Monthly Archives: Aug 2021

Articles

Pena Di Tangan Tuhan.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Pena Di Tangan Tuhan.

Judul Talk Show dengan Komunitas “Love, Live & Share.”
Komunitas ini unik, karena anggotanya berasal dari berbagai negara di dunia.

Saat saya ke Switzerland atau United Kingdom, sempat kopdar dengan beberapa sahabat di sana. Atau ketika mereka pulang ke Indonesia.

Talk show ini dimotori oleh Sis Elma dari Switzerland, Sis Devy dari Belanda, Sis Joice dari Perancis, Sis Mytha sebelumnya tinggal di Afrika Selatan dan sekarang bermukim di Perancis, serta Sis Riama dari UK (Inggris).

Menarik, judul “Pena Di Tangan Tuhan” ini, gambaran yang pas dengan keberadaan diri saya.

“B. Yenny, bagaimana bisa menulis setiap hari? Apakah tidak pernah kehabisan ide?”, tanya sis Elma dalam talk show, pertanyaan serupa dari beberapa teman lain juga.

“Pasti pernah kehabisan ide. Saya bukan malaikat…. “

Saat kehabisan ide, saya datang melaporkan hal ini dan minta ide dari Sang Pencipta. Dia Allah yang menjawab doa!
Tidak lama muncul ide baru.
Dan saya hanyalah Pena Di Tangan Tuhan!
Saya yang menulisnya, tetapi ide dan penjabarannya semua dari Tuhan.

Saat merenungkannya, saya sadar bahwa setiap orang yang lahir di dunia ini, bukan kebetulan.
Setiap kita memiliki tujuan khusus yang tak tergantikan.
Ketika kita setia dengan apa yang Tuhan percayakan, meski pun itu hal yang kecil, maka Tuhan akan menambah-nambahkan, dipercaya untuk mengelola hal-hal yang lebih besar.

Menulis adalah sesuatu yang sangat menyenangkan bagi saya, itu talenta yang Tuhan tanamkan sejak saya lahir di dunia ini.
Tetapi talenta itu tidak pernah saya sadari, hingga saya pindah ke Surabaya dan di MDC  Surabaya saya diberi kesempatan untuk belajar menulis dan diterbitkan dalam warta jemaat selama 5 tahun.

Di MDC pula saya bertemu dengan sahabat saya, alm. Martha Pratana, yang mengajari saya menyusun buku, bahkan Marthalah editor buku saya.
Hingga akhirnya bisa menerbitkan beberapa buah buku.
Martha sudah di surga sekarang tetapi Martha meninggalkan warisan abadi. Jejaknya dalam hidup saya.
Di setiap tulisan saya, ada andil taburan benih Martha, yang mengantar tulisan-tulisan saya bisa menjadi berkat bagi orang lain.

Bisa dibayangkan bukan, ketika awal belajar menulis, tentunya masih belepotan. Tetapi kesempatan dan penerimaan dari para pemimpin hingga teman-teman di MDC Surabaya-lah yang membuat saya ada hingga seperti hari ini.
Thanks P. Andreas & B. Marianik Rahardjo, pemimpin besar yang mengubah hidup saya.

Ada bagian yang harus saya kerjakan, terus belajar dan tekun menulis.
Your talent is God’s gift to you. What you do with it is your gift back to God – Leo Buscaglia.

Bakat Anda adalah anugerah Tuhan untuk Anda.  Apa yang Anda lakukan dengan bakat itu, adalah hadiah  yang Anda kembalikan kepada Tuhan – Leo Buscaglia.

Ada bagian dari MDC yang berbesar hati, memberikan kesempatan penulis pemula seperti saya, menemukan identitas dirinya dan berkembang di sana.

Inilah yang dikatakan Tuhan bahwa setiap kita adalah bagian dari tubuh Tuhan. Ada yang jadi mata, telinga, tangan, kaki dsb. Hendaknya kita saling mendukung agar setiap orang bisa berkembang maksimal sesuai talenta masing-masing. Ketika kita bersatu saling mendukung, kasih Tuhan mengalir, itulah saatnya nama Tuhan dipermuliakan.

Suatu ketika format warta jemaat MDC diganti menjadi tiga bulanan.
Saya kehilangan sarana agar tulisan saya bisa dibaca dan dinikmati orang lain. Bukankah itu tujuan menulis?

Bingung, galau… Ternyata itu cara Tuhan mengatur agar saya naik kelas. Ayoo melangkah! Jangan berkubang di zona nyamanmu, demikian kata Tuhan.

Apa yang harus saya lakukan?
Mulailah post artikel di Facebook… Dan disitulah saya berkenalan dengan Sis Elma, bersahabat hingga kini. Saya menjadi bagian komunitas antar negara. Hingga pindah ke Jakarta dan kini memiliki ratusan grup Whatapp, di mana saya bisa membagikan tulisan-tulisan Seruput Kopi Cantik.
Jalan Tuhan itu unik.

Belajar dari kisah di atas, pertolongan yang dibutuhkan seseorang tidak selalu berupa uang atau materi.
Saya butuh sarana agar tulisan saya bisa dibaca orang lain.

Seorang teman yang usahanya hancur bercerita, meski dia diberi modal oleh papanya, tetapi dia tidak tahu jalan yang harus ditempuh.
Yang dibutuhkannya bimbingan, bukan sekedar uang

Ada orang-orang yang ingin dan mau berubah, tetapi tidak tahu caranya.
Saya beruntung bisa tinggal di Jakarta dan Sekolah di Charis. Punya banyak resources.
Karena itu saya berbagi apa yang saya pelajari melalui Seruput Kopi Cantik.
Ternyata bisa membantu banyak orang. Menginspirasi, membukakan pengertian baru dan kadang memperkenalkan pembaca (yang meski saya tidak pernah bertemu muka), pada orang yang dibutuhkannya.
Jalan yang semula buntu, menampakkan titik terang…

Tak disangka, hal-hal kecil yang bisa kita lakukan, menjadi jawaban doa orang lain.
Ketika menyadari hal itu, saya tahu saya berada di tengah-tengah kehendak Tuhan.
Dan tidak ada kebahagiaan yang melebihinya.

Kita lakukan apa yang kita bisa, jadi berkat untuk orang lain yukk….

Sebagai penutup, orang bijak berujar:
Tidak ada orang yang bisa naik ke atas sendirian.

Siapa saya hari ini, tidak lepas dari jasa banyak orang yang sudah berinvestasi dalam hidup saya. Jangan pernah lupa dan setiap kali ada kesempatan yang cocok, apresiasi mereka.
Itulah sebabnya, saya sekali-kali tetap menghubungi guru-guru saya meski sudah selesai seminar atau sekolah.
Sedikit perhatian yang bisa saya sampaikan, sebagai ungkapan terimakasih karena beliau-beliau ini sudah berinvestasi dalam hidup saya.

Saya sejak kecil dididik papa & mama, agar menjadi orang yang tahu berterimakasih. Itulah bukti kita anak-anak Tuhan. Tindakan dan keteladanan berbicara lebih keras daripada sekedar kata-kata.
Setuju?

Not all of us can do great things. But we can do small things with great love – Mother Teresa.

Tidak semua dari kita bisa melakukan hal-hal hebat.  Tapi kita bisa melakukan hal-hal kecil dengan kasih yang besar – Bunda Teresa.
 
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Masih Adakah Orang Jujur Di Ibukota?

Seruput Kopi Cantik

YennyIndra

Masih Adakah Orang Jujur Di Ibukota?
(Yang kata Orang Lebih Kejam Dari Ibu Tiri…)

Saya sudah bersiap tidur, waktu menunjukkan pukul 21.13, ketika Hp saya berbunyi.

“Ibu, maaf ini Josep dari Resto X. Maaf ibu, kemarin ibu ada kelebihan transfer. Ibu transfer saya 99 juta rupiah. Saya ingin mengembalikannya. Bolehkah saya minta nomor rekening ibu?”

“Sebentar ya ..”

Speechless. Antara percaya ga percaya. Sadar ga sadar. Ini bener atau penipuan ya?
Segera saya buka mutasi M-banking… Alamak… Saya benar-benar transfer 99 juta rupiah.

Segera saya kirim data nomor rekening dan nama melalui chat ke WA Josep. Sambil dalam hati bertanya-tanya, beneran nich dikembalikan?
Tidak sampai 10 menit kemudian, chat masuk. Foto bukti transfer melalui M-Banking sebesar Rp.98.901.000,00.
Wow….

Kejadian ini di Ibukota yang konon lebih kejam dari ibu tiri. Tidak ada yang gratis di ibukota, kecuali kentut, kata orang.
Dan saya menemukan anak muda yang begitu berintegritas. Jujur, meski tidak seorang pun yang melihatnya, tetapi Tuhan melihat. Bahkan saya sendiri tidak sadar sudah salah transfer!
Sampai Josep menelpon saya.
Sungguh dialah Mutiara Langka Yang Amat Berharga di belantara Ibukota!
Salut!
Kagum!
Josep, I am very proud of you.

Awalnya saya menelpon Resto X memesan sayur lodeh, sayap ayam goreng dan wedang ronde. Rencana akan diambil melalui aplikasi go-food. Ternyata menu sayap ayam goreng tidak ada di sana. Pesan melalui go-shop 3x dicancel. Konon tidak boleh pesan melalui go-shop kalau ada di go-food.

Transfer langsung ke resto, dilarang. Josep bingung, karena makanan sudah selesai diproses dan siap kirim. Berulangkali Josep menghadap managernya.

“Harus lewat website resto bu,” ujarnya
Saya sudah mengisi, ternyata menu sayap ayam goreng tidak ada juga.

“Dicari di bagian lauk bu…”
Nihil!
“Sebentar saya tanyakan ke manager..”

“Ternyata memang ga dibuka bu..”

Bagaimana solusinya?
Masalahnya makanan sudah diproses
Akhirnya saya usul untuk transfer ke rekening pribadi Josep, dan dia membelikannya secara manual.

“Bu, kali ini saja ya transfer ke rekening saya, lain kali tidak boleh.”

Harga sayap ayam gorengnya 99rb rupiah. Entah angin apa yang membuat saya bisa transfer kelebihan nol 3 biji. Saat itu telpon-telponan hingga berkali-kali dan saya transfer sambil turun naik mobil karena memang sedang di luar rumah.

Entah mengapa saat itu koq ya saya sabar juga, berulangkali disuru mengulang-ulang aplikasi mencari menu sayap ayam goreng.

Satu hal yang menarik perhatian saya, status Josep tertulis:
“All Is Well”, artinya semua akan baik-baik saja.

Siapa pemuda luar biasa ini?
Nama lengkapnya Josep Mangasi Simbolon. Anak ke tiga dari empat bersaudara.

“Malam ini saya cek saldo bu… Lho koq saldo saya banyak sekali? Lalu saya buka mutasi rekeningnya, ternyata ada transferan dari ibu 99juta. Saya sadar, ibu kelebihan transfer,” Josep bercerita,
“Saya sampai gemeteran bu… Buru-buru saya telpon ibu untuk mengembalikannya.”

Josep benar-benar berhati ‘malaikat’.

Saya pun meminta ijin Josep, untuk menuliskan kisah ini di Seruput Kopi Cantik YennyIndra
Ini akan menginspirasi banyak orang, terutama anak-anak muda, agar mereka juga memiliki nilai-nilai luhur seperti Josep.

“Mungkin saya bisa kasih pesan aja bu.. Meskipun segala sesuatu tidak berjalan seperti yang kita inginkan, akan tetapi kita tetap harus bersyukur,” Josep menutup pesannya.

Apa yang kita tabur, itu yang kita tuai. Hukum Tuhan tidak pernah gagal.
Saya yakin, Josep Mangasi Simbolon, kelak akan memiliki masa depan yang cemerlang!

Ketika saya bercerita pada Elisa, putri saya itu berkomentar,
“Hidup itu cermin dari diri kita sendiri. Kalau kita percaya, dunia itu dipenuhi orang-orang baik, maka kita akan dipertemukan dengan orang-orang baik. Demikian pula sebaliknya.”

Terjadilah menurut imanmu.

Jumat minggu lalu, Ps. Dharana berujar,
“Seharusnya kita memberi porsi pada firman Tuhan, jauh lebih banyak daripada mempelajari buku-buku lainnya.”

Saya pun taat.
Fokus pada firman Tuhan, dan saat membacanya, dengan terus berdoa agar saya bisa memahami isi hati Tuhan.

Dan inilah yang saya alami…
Saya tidak lepas dari keteledoran, tapi perlindungan Tuhan nyata. Tuhan pertemukan dengan Josep, malaikat-Nya.
Hhmmm… Hidup rasanya jauh lebih tenang, nyaman, rest dan ‘semeleh’

Saya menghidupi kebenaran prinsip ini,
When you flow with The Lord, you will find, all things fall into place.

Ketika kita mengalir dengan Tuhan, kita akan menemukan, segala sesuatu berada pada tempat yang seharusnya.

Prioritaskan Tuhan yuk….
Dan jaga integritas kita seperti Josep.

Life is an echo. What you send out comes back. What you sow, you reap. What you give, you get. What you see in others, exists in you. – Zig Ziglar.

Hidup adalah gema. Apa yang Anda kirimkan akan kembali. Apa yang Anda tabur, Anda tuai. Apa yang Anda berikan, Anda dapatkan. Apa yang Anda lihat pada orang lain, ada di dalam diri Anda. – Zig Ziglar.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Say What You Want… Say What You Mean…Mean What You Say…

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Say What You Want… Say What You Mean… Mean What You Say….

Saya dibesarkan dengan pemahaman bahwa yang natural itu yang nyata. Yang supernatural bisa terjadi, tetapi hanya untuk orang-orang tertentu saja.
Mujijat hanya untuk orang yang suci dan besar imannya.

Meski bertahun-tahun kemudian saya mengenal Tuhan, tetapi cara hidup saya tetap sama. Mengutamakan yang natural.
Berdoa?
Ya tentu saja. Tapi kehujanan ya langsung cari obat dulu. Mencegah supaya tidak pilek.

Sampai saya mulai mengenal Tuhan secara pribadi dan lahir baru. Berulangkali mengalami pertolongan Tuhan. Hal-hal yang mustahil terjadi.
Saya mulai agak paham, bahwa Tuhan bisa melakukan hal-hal yang mustahil menurut nalar manusia.
Tetapi tetap dengan pemahaman, hasil lab dan vonis dokter, itu final.

Hingga saya mulai sekolah di Charis. Agak membingungkan ketika mendengar kalimat,
“Fakta itu Bukan kebenaran, hanya Firman Tuhan yang merupakan kebenaran.”

Saya harus mengubah mindset, bahwa yang rohani itu yang nyata.
Andrew Wommack mengingatkan, sesungguhnya saya tidak pernah melihat otak, paru-paru dan jantung saya.
Tetapi saya percaya bahwa saya punya otak, paru-paru dan jantung.
Namun saya sulit percaya bahwa firman Tuhan yang rohani dan tidak kelihatan itu, bisa mempengaruhi yang jasmani.

Betul juga ya?

Yang rohani inilah yang akan mencipta yang jasmani.
Sungguh awalnya sulit dipahami.
Make sense… Berarti saya harus mengubah pola pikir saya.

Firman Tuhan roh dan hidup. Tuhan mencipta alam semesta dengan perkataan atau firman-Nya.
Artinya Kita pun mencipta hidup kita melalui perkataan yang keluar dari mulut kita.

Tanpa disadari, kita lebih sering mengucapkan hal-hal yang TIDAK kita inginkan, dibandingkan menyatakan hal-hal yang kita inginkan.

“Bisnis memang sepi gara-gara pandemi…”

Padahal yang kita inginkan adalah bisnis kita ramai.
Mestinya kita mengatakan:
“Secara umum bisnis memang sepi karena adanya pandemi, tapi sumber berkatku dari Tuhan, aku percaya Tuhan mengadakan perbedaan, sesuai janji-Nya, karena aku beribadah kepada-Nya. Bisnisku pasti ramai…”

Terjadilah menurut imanmu.

“Kakiku masih sakit, padahal aku sudah berdoa dan beriman.”

Seharusnya,
“Kakiku memang masih sakit, tetapi karena aku sudah berdoa dan beriman, aku percaya aku SUDAH sembuh dan manifestasi kesembuhan di tubuhku sedang dalam proses.”

Nach ini menunjukkan kita sepakat dengan Tuhan dan firman-Nya. Yg rohani yang menentukan apa yang terjadi di alam jasmani.
Katakan apa yang kita inginkan!
Setuju?

Your words are so powerful     that they will kill or give life.

Kata-katamu sangat berkuasa, dapat menghancurkan atau memberi kehidupan.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Kisah Apik Di Balik Charis Graduation & Promotion.

https://mpoin.com/

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kisah Apik Di Balik Charis Graduation & Promotion.

Yeaaaayyyy… Akhirnya lulus!
Bagi teman-teman CJ 1 (Charis Jakarta angkatan 1), 4 tahun sudah mereka belajar bersama. Sedangkan bagi saya sekitar 3 tahun karena level 1 saya ambil program koresponden.
Banyak pengalaman dan pembentukan terutama karakter, terjadi.
Saat menoleh ke belakang, kami sadar betapa kami sudah bertumbuh dan makin dewasa rohani. Menemukan komunitas yang positif, di mana kami bisa saling mengingatkan prinsip-prinsip yang dipelajari dari para guru di Sekolah Charis.

Kami tidak sekedar belajar doktrin tetapi kami belajar membangun relationship dengan Tuhan. Sekarang Tuhan nyata berkarya dalam kehidupan kami setiap hari. Ini yang langka!


Sekolah Charis bisa ada di Indonesia karena ada P. Irwan & B. Angeline yang berani mengambil langkah hebat dan berani.

Beliau bercerita, saat sekolah di Charis Colorado, ada pembicara dahsyat yang hadir. Di saat sang pembicara mendoakan seorang siswa Indonesia lain yang hadir, kata-kata nubuatan tentang Indonesia yang dahsyat dilontarkan.

Meski bukan mereka yang menerima nubuatan, tetapi mereka meraihnya dengan iman serta bertindak. Saat itu mereka masih level 2, lalu melanjutkan level 3 di Hongkong dengan membawa misi untuk mendirikan Sekolah Charis di Indonesia.

Thanks P. Iwan & B. Angeline sehingga Sekolah Charis bisa ada di Indonesia!

Pelajarannya:
Kehendak Tuhan tidak akan pernah gagal, meski ada yang mengabaikannya. Jika kita tidak bersedia dipakai, Tuhan bisa memakai orang lain yang bersedia.
Tentunya, kita sendiri yang rugi karena menolak atau mengabaikannya.
Tujuan hidup kita dicapai, karena kita bersedia taat dan setia.


Jalan Tuhan itu unik.
Suatu hari waktu buka kontak HP, terlihat nama Imam Syahroni. Anak muda yang saya kenal saat membeli apartemen di Johor, Malaysia. Karena sama-sama dari Surabaya, segera akrab. Dan kejadiannya sudah lama… beberapa tahun lalu.

Iseng saja, saya kirimi artikel Seruput Kopi Cantik. Mulailah kami suka saling menyapa.

“Kita ini punya otoritas lho… Eman klo gak dimanfaatkan,” ujar Imam suatu ketika.

“Oh ya… Ayoo ceritain,”

Mulailah Imam memberi ‘teaser’, sambil memperkenalkan buku “Otoritas Orang Percaya”, karya Andrew Wommack.

Segera saya membeli dan membacanya. Wow… Keren sekali.
Saya pun melaporkan apa yang saya dapat pada Imam.

“Ada sekolahnya juga di Jakarta. Mampir klo pas ke Jakarta,” Imam mengundang.

Saat sedang di Jakarta, saya pun ikut hadir dalam kelas.
Bisa dibayangkan, semua murid sudah saling kenal, except me… ?
Nekad karena penasaran.

Ternyata memang benar-benar dahsyat. Tanpa ditunda lagi, hari itu juga saya ambil formulir pendaftaran dan langsung join.

Hidup saya berubah…
Cara Tuhan menangkap saya, terpikir saja tidak. Mungkin Imam pun tidak menyangka, ngobrol iseng, bisa menghasilkan ‘buah’ yang mengubah hidup seseorang yaitu YennyIndra.
Thanks Bro Imam…. !!!
Kamu ‘malaikatku’

Pelajarannya:
Tabur saja info kebaikan ke mana saja. Kita tidak pernah tahu mana yang akan tumbuh. Dan itu tugasnya Tuhan. Tugas kita hanyalah setia berbagi.


CJ1 graduation (lulus level 2) bersama dengan Promotion CJ3 (lulus level 1).
Nach hebatnya, sebagai wakil CJ3 yang speech Drg. Iwan.
Sementara wakil CJ1 yang speech Drg Henny Oetami, istri Drg. Iwan.
Suami istri ini keren Abis.

P. Iwan seperti biasa membawakannya penuh humor hingga membuat semua peserta terpingkal-pingkal. Termasuk P. Chris Manusama tidak terkecuali…

Sepotong kalimat P. Iwan yang terus terngiang-ngiang di telinga,
“Saat hendak mengambil keputusan, saya berprinsip: Allah TIDAK BOLEH dirugikan! Allah harus mendapatkan tempat terbaik dalam kehidupan saya! Kalau saya mengambil keputusan ini, Tuhan dapat apa? Belajarlah melihat, seperti Tuhan melihat… Ketika saya dapat melihat dengan jelas seperti Tuhan melihat, maka saya tidak akan salah arah.”

Mak jleb!
Perenungan dan pewahyuan yang sangat dalam. Saya tahu, ini bukan P. Iwan, tetapi Tuhan yang sedang menyampaikan isi hatinya kepada saya!
Dan saya wajib mempraktekkan dan menghidupinya!

Bu Henny tidak kalah bagusnya. Dengan lugas mengingatkan, kami sudah lulus level 2, sekarang menyandang gelar alumni Charis.
Tetapi masih ada 1 langkah terakhir, level 3.
Lho koq masih sekolah lagi?

Level 2 sudah lulus secara teori, tetapi level 3 itu penerapan maksimalnya. Alangkah baiknya saat mempraktekkannya bersama-sama dengan teman yang satu visi. Kami bisa saling belajar dan membangun. Project-project besar menanti di depan.

“If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together” – African Proverb.

Jika ingin berjalan cepat, pergilah sendiri. Jika ingin berjalan jauh, pergilah bersama-sama” – Pepatah Afrika.

Bagaimana kalau…?
Begitu banyak kendala-kendala yang muncul memenuhi benak kita sebelum melangkah.
Tetapi saat melangkah dengan iman, penyediaan Tuhan terjadi. Semua kendala, ada solusinya. Bahkan lebih baik daripada yang bisa kita pikirkan.
Dulu saya tidak yakin level 2 bisa memenuhi persyaratan kehadiran minimum di kelas. Saya kan warga Surabaya. Siapa nyana ada pandemi? Saya nyaris gak pernah absen. Stay terus di Jakarta.

“Lama ya… 1 level 2 tahun…”

Ya kan sekolahnya 2 minggu sekali. Di rumah kami dapat tugas mendengarkan dan mempelajari 8 video pelajaran dari guru-guru dari Colorado, USA @50 menit. Saat di sekolah hari Sabtu, dibahas.

Kami yang sudah berkumpul 3-4 tahun, justru sudah kepikiran, bagaimana caranya supaya bisa terus berkumpul saat sudah lulus nanti.
Tidak mudah memperoleh komunitas yang membangun dan positif. Kami tetap hidup sangat normal di tengah pandemi. Sehat, bebas dari ketakutan dan bahagia.
Kalau Allah ada di pihakku, siapa dapat melawan aku?

Pelajarannya:
Dalam hidup, jalani bersama Tuhan.
Ambil langkah pertama dengan iman, maka Dia akan membimbing kita langkah demi langkah.
Tidak sekaligus….
Tetapi langkah demi langkah,
Dan setiap langkah merupakan suatu mujizat!

You will not hear GOD clearly on the SPECIFICS, if you don’t obey the GENERAL – Rich Kanyali.

Anda tidak akan mendengar perintah TUHAN yang SPESIFIK dengan jelas, jika Anda tidak mematuhi perintah-perintah-Nya yang UMUM – Kaya Kanyali.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Otoritas Kita Melepaskan Kuasa Tuhan.”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Otoritas Kita Melepaskan Kuasa Tuhan.”

Ada sejumlah kunci untuk melihat mujizat Tuhan terwujud secara konsisten. Salah satu yang paling sedikit dipahami, karena itu jarang dipraktikkan, adalah fakta bahwa kesembuhan berada di bawah otoritas orang percaya.
Tuhan telah menyediakan kuasa kesembuhan-Nya dan menempatkannya di dalam diri setiap orang percaya yang telah lahir baru. Terserah kita untuk menggunakannya atau tidak. Memahami dan menggunakan otoritas kita adalah kunci untuk melihat mujizat terjadi.

Lihatlah bagaimana Petrus dan Yohanes melayani kesembuhan orang lumpuh dalam Kisah Para Rasul 3:1-8 (TB).
“Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
Mereka menatap dia dan Petrus berkata: “Lihatlah kepada kami.”
Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!”
Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.”

Perhatikan Petrus tidak berdoa untuk orang ini. Dia juga tidak meminta Tuhan untuk menyembuhkannya.
Dia berkata, “Seperti yang telah kuberikan kepadamu.” Ini tidak berarti bahwa Petrus adalah sumber penyembuhan ini. Perhatikan apa yang Petrus katakan dalam Kisah Para Rasul 3:12 (TB),
“Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: “Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?”

Kuasa Tuhanlah yang menyembuhkan orang ini, tetapi kuasa itu berada di bawah otoritas Petrus.
Petrus melanjutkan dengan mengatakan dalam ayat 16 bahwa adalah iman dalam nama Yesus yang telah menciptakan mujizat ini.

Tetapi Petrus tidak meminta Tuhan untuk menyembuhkan orang ini. Dia percaya Tuhan telah melakukan bagian-Nya dan telah menempatkan kuasa itu di dalam dirinya. Sekarang adalah tanggung jawab Petrus untuk melepaskan kekuatan itu, dan itulah yang dia lakukan.

Tuhan tidak pernah menyuruh kita untuk berdoa bagi orang sakit dalam arti bahwa kita meminta Dia untuk menyembuhkan mereka. Dia menyuruh kita untuk menyembuhkan orang sakit.
Ada perbedaan BESAR antara keduanya. Ini ada hubungannya dengan beroperasi dalam otoritas yang telah Dia berikan kepada kita. Lihatlah perintah-perintah ini yang Tuhan berikan kepada murid-murid-Nya.

“Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit.Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang.”
Lukas 9:1-2 (TB).

“Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.”
Matius 10:1 (TB)

“Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.”
Matius 10:7-8 (TB).

Yesus menyuruh kita untuk menyembuhkan orang sakit BUKAN mendoakan orang sakit.
Sungguh pernyataan yang radikal! Ini akan membuat kita dikeluarkan dari kebanyakan gereja hari ini, tetapi ini adalah kata-kata yang persis, tepat yang diucapkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Dan inilah alasan tepatnya, mengapa banyak orang tidak melihat mujizat yang mereka doakan.
Mereka tidak menggunakan otoritas dan memerintah dengan kuasa Tuhan; sebaliknya, secara pasif meminta Tuhan untuk melakukan apa yang Dia perintahkan untuk mereka lakukan.

Saya tahu ini bertentangan dengan doktrin Kristen yang populer. Kita terus-menerus diberitahu bahwa bukan kita tetapi Tuhanlah Sang Penyembuh, dan saya setuju dengan itu sepenuhnya. Tetapi, saya juga percaya bahwa Tuhan telah menempatkan kuasa penyembuhan-Nya di bawah otoritas kita, dan terserah kepada kita untuk menggunakannya atau tidak.
Jika kita tidak mengambil otoritas kita serta berperan sebagai pemimpin (komandan) yang berkuasa, malahan memilih mengemis, minta pertolongan Tuhan, maka kekuatan Tuhan tidak akan dilepaskan.
Perlu ada pembaharuan radikal pemikiran kita dalam menghadapi masalah ini.

Seorang teman baik saya, Dave Duell, mengadakan pertemuan di Afrika bertahun-tahun yang lalu. Itulah pertama kalinya mereka melihat mujizat seperti orang buta dapat melihat dan orang tuli disembuhkan. Orang-orang begitu bersemangat sehingga mereka mengerumuninya saat Dave berjalan di jalanan, mencoba menyentuhnya agar mereka bisa disembuhkan. Pikiran pertamanya dipengaruhi oleh pemikiran religius yang saya coba ubah.
Dia berpikir, Mereka seharusnya tidak melihat ke arahku. Saya bukan penyembuh; Yesuslah Sang Penyembuh. Dia hendak menghentikan perbuatan mereka, ketika Tuhan berbicara kepadanya. Tuhan berkata,
“Dave, apakah kamu ingat ketika Aku mengendarai keledai itu ke Yerusalem, dan semua orang meletakkan pakaian dan daun palem di jalanan serta berteriak, ‘Hosana… Hosana…’?
Apa yang akan kamu pikirkan jika keledai itu berbicara dan berkata, ‘Ini bukan saya! Itu bukan saya’?
Sikap itu hanya akan mengungkapkan kesombongan si keledai. Tidak ada yang memuji keledai itu; mereka memuji Dia yang menunggangi keledai itu.”

Ketika Dave menyadarinya, orang-orang tidak mencoba menyentuhnya tetapi menyentuh Yesus yang dia bawa, maka dibiarkannya mereka menyentuhnya semau mereka dan orang-orang disembuhkan. Inilah yang terjadi dengan murid-murid abad pertama. Petrus menyuruh orang-orang berbaris di jalan-jalan sehingga bayangannya menyentuh mereka pun, mereka disembuhkan (Kis. 5:15).

Lihatlah bagian Kitab Suci yang menakjubkan dalam Yesaya 45:11(TB):
“Beginilah firman TUHAN, Yang Mahakudus, Allah dan Pembentuk Israel: “Kamukah yang mengajukan pertanyaan kepada-Ku mengenai anak-anak-Ku, atau memberi perintah kepada-Ku mengenai yang dibuat tangan-Ku?

Sungguh ayat yang dahsyat!
Apa maksud Tuhan ketika Dia menyuruh kita untuk memerintahkan Dia? Yah, tentu tidak berarti kita lebih kuat dan lebih berkuasa dari Dia sehingga dapat memerintah-Nya. Maksudnya, selaras dengan hal-hal yang telah dikerjakan-Nya, Tuhan ingin kita mengambil otoritas kita dan memerintahkan dengan kuasa-Nya.

Ibarat seperti listrik. Perusahaan listrik PLN memproduksi listrik lalu mengirimkannya ke rumah kita. Tentu listrik itu bukan kekuatan kita, tetapi listrik itu berada di bawah kendali otoritas kita. Saat ingin menyalakan lampu, tentu kita tidak lagi menelepon PLN, meminta mereka untuk menyalakan lampu.
Tidak! Mereka tidak akan melakukan itu.
Mereka memproduksi aliran listrik, tetapi kekuatan listrik itu berada di bawah perintah kita. Sekarang kita cukup menekan sakelar di dinding dan memerintahkan daya listrik untuk bekerja.
Apakah ini berarti kita adalah sumber listriknya?
Tentu tidak!
Kita dapat memasukkan bola lampu ke dalam mulut kita, dan itu tidak akan pernah menyala. Kita bukanlah sumber kekuatan listriknya, tetapi kitalah yang mengendalikan apa yang dilakukan kekuatan itu.
Kita dapat memohon kepada PLN semua yang kita inginkan, tetapi PLN tidak akan menekan tombol itu untuk kita.
Tugas kita harus menerima otoritas serta mengakuinya bahwa kekuatan listrik itu berada di bawah komando kita.

Inilah yang Tuhan bicarakan. Tuhan telah menyembuhkan semua orang, yang akan membutuhkan kesembuhan di kemudian hari. Dia telah melakukannya dua ribu tahun yang lalu ketika Yesus menanggung bilur-bilur kita di punggung-Nya. Kemudian Dia menaruh kuasa kebangkitan-Nya di dalam setiap orang percaya (Ef. 1:19-20).
Dia telah melakukan bagian-Nya, dan sekarang terserah kita, apakah kita melakukan bagian kita, atau tidak. Kita perlu mengambil otoritas yang telah Dia berikan kepada kita dan menjadi komandan, bukan pengemis.
Inilah kebenaran dahsyat yang terbukti berhasil, itulah alasan mengapa kita melihat begitu banyak mujizat.
Kita tidak sekedar berdoa untuk orang sakit; kita menyembuhkan mereka dalam nama Yesus.

Saya tahu pemikiran ini menimbulkan banyak pertanyaan, bukan sekedar jawaban, jadi saya telah menulis pengajaran tentang Otoritas Orang Percaya.

[Repost ; “Our Authority Releases God’s Power” – Andrew Wommack, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 3 4 5 6