Rest In The Lord.
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Rest In The Lord.
“Banyak orang bilang cari duit susah, padahal engga… Asalkan kita bersama Tuhan, semua jadi mudah,” kata Elisa, putri saya, “Tuhan tau di mana berkat tersimpan.”
Iya bener juga…
Sejak kecil sudah diajar harus hemat, cari duit itu susah.
Kalau beli barang tawar semurah-murahnya. Bisa dapat harga paling murah, itu baru jago, pintar.
Ada seorang teman lama yang kalau belanja, nawarnya dahsyat sekali… Sampai teman lainnya berkomentar,
“Si X itu klo belanja jangan sampai si penjual ada untungnya…”
Padahal belanjanya sayuran, buah di pedagang kecil….
Beli nasi liwet, minta extra sambal goreng labu siam sebanyak-banyaknya, sampai penjualnya cemberut….
“Kan lumayan…”, ujarnya bangga. Merasa cerdik, bisa mendapat lebih banyak daripada teman-teman lainnya meski uang yang dikeluarkan sama.
Padahal kalau di hotel berbintang atau di resto besar, air mineral harganya 5 kali lipat dari harga di pasar, di bayar juga tanpa bisa menawar. Wong Si X itu kaya raya… Tapi karena dari kecil sudah dididik super hemat, perhitungannya luar biasa.
Kadang-kadang orang-orang yang sederhana justru lebih murah hati. Punya sedikit, masih ingat berbagi.
Mindset dunia semua untukku, untukku dan untukku…
Takut kekurangan sehingga enggan berbagi.
Mindset Kerajaan Allah berbeda. Beri maka kamu akan diberi.
Bayar perpuluhan dan persembahan lainnya. Diberkati untuk menjadi berkat.
Sumber berkat kita adalah Tuhan.
Dan kemakmuran bukanlah banyaknya uang atau aset yang kita miliki, KEMAKMURAN ADALAH PERKENANAN TUHAN.
Tidak percaya?
Seorang kerabat, beberapa tahun yang lalu, menginvestasikan sebagian uang miliknya di tiga bank yang berbeda.
Total simpanannya, lebih dari seratus milyar rupiah.
Tanpa dinyana, ke 3 investasi tadi bermasalah…
Uang pun lenyap tak berbekas.
Terbukti uang tidak menjamin kemakmuran.
Saat mendengarnya, saya berpikir, betapa berartinya uang sebanyak itu jika dipakai untuk membantu orang yang sedang kekurangan.
Berbeda ketika kita memiliki perkenanan Tuhan, Sang Sumber Berkat. Kita bagaikan pohon yang ditanam di tepi aliran air…
Tidak pernah layu daunnya, apa pun yang dibutuhkan, tersedia.
Mendapat perkenanan Tuhan itu seumpama kita sedang berada di lift. Meskipun kita berdiri tanpa melakukan apa pun, atau duduk… kita akan tetap naik, dan naiknya bukan karena usaha kita, gak perlu bersusah payah.
Semua kita terima karena kita bekerja sama dengan hukum-hukum kerajaan-Nya.
Ibarat kapal, saat berlayar mengikuti arah angin, kapal melaju dengan cepat terdorong angin.
Sebaliknya saat kapal melawan arah angin, dia harus mengerahkan segenap tenaga agar dapat sedikit maju.
Ada teman yang sedang berada dalam kesulitan. Saya memperkenalkannya dengan sahabat yang expert di bidangnya. Harapannya tentu teman ini bisa menimba ilmu dan belajar strategi baru untuk mengatasi masalahnya.
Berpikir out of the box.
Sayangnya, teman ini langsung membatasi, bahwa itu tidak mungkin dilaksanakan. Dia berpikir dengan mindset bisnisnya selama ini sehingga saat ditawarkan strategi baru, dia menganggapnya mustahil.
Padahal bersama Tuhan tidak ada yang mustahil.
Joel Osteen mengingatkan, Tuhan sudah membukakan tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat sampai berkelimpahan.
Masalahnya, apakah wadah kita mampu menampungnya?
Jika diri kita hanyalah gelas kopi, berkat yang ditampung ya cuma secangkir kecil itu saja.
Sebaliknya, jika kita itu tangki yang besar 11.000 liter misalnya, jauh lebih tinggi dari saya…. Ssssttt Tangkinya MPOIN jangan lupa… , berkat yang ditampung ribuan kali lipat dari cangkir kopi.
Semua kembali kepada kita, apakah diri kita itu cangkir kopi, galon atau tangki yang super besar?
Tuhan sudah mencurahkan berkat yang sama, kapasitas kita untuk menerima berkat yang membedakannya.
Saya sudah membahas cara memperbesar kapasitas dalam artikel: “Saya menemukan rahasianya… Yeaaayyyy”
Asalkan kita menanam benih yang benar dan merawatnya, maka hasilnya mengikuti secara natural.
Mindset dan sikap yang sesuai dengan Hukum Kerajaan Allah.
Siap praktik? Yuk….
“God is the source. Everything else is a resource.”— Tony Evans
“Tuhan adalah sumbernya. Segala sesuatu yang lain, sekedar sumber daya saja.” — Tony Evans.
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN