Mengalami Tuhan – Apa Kehendak Tuhan Bagi Hidupku? Ini Jawabannya!
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Apa Kehendak Tuhan Bagi Hidupku? Ini Jawabannya!
Setiap kita sadar, jika kita bisa menggenapi rencana Tuhan dalam hidup kita, di situlah letaknya kepuasan dan sukacita hidup yang sempurna.
Idaman setiap insan manusia.
Masalahnya, bagaimana bisa menemukannya?
Kita sudah berdoa, bertanya kepada Tuhan bahkan melakukan yang terbaik yang kita bisa dan yang menurut pemikiran kita itu ‘kehendak Tuhan’, tetapi ujungnya justru mengalami jalan buntu.
Kuldesak, kata Orang Perancis!
Oh…..
“Jika kalian menanyakan pertanyaan yang salah, kalian akan mendapat jawaban yang salah,” ujar Gaines S. Dobbins.
“Apa kehendak Allah bagi hidupku?”, bukan pertanyaan yang bagus. Pusatnya adalah aku.
Pertanyaan yang tepat, seharusnya,
“Apa kehendak Allah?”
Allah yang menjadi pusatnya, kita mengikutinya.
Begitu saya tahu kehendak Allah, maka saya dapat mengikutinya, menyesuaikan hidup saya kepada jalan-jalan-Nya dan tujuan Tuhan dalam skala besar.
Big Picture Tuhan.
Bagaimana dengan tujuan hidupku?
Saya menggabungkan diri dalam proyek besarnya Allah, melakukan bagian yang saya bisa sesuai dengan tuntunan Allah, mungkin melakukan bagian yang kelihatannya kecil, tetapi ketika disertai Allah, yang kecil pun menjadi penting.
Nach dengan cara demikian, di samping saya menjadi bagian proyek besarnya Allah, Dia akan menuntun saya menggenapi peran hidup saya di dunia ini.
Yang terpenting dalam menemukan tujuan hidup kita dan kehendak Allah bagi kita, adalah hubungan kita secara pribadi dengan Allah. Ini bagian vitalnya. Kita mengikuti arahan-Nya setiap hari, setiap saat terkoneksi dengan-Nya supaya kita bisa mengikuti arahan GPS Allah, melangkah sesuai kehendak-Nya.
Kesalahan yang kerap dibuat oleh orang-orang yang mengasihi Tuhan, mereka melihat kebutuhan, misalnya ada anak-anak kurang mampu perlu sekolah.
Lalu karena mendirikan sekolah gratis.
Itu niat bagus, tentu saja. Mereka menganggap ini ‘kehendak Tuhan’. Mereka mendirikannya, merealisasikannya menurut cara mereka sendiri, tanpa bertanya kepada Tuhan.
Cara kerja Tuhan tidak demikian.
Kita membawa kebutuhan sekolah gratis kepada Tuhan.
Kita fokus membangun hubungan dengan-Nya.
Menantikan arahan-Nya.
Kapan waktu untuk membangun?
Di mana lokasinya?
Bagaimana cara membangunnya?
Siapa yang akan membangunnya?
Biarkan Tuhan yang menentukannya, BUKAN kita.
Rencana Tuhan tidak akan direalisasikan oleh satu orang, One Man Show.
Bukan begitu.
Tuhan yang akan mengirimkan orang-orangnya, bahkan provisionnya dari Tuhan.
Kalau itu project Tuhan, maka Tuhan akan mencukupinya.
Kerap karena kita punya talenta di bidang tertentu, lalu beranggapan Tuhan ingin berkiprah di sana.
Henry T. Blackaby penulis buku “Experiencing God”, menampik hal itu.
Fokus pada bakat alami, menyeret pada pemusatan terhadap diri sendiri, dan bukan kepada Allah!
Relationship dengan Tuhan, kuncinya.
Bukan talenta atau kemampuan alami kita. Tuhan memberi BAKAT ROHANI untuk menyelesaikan tugas-Nya.
Bakat rohani adalah pernyataan Tuhan yang bekerja melalui seseorang, agar mengerjakan tugas pemberian Allah. Biasanya orang itu tidak tahu bakat rohaninya, sebelum ia mendapat tugas dari Tuhan.
Membaca kesukaan saya sejak kecil. Ketika mulai mengenal-Nya, Tuhan menarik perhatian saya untuk membaca dan menggali buku-buku tentang Tuhan. Saya haus untuk mengenal-Nya dan terus membangun hubungan dengan Tuhan, sesuai dengan pemahaman saya saat itu.
Tapi sekedar untuk diri sendiri atau sekedar bercerita dengan teman-teman dekat saja. Tidak banyak teman yang suka membaca, saat saya di Solo.
Suatu ketika Tuhan mendorong P. Indra ingin pindah Surabaya. Ternyata Tuhan punya rencana khusus. Di MDC Surabaya saya baru sadar bahwa saya bisa dan suka menulis, karena diberi kesempatan. Buku-buku yang sudah saya baca selama bertahun-tahun, sekarang berguna menjadi bahan tulisan untuk warta jemaat.
Saya bergabung dalam project Tuhan, tanpa saya sadari.
Ketika membagikan apa yang saya miliki, Tuhan menambahkan lagi bahan-bahan untuk tulisan. Bahkan kerapkali Tuhan yang menarik perhatian saya pada berbagai bahan yang berlainan, untuk mengungkapkan isi hati-Nya.
Apakah kebetulan kami ke MDC Surabaya?
Tidak! Beberapa tahun sebelumnya secara ‘kebetulan’, P. Andreas Rahardjo, senior pastor MDC Surabaya, bertemu dengan Christian, putra saya yang berusia 12 tahun sedang sekolah, di Brisbane, Australia. Sama-sama suka golf, P. Andreas ingin berkenalan dengan ortu Christian dan mengunjungi kami di Kota Solo.
Tuhan sudah mempersiapkan dan mengarahkan jalannya.
God sets a time and has a purpose for everything that He does. There is nothing happens just accidentally to those who love The Lord and are called according to His calling – William Branham.
Tuhan menetapkan waktu dan memiliki tujuan untuk segala sesuatu yang Dia lakukan. Tidak ada yang terjadi hanya secara kebetulan bagi mereka yang menyintai Tuhan dan dipanggil sesuai panggilan-Nya – William Branham.
Sebagai orang yang percaya Tuhan, setiap kita tahu, bahwa Tuhan ingin kita diberkati untuk menjadi berkat bagi orang lain.
Ketika pindah Surabaya, saya mulai mengenal Pondok Hayat dan Sekolah Pelita Permai. Saya pun join menjadi donatur. Tidak besar tapi konsisten.
Lama kelamaan terbuka kesempatan untuk mengenal B. Liana dan B. Monica dengan lebih dekat. Paham visi mereka, perkembangan pelayanannya dsb.
Sungguh bersukacita ternyata tanpa sadar, saya telah menjadi bagian kecil dari project Tuhan menyelamatkan anak-anak yang nyaris di aborsi (Pondok Hayat) dan menolong anak-anak kurang mampu bersekolah melalui Sekolah Gratis Pelita Permai.
Ketika pandemi, anak-anak Pondok Hayat butuh laptop dan HP supaya bisa sekolah secara online. Saya menuliskannya di Seruput Kopi Cantik.
Demikian pula saat Sekolah Pelita Permai butuh gedung untuk anak-anak bersekolah secara tatap muka setelah pandemi.
Semua saling berkaitan dan saling mendukung.
Sesuatu yang tidak pernah disangka, ketekunan menulis Seruput Kopi Cantik selama bertahun-tahun, sekarang ada manfaatnya.
Siapa yang bisa mengaturnya?
Hanya Allah!
PROVIDENSIA DEI alias Penyelenggaraan Illahi terjadi.
Setelah berjalan sekian jauh, sekarang saya sadar. Tuhan sudah menuntun saya berjalan dalam kehendak-Nya sekian lama.
Saya berada di tengah-tengah kehendak Tuhan. Inilah yang Tuhan inginkan dalam hidup saya.
Tugas saya hanya mengikuti arahannya langkah demi langkah sambil terus melihat, pintu mana yang Tuhan bukakan. Atau bahan apa yang Tuhan sediakan, maka saya menuliskannya sebaik mungkin.
Prinsip yang berulangkali saya tulis,
Jika hidup memberimu jeruk, buatlah limun.
Quotes Zig Ziglar ini menjadi pegangan saya dalam mengikuti Tuhan.
Perjalanan hidup berlanjut, membawa saya Sekolah di Charis.
Pemahaman tentang Tuhan makin berkembang mendalam, tujuan hidup serta keteladanan saya temukan di sana.
Bahan-bahan tulisan pun kian beraneka ragam karena sekolah.
Tuhan yang menyediakan dengan membawa saya dari satu tempat ke tempat lain.
Pindah ke berbagai kota, membuka kesempatan mengenal banyak orang dari berbagai kalangan.
Saya hanya setia mengerjakan apa yang saya bisa dan ternyata, melalui tulisan, Tuhan membukakan kesempatan-kesempatan yang lebih luas, dampak yang lebih mendalam.
Beberapa hari lalu, saya menulis kisah Sekolah Pelita Permai:
https://yennyindra.com/2022/05/tuhan-yang-selalu-bisa-diandalkan-ini-buktinya/
Oleh rekan Bu Liana diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan dikirimkan pada seseorang di Singapura. Oleh orang tsb. artikel tentang Sekolah Pelita Permai di-submit untuk diterbitkan di Methodist Newsletter.
Saya melakukan bagian saya, B. Liana melakukan bagiannya, demikian juga teman B. Liana dan temannya yang Singaporeans. Siapa yang meramu semuanya? Tuhan!
PROVIDENSIA DEI alias Penyelenggaraan Illahi terjadi.
Di Sekolah Charis level 3, kami diwajibkan presentasi project sesuai ide masing-masing.
Project saya tereliminasi.
Hanya 6 project yang terpilih setelah didoakan, dipertimbangkan dan melalui proses voting.
Yang tidak terpilih, memilih dari pilihan 1 sd 6, mana project yang paling diminatinya sesuai urutannya.
Sementara teman-teman yang projectnya terpilih, akan memilih teman-teman yang preferensi utamanya pada project mereka, untuk menjadi anggota team, bekerjasama mengerjakan project tsb.
Sekarang masih dalam proses pemilihan.
Saya tidak tahu, akan menjadi team project mana. Tetapi saya percaya, di mana pun saya nanti bergabung, itu adalah rencana Tuhan dan yang terbaik pula dari Tuhan.
Saya menetapkan hati dan menyiapkan diri, bersedia diberi tugas apa saja dan melakukan yang terbaik yang saya bisa, karena ini sesungguhnya projectnya Tuhan.
Ketika saya bersedia tunduk, taat, belajar, merendahkan diri pada otoritas yang Tuhan tentukan, inilah saat saya dibentuk oleh Tuhan menjadi pribadi yang diinginkan-Nya. Tuhan menggunakan masa kini yang saya alami, untuk membentuk pribadi serta karakter saya, sebagai bekal bagi tugas saya di masa depan, baik di dunia mau pun di kekekalan kelak.
Untuk masa depan, bisa saja tugas berikutnya tetap di project ini, dengan mengemban peran yang lebih besar, misalnya, atau Tuhan menghendaki saya melangkah keluar untuk mengerjakan tugas lainnya.
Itu sepenuhnya wewenang Tuhan.
Bagian saya hanyalah taat, dari hari ke hari, membangun hubungan dengan-Nya serta mengikuti arahan-Nya.
Inilah penerapan pelajaran dari Henry T. Blackaby tentang bagaimana menemukan kehendak Allah bagi kita serta menghidupinya.
Praktik yuk….
Mari kita pusatkan hidup kepada Tuhan dan menggenapi rencana-Nya!
“You cannot stay where you are and go with God. You cannot continue doing things your way and accomplish God’s purpose in His ways. Your thinking cannot come close to God’s thoughts. For you to do the will of God, you must adjust your life to Him, His purposes, and His ways” – Henry T. Blackaby.
“Anda tidak dapat tinggal di mana Anda berada sekarang, sekaligus pergi mengikuti Tuhan. Anda tidak dapat terus melakukan hal-hal dengan cara Anda yang lama, dan ingin mencapai tujuan Tuhan dengan cara-Nya. Pemikiran Anda berbeda, bahkan tidak dapat mendekati pikiran Tuhan. Agar dapat melakukan kehendak Tuhan, Anda harus menyesuaikan diri dengan hidup bagi-Nya, mengarah pada tujuan-Nya, dan mengikuti jalan-jalan-Nya” – Henry T. Blackaby.
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN