Monthly Archives: Jul 2021

Articles

Kriteria Wanita Cantik Ala P. Ken Sudarto.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kriteria Wanita Cantik Ala P. Ken Sudarto.

Berpuluh tahun lalu, saya membaca wawancara Alm. Bapak Kenneth Tjahjady Sudarto, terkenal dengan panggilan Ken Sudarto, Presiden Komisaris Matari Advertising Grup, di sebuah majalah wanita.
Beliau berasal dari Kebumen, kota kecil di Jawa Tengah, kampung halaman saya.

“Menurut P. Ken, wanita cantik itu seperti apa?”

“Ada wanita yang secara fisik sangat cantik. Bahkan nyaris sempurna. Tetapi ketika berbicara dengannya, dalam 5 menit, kita sudah kehabisan topik pembicaraan. Gak tau mau ngomong apalagi.”

Ungkapan P. Ken mengubah persepsi saya tentang kecantikan. Kalau diajak ngomong serba ga tahu, meski secara fisik cantik, dalam 5 menit luntur dah kecantikannya!
Blas gak menarik…. Saya paham sekarang.

P. Ken bukan orang sembarangan. Pengusaha sukses, lulusan Harvard Business School pula. Mungkin satu-satunya orang Kebumen yang lulus dari Harvard. Artinya, pendapatnya layak jadi panutan.

Mau cantik? Ayoo isi otak dan hati dengan pengetahuan dan kebenaran firman Tuhan. Wisdom itulah yang membuat kecantikan tak lekang oleh waktu.

“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan Tuhan dipuji-puji,” pendapat Raja Salomo yang mempunyai 1000 istri.

Dengan bertambahnya usia, kecantikan fisik akan pudar tetapi kecantikan yang dari dalam, berupa kebijaksanaan, hikmat, pengertian, kepandaian, akal budi, akan terpancar dari dalam yang menyinarkan kecantikan sejati, yang menarik banyak orang di sepanjang masa.

Wanita diciptakan untuk menjadi penolong yang sepadan bagi pria. Penolong berarti wajib melebihi yang ditolong: lebih repot, lebih cerdik, lebih bijak supaya bisa menjadi penasehat yang handal, tetapi posisinya tetap yang nomor 2… Karena dia hanyalah penolong.
Unik bukan?
Itulah yang Tuhan kehendaki!

Nothing is more beautiful than a woman who is brave, strong and emboldened because of who God is in her.

Tidak ada yang lebih cantik dari seorang wanita yang berani, kuat, dan bersemangat karena siapa Tuhan yang ada di dalam dirinya.

Sesungguhnya, nilai-nilai ini tidak hanya berlaku untuk wanita saja tetapi untuk pria dan siapa saja.
Semakin lama saya hidup dan belajar, semakin sadar, yang membuat seseorang menarik adalah api semangat dan nilai-nilai hidupnya.
Wisdom alias kebijaksanaan seseorang dan semangat untuk berkarya bagi sesama, yang membuatnya menarik. ‘Membuat hidup lebih hidup’, kata iklan, bertambah ‘cantik or tampan’ pula. Kata-kata yang terucap dari mulutnya, menawarkan ‘kehidupan’. Semangatnya menarik orang mengikutinya.

Saat kita berjumpa dengan seseorang yang ‘ajubilah’ kekayaannya, tetapi itu hanyalah sisa-sisa kesuksesannya di masa lalu, tidak ada sesuatu yang menarik lagi. Ucapannya pasrah, tanpa mimpi yang hendak diraih, dan hidupnya seolah menunggu giliran dipanggil Tuhan saja.

Berbeda dengan P. Ken, sms terakhir yang dikutip oleh Blog Tokoh Indonesia, berbunyi:
“Hidup bagaikan bendera perang. Kadang-kadang berkibar megah, menantang. Kadang-kadang kotor, robek-robek, dan hampir jatuh ke tangan musuh. Tapi harus tetap dipertahankan dengan gagah berani, sampai ke tangan Tuhan”.

Wow…. Ungkapan seorang pejuang sejati yang cinta Tuhan. Imannya terpancar dalam setiap kata yang terucap. Bunda Dewi Motik pun menceritakan begitulah P. Ken yang hebat. Beliau memang bersahabat dan mengenal P. Ken secara pribadi.

Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.

Ingatlah senantiasa, selama kita masih diberi nafas oleh Tuhan, artinya masih ada tugas yang harus kita kerjakan.
Cari Tuhan sungguh-sungguh.
Apa tugas yang belum kita selesaikan?
Jadikan itu mimpi kita dan raih.
Do our best!
Itu yang membuat pribadi kita senantiasa menarik dan akan mempengaruhi orang-orang di sekitar kita dengan nilai-nilai kebenaran yang kekal.
Menjadi Terang dan Garam dunia, sehingga hidup orang-orang di sekeling kita, menjadi  lebih baik karena mengenal kita.

Saya tidak pernah mengenal P. Ken secara pribadi. Saat saya kecil, P. Ken sudah malang melintang di Jakarta. P. Ken tentu tidak menyangka, pendapatnya tentang kecantikan sudah mengubah hidup seseorang: saya…fans-nya dari jauh. Bahkan saat beliau sudah di surga, ungkapannya tetap memberkati banyak orang: pembaca Seruput Kopi Cantik YennyIndra.

Pelajaran yang saya ambil:
Kita pernah tahu, ungkapan mau pun tindakan kita akan berdampak seperti apa? Be wise… !

Sebagai penutup, inilah ungkapan Dr. Melvin Maxwell pada putranya, John Maxwell, saat beliau berusia 95 tahun:
“Son, remember… The best is yet to come – Anakku, ingat… Yang terbaik masih ada di depan sana.”

Wow… Sungguh teladan kehidupan yang berkualitas dan sangat menarik. Dr. Melvin Maxwell masih menantikan yang lebih baik lagi saat berusia 95 th. Dahsyat!

Pertanyaannya:
Sudahkah kita bermimpi dan giat meraihnya?

Becoming a woman of God does not happen overnight. To become the woman that God desires for us to be, He takes is through a lifelong journey that teaches us how to love Him with our heart, body, soul, and spirit. – Kendra Jackson.

Menjadi wanita yang berkenan kepada Tuhan tidak terjadi dalam semalam.  Untuk menjadi wanita yang Tuhan inginkan, Dia mengerjakannya di sepanjang perjalanan umur kita untuk mengajar bagaimana mencintai-Nya sepenuh hati, dengan tubuh, jiwa, dan roh kita.  – Kendra Jackson

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Apa Rahasia Terciptanya Mujizat?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Apa Rahasia Terciptanya Mujizat?

Ada sejumlah kunci untuk melihat mujizat Tuhan terwujud secara konsisten.  Salah satu yang paling sedikit dipahami, karena itu jarang dipraktikkan, adalah fakta bahwa *Kesembuhan berada di bawah otoritas orang percaya*. 
Tuhan telah menyediakan kuasa kesembuhan-Nya dan menempatkannya di dalam diri setiap orang percaya yang telah lahir baru.  Terserah kita untuk menggunakannya atau tidak.  *Memahami dan menggunakan otoritas kita adalah kunci untuk melihat mujizat terjadi.*

Lihatlah bagaimana Petrus dan Yohanes melayani kesembuhan orang lumpuh dalam Kisah Para Rasul 3:1-8 (TB):

“Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
Mereka menatap dia dan Petrus berkata: “Lihatlah kepada kami.”
Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!”
Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.”

Perhatikan Petrus *tidak berdoa* untuk orang ini.  Dia juga *tidak meminta* Tuhan untuk menyembuhkannya. 
Dia berkata, “Seperti yang telah kuberikan kepadamu.”  Ini tidak berarti bahwa Petrus adalah sumber penyembuhan ini.  Perhatikan apa yang Petrus katakan dalam Kisah Para Rasul 3:12 (TB),

“Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: “Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?”

Kuasa Tuhanlah yang menyembuhkan orang ini, tetapi kuasa itu berada di bawah otoritas Petrus.
Petrus melanjutkan dengan mengatakan dalam ayat 16 bahwa adalah *iman dalam nama Yesus yang telah menciptakan mukjizat ini.*

Tetapi Petrus tidak meminta Tuhan untuk menyembuhkan orang ini.  Dia percaya Tuhan telah melakukan bagian-Nya dan telah menempatkan kuasa itu di dalam dirinya.  Sekarang adalah tanggung jawab Peter untuk melepaskan kekuatan itu, dan itulah yang dia lakukan.

Tuhan tidak pernah menyuruh kita untuk berdoa bagi orang sakit dalam arti bahwa kita meminta Dia untuk menyembuhkan mereka. 
Dia menyuruh kami untuk menyembuhkan orang sakit.
Ada perbedaan BESAR antara keduanya.  Ini ada hubungannya dengan *beroperasi dalam otoritas* yang telah Dia berikan kepada kita.  Lihatlah perintah-perintah ini yang Tuhan berikan kepada murid-murid-Nya.

“Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit.
Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang.” Lukas 9:1-2 (TB) 

“Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.”
Matius 10:1 (TB)

“Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.”
Matius 10:7-8 (TB)

Yesus menyuruh kita untuk menyembuhkan orang sakit BUKAN mendoakan orang sakit.
Sungguh pernyataan yang radikal!  Ini akan membuat kita dikeluarkan dari kebanyakan gereja hari ini, tetapi ini adalah kata-kata yang persis, tepat yang diucapkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. 
Dan inilah alasan tepatnya, mengapa banyak orang tidak melihat mujizat yang mereka doakan.
Mereka tidak menggunakan otoritas dan memerintah dengan kuasa Tuhan; sebaliknya, secara pasif meminta Tuhan untuk melakukan apa yang Dia perintahkan untuk mereka lakukan.

Saya tahu ini bertentangan dengan doktrin Kristen yang populer.  Kita terus-menerus diberitahu bahwa bukan kita tetapi Tuhanlah Sang Penyembuh, dan saya setuju dengan itu sepenuhnya.
Tetapi, saya juga percaya bahwa Tuhan telah menempatkan kuasa penyembuhan-Nya di bawah otoritas kita, dan terserah kepada kita untuk menggunakannya atau tidak.
Jika kita tidak mengambil otoritas kita serta berperan sebagai pemimpin (komandan) yang berkuasa, malahan memilih mengemis, minta pertolongan Tuhan, maka kekuatan Tuhan tidak akan dilepaskan. 
Perlu ada pembaharuan radikal pemikiran kita dalam menghadapi masalah ini.

Seorang teman baik saya, Dave Duell, mengadakan pertemuan di Afrika bertahun-tahun yang lalu.  Itulah pertama kalinya mereka melihat mujizat seperti orang buta dapat melihat dan orang tuli disembuhkan.  Orang-orang begitu bersemangat sehingga mereka mengerumuninya saat Dave berjalan di jalanan, mencoba menyentuhnya agar mereka bisa disembuhkan.  Pikiran pertamanya dipengaruhi oleh pemikiran religius yang saya coba ubah. 
Dia berpikir, Mereka seharusnya tidak melihat ke arahku.  Saya bukan penyembuh;  Yesuslah Sang Penyembuh.  Dia hendak menghentikan perbuatan mereka, ketika Tuhan berbicara kepadanya.  Tuhan berkata,
“Dave, apakah kamu ingat ketika Aku mengendarai keledai itu ke Yerusalem, dan semua orang meletakkan pakaian dan daun palem di jalanan serta berteriak, ‘Hosana… Hosana…’?  Apa yang akan kamu pikirkan jika keledai itu berbicara dan berkata, ‘Ini bukan saya!  Itu bukan saya’?
Sikap itu hanya akan mengungkapkan kesombongan si keledai. 
Tidak ada yang memuji keledai itu;  mereka memuji Dia yang menunggangi keledai itu.”

Ketika Dave menyadarinya, orang-orang tidak mencoba menyentuhnya tetapi menyentuh Yesus yang dia bawa, maka dibiarkannya mereka menyentuhnya semau mereka dan orang-orang disembuhkan.  Inilah yang terjadi dengan murid-murid abad pertama.  Petrus menyuruh orang-orang berbaris di jalan-jalan sehingga bayangannya menyentuh mereka pun, mereka disembuhkan (Kis. 5:15).

Lihatlah bagian Kitab Suci yang menakjubkan dalam Yesaya 45:11(TB):

“Beginilah firman TUHAN, Yang Mahakudus, Allah dan Pembentuk Israel: “Kamukah yang mengajukan pertanyaan kepada-Ku mengenai anak-anak-Ku, atau memberi perintah kepada-Ku mengenai yang dibuat tangan-Ku?

Sungguh ayat yang dahsyat! 
Apa maksud Tuhan ketika Dia menyuruh kita untuk memerintahkan Dia?  Yah, tentu tidak berarti kita lebih kuat dan lebih berkuasa dari Dia sehingga dapat memerintah-Nya.  Maksudnya, selaras dengan hal-hal yang telah dikerjakan-Nya, Tuhan ingin kita mengambil otoritas kita dan memerintahkan dengan kuasa-Nya.

Ibarat seperti listrik.  Perusahaan listrik PLN memproduksi listrik lalu mengirimkannya ke rumah kita. Tentu listrik itu bukan kekuatan kita, tetapi listrik itu berada di bawah kendali otoritas kita. 
Saat ingin menyalakan lampu, tentu kita tidak lagi menelepon PLN, meminta mereka untuk menyalakan lampu.
Tidak!  Mereka tidak akan melakukan itu. 
Mereka memproduksi aliran listrik, tetapi kekuatan listrik itu berada di bawah perintah kita. Sekarang kita cukup menekan sakelar di dinding dan memerintahkan daya listrik untuk bekerja. 
Apakah ini berarti kita adalah sumber listriknya? 
Tentu tidak! 
Kita dapat memasukkan bola lampu ke dalam mulut kita, dan itu tidak akan pernah menyala.  Kita bukanlah sumber kekuatan listriknya, tetapi kitalah yang mengendalikan apa yang dilakukan kekuatan itu. 
Kita dapat memohon kepada PLN semua yang kita inginkan, tetapi PLN tidak akan menekan tombol itu untuk kita. 
Tugas kita harus menerima otoritas  serta mengakuinya bahwa kekuatan  listrik itu berada di bawah komando kita.

Inilah yang Tuhan bicarakan. Tuhan telah menyembuhkan semua orang, yang akan membutuhkan kesembuhan di kemudian hari.  Dia telah melakukannya dua ribu tahun yang lalu ketika Yesus menanggung bilur-bilur kita di punggung-Nya.  Kemudian Dia menaruh kuasa kebangkitan-Nya di dalam setiap orang percaya (Ef. 1:19-20). 
Dia telah melakukan bagian-Nya, dan sekarang terserah kita, apakah kita melakukan bagian kita, atau tidak.  Kita perlu mengambil otoritas yang telah Dia berikan kepada kita dan menjadi komandan, bukan pengemis. 
Inilah kebenaran dahsyat yang terbukti berhasil, itulah alasan mengapa kita melihat begitu banyak mujizat. 
Kita tidak sekedar berdoa untuk orang sakit;  kita menyembuhkan mereka dalam nama Yesus.

Saya tahu pemikiran ini menimbulkan banyak pertanyaan, bukan sekedar jawaban, jadi saya telah menulis pengajaran tentang Otoritas Orang Percaya. 

Sumber: https://www.awmi.net/reading/teaching-articles/authority_releases/

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Forgiveness VS Trust.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Forgiveness VS Trust.

When we forgive someone who has hurt us, does that mean we have to jump back into relationship with them?

Ketika kita memaafkan seseorang yang telah menyakiti kita, apakah itu berarti kita harus kembali menjalin hubungan dengan mereka?,”

Let’s be clear, trust and forgiveness are NOT the same.
Mari kita perjelas, kepercayaan dan pengampunan TIDAK sama.”

Pengampunan berkaitan dengan masa lalu dan kepercayaan berkaitan dengan masa depan. 
Sedangkan Kepercayaan berarti saya akan berinvestasi lebih banyak ke dalam suatu hubungan.

Ingat: Orang dapat dipercaya karena memiliki rekam jejak yang dapat dipercaya.  Apakah mereka memiliki pola yang menunjukkan bahwa mereka peduli pada Anda?

Tulis Dr. Henry Cloud, penulis buku terkenal yang berjudul “Boundaries”, dalam wall facebooknya.


Banyak orang yang menganggap ketika dia memaafkan atau mengampuni kesalahan seseorang, berarti dia harus menjalin hubungan (relationship) kembali dengannya. Itulah alasannya mereka enggan melepaskan pengampunan.
Dr. Henry Cloud dengan tegas membedakannya!

Kita mengampuni kesalahan orang lain demi kepentingan kita sendiri. Menyimpan kemarahan atau dendam  itu sumber penyakit, stress dan kepahitan.

Resentment is like drinking poison and hoping it will kill someone else. – Kebencian itu seperti meminum racun dan berharap itu akan membunuh orang lain.

Tentu saja mustahil!
Kita sendiri yang mati….

“Enak dia dong, sudah menghina dan menyakiti seenaknya, sekarang aku yang mesti mengampuni. Dia merasa bersalah juga kagak,” protes seorang teman.

Kita memaafkan karena sayang pada diri kita sendiri. Repot-repot kita mikirin dia dengan penuh kegeraman, sambil hati tersayat-sayat, sementara dia happy-happy.
Siapa yang rugi coba?

Mengampuni, tidak berarti kita setuju dengan perlakuannya terhadap kita.
Mengampuni, artinya kita menyerahkannya kepada Tuhan, agar kita dapat melanjutkan hidup kita tanpa terbeban olehnya.

Mengampuni itu keharusan, tetapi berhubungan kembali, itu pilihan.
Itu dua hal yang berbeda!

Kalau tidak cocok, ambil saja jalan yang berbeda.
Mengampuni itu perintah Tuhan tapi tidak ada perintah Tuhan, bahwa kita harus terus menjalin hubungan lagi, jika memang merugikan dan membuat kita tidak bahagia.

Tuhan justru mengajarkan, agar cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

“Bagaimana kalau keadaan memaksa harus tetap berhubungan?”

“Batasi seperlunya. Love from a distance, kata Joel Osteen. Kasihi dari kejauhan. Menghindari ribuan pertempuran yang tidak perlu.”


Sepasang suami istri datang konseling pada Greg Mohr.

Dengan berapi-api sang suami marah karena istrinya terus menerus curiga kepadanya. Rupanya sebelum ini, sang suami ketahuan berselingkuh. Mereka sudah mengadakan rekonsiliasi.

“Istriku berkata sudah memaafkan, tetapi buktinya tetap mencurigai aku terus. Dia tidak mempercayai aku…,” ujar sang suami dengan sewotnya.

“Aku pun tidak mempercayaimu,” sergah Greg Mohr tegas,
“Trust must be earned, kepercayaan harus diperoleh melalui pembuktian demi pembuktian. Kamu sudah mengkhianati istrimu, sekarang buktikan pertobatanmu.”

Dieeeenk….

Kita mengampuni seseorang karena Tuhan telah mengampuni kita terlebih dahulu. Dengan kekuatan kita sendiri, tentu tidak mampu. Tetapi Tuhan telah memberikan anugerah-Nya, sehingga dengan bergantung kepada kekuatan Allah, kita mampu mengampuni.

Kepercayaan tidak bisa diberikan secara gratis. Kepercayaan  yang sudah dikhianati, hilang, atau dilecehkan, hanya bisa  diperoleh kembali melalui pembuktian demi pembuktian, rekam jejak dari tindakan yang bisa dipercaya secara berulang, sedikit demi sedikit, sampai akhirnya kepercayaan bisa diraih kembali.

Love is a chance. Hate is a curse. Forgiveness is a blessing. Trust is a gift. – Adrian Rayshawn.

Cinta adalah kesempatan.  Kebencian adalah kutukan.  Pengampunan adalah berkat.  Kepercayaan adalah sebuah anugerah.  – Adrian Rayshawn.

Supaya bisa memberikan kesempatan kedua atau second chance, agar kepercayaan bisa dibangun kembali, pengampunan harus diberikan terlebih dahulu. Tanpanya, kepercayaan mustahil dibangun.

Trust can only be mended, it can never be fixed. Because people forgive, but they can never forget.

Kepercayaan hanya bisa diperbaiki, namun tidak akan pernah bisa dipulihkan seperti sediakala.  Karena orang memaafkan, tetapi mereka tidak pernah bisa melupakan.

Pelajarannya, Berpikirlah sebelum berkata-kata dan bertindak. Ada hal-hal dalam hidup, yang tidak memberi opsi second-chance.

Hidup ternyata jauh lebih mudah saat kita memahami rambu-rambunya dengan jelas.
Mari memaafkan dengan bebas, tetapi memberikan  kepercayaan dengan bijak.
Setuju?

Forgiveness must be immediate, whether or not a person asks for it. Trust must be rebuilt over time. Trust requires a track record. If someone hurts you repeatedly, you are commanded by God to forgive them instantly, but you are not expected to trust them immediately, and you are not expected to continue allowing them to hurt you. – Rick Warren

Pengampunan harus segera dilakukan, terlepas dari apakah seseorang memintanya atau tidak.  Kepercayaan harus dibangun kembali dari waktu ke waktu.  Kepercayaan membutuhkan rekam jejak.  Jika seseorang menyakiti Anda berulang kali, Anda diperintahkan oleh Tuhan untuk segera memaafkannya, tetapi Anda tidak diharapkan untuk segera mempercayainya, dan Anda tidak diharapkan untuk terus membiarkan mereka menyakiti Anda.  -Rick Warren

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Sudahkah Kita Seperti Pohon Sanobar dan Pohon Murad?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Sudahkah Kita Seperti Pohon Sanobar dan Pohon Murad?

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Yesaya 55:8-9 (TB)

Ayat ini sangat populer dan saya pun menghafalnya tetapi ternyata pemahaman saya salah.
Dulu saya beranggapan arti ayat ini, kalau saya mau A, Tuhan maunya B karena rancanganKu bukanlah rancanganmu.
Ternyata keliru!

Sampai Mike Hoesch menjelaskan. Tuhan menyatakan, kamu terjebak dalam hidupmu yang berantakan. Itu tidak sesuai dengan rancangan Tuhan.

Mengapa semuanya bisa terjadi?
Karena kita menjalani hidup, tidak sesuai dengan jalan-jalan yang Tuhan kehendaki.

Karena itu pada ayat sebelumnya, Tuhan menyarankan agar:
Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.
Yesaya 55:7 (TB)

Hidup yang amburadul terjadi karena kita berjalan mengikuti jalannya orang yang fasik. Penerapan jaman ini, kita terseret oleh cara hidup yang duniawi.
Karena itu kembalilah kepada Tuhan, supaya belas kasihan dan pengampunan Tuhan dicurahkan.

Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!
Yesaya 55:6 (TB)

Bersegeralah cari Tuhan.
Hidup di dalam jalannya Tuhan, Itu tidak terjadi otomatis. Kita yang harus mencari Dia.
Mengikuti jalan Tuhan merupakan keputusan serta tindakan yang harus kita ambil setiap hari.
Bukan keputusan yang diambil sekali untuk selamanya.

Ibarat orang menyetir, setiap kali harus dipantau, dan setir terus menerus disesuaikan kembali agar jalannya mobil tetap lurus.

Rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11-13).

Tuhan mengingatkan, janji-janji-Nya itu membawa hari depan yang penuh harapan dan itu pasti digenapi. Asalkan setia berjalan di jalan-Nya. Jangan khawatir!

Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Yesaya 55:10-11 (TB)

Apa yang terjadi ketika janji-janji-Nya digenapi?

Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.
Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.
Yesaya 55:12-13 (TB)

Berkat tercurah dalam kehidupan kita. Semak duri yang tidak ada harganya, bahkan mengotori ladang, diganti dengan pohon sanobar yang mahal harganya. Pohon sanobar sejenis pohon pinus, daunnya selalu hijau, kayunya sangat bagus. Tingginya bisa mencapai 24 meter, artinya akan menonjol diantara pohon-pohon lainnya. Outstanding. Demikian juga rancangan Tuhan untuk kita.
Pohon Sanobar melambangkan kesuburan, kelimpahan, serta apa pun yang kita butuhkan, semua tersedia.

Kecubung dalam terjemahan lain ditulis sebagai onak duri, diganti Tuhan dengan pohon Murad.
Tuhan menghendaki agar kita seperti pohon Murad yang berdaun hijau, bunganya putih, pohonnya cukup tinggi. Bunganya sangat harum dan biasa digunakan untuk obat kecantikan.
Pohon Murad melambangkan Kemurahan Ilahi.
Agar hidup kita juga ‘harum’ baunya, berguna bagi orang lain serta mempermuliakan Allah.

Siap mempraktekkannya?
Belajar sama-sama yuk….

Forget the former things; do not dwell on the past. See, I am doing a new thing! Isaiah 43: 18-19.

Lupakan hal-hal yang telah lalu; Jangan terpaku pada masa lalu. Lihat, Aku melakukan hal-hal yang baru! Yesaya 43:18-19.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Growth Environment for Our Children

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Growth Environment for Our Children

A big part of a leader’s job is to create a growth environment – Sebagian besar tugas seorang pemimpin adalah menciptakan lingkungan pertumbuhan,” ujar Billy Epperhart, founder Wealthbuilder.

Tantangan ini jauh lebih mudah dipraktekkan di perusahaan daripada dalam keluarga.
Mendidik anak-anak yang lahir dalam keluarga berkecukupan, sungguh tidaklah mudah. Apalagi yang sejak lahir sudah kaya, harta leluhur dimakan tujuh turunan pun tidak habis.

Kecenderungan ortu yang dulu hidupnya susah, saat berkecukupan, berusaha memberi yang ‘terbaik’ bagi anak-anaknya  jangan sampai mereka susah seperti dia.
Yang tidak disadari, sesungguhnya itu sedang ‘mengamputasi’ kemampuan anak-anaknya. Menempatkan anak-anak di zona nyaman, sehingga mereka tidak berani dan tidak siap menghadapi tantangan.

Sedemikian protektifnya, sampai pergi ke kota yang berdekatan saja, tidak jarang sang ibu terus menerus memonitor.
Anaknya jelas senang, merasa diperhatikan, tetapi repotnya, endingnya nanti di mana?
Mampukah sang anak survive, tanpa ortu?

We don’t grow when things are easy, we grow when we face challenges – Joyce Meyer.

Kita tidak bertumbuh ketika segala sesuatunya berjalan mudah, kita justru bertumbuh ketika kita menghadapi berbagai tantangan – Joyce Meyer.

Yang lebih tragis lagi, ada yang sedemikian memanjakan anak, sehingga memberinya fasilitas melebihi kemampuan ortu yang sesungguhnya. Anak terbiasa hidup di awang-awang, tidak berani menghadapi kenyataan. Tidak terbiasa berpikir realitis. Yang penting Image duluan. Tidak diajarkan menentukan Skala Prioritas. Lebih mementingkan apa kata orang.

Rahasia sukses yang paling mendasar, saat penghasilan naik, pengeluaran jangan ikut naik. Supaya ada uang lebih yang bisa untuk cadangan atau diinvestasikan. Financial Freedom adalah target yang hendak dicapai. Bak jamur dimusim penghujan, seminar yang menawarkannya.

Seorang sahabat yang menikah dengan anak orang kaya, mengeluh suaminya tidak juga bekerja. Setelah ortu meninggal, tidak tahu mau bisnis apa. Padahal modal dan fasilitas lengkap.
Seorang teman lain, yg IQ-nya termasuk kategori genius. Tidak sukses karena tidak berani mencoba. Takut gagal. Takut salah. Ortu tidak melatihnya. Semua sudah tersedia.

Teman dari sahabat saya, seorang istri yang sangat dimanja suaminya. Tiba-tiba suami meninggal, tanpa sakit. Bayar listrik pun tidak tau caranya. Sekarang hidup sakit-sakitan tetapi dokter tidak menemukan penyakitnya. Stres tidak mampu hidup sendiri.

Hidup itu bukan dongeng HC. Andersen yang happily ever after. Bahagia selama-lamanya.
Hidup itu penuh tantangan.
Meski punya duit banyak, kalau merasa hidupnya tidak berprestasi, hidup seseorang tidak akan bahagia. Tuhan menciptakan setiap manusia dengan tujuan. Kebahagiaan hanya tercipta, ketika kita merealisasikan tujuan itu.

Salah satu yang ditekankan P. Indra, anak-anak harus berani. Gak boleh penakut. Orang yang penakut, ga bisa sukses  demikian prinsipnya.
Ketika Nicho kecil, takut naik Jetcoaster. P. Indra memaksanya. Sambil menangis Nicho naik, begitu selesai, Nicho justru minta naik jetcoaster lagi. Bahkan berani mencoba Jetcoaster yang jauh lebih mengerikan.

Salah satu alasan mengapa kami mengirimkan anak-anak sekolah ke luar negeri, supaya mereka mandiri. Kalau dekat  kecenderungannya ingin bantuin. Di sana mereka ‘dipaksa’ belajar menyelesaikan masalah sendiri, beradaptasi dengan lingkungan yang sangat berbeda dan berjuang agar bisa survive.

Kami memiliki 4 anak. Elisa & Christian lahir saat kami masih berjuang. Sementara Nicho lahir ketika kami agak mapan dan Michelle saat lebih mapan. Selain faktor itu, Elisa ke Aussie lulus SMP, Christian lulus SD. Sedangkan Nicho & Michelle, ke US ketika keduanya lulus SMU. Hasilnya, kami amati juga berbeda.
Elisa & Chris jauh lebih mandiri.
Mungkin juga bawaan karakter dan urutan kelahiran juga berpengaruh.

Bu Evi Tjahjono, psikolog UBAYA, pernah bertanya, bagaimana cara kami membesarkan anak-anak?
Keempatnya tidak suka pekerjaan yang rutin, mudah bosan dan kreatif. Konon berbeda dengan anak-anak pada umumnya.
Saya bengong. Apa ya…?

Yang jelas, P. Indra selalu mendorong agar anak-anak berani mencoba sesuatu yang baru. Gagal gapapa. Itu biaya sekolah kehidupan.

“Lebih baik anak gagal saat ortu masih hidup. Ada yang menolong dan bisa dibimbing untuk bangkit lagi,” kata Elisa,
“Klo ortu sudah gak ada siapa yang mau bantuin beneran? Ortu berhasil kan ada caranya. Bukan sekedar kebetulan. Mindset sukses, sepanjang jaman tetap sama. Valuenya tidak berubah. Nach itu yang tidak diajarkan di sekolah. Masing-masing anak yang harus menimba ilmunya dan dikombinasikan dengan cara bisnis masa kini.”

Mari kita menjadi ortu yang bijak. Bersikap sebagai pelatih dan sparing-partner, agar anak-anak bisa menjadi pribadi yang handal, sehingga mampu menghadapi tantangan di masa depan. Orangtualah yang harus menyiapkan Growth Environment, lingkungan agar mereka bertumbuh.
Tidak ada belajar berenang tanpa masuk ke air, demikian juga anak-anak harus menghadapi tantangan yang nyata.

Renungkan selalu, jika kita memperlakukan anak seperti ini, endingnya di mana?
Setuju?

It is our job to prepare our children for the road and NOT prepare road for our children – Sushil Jain

Adalah tugas kita untuk mempersiapkan anak-anak kita agar mampu melalui jalan hidupnya dan BUKANNYA mempersiapkan jalan yang dilalui anak-anak kita ( yang harus dipersiapkan anak-anaknya, bukan dibuatkan jalannya) – Sushil Jain

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 4