Articles

“Oleh Iman, Bukan Penglihatan.”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Oleh Iman, Bukan Penglihatan.”

Bagi mereka yang memiliki anjing yang terlatih, perintah sederhana menghasilkan kepatuhan instan. Anjing dapat memahami perintah verbal, isyarat tangan, dan bahkan bahasa tubuh bahkan perubahan nada dalam suara. Pemilik anjing yang terlatih memiliki keyakinan bahwa perintahnya akan ditaati. Dalam berbagai kasus, bahkan dia tidak perlu melihat kepatuhan si anjing. Dia tahu pasti, anjing itu akan melaksanakan perintahnya.

Namun, pemilik yang sama saat menghadapi anjing milik orang lain, dia mungkin memberikan perintah dan sinyal yang sama tetapi hanya bisa menilai hasilnya dari apa yang dilihatnya kemudian. Dengan anjing yang bukan miliknya, dia harus berjalan dengan melihat. Anjing itu bisa saja patuh tetapi mungkin saja tidak patuh sama sekali. Tidak ada jaminan yang bisa dipegangnya, karena tidak ada hubungan di antara mereka. Selain hubungan, tidak ada otoritas yang sudah terbentuk.

“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Ibrani 11:1 (TB).

Iman merupakan bukti dari hal-hal yang tidak terlihat. Dengan adanya hubungan dan otoritas yang sudah terjalin, kita dapat memastikan memperoleh apa yang tidak kita lihat.
Instruksi kepada seorang anak remaja agar memotong pekarangan sementara orang tuanya pergi, haruslah mendapatkan pekarangan yang sudah dipangkas pada saat orang tuanya kembali. Jika hubungannya kuat dan otoritas dengan orang tua telah terjalin dengan baik, maka hasilnya tidak perlu dikhawatirkan. Dalam pikiran orang tuanya, pekarangan pasti dipangkas, begitu instruksi diberikan pada anaknya.

Dengan cara yang sama, iman kita dalam perjalanan kita dengan Tuhan didasari pada hubungan kita dengan-Nya dan pemahaman kita tentang otoritas yang telah didelegasikan Tuhan bagi kita. Tuhan telah memberi kita otoritas atas penyakit, emosi, perkataan, pikiran dan tindakan kita yang berada dalam lingkup pengaruh kita. Kita diciptakan untuk memiliki kekuasaan di bumi. Kita harus mampu berjalan dengan iman, bukan melihat, memanggil hal-hal yang tidak ada saat ini, seolah-olah sudah ada.

Hendaknya kita tahu, di dalam dunia Roh, perkataan kita memiliki wewenang atau kuasa. Iblis gemetar, penyakit diremukkan, maka hal-hal baik melingkupi serta berkat mengejar kita! Tetapi jika kita tidak yakin siapa diri kita di dalam Kristus, maka kita akan terus menerus berjalan dalam penglihatan. Kita akan diombang-ambingkan oleh keadaan, perasaan serta keraguan kita sendiri. Kita mungkin saja mencoba mempengaruhi hal-hal yang datang untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan, tetapi kita hanya tahu hasilnya dengan melihatnya. Hidup seperti itu, ibarat hidup dengan anjing besar yang tidak kita kenal.
(Note: bukan anjing peliharaan kita sendiri).

Iman dimulai dengan membangun hubungan dengan Tuhan. Hubungan akan membangun otoritas kita di dalam Kristus. Seperti sang Perwira, kita bisa berkata,
“Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.”
Matius 8:9 (TB).

[Repost ; “By Faith, Not Sight”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra]

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Berhenti? Malas Itu….
Mengapa Tuhan Tidak Menjawab Doaku?
C. L. B. K.