Monthly Archives: May 2021

Articles

Rest In The Quiet Confidence Of God Goodness.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Rest In The Quiet Confidence Of God Goodness

Menjelang permerintahan Donald Trumph di Amerika berakhir, kekerasan terhadap orang-orang Asia merebak di berbagai kota di US.
Michelle kuliah di Babson College, di Kota Boston.
Sebagai orangtua, saat keadaan negaga di mana putri kita tinggal kurang kondusif, tentu membuat perasaan tidak nyaman.
Apalagi di grup WA para ortu murid-murid Babson, banyak post yang memberitakan berbagai kekerasan terhadap orang-orang Asia.

Para orangtua berpesan kepada anak-anaknya, kalau pergi rame-rame saja. Kalau tidak perlu, gak usah pergi-pergi. Belum lagi masalah pandemi Covid. Untunglah Boston termasuk yang rendah pengaruh Covidnya dibandingkan bagian negara lainnya.

Galau… Sesuatu yang sangat normal dalam situasi seperti ini.
Dalam keadaan demikian, sungguh pengenalan akan Tuhan sangat menolong.

Casting all your worries on him, because he cares for you.

Serahkan semua kekhawatiranmu kepada-Nya, karena Dia yang memeliharamu.

Ya sudah, saya serahkan semuanya kepada Tuhan. Menolak galau.

“Ga ada apa-apa di sini koq Ma… Semua baik-baik saja seperti biasa,” ujar Michelle menghibur saya.

Menjelang graduation, Michelle minta ijin ingin ke Florida dan New Jersey, liburan ke rumah sahabat-sahabatnya.
Oh…
P. Indra dan saya sempat ragu.

“Kapan lagi Ma… Mumpung masih di US, ingin main ke rumah teman. Nanti di airport dijemput papa mama temanku koq,” bujuk Michelle.

Bagaimana ya?
Ingatan saya melayang ketika bom meletus di Boston. Seminggu kemudian bertepatan dengan graduation Christian, kakak Michelle. Tetapi situasi di Boston ternyata baik-baik saja saat kami tiba beberapa hari sesudah bom.

Waktu Badai Taifun besar terjadi di Jepang, kami bersama grup Kosayu 76 baru saja mendarat di Kyoto. Berita-berita sungguh mengerikan hingga anak-anak bilang,
“Pulang saja Ma, secepatnya… Beritanya serem.”

Padahal kami yang di Jepang baik-baik saja  bahkan berhasil menyelesaikan acara yang direncanakan sampai tuntas.
Kerap berita di Televisi jauh lebih heboh dari faktanya.

Belajar dari pengalaman ini, kami mengijinkan Michelle berlibur.
Pokoknya bawa dalam doa dan serahkan Tuhan.
Hati kami damai koq…
Damai sejahtera adalah tanda bahwa Tuhan berkenan.

Betul juga. Liburan Michelle baik di Florida mau pun New Jersey berlangsung lancar.
Michelle jalan-jalan ke New York juga. Padahal dalam berita-berita di sosmed, banyak kekerasan terjadi di New York.
Puji Tuhan…

Saya menyadari, Tuhan meluputkan Michelle dari pengalaman buruk dan melindunginya. Tidak sekali pun Michelle mengalami atau bahkan melihat hal-hal buruk terjadi di Amerika.
Tidak hanya kekerasan terhadap Orang Asia, bahkan Covid pun dijauhkan, meski berita-berita tentang Covid dan banyaknya kematian terjadi di US.
Tuhan baik!

Tiba waktunya Michelle pulang ke Indonesia. Saya sempat tanya teman yang punya  travel agent, asal bawa hasil SWAB Negatif, tamunya dari Hongkong gak perlu karantina.
Ditambah kesibukan selama Mission Trip, saya merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kurang teliti dalam mencari info.

Kami tiba di Soekarno-Hatta airport terminal 3. Saat bertanya tempat penjemputannya pada petugas,
“Kan harus langsung karantina bu…”

Deg…. Duh bagaimana?
Semoga Michelle ga usah karantina.

Begitu sampai ruang tunggu kedatangan luar negeri, ada seorang ibu dengan putrinya sedang menjemput pula.
Saya bertanya kepada beliau, Bu Lina, namanya, ternyata dia sudah booking hotel untuk karantina putranya yang pulang dari Seattle.
Oh …

” Kalau tidak ada bookingan hotel, langsung dibawa ke Wisma Atlet,” ujarnya.

Duh, meski konon towernya berbeda dengan tower para penderita Covid, dengar nama Wisma Atlet sudah ngeri duluan. 🙁

Saya bertanya nama hotelnya dan mencoba cari info.  Ternyata ada list hotelnya. Bu Lina menelpon teman putranya, mencarikan info hotel yang terdekat dari BSD.
Chat dari Michelle masuk. Sudah landing dan sedang isi form…. Waktu makin sempit nich!

Waduh… Waktunya mepet. Saya tengah mencoba menghubungi hotel yang dekat dengan BSD, ketika suami B. Lina datang, diikuti seorang pria muda.

“Ini mas yang dari Hotel Harris Suites Puri Mansion. Anak saya karantina di sana,” kata suami B. Lina. Rupanya beliau dengan sigap mencarikan solusi praktis.

Segera menghampiri Si Mas itu dan saya melihat daftar harga serta mendapatkan penjelasan fasilitasnya. Karantina 6 hari 5 malam. Harga paket termasuk test SWAB 2 kali, makan 3x perhari dan laundry 5 potong baju setiap harinya.
Saya segera menyetujuinya.
Dengan bergegas saya chat menginfokan kepada Michelle, bilang petugas ya… karantina di hotel.
Foto paspor diforward dan beres!
Yeeaaayyyyy….

Tuhan baik dan sangat baik…
Kembali saya membuktikan kebenaran janji-Nya:

I will answer them before they even call to me.
    While they are still talking about their needs,
    I will go ahead and answer their prayers!

Aku akan menjawabnya bahkan sebelum mereka memanggilku.
Sementara mereka masih membicarakan kebutuhan mereka,
Aku akan menjawab doa mereka!

Agak lama menunggu, Michelle keluar dengan membawa bagasi. Paspor diminta oleh pihak hotel. Akan dikembalikan saat karantina berakhir, disertai Clearance Letter.

Sebagian bagasi saya bawa ke rumah, dan Michelle hanya membawa 1 kopor plus backpack laptopnya.
Saya berpikir, Michelle akan dikumpulkan dengan penumpang lain yang hendak ke hotel.
Ternyata tidak. Begitu Michelle masuk, mobil segera berangkat mengantarnya ke hotel.

Pengalaman ini mengajarkan saya, hidup gak usah dibikin berat, stres dsb.
Bahkan ketika saya kurang persiapan pun, Tuhan sudah menyiapkan solusinya.
Disiapkannya B. Lina dan keluarganya menjadi ‘malaikat’ yang menjawab kebutuhan tepat pada waktunya. Thanks B. Lina & fam untuk pertolongannya.

Sekarang saya mengalami apa yang disebut-sebut dalam berbagai buku orang-orang bijak yang memiliki hubungan yang karib dengan Tuhan: 
Rest In The Quiet Confidence Of God Goodness.
Beristirahatlah Dengan Penuh Keyakinan Akan Kebaikan Tuhan.

Thank you Lord!

There is something about believing God that will cause Him to pass over a million people to get you – Smith Wigglesworth

Ada sesuatu tentang mempercayai Tuhan, yang akan menyebabkan Dia melewati lebih dari satu juta orang, hanya untuk mendapatkan kita – Smith Wigglesworth.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

“Iman dan Cinta.”

Gospel Truth’s Cakes
*Yenny Indra*

“Iman dan Cinta.”

Saat berjalan dalam kasih, kita menunjukkan sifat Tuhan kepada orang lain.  Ketika berjalan dengan iman, kita menunjukkan kehendak-Nya. Jenis iman yang menyenangkan Tuhan, bekerja dengan kasih! (Gal. 5:6).

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Yohanes 3:16 (TB).

Kasih Allah diberikan kepada dunia melalui Yesus agar manusia bisa beriman kepada-Nya. Kasih memberi dan kasih juga mengampuni. Saat berjalan dalam kasih, kita juga memberi dan mengampuni. Kasih Allah memotivasi kita untuk menjangkau dunia sehingga orang lain bisa percaya dan menerima kasih itu.

“Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.
1 Yohanes 5:4 (TB).

Iman mengatasi kerusakan dunia sehingga kasih-Nya dapat ditunjukkan kepada yang terhilang. Iman adalah mata uang surga. Metode ilahi-Nya untuk menjangkau dunia dengan kasih-Nya dan merealisasikan kehendak-Nya.
Kasih ingin menyembuhkan. Iman yang membuatnya terjadi. Kasih ingin memberi kelepasan. Iman yang memberikan kemerdekaan.
Kasih ingin menyelamatkan. Dengan iman keselamatan diterima.

“Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita ….”
Efesus 5:1-2 (TB).

Mereka yang memiliki iman sejati adalah mereka yang mengenal kasih Allah. Jika iman kita nampak lemah, periksalah pemahaman dan pewahyuan kita tentang kasih Allah kepada kita dan dunia.

[Repost ; “Faith and Love”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra]

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
*MPOIN PLUS & PIPAKU*
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

Read More
Articles

“Oleh Iman, Bukan Penglihatan.”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Oleh Iman, Bukan Penglihatan.”

Bagi mereka yang memiliki anjing yang terlatih, perintah sederhana menghasilkan kepatuhan instan. Anjing dapat memahami perintah verbal, isyarat tangan, dan bahkan bahasa tubuh bahkan perubahan nada dalam suara. Pemilik anjing yang terlatih memiliki keyakinan bahwa perintahnya akan ditaati. Dalam berbagai kasus, bahkan dia tidak perlu melihat kepatuhan si anjing. Dia tahu pasti, anjing itu akan melaksanakan perintahnya.

Namun, pemilik yang sama saat menghadapi anjing milik orang lain, dia mungkin memberikan perintah dan sinyal yang sama tetapi hanya bisa menilai hasilnya dari apa yang dilihatnya kemudian. Dengan anjing yang bukan miliknya, dia harus berjalan dengan melihat. Anjing itu bisa saja patuh tetapi mungkin saja tidak patuh sama sekali. Tidak ada jaminan yang bisa dipegangnya, karena tidak ada hubungan di antara mereka. Selain hubungan, tidak ada otoritas yang sudah terbentuk.

“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Ibrani 11:1 (TB).

Iman merupakan bukti dari hal-hal yang tidak terlihat. Dengan adanya hubungan dan otoritas yang sudah terjalin, kita dapat memastikan memperoleh apa yang tidak kita lihat.
Instruksi kepada seorang anak remaja agar memotong pekarangan sementara orang tuanya pergi, haruslah mendapatkan pekarangan yang sudah dipangkas pada saat orang tuanya kembali. Jika hubungannya kuat dan otoritas dengan orang tua telah terjalin dengan baik, maka hasilnya tidak perlu dikhawatirkan. Dalam pikiran orang tuanya, pekarangan pasti dipangkas, begitu instruksi diberikan pada anaknya.

Dengan cara yang sama, iman kita dalam perjalanan kita dengan Tuhan didasari pada hubungan kita dengan-Nya dan pemahaman kita tentang otoritas yang telah didelegasikan Tuhan bagi kita. Tuhan telah memberi kita otoritas atas penyakit, emosi, perkataan, pikiran dan tindakan kita yang berada dalam lingkup pengaruh kita. Kita diciptakan untuk memiliki kekuasaan di bumi. Kita harus mampu berjalan dengan iman, bukan melihat, memanggil hal-hal yang tidak ada saat ini, seolah-olah sudah ada.

Hendaknya kita tahu, di dalam dunia Roh, perkataan kita memiliki wewenang atau kuasa. Iblis gemetar, penyakit diremukkan, maka hal-hal baik melingkupi serta berkat mengejar kita! Tetapi jika kita tidak yakin siapa diri kita di dalam Kristus, maka kita akan terus menerus berjalan dalam penglihatan. Kita akan diombang-ambingkan oleh keadaan, perasaan serta keraguan kita sendiri. Kita mungkin saja mencoba mempengaruhi hal-hal yang datang untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan, tetapi kita hanya tahu hasilnya dengan melihatnya. Hidup seperti itu, ibarat hidup dengan anjing besar yang tidak kita kenal.
(Note: bukan anjing peliharaan kita sendiri).

Iman dimulai dengan membangun hubungan dengan Tuhan. Hubungan akan membangun otoritas kita di dalam Kristus. Seperti sang Perwira, kita bisa berkata,
“Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.”
Matius 8:9 (TB).

[Repost ; “By Faith, Not Sight”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra]

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

Read More
Articles

Tuhan Yang Membereskan Masalah Kita! Wow….

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Tuhan Yang Membereskan Masalah Kita! Wow….

Siapa pernah gak sengaja salah bicara atau salah post or chat seseorang?
Saya tunjuk jari….

Saya chat, kemudian sadar ini bisa menimbulkan salah arti.
Waduh….
Situasinya tidak memungkinkan bagi saya untuk menjelaskan juga.
Benar-benar galau…

Hari ini Mission Trip grup 2. Saya hadir hanya sebagai pendengar, karena mission trip grup saya, grup 1, sudah dilaksanakan 3 minggu yang lalu. Sesungguhnya, boleh hadir dan boleh tidak. 
Saya hadir… Support teman-teman grup 2.

Ketika briefing, P. Irwan Siregar, direktur Charis Indonesia menjelaskan,
“Jika sudah terlanjur salah, ada doanya.
Minta Tuhan supaya menghapus ingatan orang-orang yang sudah terlanjur mendengar perkataan yang salah. Serahkan kepada Tuhan, jangan dipikiri lagi.
Sebaliknya untuk benih baik yang kita taburkan, minta Tuhan supaya jatuh di tanah hati yang baik dari orang-orang yang mendengarnya.”

Wow….
Ternyata bukan kebetulan saya hadir hari ini. Tuhan sudah tahu pagi ini saya akan menyadari kekeliruan yang saya perbuat tanpa sengaja. Lalu saya pasti galau…
Jadi Tuhan sudah menyiapkan solusi dan jawaban yang saya butuhkan, melalui P. Irwan.
Saat saya bercerita pada P. Irwan pun, beliau kaget… Tidak menyangka.

Janji Tuhan sungguh terbukti:
I will answer them before they even call to me.
    While they are still talking about their needs,
    I will go ahead and answer their prayers!

Aku akan menjawabnya bahkan sebelum mereka memanggilku.
Sementara mereka masih membicarakan kebutuhan mereka,
Aku akan menjawab doa mereka!

Saya langsung berdoa seperti doa yang diajarkan oleh P. Irwan.

“Tuhan, ketika Abraham bersalah mengakui Sara sebagai adiknya, Tuhan yang membela dan melindungi Abraham. Tuhan yang berurusan dengan Abimelekh, membereskan masalah Abraham. Saya percaya, Tuhan akan membela dan menolong saya juga untuk membereskan masalah ini,”
Lalu saya berdoa dalam roh, menyerahkan semua persoalan kepada-Nya. Biar Roh Kudus yang mendoakannya kepada Tuhan.

Dalam perjalanan pulang, ada telpon masuk.
Oh… Tak dinyana, orang yang saya salah kirim chat menelpon. Dia butuh informasi sesuatu. Padahal biasa tidak pernah telpon.
Setelah berbicara beberapa lama, dengan cara yang sedemikian halus, saya punya kesempatan menjelaskan duduk persoalannya dengan jelas tetapi tidak semata-mata menunjukkan ada salah pengertian.
Sungguh Tuhan itu memang dahsyat dan ajaib.
Selalu ada jalan keluar yang tak terduga, melebihi pemikiran kita.

Semakin lama membangun hubungan dengan Tuhan, semakin banyak ‘kebetulan-kebetulan’ yang saya alami.
Jawaban-jawaban kebutuhan tersedia, bahkan sebelum saya berdoa.

Semakin mengenal Tuhan dan fokus kepada-Nya, saya menyadari ternyata Tuhan itu dengan aktif terlibat dalam setiap sisi aspek kehidupan saya.

Mengapa dulu tidak? Bukankah sesungguhnya saya sudah 35 tahun mengenal-Nya?

Perbedaannya, dulu saya tidak mengijinkan Tuhan terlibat dalam hidup saya.
Tanpa disadari, saya yang mau jadi sutradara dan mengendalikan hidup saya sendiri.

Semakin lama sekolah, semakin diajar untuk berserah…. Pasrah, kata Orang Jawa.
Semakin banyak saya mengijinkan Tuhan menjadi Tuhan atas hidup saya, maka saya makin menyadari semakin banyak pula Tuhan melibatkan diri dalam hidup saya.

Uniknya, makin pasrah, hidup jauh lebih mudah. Bahkan saat saya bertindak salah pun, Tuhan yang membereskan dengan cara-Nya. Hidup jaaauuuuhh lebih enteng dan damai.

Bagaimana dengan Anda?

God can restore what is broken and change it into something amazing all you need is faith.

Tuhan dapat memulihkan apa yang rusak dan mengubahnya menjadi sesuatu yang menakjubkan, yang Anda butuhkan hanyalah iman.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Ciptaan Yang Baru, Bukan Kenteng Magic!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Ciptaan Yang Baru, Bukan Kenteng Magic!

Tahu tentang kenteng magic? Kalau mobil kita penyok, dibawa ke kenteng magic untuk diperbaiki. Supaya penyoknya tidak terlalu kelihatan lagi. Tetapi itu tetap mobil yang lama.

Dalam hidup, kita tidak lepas dari berbagai kesalahan dan perasaan-perasaan yang menyakitkan. Mungkin dari orangtua, saudara, guru, teman atau siapa saja sehingga menimbulkan perasaan tertolak, kecewa, diperlakukan tidak adil, dikhianati, direndahkan, perasaan bersalah dan sebagainya.
Dan ternyata perasaan-perasaan itu menyebabkan berbagai penyakit. Salah satunya menjadi penyebab penyakit Auto-Imun.

Dr. Henry Wright di Georgia, Amerika, mengadakan camp beberapa kali setahun untuk para penderita Auto-Imun, yang membereskan permasalahan yang dihadapinya dengan belajar firman Tuhan. Uniknya, mereka sembuh.

Hanya kebenaran sejati yang mampu menyembuhkan para penderita dari akarnya.
Jika akarnya baik, dengan sendirinya buahnya pun akan baik dan sehat
Kuncinya: memahami kasih dan penerimaan Tuhan yang tanpa syarat. Firman Tuhan yang merupakan kebenaran sejati itulah yang menyembuhkan dengan tuntas hingga ke akar-akarnya.

Permasalahan utamanya adalah perasaan tertolak, yang dimulai dengan membandingkan diri dengan orang lain.
“Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka!”, demikian kata Tuhan.

Setiap kita diciptakan Tuhan unik, limited edition – satu-satunya di dunia ini, dan punya peran yang tak tergantikan.
Kita menderita saat kita ‘berusaha’ menghidupi kehidupan orang lain dan berusaha mengerjakan sesuatu yang bukan tugas Tuhan untuk kita.

Kunci segala sesuatu dalam hidup adalah hubungan pribadi dengan Tuhan. Kita mendengarkan Tuhan dan arahannya. Maka semuanya akan jadi ringan sesuai janji-Nya.

“Datanglah kepada-Ku kamu semua yang lelah, dan merasakan beratnya beban; Aku akan menyegarkan kamu. Ikutlah perintah-Ku dan belajarlah daripada-Ku. Sebab Aku ini lemah lembut dan rendah hati, maka kamu akan merasa segar. Karena perintah-perintah-Ku menyenangkan, dan beban yang Kutanggungkan atasmu ringan.”

Kita tidak perlu hidup sendiri, menanggung beban sendirian tetapi bisa melibatkan Tuhan, bekerjasama dengan-Nya dan semua jadi ringan.

Dahsyat…..!!!

Yang menyembuhkan saya dari penyakit hipertiroid, yang merupakan salah satu jenis penyakit auto-imun, adalah pewahyuan bahwa saat saya menerima Tuhan sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi saya, maka saya menjadi ciptaan Tuhan yang baru.

Ciptaan Yang Baru, bukan sekedar hasil kenteng magic di mana secara samar masih ada sisa-sisa penyok: penolakan, perasaan terluka dan sebagainya.
Saya ciptaan baru. Brand New. Mulus. Tanpa cacat. Tanpa beban masa lalu.
Yeaaay….
Saya bisa menghadapi masa depan dengan enteng.
Tuhan mengasihi saya tanpa syarat.
Saya diterima apa adanya.
Saya hebat, istimewa, berharga bukan bergantung pada kemampuan saya pribadi, tetapi karena Bapa saya yang luar biasa  adalah Allah Sang Pencipta alam semesta.
Allah yang Maha segalanya tinggal di dalam roh saya. Dia yang membuat jadi luar biasa.

Jika Tuhan, Bapaku, dipihakku, siapa yang dapat melawan aku?
Kalau Tuhan, yang mencipta langit bumi beserta isinya itu Bapaku, apa masalah yang sulit bagi-Nya?
Wow…. Dahsyat….

Kesadaran ini sungguh sangat membebaskan dan melegakan.
Semakin pemahaman ini tertanam dan mengendap dalam hati, hidup pun terasa jauuuuh lebih ringan.
Tugas saya hanyalah sepakat dengan apa yang Tuhan katakan serta bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Rest in the Lord.

Life is not about me, but God alone.
I love you Lord.

Rest in the Lord. His life in you will continue to produce good fruit -Roy Lessin.

Bersandarlah kepada Tuhan.  KehidupanNya dalam diri anda akan terus menghasilkan buah yang baik – Roy Lessin.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 5