paspor plus visa sekolah. Komunikasi dengan sekolah. Menanti surat penerimaan dari sekolah dan berbagai persyaratan lainnya, butuh waktu dan ada kendala kecil-kecil.
Stevan, sebagai anak, kadang merasa kuatir, jadi pergi gak? Demikian pula Stefi, kakak Stevan sempat bertanya, “Mi, klo Stevan gak jadi berangkat bagaimana? Kan malu, semua orang sudah tahu?” Kegalauan yang sangat manusiawi, wajar bisa menghantui semua orang, dalam posisi mereka. ‘Si iblis-musuh kita,’ itu paling jago, meneror dengan menyajikan berita-berita yang membuat kita ragu…. What if? Bagaimana seandainya…..? Bukankah hal seperti ini wajar sekali, ketika kita tengah menantikan jawaban doa? Setiap orang pernah mengalaminya.
Namun salut kepada Hanna, yang teguh berprinsip menolak mengucapkan kata-kata negatif mau pun keraguan. Sebaliknya, memilih terus berdoa dan mendeklarasikan janji-janji-Nya. Hanna terus menguatkan dan meyakinkan Stevan & Stefi, jika Tuhan sudah memulai, maka dia akan menyelesaikan dengan sempurna, meski situasi yang ada seolah tidak menjanjikan. Tidak sia-sia Hanna sudah lulus level 1 di Charis. Caranya meresponi masalah sungguh berbeda.
Keteguhan kita untuk tetap berdiri di atas janji-janji Tuhan, tidak goyah, tidak peduli bagaimana pun situasinya, itulah yang membuat kita menang! Banyak orang yang putus asa di tengah jalan dan menyerah. Akhirnya menghapus doanya sendiri.
Hanna tidak! Dan terbukti! Hari ini tgl 14 Agustus 2022, Stevan berangkat ke Taiwan menapaki lembaran baru kehidupannya. Wow…. Hati saya ikut terharu, bangga dan bercampur aduk perasaan kami semua.
Hanna juga lanjut sekolah ke level 2, bulan Agustus ini. Rancangan Tuhan itu sempurna, tepat pada waktunya. Stevan berangkat, Hanna akhir Agustus sekolah. Meski kelihatannya di sepanjang perjalanan penuh drama, tapi endingnya semua pas!
“Stevan ke Taiwan bukan liburan tetapi sekolah sambil magang bekerja untuk memperoleh pengalaman sehingga ketika lulus, sudah menguasai baik teori mau pun ketrampilan yang siap pakai. Siapkan mental yang ulet, teguh dan pantang menyerah,” wejangan saya pada Stevan, “Kesempatan sekolah di luar negeri, jangan kumpul dengan orang Indo saja tetapi membuka diri, berteman dengan teman-teman dari berbagai negara. Agar wawasan kita luas, tidak mudah menghakimi. Paham setiap bangsa punya kebiasaan dan cara pandang yang berbeda. Gunakan setiap kesempatan untuk belajar dan membangun hubungan yang baik. Siapa tahu kelak Stevan bisa berbisnis dengan mereka.”
Hanna berani berkata sekarang: Karena aku percaya (kepada Tuhan), maka aku berkata-kata (mendeklarasikan janji-janji-Nya), berani bersaksi sebelum terjadi dan sekarang terbukti!
Menjadi demonstrasi kebaikan Tuhan, artinya berani menantang ‘si musuh’, mengumumkan kepada dunia, bahwa Hanna percaya: Tuhan pasti kirim Stevan ke Taiwan. Tuhan tidak pernah mempermalukan orang-orang yang menaruh harap kepada-Nya.
Bonusnya, pada awal Hanna bercerita Stevan akan sekolah ke Taiwan, keluarganya tidak ada yang percaya. Mana mungkin? Menjelang berangkat, nenek Stevan bercerita kepada saudara-saudaranya dengan bangga, “Cucuku mau berangkat sekolah ke Taiwan.”
Mereka pun melihat, bersama Tuhan, Hanna beneran berhasil mengirim Stevan ke Taiwan. Allahnya Hanna luar biasa sekali! Nama Tuhan pun dipermuliakan!
Btw semalam sempat zoom meeting dengan Stevan dan Kevin, anak MB-Gen yang sudah di Taiwan sebelumnya. Keadaan mereka sangat baik. Sungguh menarik melihat anak-anak muda yang tengah meraih cita-citanya. Sukses!
The goodness of God is infinitely more wonderful than we will ever be able to comprehend – AW Tozer.
Kebaikan Tuhan jauh lebih luar biasa, daripada yang bisa kita pahami – AW Tozer
YennyIndra TANGKI AIR & PIPA PVC MPOIN PLUS & PIPAKU PRODUK TERBAIK PEDULI KESEHATAN
Matius 2:1 (TB) Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Peristiwa terbesar dalam sejarah, hubungan Tuhan dengan umat manusia sedang berlangsung, namun para pemimpin umat Tuhan tidak mengetahuinya. Orang Majus, orang asing yang tidak familiar dengan perjanjian covenant Tuhan, justru memaha apa yang sedang Tuhan kerjakan, melampaui umat pilihan-Nya sendiri! (Ef. 2:12)
Jawabannya jelas sekali bagi kasus ini, ternyata orang-orang bijak dari Persia ini, jauh lebih selaras, ‘klik’, nyambung serta paham dengan nubuatan kitab suci melampaui orang-orang Yahudi itu sendiri. Nach lho!
Padahal Daniel dipromosikan menjadi kepala semua orang bijak di Babel, pada jamannya. (Dan. 2:48). Sementara di Babel, Daniel telah lulus melewati ujian masuk gua singa dengan penuh kemenangan dan tidak diragukan lagi mendapatkan reputasi sebagai orang yang paling bijaksana dari semua orang yang ada di pemerintahan Babel. (Dan. 6).
Selama masa inilah, Daniel menulis nubuatan dalam kitab Daniel 9:24-27, yang menunjukkan waktu kelahiran Mesias. Tidak diragukan lagi, kitab Daniel pula yang telah memberikan inspirasi serta petunjuk bagi orang-orang bijak dari Majus ini. Bintang hanya berfungsi sebagai tanda, bahwa peristiwa yang dinubuatkan telah datang dan mengarahkan mereka menuju ke tempat kelahiran Raja segala raja.
Sesungguhnya, orang-orang Yahudi juga memiliki nubuatan yang sama. Namun mereka tidak menunggu dan mengantisipasi kelahiran Sang Mesias. Firman Tuhan hanya bermanfaat bagi kita, jika kita mempercayainya (Ibr. 4:2).
Jangan sampai kita melakukan kesalahan yang sama. Pastikan kita memadukan kebenaran yang kita ketahui dari Firman Tuhan dengan iman. Jangan lupa pula, terus berdoa di dalam roh. Karena Roh Kudus yang akan menimba hikmat dari Allah Bapa, lalu mentransfernya ke dalam pikiran kita, menjadi hikmat yang dapat kita mengerti, untuk diresponi, ditindaklanjuti dengan iman.
Dengan cara demikian, maka firman Tuhan menjadi hidup dan up-to-date, menjawab kebutuhan kita di tahun 2022. Roh Kudus yang menghidupkan firman Tuhan menjadi rhema, pewahyuan pengetahuan yang aplikatif untuk kita. Kita menjadi orang yang tepat, di saat yang tepat, di tempat yang tepat, dengan hikmat yang tepat, menjadi jawaban bagi kebutuhan dunia di sekeliling kita. Hanya Allah yang dapat melakukannya!
Umat-Ku binasa karena kurang (pewahyuan) pengetahuan atau kurang mengenal Allah. Hosea 4:6
Sebaliknya, jika kita dipenuhi pewahyuan pengetahuan akan kebenaran firman Tuhan dan mengenal-Nya dengan baik, maka kita akan hidup dalam kelimpahan-Nya, menjadi bijak, dipenuhi oleh hikmat Allah dan yang terpenting, ‘klik’ dengan kehendak serta rencana-Nya. Menjalani hidup ini Bersama-Nya, langkah demi langkah. Sebagai pemenang tentunya.
Mau? Praktik Yuk….
We should not bend God’s word to fit our lives – we must bend our lives to fit God’s Word.
Kita tidak seharusnya membengkokkan firman Tuhan agar sesuai dengan hidup kita – kitalah yang harus membengkokkan hidup kita agar sesuai dengan Firman Tuhan.
“Believe The Word” – Andrew Wommack & ulasan – YennyIndra.
YennyIndra TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC MPOIN PLUS & PIPAKU PRODUK TERBAIK PEDULI KESEHATAN
Demikian pertanyaan yang dilontarkan dalam video yang dikirimkan oleh P. Dani.
“Nama Baik. Dan Nama Baik diperoleh karena kita bisa dipercaya. Pada akhirnya karena kita punya Nama Baik, kemudahan-kemudahan diperoleh dalam hidup kita, sehingga membuat kita berhasil.”
“Setuju pakai Banget, P. Dani… Itu nasehat dari orangtua saya”
“Iya, sama. Nasehat orangtua saya juga begitu.”
Inilah nasehat yang diberikan papa saat saya menikah. ” Orang dagang modal utamanya Nama Baik. Harus jaga kepercayaan. Papa beri modal gak banyak tetapi kalau bisa dipercaya, modal kita menjadi tak terbatas. Orang akan berlomba-lomba kasi barang,” demikian nasehat papa.
Itu yang P. Indra dan saya pegang. Karena hati-hatinya, hingga kami punya 2 cabang, masih gak berani membangun rumah. Padahal kami sudah diberi tanah yang kami beli secara mujizat oleh Tuhan. Why? Membangun rumah artinya duit mati. Kami mau memastikan, selalu punya cadangan uang yang cukup untuk bayar Cash atau bahkan indent, supaya bisa dapatkan harga yang bersaing. Waktu kenaikan harga, kerap ditantang indent dulu agar dapat harga lama. Berapa pun tantangannya, kami berani, klo ada cash money. Dengan memiliki cadangan yang cukup, itu kesempatan meraih keuntungan.
Sementara saat membangun, baik rumah atau pun gudang, biasanya biaya lebih besar daripada yang direncanakan. Kami jaga betul-betul, jangan sampai uang dagangan, tersedot dipakai untuk keperluan pribadi.
“Wajib punya simpenan. Dagang itu tidak tentu. Apa pun yang terjadi, hutang jatuh tempo, mesti sanggup bayar. Pas pasaran sepi bagaimana? Karena itu mesti punya uang simpenan. Itu modalnya orang dagang, bisa dipercaya orang,” ujar papa dengan bahasanya yang kuno.
Konon jaman papa muda, hutang gak pakai catatan, sekedar omongan, tetap beres. Karena saling menjaga kejujuran. Penuh integritas. Jaman sekarang, ya raib tak berbekas…
Sesungguhnya, jika saja kita bayar hutang 1-2 hari SEBELUM jatuh tempo, langsung dapat predikat customer yang excellent. Padahal beda 1-2 hari sesungguhnya ga terlalu berarti bagi kita, tapi langsung dapat predikat excellent. Kunci sukses ternyata sederhana ya?
Terbiasa menuruti nasehat papa, biasanya saat order kue, atau barang lain dengan teman, saya transfer duluan. Biar gak lupa. Satu beban hilang. Tinggal tunggu dikirim.
Sekian tahun lalu, mesti punya berbagai macam kartu kredit, discount untuk makan di berbagai resto lumayan sekali… Setiap punya kartu kredit, sebelum diaktifkan, wajib punya tabungan dan diatur debet otomatis. Kalau terlambat bayar, bunga kartu kredit astaga mahalnya. Lebih aman. Tinggal staf yang cek billing dan pembayarannya. Risih rasanya klo sampai ditagih-tagih hutang. Sekarang sudah banyak yang ditutup. Sudah gak ada discount-discount menarik lagi. Percuma.
Dan bersyukur sekali, saya dipercaya teman-teman. Kerap teman-teman bilang, “Sudah gampang… Nanti saja transfernya. Klo sama Bu Yenny saya gak kuatir… “ Hahaha…. Kehormatan itu!
“Udah cici… Transfernya kapan saja,” kata Monica, upline di AFC. Saya beli untuk konsumsi sendiri. Tapi saya tetap memilih segera transfer.
“Jangan berhutang, klo berhutang, jadi budak yang menghutangi,” kata Raja Salomo.
Nach ada toko kue langganan saya di Surabaya, yang gak mau klo ditransfer duluan. Kan ada ongkir, jadi saya mesti tunggu kabar berapa ongkirnya, supaya transfernya plus ongkir. Ini unik sekali. Saya kerap order kirim ke teman-teman di luar kota. P. Santoso, sang pemilik, selalu bilang,” Gampang B.Yenny.” Padahal hingga hari ini saya belum pernah bertemu muka dengan beliau.
Saya pernah kelupaan, gak ditagih juga. Pas ingat, kaget saya… Segera WA, “P. San, sudah dikirim? Saya mesti transfer berapa?” “Sudah, bu…” Tapi tagihan Gak langsung dijawab lho! Jawabannya masih beberapa hari pula… Bayangin, yang punya hutang justru mesti ngejar mau transfer. “P. San, tolong saya diingetin. Sungkan punya hutang.”
Suatu ketika, kami lihat ruko. Putri saya tertarik. Omong punya omong, ternyata pemiliknya kenal baik dengan teman baik kami. “Silakan tanya tentang kami kepada P. Setiawan,” kata P. Indra.
“Klo sama P. Indra, saya jamin… Gak usah kuatir soal keuangan,” kata pemilik ruko menirukan jawaban P. Setiawan.
Nama baik terbukti membuat jalan hidup kita jadi jauh lebih mulus. Banyak teman-teman tanpa kuatir mereferensi kami, pada teman-temannya. Butuh sesuatu, langsung dikenalin.
Tidak salah ungkapan Raja Salomo, Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar, dikasihi orang, lebih berharga daripada emas dan perak.
Efek sampingnya, ketika kita bisa dipercaya, orang pun menghargai kita. Ke mana pun kita pergi, diterima orang dengan baik. Mereka yakin, pasti aman berhubungan dengan kami.
Nama baik itu bak menggelar karpet merah bagi keturunan kita. Pernah terpikirkan ga?
Ketika awal akan membuka cabang di sebuah kota, kami butuh menyewa gudang. Nego harga, sambil ngobrol sana sini. Ternyata sang pemilik kenal dengan papa saya. Papanya teman papa saya. Akhirnya harga deal dan kami boleh menempati gudangnya terlebih dahulu, meski pun kami belum ke notaris. Jadilah kami sudah pindahan dan menempati selama 2 minggu, baru ke notaris dan bayar lunas. Tanpa DP pula.
Di saat lainnya, kami beli truk second hand. Sama juga, dari pembicaraan rupanya si pemilik kenal papa saya, yang dulunya seorang kepala sekolah.
Setelah membeli truk tsb. Si pemilik lama bilang, “Sudah gak usah dibalik nama. Daripada buang-buang uang. Nanti kalau perpanjangan, saya pinjami KTP.”
Jaman dulu masih bisa. Kalau sekarang sudah gak bisa pinjam nama begitu. Pelajarannya, nama baik papa, membuat jalan kami jauh lebih mudah dan hemat.
Demikian juga papa P. Indra, terkenal baik, pendiam dan suka menolong orang. Tidak banyak bicara, tetapi langsung bertindak. Reputasi baik orangtua, membuat kami bangga dan percaya diri bertemu siapa pun.
Ternyata dipercaya juga berkaitan dengan hal-hal rohani. Andrew Wommack menjelaskan, mengapa kadang kita sulit untuk beriman dan doa lambat terjawab? Karena mulut kita mengutip janji Tuhan, berdoa dan sebagainya, di saat lain, mengucapkan kebohongan. Akibatnya, hati nurani kita sendiri tidak percaya pada ucapan yang keluar dari mulut kita… Alamak!!! Meski pun bohong kecil, bahkan ada istilah bohong putih, – alias bohong yang tidak merugikan orang lain -, ternyata membuat mulut kita kehilangan kuasanya.
Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama? Apa yang kita tabur, itu yang kita tuai…
Hhhmmmm…. Belajar jaga perkataan, kepercayaan serta nama baik yuk…. Biar bisnis jadi lancar, hidup nyaman, kita pun disukai, dihargai serta diterima orang lain. Plus anak cucu pun mendapatkan manfaatnya. Hidup mereka lebih lancar.
“Good name in man and woman is the immediate jewel of their souls.”— William Shakespeare, ‘Othello’. “Do you not know that a man is not dead while his name is still spoken?”— Terry Pratchett.
“Nama baik pada diri pria dan wanita, merupakan permata jiwa mereka.” – William Shakespeare, ‘Othello’. “Tahukah kita bahwa seseorang tidak mati ketika namanya masih disebut?” – Terry Pratchett.
YennyIndra TANGKI AIR & PIPA PVC MPOIN PLUS & PIPAKU PRODUK TERBAIK PEDULI KESEHATAN
Wow…. Jika saja kita mempercayai hal ini, betapa berbedanya hidup kita!
Sejak lahir kita dilatih untuk memahami keterbatasan kita. Mustahil kamu dapat memilikinya. Jangan sentuh itu. Jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulutmu. Jangan menyentuh api. Daftar larangan akan makin bertambah panjang lagi dan lagi..
Ketika masih kecil, kita bebas dan berani bermimpi apa saja… Gak takut salah, gak malu dan suka-suka kita. Bahkan anak kecil meyakini, mimpinya nyata. Dan dia menikmatinya. Inilah alasan anak kecil mudah dan lentur untuk mempelajari hal-hal yang baru.
Semakin bertumbuh dewasa, – sebenarnya yang disebut dewasa itu, ditandai dengan kesadaran akan keterbatasan kita dan belajar untuk hidup di dalamnya. Ada berbagai batasan untuk semua hal. Jika berani melanggar batasan, akan dianggap gak waras. Tukang mimpi. Seperti biasa, umumnya manusia ingin diterima. Takut tertolak. Jadilah kita menyesuaikan diri dengan batasan-batasan itu, demi dianggap waras, normal dan sewajarnya. Inilah fakta kehidupan.
Sebaliknya, Tuhan tidak memiliki batasan. Ketika memasuki alam supernatural, kita justru harus menanggalkan semua batasan yang ada di kepala kita. Kita harus memperbarui pikiran kita dengan kebenaran baru, sesuai firman-Nya, bahwa Tuhan tidak seperti kita. Dia bisa melakukan apa saja. Nothing impossible with God!
-Yesus mengubah air menjadi anggur ; Melipatgandakan 5 roti dan 2 ikan, untuk memberi makan 5000 orang laki-laki, belum termasuk perempuan dan anak-anak, masih sisa 12 keranjang ; Membangkitkan orang mati ;Menyembuhkan orang-orang sakit.
Kita memiliki Tuhan yang luar biasa, yang kekuatannya sedemikian besarnya, sehingga kita bahkan tidak mampu memahaminya. Dia menciptakan alam semesta dan itu pun tidak membebani kemampuan-Nya. Malangnya, sering kali kita masih kerap terjebak pada pemikiran manusiawi kita, mendapati diri kita khawatir jika situasi yang kita hadapi terlalu sulit bagi Tuhan. Kita tidak dapat melihat dengan mata rohani, dan mengangkap dengan logika pemikiran kita, bagaimana caranya Tuhan bisa menolong kita untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi dengan penuh kemenangan.
Tuhan berkata kepada Yeremia, ”Sesungguhnya, Akulah Tuhan, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku? (Yeremia 32:27 TB). Jawabannya adalah TIDAK! Satu-satunya hal yang membatasi Tuhan adalah ketidakpercayaan kita (Ulangan 7:17).
Hari ini, mari kita menghormati Tuhan dengan mempercayai bahwa tidak ada yang terlalu sulit bagi-Nya. Nothing Impossible with God.
Buktikan yuk….
Sumber “Nothing Impossible” – Andrew Wommack & dimodifikasi oleh YennyIndra.
YennyIndra TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC MPOIN PLUS & PIPAKU PRODUK TERBAIK PEDULI KESEHATAN