Articles

Di Mana Kita Mencari Kunci Yang Hilang?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Di Mana Kita Mencari Kunci Yang Hilang?

Saya mendengar kisah yang menggelitik.
Ada seorang pria yang kehilangan kunci mobil di rumahnya.
Hari sudah mulai magrib. Dan listrik di rumahnya mati.
Dia mencoba mengingat-ingat dan mencari si kunci. Makin lama makin gelap… tidak juga ketemu.
Lalu dia memandang ke luar jendela…
Bukankah di luar lebih terang?
Mengapa tidak mencarinya di luar saja?
Maka keluarlah sang pria ini mencari kunci mobilnya di luar rumah.
Padahal kunci mobilnya hilang di dalam rumah.
Kita menertawakannya….
Tetapi sesungguhnya, kita kerap melakukan hal yang sama.
Masa?

Dalam hidup banyak permasalahan yang terjadi karena masalahnya ada di dalam diri kita sendiri, tetapi kita sibuk mencari solusi di luar.

“Bu, saya merasa takut dan tidak beriman. Ketakutan mencekam dan berbagai symptom meneror… Padahal saya sudah membaca berbagai buku dan mengikuti berbagai saran.”

Kapan ketakutan hilang? Saat kita memahami besarnya kasih Allah.
Kalau menerapkan berbagai teori dan saran tidak berhasil,  cobalah duduk diam berdoa, baca firman dengan sikap hati menantikan -Nya karena ingin mendengar arahan-Nya.

Surrender your anxiety! Be silent and stop your striving and you will see that I am God.

Serahkan kecemasanmu!  Diam dan hentikan segala usahamu dan kamu akan melihat bahwa Akulah Tuhan.

Benih atau biji itu ciptaan Tuhan. Di dalamnya terdapat potensi kehidupan. Benih yang ditabur di tanah, akan bertumbuh.

Bisakah manusia menciptakan benih? Bisa.
Jagung buatan misalnya. Warnanya persis seperti biji jagung asli. Rasanya juga. Tetapi ketika ditabur di tanah, tidak bisa hidup.
Mengapa?
Karena biji buatan tidak mengandung kehidupan.
Hanya biji/benih ciptaan Tuhan yang mengandung kehidupan.

Andrew Wommack mengajarkan hal yang sederhana, tetapi menusuk hati saya serta menempelak.

Kunci kesuksesan, kesembuhan, kemakmuran, kepandaian atau hikmat, adalah firman Tuhan. Karena firman itu adalah Allah sendiri, Sang Kehidupan yang sejati.
Ketika kita menyimpan firman-Nya seperti menabur benih, dan merenungkannya, maka dengan sendirinya benih itu akan bertumbuh dan berbuah. Tinggal tunggu waktunya, kita pasti akan panen.

Andrew bersaksi dari bukan siapa-siapa, sekarang dia dikenal di seantero dunia. Mengenal dan dikenal orang-orang penting, bahkan tokoh-tokoh penting dari politik serta sosial, dari berbagai negara.
Dan semua itu diperolehnya, bukan karena dia melakukan strategi-strategi khusus, melainkan karena Andrew fokus menabur benih firman Tuhan dalam hatinya serta merenungkannya.
Tuhan membukakan pintu-pintu kesempatan yang tidak terpikirkan. Satu demi satu, kesuksesan dan promosi datang bertubi-tubi.

“Saat Anda menabur firman dan merenungkannya, seketika itu juga terjadi perubahan dalam hidup Anda, meski Anda tidak melihatnya secara kasat mata,” jelas Andrew, “Ingin sembuh? Tabur firman kesembuhan. Ingin makmur? Tabur firman tentang kemakmuran. Benih itu tidak bisa menipu. Biji mangga akan berbuah mangga. Biji tomat akan menghasilkan buah tomat.”

Ini proses alami yang terjadi dalam kehidupan. Penting dicatat: semua membutuhkan waktu dan proses. Antara benih ditabur dan panen, butuh waktu serta proses.
Dalam hal ini kita semua paham dan bisa menerima.
Tetapi jika berhubungan dengan kehidupan, kebanyakan orang tidak mengerti. Termasuk saya.

Banyak yang ingin instan.
Seperti kisah kunci mobil yang hilang, permasalahannya ada di dalam, kita  perlu perubahan pola pikir dan tindakan sesuai dengan kebenaran firman Tuhan yang hakiki. Maka kesuksesan, kemakmuran, kesembuhan, kepandaian akan mengikutinya secara natural.

Yang banyak dilakukan, karena ingin instan, orang-orang mencarinya dari luar dirinya. Gak sabar menanti prosesnya.
Dunia menawarkan iming-iming kaya dalam sekejap, sembuh seketika, membuat banyak orang terpesona.
Ibaratnya mereka ‘membeli’ biji jagung buatan manusia.
Saat ditanam, tentu saja tidak bisa tumbuh.

Bisa kaya?
Bisa sich tetapi kaya cara manusia, banyak yang penuh intrik dan menghalalkan segala cara. Saat ini kelihatannya baik, tetapi tidak sedikit yang menimbulkan konsekuensi di kemudian hari. Keluarga, teman dikorbankan demi kekayaan materi. Tidak menjanjikan damai sejahtera.

God’s way selalu yang terbaik.
Tanpa menimbulkan kepedihan di belakangnya.

Ibarat kita ini seperti HP merk Apple.
Siapa yang tau cara penanganan yang terbaik saat terjadi kerusakan?
Pabrik HP Apple tentunya.
Siapa yang paling tahu fungsi dan cara mengoptimalkan HP Apple itu?
Pabrik HP Apple tentunya. Sang penciptanya!

Dengan cara yang sama, kita ini buatan Allah. Dialah Sang Pencipta kita
Tentu Allah yang paling tahu cara menyembuhkan penyakit kita dan cara mengoptimalkan kerja kita supaya kemakmuran dan kesuksesan tercipta.
Make sense?

Ikuti God’s way saja yuk… Dengan rajin menabur benih firman dalam hati, serta merenungkannya siang dan malam.

We’re called to do more than believe in God, we’re called to live in God-Ann Voskamp.

Kita dipanggil untuk melakukan lebih daripada sekedar percaya Tuhan, kita dipanggil untuk hidup di dalam Tuhan -Ann Voskamp.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Arti KAYA Dalam Perspektif Hakiki.
Apakah Kita Menghidupi Panggilan Allah?
Injil yang mana?