“Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!” 2 Timotius 3:5 (TB).
Selalu ada orang yang mengaku beriman kepada Tuhan, padahal kenyataannya, hatinya dipenuhi dengan ketidakpercayaan. Mereka tidak percaya pada kebaikan Tuhan, mereka tidak percaya pada janji-janji-Nya, mereka tidak percaya pada kuasa-Nya, mereka tidak percaya pada karunia Roh, mereka tidak percaya pada kesembuhan, dan mereka tidak percaya pada hal-hal yang akan datang, kehidupan berkelimpahan.
Mereka percaya pada penderitaan, sakit penyakit, kekurangan, dan kesengsaraan. Mereka berjalan menyimpang, justru menaburkan keraguan di hati orang-orang yang telah memilih untuk mempercayai kepada Tuhan.
Seperti ular di Taman Eden, kata-kata orang percaya yang tidak percaya pada dasarnya adalah, “Apakah Tuhan berfirman . . .?”
Yesus memberikan janji-Nya yaitu hidup yang berkemenangan serta berkelimpahan di tengah pendudukan dan penindasan oleh bangsa Romawi. Keadaan politik mau pun kesulitan ekonomi tidak menghentikan janji-Nya bahwa sukacita kita menjadi penuh, dengan apa pun yang kita minta dalam Nama-Nya, karena Dia akan melakukannya, juga Dia akan menyertai pemberitaan Firman-Nya dengan tanda-tanda serta mukjizat.
Orang percaya yang tidak percaya mencoba untuk menyingkirkan kuasa Roh, karunia, mukjizat, dan potensi iman. Mereka bahkan telah mendefinisikan ulang iman menjadi “fatalisme”. Dalam pikiran mereka, orang percaya hanyalah korban putus asa dari dunia yang sudah jatuh, tanpa jalan lain selain “bertahan di sana”, lalu pasrah menerima apa yang akan terjadi. Orang percaya yang tidak percaya suka berbicara tentang penganiayaan padahal sebenarnya merekalah yang menganiaya orang-orang yang memiliki iman pada janji dan kuasa Tuhan!
Jangan menyerah pada ketidakpercayaan para peragu ini! Berdirilah teguh diatas janji-janji Allah, Nama Yesus, dan kuasa Roh. “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita . . .” (Ef. 3:20).
[Repost ; “Unbelieving “believers”. – Barry Bennett, Penerjemah Yenny Indra].
YennyIndra TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC MPOIN PLUS & PIPAKU PRODUK TERBAIK PEDULI KESEHATAN
Pengaruh Apa Yang Kita Sebarkan? (How To Teach – Barry Bennett)
Setiap manusia memengaruhi manusia lainnya, sadar mau pun tidak. Artinya, setiap kita itu ‘guru’, meski mungkin tidak mengajar secara resmi. Menulis, sharing, bercerita pun termasuk di dalamnya.
Jalal ad-Din Rumi Penyair terkenal dari Persia berujar, “There is a voice that doesn’t use words. Listen.”
“Ada suara yang tidak menggunakan kata-kata. Dengarkanlah.”
Bahkan yang tidak bersuara dan tidak menggunakan kata-kata pun mampu mempengaruhi orang lain… Ini level yang lebih tinggi. Melalui sikap, bahasa tubuh, terpancar pengaruh pada orang lain. Dahsyatnya!!!
***** Nach saat ini pelajaran ‘How To Teach’, oleh Barry Bennett, sangatlah cocok diterapkan di dalam kehidupan ini.
Secara umum, kita adalah makhluk perkataan. Yang menyampaikan maksud hati melalui perkataan. Nach sesungguhnya, rancangan awal saat di Taman Eden, Allah yang akan mengajar manusia secara langsung bagaimana manusia menjalani kehidupan. Saat itu tidak ada hal-hal negatif, sehingga seluruh komunikasi dan perkataan semuanya positif.
Ketika Adam & Hawa memboikot rencana Tuhan, mengambil jalan pintas dengan makan buah pengetahuan baik dan jahat, maka perkataan kerap dipergunakan untuk menyampaikan hal-hal yang negatif. Demikian pulalah kehidupan manusia, karena kita mencipta melalui perkataan.
Sebagai orang yang percaya Tuhan, seyogyanya kita kembali kepada rancangan awal Allah. Berbicara selaras perkataan Tuhan, yang membawa kesembuhan serta membantu orang lain mengalami kasih Tuhan. Perkataan yang kita sharingkan seharusnya menginspirasi agar kehidupan orang lain menjadi lebih baik dan makin mengasihi Allah.
Mengajar itu meruntuhkan benteng-benteng. Dulu saya menganggap sakit itu sesuatu yang wajar. Sampai saya mendengar Andrew Wommack saat mengajar bercerita, dia selama 40 tahun tidak pernah sakit. Cling…. Di kepala saya! Benteng pun runtuh. Ternyata orang bisa hidup sehat berpuluh-puluh tahun tanpa sakit. Mindset berubah, kehidupan juga berubah. Ekspektasi meningkat. Kualitas hidup pun jadi lebih baik.
Apa sich berkat dan sukacita jadi seseorang pengajar? Tidak ada yang lebih membahagiakan melebihi menyaksikan mata teman yang semula redup putus asa, menjadi berkilau penuh sinar karena apa yang kita sampaikan. Ikatan kegelapan dilepaskan. Mereka mengalami kemerdekaan. Hidup orang lain berubah menjadi lebih baik karena mengenal kita.
Barry Bennett bercerita, ada orang-orang yang datang kepadanya minta didoakan. Tetapi Barry menyadari, sesungguhnya yang dibutuhkan adalah pengetahuan. Butuh diajar agar memperoleh pewahyuan baru, benteng diruntuhkan, sehingga menemukan jalan-jalan yang semula tertutup.
Umat-Ku binasa karena kurang pengetahuan alias tidak mengenal Allah.
Mengapa hidup jadi ruwet penuh masalah? Karena manusia tidak mengenal jalan-jalan Tuhan, akibatnya hidup menurut kebiasaan orangtua, lingkungan dan dunia di sekelilingnya. Ketika prinsip mereka salah, maka tidak heran seluruh kampung, hidupnya salah semua. Repotnya, karena semua orang terjebak dalam situasi yang sama, lalu dianggap ya memang hidup sewajarnya begitu.
*****
Mengajar entah secara resmi atau tidak, disadari atau tidak, memiliki peran yang sangat penting. Setiap kata yang kita ucapkan, mempengaruhi orang lain. Informasi salah yang kita berikan, bisa membuat orang lain salah mengambil keputusan, yang bisa saja memporakporandakan hidupnya.
Karena itu Barry Bennett berpesan, jika sakit hati, memiliki masalah pribadi dan belum bisa berkemenangan di bidang itu, jangan mengajar. Apa pun yang keluar dari mulutnya, menjadi pahit dan meracuni. Jangan menyebarkan kepahitan, tetapi sebarkan kebaikan.
Jangan buang sampah, rasa frustrasi, menceritakan kisah pilu, apalagi endingnya bikin orang sungkan klo tidak kirim uang untuk membantu. Ini tabu!
Mengajar itu kesempatan emas dan kehormatan, sebagai duta Allah. Pastikan kita mengasihi orang-orang yang kita ajari. Tunjukkan bahwa kita tidak berharap kepada manusia namun hanya berharap kepada Allah. Buktikan bahwa kita benar-benar hanya mengandalkan Allah saja. Menjadi teladan.
Jika yang kita ajarkan kebenaran firman Tuhan, maka hidupi dulu, baru diajarkan. Sesuatu yang sudah dihidupi, saat disampaikan itu powerful, terasa kuasanya. Orang yang mendengar atau membaca, bisa merasakannya. Lalu terinspirasi meneladaninya.
Hhm… Untung sekolah ya… Jadi prinsip-prinsipnya jelas.
Menurut Barry, pengajaran yang aneh-aneh dan menyimpang dimulai dari sakit hati. Pastikan saat mengajar, motivasi hati kita tulus, ingin memberkati orang lain dan membukakan jalan supaya orang lain hidup lebih dekat dengan Tuhan. Membawa orang kepada Tuhan, bukan supaya bergantung kepada kita! Don’t play God. Kita bukan Allah. Kita hanya berbagi pengalaman, menunjukkan jalan yang sudah kita lalui untuk menemukan Tuhan. It’a all about God, not me. Ini semua tentang Tuhan, bukan saya.
Seruput Kopi Cantik kerap menceritakan pengajaran dari guru-guru Charis, karena tidak semua orang punya waktu untuk sekolah dan tidak semua tinggal di Jakarta. Sementara ini, Sekolah Charis hanya di Jakarta. Kecuali mau ambil kelas koresponden.
******
John Osteen bercerita, dia dibesarkan dalam lingkungan petani kapas yang sangat miskin akibat great depression di Amerika. Mereka memiliki “mentalitas kemelaratan.” Suatu ketika John mengenal Tuhan dan sadar, dalam firman diungkapkan, Tuhan sudah mengaruniakan kelimpahan serta apa pun yang dibutuhkan oleh orang-orang yang mengasihi – Nya. John Osteen pun bertekad keluar dari lingkungannya dan membuktikan kebenaran firman Tuhan.
Orangtua dan saudara-saudaranya mencegah, “John, inilah cara hidup kita turun temurun. Jangan pergi. Dunia di luar sana amat jahat.”
Tetapi John bersiteguh keluar, dan membuktikan kebenaran firman Tuhan serta menghidupinya. John bersumpah, tidak akan ada anak mau pun keturunannya yang hidup miskin lagi.
Karena ada John Osteen yang berani bertindak sesuai imannya, DNA keluarga Osteen berubah! Terbukti Lakewood Church yang dirintis oleh John Osteen dari sebuah gudang dengan 90 orang jemaat, sekarang menjadi gereja terbesar di Amerika. Lakewood Church memiliki gedung Compact Center, stadion olahraga kota Houston, yang dibelinya menjadi tempat ibadah.
Karena belajar dan bersedia diajar, John Osteen mengubah nasib keturunannya. Tidak hanya itu, jutaan orang di Amerika bahkan sampai ke seluruh dunia, hidupnya berubah karena pengajaran John Osteen. Terutama di India. John Osteen rutin melayani dan mengadakan pelayanan kesembuhan di India. Berbagai mukjizat terjadi. Setelah John meninggal dunia, kiprahnya dilanjutkan, makin berkembang lagi di tangan Joel Osteen, putranya.
Pertanyaannya: Pengaruh apa yang kita tinggalkan bagi generasi mendatang? Seberapa besar hidup kita berdampak bagi kehidupan orang lain?
Penting diingat: Uang, fasilitas, koneksi, jabatan, pengaruh dan sebagainya, itu BUKAN Tujuan, melainkan Sarana yang diberikan Tuhan, agar kita dapat menggenapi rancangan Tuhan di dalam hidup kita.
Apakah hidup orang lain menjadi lebih baik karena mengenal kita?
One of the best ways to influence people is to make them feel important. Most people enjoy those rare moments when others make them feel important. It is one of the deepest human desires.– Roy T. Bennett
Salah satu cara terbaik untuk mempengaruhi orang adalah dengan membuat mereka merasa penting. Kebanyakan orang menikmati saat-saat langka ketika orang lain membuat mereka merasa penting. Itu adalah salah satu keinginan terdalam manusia.– Roy T. Bennett
YennyIndra TANGKI AIR & PIPA PVC
*MPOIN PLUS & PIPAKU* PRODUK TERBAIK PEDULI KESEHATAN
“Maru adalah jenis anjing Pomeranian yg kami beli dr usia 3 bln , dari kecil lincah sekali. Semakin hari Maru bertumbuh makin besar. Di bulan Maret usianya 7 bulan, kaki kiri Maru sering diangkat agak pincang,” demikian B. Henny, nama panggilan drg. Henny Oetami, memulai kisahnya.
“Hari lepas hari kok makin sering, hingga puncaknya, Maru duduk sambil berputar-putar, mulutnya berusaha mengendus bagian kaki kiri. Baru jalan beberapa langkah duduk berputar-putar lagi, sambil berusaha mengendus kaki kirinya lagi. Begitu terjadi berulang-ulang, bahkan sambil mengeluarkan suara rintihan, yang menunjukkan Maru seperti kesakitan.
Dibawalah ke dokter hewan dan dirontgen. Dokter menjelaskan memang benar Maru kesakitan, disebabkan adanya kelainan di tulang persendian baik di pangkal paha mau pun di lutut kaki kirinya. Selain itu ditemukan juga kelainan di persendian lutut kaki kanannya.
“Jika terus mengganggu, apalagi membuat Maru tidak bisa berjalan, maka solusinya ya harus operasi. Namun hasilnya juga tidak bisa menjamin, Maru dapat berjalan dengan normal seperti sediakala”, dokter menjelaskan.
Vonis ini membuat B. Henny sekeluarga prihatin, terutama Jeremy, putranya.
B. Henny melihat peristiwa ini sebagai kesempatan bagi Jeremy untuk mempraktikkan apa yang sudah dipelajarinya selama ini. Secara medis, memang kecil kemungkinan untuk pulih seperti sedia kala, namun ada pengharapan di dalam Tuhan!
Dalam Kejadian 1 : 26, Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”
“SEGAMBAR dengan Allah terjadi saat roh kita dilahirkan kembali. Roh kita bersatu dengan Roh Allah. Sedangkan, Yang SERUPA dengan Allah adalah jiwa kita, demikian B. Henny memberikan penjelasan pada Jeremy, “Ketika JIWA kita dalam KESERUPAAN dengan roh kita, MAKA kita akan hidup BERKUASA.”
Singkatnya, saat roh dan jiwa kita sepakat, maka kuasa Allah yang berdiam di dalam roh kita, dapat mengalir tanpa halangan, dan termanifestasi di dalam tubuh jasmani kita. Maka kesembuhan pun terealisasi.
B. Henny mendorong Jeremy agar menggunakan otoritasnya sebagai anak Allah yang sudah lahir baru, memerintahkan kepada tulang persendian kaki Maru supaya menjadi normal kembali, tidak sakit lagi, bisa berjalan, berlari dengan lincah dalam nama Tuhan Yesus.
Sejak itu progres yang dialami Maru nampak sangat jelas. Dia tidak kesakitan jika berjalan dan berlari. Kesembuhan instan terjadi. B. Henny dan keluarga bersyukur sekali. Tuhan Yesus baik. Kalau binatang saja bisa mengalami kesembuhan, terlebih lagi manusia yang sudah ditebus Yesus dengan darah-Nya yang mahal.
Sadarkah kita, dalam banyak hal satu-satunya batasan yang Allah miliki adalah saya… Ketidakpercayaan sayalah yang membatasi, sehingga kuasa Allah berhenti.
Tuhan berkata: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, – maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. Matius 17:20 TB
Biji sesawi, biji yang paling kecil… Artinya dengan iman kecil pun kita bisa memerintahkan penyakit untuk pergi dan sembuh. Asalkan tidak ada ketidakpercayaan disana.
Iman adalah memercayai Allah. Iman artinya memiliki pemikiran, perasaan dan emosi yg konsisten dengan Firman Tuhan. Sepakat dengan firman-Nya.
Kesembuhan sudah tersedia di dalam roh orang yang sudah lahir baru. Dibutuhkan iman untuk memanifestasikannya di tubuh kita.
Dengan iman seperti seorang anak kecil, kita menerima firman apa adanya. Apa pun yang dikatakan oleh firman, kita percaya karena firman itu Allah sendiri. Lalu kita pun meresponi dan bertindak dengan iman. Dan mukjizat pun terjadi.
If God’s Word says it: believe it, accept it, absorb it, apply it in your everyday living, because if God said something, He meant it. He never changes His mind – Norman Williams.
Jika Firman Tuhan mengatakannya: percayalah, terima, serap, terapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena jika Tuhan mengatakan sesuatu, Dia bersungguh-sungguh dengan apa yang dikatakan-Nya. Dia tidak pernah berubah pikiran – Norman Williams.
Siap praktik? Yuk….
It’s never God’s will for us to be sick. He wants every person healed every time – Andrew Wommack.
*
Gospel Truth’s Cakes? ? Yenny Indra ?
Maru…. Siap Terima Kesembuhan?
“Maru adalah jenis anjing Pomeranian yg kami beli dr usia 3 bln , dari kecil lincah sekali. Semakin hari Maru bertumbuh makin besar. Di bulan Maret usianya 7 bulan, kaki kiri Maru sering diangkat agak pincang,” demikian B. Henny, nama panggilan drg. Henny Oetami, memulai kisahnya.
“Hari lepas hari kok makin sering, hingga puncaknya, Maru duduk sambil berputar-putar, mulutnya berusaha mengendus bagian kaki kiri. Baru jalan beberapa langkah duduk berputar-putar lagi, sambil berusaha mengendus kaki kirinya lagi. Begitu terjadi berulang-ulang, bahkan sambil mengeluarkan suara rintihan, yang menunjukkan Maru seperti kesakitan.
Dibawalah ke dokter hewan dan dirontgen. Dokter menjelaskan memang benar Maru kesakitan, disebabkan adanya kelainan di tulang persendian baik di pangkal paha mau pun di lutut kaki kirinya. Selain itu ditemukan juga kelainan di persendian lutut kaki kanannya.
“Jika terus mengganggu, apalagi membuat Maru tidak bisa berjalan, maka solusinya ya harus operasi. Namun hasilnya juga tidak bisa menjamin, Maru dapat berjalan dengan normal seperti sediakala”, dokter menjelaskan.
Vonis ini membuat B. Henny sekeluarga prihatin, terutama Jeremy, putranya.
B. Henny melihat peristiwa ini sebagai kesempatan bagi Jeremy untuk mempraktikkan apa yang sudah dipelajarinya selama ini. Secara medis, memang kecil kemungkinan untuk pulih seperti sedia kala, namun ada pengharapan di dalam Tuhan!
Dalam Kejadian 1 : 26, Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”
“SEGAMBAR dengan Allah terjadi saat roh kita dilahirkan kembali. Roh kita bersatu dengan Roh Allah. Sedangkan, Yang SERUPA dengan Allah adalah jiwa kita, demikian B. Henny memberikan penjelasan pada Jeremy, “Ketika JIWA kita dalam KESERUPAAN dengan roh kita, MAKA kita akan hidup BERKUASA.”
Singkatnya, saat roh dan jiwa kita sepakat, maka kuasa Allah yang berdiam di dalam roh kita, dapat mengalir tanpa halangan, dan termanifestasi di dalam tubuh jasmani kita. Maka kesembuhan pun terealisasi.
B. Henny mendorong Jeremy agar menggunakan otoritasnya sebagai anak Allah yang sudah lahir baru, memerintahkan kepada tulang persendian kaki Maru supaya menjadi normal kembali, tidak sakit lagi, bisa berjalan, berlari dengan lincah dalam nama Tuhan Yesus.
Sejak itu progres yang dialami Maru nampak sangat jelas. Dia tidak kesakitan jika berjalan dan berlari. Kesembuhan instan terjadi. B. Henny dan keluarga bersyukur sekali. Tuhan Yesus baik. Kalau binatang saja bisa mengalami kesembuhan, terlebih lagi manusia yang sudah ditebus Yesus dengan darah-Nya yang mahal.
Sadarkah kita, dalam banyak hal satu-satunya batasan yang Allah miliki adalah saya… Ketidakpercayaan sayalah yang membatasi, sehingga kuasa Allah berhenti.
Tuhan berkata: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, – maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. Matius 17:20 TB
Biji sesawi, biji yang paling kecil… Artinya dengan iman kecil pun kita bisa memerintahkan penyakit untuk pergi dan sembuh. Asalkan tidak ada ketidakpercayaan disana.
Iman adalah memercayai Allah. Iman artinya memiliki pemikiran, perasaan dan emosi yg konsisten dengan Firman Tuhan. Sepakat dengan firman-Nya.
Kesembuhan sudah tersedia di dalam roh orang yang sudah lahir baru. Dibutuhkan iman untuk memanifestasikannya di tubuh kita.
Dengan iman seperti seorang anak kecil, kita menerima firman apa adanya. Apa pun yang dikatakan oleh firman, kita percaya karena firman itu Allah sendiri. Lalu kita pun meresponi dan bertindak dengan iman. Dan mukjizat pun terjadi.
If God’s Word says it: believe it, accept it, absorb it, apply it in your everyday living, because if God said something, He meant it. He never changes His mind – Norman Williams.
Jika Firman Tuhan mengatakannya: percayalah, terima, serap, terapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena jika Tuhan mengatakan sesuatu, Dia bersungguh-sungguh dengan apa yang dikatakan-Nya. Dia tidak pernah berubah pikiran – Norman Williams.
Siap praktik? Yuk….
Gospel Truth’s Cakes? ? Yenny Indra ?
Maru…. Siap Terima Kesembuhan?
“Maru adalah jenis anjing Pomeranian yg kami beli dr usia 3 bln , dari kecil lincah sekali. Semakin hari Maru bertumbuh makin besar. Di bulan Maret usianya 7 bulan, kaki kiri Maru sering diangkat agak pincang,” demikian B. Henny, nama panggilan drg. Henny Oetami, memulai kisahnya.
“Hari lepas hari kok makin sering, hingga puncaknya, Maru duduk sambil berputar-putar, mulutnya berusaha mengendus bagian kaki kiri. Baru jalan beberapa langkah duduk berputar-putar lagi, sambil berusaha mengendus kaki kirinya lagi. Begitu terjadi berulang-ulang, bahkan sambil mengeluarkan suara rintihan, yang menunjukkan Maru seperti kesakitan.
Dibawalah ke dokter hewan dan dirontgen. Dokter menjelaskan memang benar Maru kesakitan, disebabkan adanya kelainan di tulang persendian baik di pangkal paha mau pun di lutut kaki kirinya. Selain itu ditemukan juga kelainan di persendian lutut kaki kanannya.
“Jika terus mengganggu, apalagi membuat Maru tidak bisa berjalan, maka solusinya ya harus operasi. Namun hasilnya juga tidak bisa menjamin, Maru dapat berjalan dengan normal seperti sediakala”, dokter menjelaskan.
Vonis ini membuat B. Henny sekeluarga prihatin, terutama Jeremy, putranya.
B. Henny melihat peristiwa ini sebagai kesempatan bagi Jeremy untuk mempraktikkan apa yang sudah dipelajarinya selama ini. Secara medis, memang kecil kemungkinan untuk pulih seperti sedia kala, namun ada pengharapan di dalam Tuhan!
Dalam Kejadian 1 : 26, Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”
“SEGAMBAR dengan Allah terjadi saat roh kita dilahirkan kembali. Roh kita bersatu dengan Roh Allah. Sedangkan, Yang SERUPA dengan Allah adalah jiwa kita, demikian B. Henny memberikan penjelasan pada Jeremy, “Ketika JIWA kita dalam KESERUPAAN dengan roh kita, MAKA kita akan hidup BERKUASA.”
Singkatnya, saat roh dan jiwa kita sepakat, maka kuasa Allah yang berdiam di dalam roh kita, dapat mengalir tanpa halangan, dan termanifestasi di dalam tubuh jasmani kita. Maka kesembuhan pun terealisasi.
B. Henny mendorong Jeremy agar menggunakan otoritasnya sebagai anak Allah yang sudah lahir baru, memerintahkan kepada tulang persendian kaki Maru supaya menjadi normal kembali, tidak sakit lagi, bisa berjalan, berlari dengan lincah dalam nama Tuhan Yesus.
Sejak itu progres yang dialami Maru nampak sangat jelas. Dia tidak kesakitan jika berjalan dan berlari. Kesembuhan instan terjadi. B. Henny dan keluarga bersyukur sekali. Tuhan Yesus baik. Kalau binatang saja bisa mengalami kesembuhan, terlebih lagi manusia yang sudah ditebus Yesus dengan darah-Nya yang mahal.
Sadarkah kita, dalam banyak hal satu-satunya batasan yang Allah miliki adalah saya… Ketidakpercayaan sayalah yang membatasi, sehingga kuasa Allah berhenti.
Tuhan berkata: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, – maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. Matius 17:20 TB
Biji sesawi, biji yang paling kecil… Artinya dengan iman kecil pun kita bisa memerintahkan penyakit untuk pergi dan sembuh. Asalkan tidak ada ketidakpercayaan disana.
Iman adalah memercayai Allah. Iman artinya memiliki pemikiran, perasaan dan emosi yg konsisten dengan Firman Tuhan. Sepakat dengan firman-Nya.
Kesembuhan sudah tersedia di dalam roh orang yang sudah lahir baru. Ketika JIWA kita dalam KESERUPAAN dengan roh kita, MAKA kita akan hidup BERKUASA. Imanlah yang memanifestasikan kesembuhan di tubuh kita.
Dengan iman seperti seorang anak kecil, kita menerima firman apa adanya. Apa pun yang dikatakan oleh firman, kita percaya karena firman itu Allah sendiri. Lalu kita pun meresponi dan bertindak dengan iman. Dan mukjizat pun terjadi.
If God’s Word says it: believe it, accept it, absorb it, apply it in your everyday living, because if God said something, He meant it. He never changes His mind – Norman Williams.
Jika Firman Tuhan mengatakannya: percayalah, terima, serap, terapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena jika Tuhan mengatakan sesuatu, Dia bersungguh-sungguh dengan apa yang dikatakan-Nya. Dia tidak pernah berubah pikiran – Norman Williams.
Siap praktik? Yuk….
It’s never God’s will for us to be sick. He wants every person healed every time – Andrew Wommack.
Sakit bukanlah kehendak Tuhan. Dia ingin setiap orang disembuhkan setiap saat – Andrew Wommack
??YennyIndra?? TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC ?? MPOIN PLUS & PIPAKU ?? PRODUK TERBAIK PEDULI KESEHATAN
Klik: https://mpoin.com/
gospeltruth’scakes
yennyindra
InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
mengenalTuhan #FirmanTuhan
*Sakit bukanlah kehendak Tuhan. Dia ingin setiap orang disembuhkan setiap saat – Andrew Wommack
??YennyIndra?? TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC ?? MPOIN PLUS & PIPAKU ?? PRODUK TERBAIK PEDULI KESEHATAN
Klik: https://mpoin.com/
gospeltruth’scakes
yennyindra
InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
mengenalTuhan #FirmanTuhan
YennyIndra TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC MPOIN PLUS & PIPAKU PRODUK TERBAIK PEDULI KESEHATAN
The reason we struggle with insecurity is because we compare our behind-the-scenes with everyone else’s highlight reel – Steven Furtick
Alasan kita terus berjuang melawan rasa tidak aman, karena kita membandingkan kehidupan kita di belakang layar (kehidupan kita yang sesungguhnya) dengan cuplikan kehidupan orang lain yang dipamerkan – Steven Furtick.
Dieeeeenk…..
Sesungguhnya setiap kita sadar, kehidupan yang dipamerkan di sosial media, itu bukanlah kehidupan yang sesungguhnya. Itu sekedar pameran kehidupan seseorang, yang ditampilkan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Singkatnya, pribadi seperti apa yang ingin ‘dijual’… Toh… Kita tetap kerap lupa, dan tergiur ingin seperti orang lain.
Darimana kita tahu kehidupan teman-teman kita? Ya dari sosmed. Kehidupan mereka memukau bukan?
Joyce Meyer mengajarkan, betapa banyaknya kebohongan yang kita percayai. Itu tipuan si iblis. Repotnya, ketika seseorang mempercayai kebohongan itu, maka kebohongan itumenjadi ‘kebenaran’ bagi dirinya. Dan akan mempengaruhi seluruh hidupnya.
Sebagian orang percaya, agar sukses apalagi di Jakarta, harus memiliki penampilan tertentu, brand tertentu, mobil tertentu. Akibatnya, mati-matian menampilkan diri demikian, berharap dipercaya dan bisa mendapatkan proyek besar, hidup bahagia dan dihormati orang. Itu cara dunia.
Cara Tuhan berbeda. Lakukan hal-hal kecil dengan setia dan excellent, maka Tuhan akan mempercayakan hal-hal besar. Ketika menghidupi kebenaran Tuhan dengan setia, kebaikan dan hormat datang dengan sendirinya. Kebahagiaan, kesuksesan mengikuti secara natural.
Definisi kesuksesan adalah mentaati Tuhan dan menggenapi tujuan Tuhan dalam menciptakan setiap kita. Inilah rahasia untuk memperoleh kepuasan dan kebahagiaan yang sejati.
Banyak yang tidak menyadari, siapa dirinya: apa yang dipikirkannya, apa nilai-nilai hidupnya, apa yang tersimpan dalam hatinya; itu terpancar keluar dengan sendirinya melalui body language, perkataan dan sikapnya.
Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya. Ini sudah merupakan hukum kehidupan.
Karena itu, ketika hati kita dipenuhi oleh kebenaran firman-Nya, maka segala keberhasilan yang dicari oleh dunia, otomatis tercipta di dalam kehidupan kita.
Berhenti membandingkan diri dengan orang lain, dan mulai hidup dengan berfokus pada Tuhan. Isi hidup dengan kebenaran. Kamu akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan membebaskanmu.
Berita baiknya, seberapa berat pun masalah kehidupan yang menjerat, Tuhan mampu membereskannya. Iblis kerap menipu, hidupmu terlalu berantakan… Tidak ada yang bisa menolongmu. Itu sudah nasibmu!
Siapa bilang? Itu kebohongan yang disebarkan iblis. Tidak ada yang terlalu sulit bagi Allah Yang Maha-Kuasa.
Bagaimana caranya? Serahkan kepada Tuhan, biarkan Dia yang ambil alih. Tugas kita menimba kebenaran-Nya dan praktikkan langkah demi langkah. Ijinkan Tuhan benar-benar menjadi Penguasa atas hidup kita.
Jangan lagi mengeluh, putus asa dan ketakutan…jaga perkataan, jangan sampai menghapus doa dan memporakporandakan masa depan penuh harapan, yang tengah diciptakan.
Sepakat dengan-Nya, dengan cara: berpikir, merasa, berkata-kata selaras dengan perkataan-Nya. Hidup ini dibentuk oleh kata-kata dan perkataan Allah adalah roh, hidup serta berkuasa. Bahkan Allah menciptakan dunia dengan perkataan-Nya!
Hhhmmm… Sungguh benar nasihat Steven Covey: Jika kita tidak berhati-hati untuk selalu meminum ‘air kehidupan/ firman Tuhan’ setiap hari, lambat laun kita akan mudah merasa asing kepada Tuhan dan jalan-jalan-Nya, serta identitas mau pun tujuan Ilahi kita sendiri – Steven R Covey.
Dunia terlalu menggoda… Tanpa sadar kita terseret di dalamnya.
Setiap kita unik, istimewa, limited edition, dan yang terpenting punya tujuan hidup dari Tuhan yang tidak tergantikan.
Penting diingat: Uang, fasilitas, koneksi, jabatan, pengaruh dan sebagainya, itu BUKAN Tujuan, melainkan Sarana yang diberikan bagi kita, agar kita dapat menggenapi rancangan Tuhan di dalam hidup kita.
Tujuan hidup setiap kita berbeda, tetapi saling melengkapi. Kita tidak bisa hidup sendiri.
Setiap orang diberi panggung dan pengaruh yang berlainan untuk menjadikan orang-orang yang Tuhan percayakan, hidupnya menjadi lebih baik karena mengenal kita. Hidup kita menjadi demonstrasi kebaikan-kebaikan Tuhan dan pada akhirnya membawa mereka pun mengenal Tuhan dan dimerdekakan. Peran kita tak tergantikan. Menjadi Terang dan Garam dunia. Kita diberkati untuk menjadi berkat bagi orang lain. Nama Tuhan dipermuliakan! Mari kita menggenapinya…!
It’s never too late to be set free – Andrew Wommack
Tidak ada kata terlambat untuk dibebaskan -Andrew Wommack
YennyIndra TANGKI AIR & PIPA PVC MPOIN PLUS & PIPAKU PRODUK TERBAIK PEDULI KESEHATAN
Mengapa Tuhan Tidak Menjawab Doaku? Ini Rahasianya!
Begitu banyak orang menjalani kehidupan dengan sangat fokus pada permasalahan yang mereka alami. Kesulitan demi kesulitan seolah bertumpuk, bagaikan gerobak yang penuh berisi berbagai keluhan, kekecewaan dan keputusasaan. Semakin hari isi gerobak makin menggunung. Di mana letak kesalahannya? Adakah solusi? Teriaknya dengan perih.
Mereka beribadah dan berdoa juga sekali-sekali. Merasa menjadi orang yang cukup baik, setidaknya tidak membunuh, narkoba atau melakukan pelanggaran ‘berat’ menurut pandangan masyarakat umum. Mengapa doaku tidak dijawab Tuhan?, keluhnya. Di mana Engkau, Tuhan?
Banyak orang yang mengira, asalkan mereka mengaku Kristiani, kenal Tuhan, maka mereka dapat mengambil dan mengutip saja ayat Firman Tuhan dalam situasi darurat, berharap Firman itu dapat menolongnya. Sim Salabim….
Ketika ternyata yang terjadi tidak sesuai dengan harapannya, maka mereka menjadi kecewa. Menyalahkan Tuhan. Atau merasa takut menyalahkan Tuhan, dalam hati tidak percaya lagi. Lain kali, di samping berdoa, sambil cari alternatif lain…. Barangkali doa tidak terjawab, sudah ada cadangan.
Cara kerja Tuhan tidak demikian!
Amsal 18:21 (TB) mengatakan, Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
Kita akan menjadi seperti apa yang kita katakan atau menjadi seperti ucapan yang konsisten keluar dari mulut kita. Tidak bisa jika mulut sibuk mengucapkan ketakutan, kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi, ditambah pula pikiran berputar-putar memikirkan hal-hal negatif, lalu secara tiba-tiba mengutip Firman Tuhan dan mengharapkan mukjizat terjadi.
Firman tidak bekerja dengan cara seperti itu!
Lalu bagaimana caranya? Kita harus terus menerus melatih diri menggemakan dan meyakini Firman Tuhan serta hidup dalam Firman itu setiap hari.
Tidak sekedar percaya kepada Yesus, tetapi hidup bergantung kepada-Nya. Mempercayakan diri kita kepada-Nya. Menyerahkan seluruh hidup kita kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, maka kita akan selamat.
Hidup mentaati prinsip ini: Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. (Kolose 2:7 TB)
Ketika Firman Tuhan menetap di dalam diri kita, tidak ada lagi sakit penyakit, kemiskinan, kekalahan dan malapetaka karena Firman Tuhan sudah menetap selamanya di dalam diri kita! Firman adalah Allah sendiri (Yoh 1:1) Jika Allah di pihah kita, siapa dapat melawan kita? (Rom 8:31) Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. (Filipi 4:19 TB)
Jika diri kita dipenuhi dengan Firman Tuhan, maka kita berpikir, merasa, berkata-kata selaras dengan Firman-Nya. Artinya, seluruh keberadaan kita ada di dalam Tuhan. Sama artinya, dengan mengijinkan Tuhan memenuhi serta menguasai kita, sehingga Dia bebas berkarya melalui hidup kita. Ibarat wadah, kita ditenggelamkan dalam Air Hidup, yaitu Yesus sendiri, sehingga potensi kita menjadi tidak terbatas.
Janji-Nya: Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. (Yohanes 15:7 TB)
Tidak ada lagi doa yang tidak terjawab!
Itulah Iman! Iman adalah cara hidup. “Terjadilah menurut imanmu,” kata Tuhan. Iman berhubungan dengan Sang Hidup, Tuhan Yesus Kristus. Semakin dekat dengan – Nya, semakin suara-Nya menjadi sesuatu yang natural bagi kita.
Telinga kita akan mendengar perkataan ini dari belakang: ”Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya,” entah kamu ke kanan atau ke kiri.” (Yesaya 30:21 TB)
Kita menjalani hidup bersama-Nya… Langkah demi langkah. Dan setiap langkah merupakan suatu mukjizat!
Siap praktik? Yuuuk….
The heart attitude behind your prayer interests God much more than the actual words you say – Andrew Wommack.
Sikap hati di balik doa Anda lebih menarik perhatian Tuhan daripada kata-kata verbal yang Anda ucapkan – Andrew Wommack.
YennyIndra TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC MPOIN PLUS & PIPAKU PRODUK TERBAIK PEDULI KESEHATAN