Monthly Archives: Feb 2021

Articles

Mengapa Tuhan Membiarkan Kecelakaan Terjadi?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Mengapa Tuhan Membiarkan Kecelakaan Terjadi?

Pertanyaan yang beberapa kali dilontarkan dan saya pun tidak tahu jawabannya.

“Padahal kami sekeluarga sudah berdoa, agar saudara kami bisa diselamatkan, tetapi tetap meninggal,” ujar seorang sahabat dengan sedih, “Di mana Tuhan saat kecelakaan itu terjadi? Mengapa Dia membiarkannya? Tuhan kan Mahakuasa, mampu meluputkan apa saja.”

Sampai saya Sekolah di Charis dan guru saya, Greg Mohr menjelaskannya.

Karena Adam memilih memberontak terhadap Allah di Taman Eden, sehingga kuasa atas dunia yang diberikan Allah kepada Adam, sekarang diserahkan Adam kepada si iblis. Dunia jatuh dalam dosa, dibawah kuasa jahat si iblis. Malapetaka dan berbagai kejadian buruk adalah strategi iblis untuk mencuri, membunuh dan membinasakan manusia.

Greg menegaskan bahwa Allah senantiasa berbicara dan membimbing kita. Permasalahannya, apakah kita mau mendengarkan Dia?
Ketika kita tidak pernah atau jarang bergaul dengan seseorang, maka kita tidak mengenali suara-Nya. Terdengar asing di telinga.
Inilah permasalahan utama, mengapa manusia tidak tanggap terhadap ‘alarm bahaya’ dari Tuhan.

“Jika hewan saja dapat mengikuti insting mereka dan bergerak ke tempat yang lebih tinggi sebelum terjadinya tsunami, tidakkah lebih lagi orang-orang yang dipenuhi Roh Tuhan memperoleh perlindungan dari tsunami keuangan, kesehatan, hubungan dan tsunami-tsunami lain dalam hidup mereka?” cuplikan pelajaran Greg Mohr,
“Banyak orang yang bekerja di Menara Kembar tidak berada di tempat pada tanggal 11 September sebab ada “sesuatu” mencegah mereka menjalankan jadwal normal mereka.”

Fakta yang mengejutkan, ketika terjadi peristiwa 9/11 di WTC, hanya 1/3 orang yang hadir di tempat kerjanya.
2/3 sisanya, dengan berbagai alasan tidak hadir.
Ada yang mobilnya bermasalah, merasa tidak enak badan dan banyak yang bersaksi seolah-olah ada dorongan untuk tidak berangkat ke tempat kerja.

Sedangkan salah satu pesawat yang diterbangkan untuk menabrak menara WTC, hanya terisi 13 orang. Seberapa sering sebuah pesawat diterbangkan hanya sesedikit itu penumpangnya?

Kebetulan?
Sesungguhnya tidak. Itu dorongan Tuhan yang mengingatkan, agar para penumpang dan para korban yang selamat, terhindar dari masalah. Tergantung kita: peka atau tidak? taat atau tidak?

Suatu pagi Greg merasa hatinya berbeban berat. Maka dia memberitahu anak-anaknya, tidak berangkat ke sekolah. Lalu Greg dan Janice, istrinya, berdoa dalam roh sekitar 45 menit – 1 jam. Hingga hatinya merasa lega.
Segera Greg memanggil anak-anaknya untuk berangkat ke sekolah.
Anak-anak pun protes, mengira bisa membolos sekolah hari itu.
Dalam perjalanan ke sekolah, mereka melalui toll dan ternyata ada kecelakaan beruntun 20 mobil berderet di sana.
Seandainya pagi tadi Greg mengabaikan peringatan Tuhan, maka mobilnya akan berada di antara mobil-mobil yang kecelakaan. Karena jam kejadiannya, bertepatan dengan jam biasanya Greg mengantarkan anak-anak ke sekolah.
Greg Mohr mengajarkan, jangan mengabaikan tanda-tanda yang diberikan Tuhan.

Menjelang Michelle akan kembali ke Amerika pertengahan Januari lalu, sebelum ke airport, kami mampir membeli misua seafood kuah.
Take away karena waktunya mepet. Kebetulan mama bilang ingin misua kuah.

Resto ini favorit kami. Beberapa waktu sebelumnya, kami menjamu teman makan di sana, tamu kami memuji misua kuah susunya sangat enak. Tidak kalah dengan Singapore.
Ketika order take away 2 mangkuk, sang penjual bertanya,
“Kuah susu atau kuah bening?”

Saya sempat ragu-ragu, mama suka yang mana ya? Ada dorongan kuah bening saja. Teringat pujian tamu kami, maka saya memilih kuah susu semua.

Habis check in, Michelle makan dulu sebelum masuk ke ruang tunggu. Suka sekali dengan kuah susunya, apalagi seafoodnya lengkap dari kerang, udang, ikan, bakso ikan, cumi dll. Mantap!

Tiba di rumah misua pun disajikan.
Mama protes.
“Ini kuah santan?”
“Bukan Ma, kuah susu… Enak sekali. Ayoo coba dimakan.”
Tapi mama hanya mau makan seafoodnya saja, sambil terus menerus protes,
“Biasanya misua itu kuahnya bening, pakai kaldu ayam…” ?

Saya review ulang, saat order sebetulnya sudah terbersit dalam hati, punya mama kuah bening saja.
Tetapi logika dan pikiran ini mengingatkan, yang dipuji-puji kuah susu lho, jadilah pilih kuah susu.

Saya pun belajar. Kerapkali sesungguhnya secara naluri kita sudah tahu… Tetapi tidak taat dan lebih memilih mempercayai nalar.
Ternyata itulah ‘suara’ bimbingan Tuhan.

Mendengarkan itu kuncinya!
“Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar,” kata Tuhan.

Saya pun memutuskan untuk belajar lebih dekat dengan-Nya dan melatih diri untuk mendengarkan, lebih peka serta lebih taat.
Bagaimana dengan Anda?

God is speaking ALL the time, but how many of us aren’t listening because it doesn’t sound the way we want it to.

Tuhan SELALU berbicara SEPANJANG WAKTU, tetapi banyak dari kita yang tidak mendengarkan, karena suara-Nya tidak seperti yang kita inginkan.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Ucapkan Sepatah Kata Saja.”

Ijinkan saya berbagi dengan Anda tiga kebenaran rohani dari kisah tentang seorang pria yang mencari kesembuhan …

Dalam Lukas 7:2-7, seorang perwira Romawi memiliki seorang pelayan yang istimewa baginya dan berada di ambang kematian. Perwira ini adalah orang kaya yang telah membangun sinagoga (tempat ibadah) bagi orang Yahudi. Tentunya dia akan membayar dokter terbaik untuk menyembuhkan pelayan yang sangat disayanginya, tetapi nampaknya mereka tidak berhasil menolongnya.

Seseorang pasti telah memberitahunya tentang Yesus, dan berbagai mujizat kesembuhan yang telah dilakukan-Nya. Karena dia begitu murah hati terhadap orang Yahudi, menyukai mereka maka dimintanyalah mereka membawa Sang Penyembuh ini ke rumahnya, supaya dapat menyembuhkan pembantunya. Meski pun para tua-tua Yahudi pergi kepada Yesus dan mencoba meyakinkan Dia agar datang berdasarkan perbuatan baik perwira itu, saya tidak percaya Yesus datang karena alasan itu. Saya percaya Yesus menanggapi iman perwira itu.

Kebenaran # 1: Yesus selalu menanggapi orang-orang yang mendengar tentang Dia dan meminta kesembuhan.

Sebelum Yesus sampai di rumahnya, perwira ini menerima pewahyuan. Dia telah memikirkan sesuatu seperti ini :
“Saya meminta Yesus untuk datang dan menyembuhkan hambaku karena saya percaya Dia memiliki otoritas menyembuhkan kondisi kesehatan yang buruk serta penyakit. Saya mengerti bagaimana cara otoritas bekerja. Saya seorang yang hidup di bawah otoritas dan saya memiliki beberapa tentara dan pelayan di bawah otoritas saya. Yang saya perlukan untuk menjalankan otoritas saya, hanyalah berbicara memerintahkan kepada salah satu hamba, maka mereka mematuhi saya tanpa pertanyaan. Jika Yesus benar-benar memiliki otoritas atas penyakit, maka Dia tidak harus datang ke rumah saya untuk mengatasi penyakit itu .Yang diperlukan hanyalah Dia mengucapkan Firman pada penyakit dan penyakit akan menuruti Dia tanpa pertanyaan.”

Yesus menanggapi pewahyuan perwira ini, yang mendeklarasikan kepercayaannya pada firman Yesus semata untuk menyembuhkan hamba-Nya, dipujinya sebagai iman yang besar. Dan hambanya disembuhkan oleh Yesus, hanya dengan mengucapkan Firman untuknya. Terlalu sering kita memperumit kekuatan penyembuhan Tuhan. Ketika kita memahami apa yang dipahami orang ini, kita akan melihat hasil yang sama.

Kebenaran # 2: Katakan saja Firman itu.
Meninggikan kebenaran Firman Tuhan diatas fakta-fakta yang kita lihat di alam semesta.

Semua yang kita lihat secara fisik bersifat sementara dan dapat berubah. Firman Tuhan itu kekal dan tidak berubah. Ketika kita mengucapkan Firman, maka penyakit, kesehatan yang buruk, setan, dan kekurangan harus lari.

Kebenaran # 3: Firman di bibir kita memiliki otoritas final untuk mengatasi keadaan tergelap kita.

Ucapkan Firman dengan berani ke dalam setiap situasi yang bertentangan dengan kehendak Tuhan dalam hidup kita dan orang yang kita kasihi. Surga akan mendukung kita dengan otoritas yang sama seperti saat Yesus berjalan di bumi, ketika kita mengucapkan Firman!

[Repost ; “Speak the Word Only”, – Greg Mohr, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Apa Rahasia Bebas Dari Malapetaka Dan Penyakit Menular?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Apa Rahasia Bebas Dari Malapetaka Dan Penyakit Menular?

Ada nyanyian gubahan Raja Daud yang sangat terkenal, dihafalkan banyak orang semasa pandemi Covid 19, yaitu Mazmur 91.

Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN:
“Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”
Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.
Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.

Janji perlindungan yang sangat dahsyat, sementara begitu banyak orang-orang di sekeliling kita, yang pulang ke surga.
Banyak orang yang berharap dengan menghafalkan nyanyian ini, bisa selamat dari Covid.
Ternyata tidak!
Lalu di mana kesalahan dan rahasianya? Bukankah janji Tuhan Ya dan Amin?

Andrew Wommack mengupas rahasia ini.
Orang yang berhak mendapatkan realisasi janji-janji ini adalah orang yang duduk dan bermalam dalam naungan yang Maha-kuasa.
Dalam Bahasa Inggrisnya: to dwell, remain, sit, abide, artinya berdiam, tetap tinggal, duduk, melekat.
Orang yang pikirannya senantiasa tertuju dan fokus kepada Tuhan, merenungkan firman-Nya siang dan malam, serta menghidupinya!
Bukan sekedar visit, alias mampir. Datang sebentar, lalu pergi lagi.

Oh… Ternyata ini rahasianya. Paham sekarang.

Tuhan tidak menginginkan orang yang ‘convert’, dari tidak kenal Tuhan, lalu sekedar berubah jadi kenal tapi ya kenal begitu-begitu saja.
Beribadah setiap minggu. Baca Firman sekali-sekali… kalau ingat.
Tidak benar-benar mengerti kehendak-Nya dan aturan main yang ditetapkan-Nya.

Banyak orang yang maunya hanya berdoa, minta sesuatu menurut keinginannya dan mengatur Tuhan sesuai caranya sendiri.
Tuhan yang disuruh-suruh atau sekedar jadi tukang stempel.
Maunya hidup My Way…. Kelompok pengikut Frank Sinatra, yang menyanyikan lagu lawas, “I did it my way.”

“Kehendak Tuhan bukan seperti itu.
Tuhan ingin kita menjadi murid-Nya seumur hidup .”

Lalu saya membayangkan putri bungsu saya yang sedang kuliah di Boston. Setiap kali ditelpon,
“Sedang mengerjakan PR”, atau “Besok ada ujian, Ma ..” dst.
Sekolah dan belajar, menjadi prioritas kehidupannya. Kegiatan Michelle lainnya, menyesuaikan dengan agenda sekolah.

Demikian juga dengan cara hidup kita.
Tuhan ingin kita menjalani hidup bersama-Nya. Setiap langkah dalam tuntunan-Nya. Ibarat naik mobil, Tuhan justru ‘Sopir’nya, sementara kita duduk di kursi penumpang mengikuti-Nya.
Mempercayai perkataan Allah melebihi perkataan dunia.
Hidup menurut God’s way…

Perhatikan nyanyian Raja Daud di atas, selain dudukdalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa,  akan berkata kepada TUHAN: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”

Artinya, orang yang secara verbal terus menerus mengakui bahwa Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahanannya.

Betapa seringnya kita lupa mendeklarasikan kepercayaan kita kepada Tuhan, tetapi justru menggunakan mulut untuk berkeluh kesah, berulang-ulang menceritakan vonis dokter tentang penyakit yang diderita, mendeskripsikan ketakutan serta kemungkinan buruk yang mungkin terjadi, secara mendetil.
Tidak heran jika iblis memiliki pijakan untuk masuk dalam kehidupan anak-anak Tuhan, karena mereka membuka celah tanpa disadari!

Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?

Jika ingin hidup dalam perlindungan-Nya, pastikan apa yang keluar dari mulut kita adalah janji kemenangan dari Allah. Kita mencipta masa depan, melalui perkataan yang keluar dari mulut kita.

Jika syarat ini kita penuhi, maka janji bahwa tulah (malapetaka), penyakit sampar, penyakit menular tidak akan mendekat ke rumah kita, akan terpenuhi.
Demikian pula, seribu orang rebah di sisi kita dan sepuluh ribu di sebelah kanan kita tetapi itu tidak akan menimpa kita, akan terealisasi.

Saya paham sekarang.
Setiap janji ada syaratnya. Jika syarat dipenuhi, maka hasil akan terjadi secara natural.
Menarik bukan?

Saya pun belajar.
Bagaimana dengan Anda?

God’s will and desire for us is to live in the blessing, but when a miracle is needed, thank God a miracle is there. – Daniel Amstutz.

Kehendak dan keinginan Tuhan bagi kita supaya kita hidup dalam berkat, tetapi ketika mukjizat dibutuhkan, puji Tuhan mukjizat pun ada di sana.  – Daniel Amstutz.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Bahaya Preterism (Bagian 4), “Kapan Perjanjian Lama Berakhir?””

Bahaya Preterism (Bagian 4), “Kapan Perjanjian Lama Berakhir?””

Perkataan Yesus ketika di kayu salib Dia menyatakan, ‘Sudah selesai.’

Adanya klaim bahwa Perjanjian Lama terus berlangsung sampai tahun 70 M, paham ini disebut ‘Preterisme’, yang memiliki motivasi di belakangnya, berusaha menyatakan bahwa semua nubuatan Perjanjian Baru tentang kedatangan Tuhan yang kedua kali sudah digenapi pada saat terjadinya penghancuran Bait Suci Herodes pada tahun 70 M.
Apa yang disebut ‘teks bukti’ untuk pemikiran ini ditemukan dalam Ibrani 8:13.

Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya.
Ibrani 8:13 (TB).

Penafsiran yang tidak tepat oleh beberapa orang ini, bahwa penulis Ibrani menuliskannya dalam bentuk sekarang (present tense dalam Bahasa Inggris), dengan demikian diartikan bahwa Perjanjian Lama telah ‘menjadi tua,’ namun masih hidup pada saat penulisan kitab Ibrani dan Perjanjian Lama belum berakhir.
Apakah ini benar & akurat?
Tidak!!!

Sekilas tentang Kitab Ibrani, pasal 8 menjelaskan demikian:

“Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua.
Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata: “Sesungguhnya, akan datang waktunya,” demikianlah firman Tuhan, “Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda….
“Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah firman Tuhan. “Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.”
Ibrani 8:7-10 (TB).

Penulis Kitab Ibrani mengutip nabi Yeremia, pasal 31, ayat 31-34. Pernyataan Tuhan tentang Perjanjian Lama dan Baru ini dibuat sekitar 600 tahun sebelum Kristus!
Penulis Ibrani menunjukkan bahwa Perjanjian Lama menjadi usang dan bertambah tua 600 tahun sebelum Yesus datang.
Mari kita lihat Ibrani 8:13 lagi.

“Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya.”
Ibrani 8:13 (TB).

Kapan pernyataan ini memiliki arti?
Ketika Tuhan berbicara tentang ‘Perjanjian Baru,’ 600 tahun sebelum Kristus datang!
Sejak saat Tuhan menyatakan kedatangan Perjanjian Baru, yang pertama sudah usang, menjadi tua, dan siap untuk lenyap.
Kapan itu lenyap?
Tidak di tahun 70 M seperti yang dikatakan beberapa orang.

Perjanjian Lama lenyap ketika Yesus berkata, ‘Sudah selesai!’
Salib adalah akhir dari yang lama dan awal dari yang baru, bukan penghancuran bangunan (bait Allah di Yerusalem) 40 tahun kemudian.

[Repost ; “When Did The Old Covenant Vanish Away?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

(Note : Inilah kebohongan Preterism yang menafsirkan ayat-ayat Alkitab dalam ketidakmengertian, menambahkan 1 angkatan = 40 tahun, dan membuat penggenapan sepihak yang merujuk kepada AD 70). This is absurd!

Read More
Articles

“Bahaya Preterism (Bagian 3).”Zaman Yang Mana?””

“Bahaya Preterism (Bagian 3).”Zaman Yang Mana?””

Preterisme menyatakan bahwa semua nubuatan dalam Matius 24 telah digenapi. Penjelasan Yesus tentang peristiwa akhir zaman dimaksudkan untuk dipahami sebagai akhir zaman di mana para murid hidup, yaitu tahun 70 M. Pertanyaan mereka adalah, “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?”
Matius 24:3 (TB).

Preterisme menyimpulkan bahwa zaman yang Yesus gambarkan telah berakhir dan zaman baru dimulai pada saat itu.
Apa ciri-ciri zaman baru ini?
Kitab suci mana yang mendefinisikannya?
Mari kita lihat beberapa ayat yang ‘berkaitan dengan waktu atau zaman’ dan lihat bagaimana ayat tersebut cocok dengan pandangan dunia Preteris.

“Barangsiapa berbicara menentang Anak Manusia, itu akan diampuni; tetapi siapa yang berbicara menentang Roh Kudus, tidak akan diampuni dia, baik di zaman ini atau di zaman yang akan datang. (Matius 12:32)

Jadi, ada ‘zaman ini’ dan ‘zaman yang akan datang.’ Apakah kita di ‘zaman yang akan datang?’

“Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini (waktu) dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.”
Matius 13:22 (TB).

Dapatkah kekuatiran dunia ini tidak lagi mencekik Firman di zaman baru ini?

“Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.”
Matius 13:39 (TB).

Apakah panen sudah terjadi?
Penganut Preterist akan mengatakan ‘ya.’

“Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.”
Matius 13:40 (TB).

Apakah sudah ini terjadi?

“Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar.”
Matius 13:49 (TB).

Dan ini? Jika demikian, kita perlu konsisten dengan yang berikut.

“Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Matius 28:20 (TB)

Apakah Injil hanya diberitakan sampai akhir zaman pada tahun 70 M.
Apakah kehadiran Yesus bersama kita hanya berhenti pada akhir zaman?

“Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini (waktu) lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.”
Lukas 16:8 (TB)

Apakah anak-anak zaman baru lebih atau justru kurang cerdik sekarang ini?

“Jawab Yesus kepada mereka: “Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.”
Lukas 20:34-35 (TB).

Jadi, apakah kita berada di era pernikahan ini, atau era baru tanpa pernikahan? Ayat Ini menegaskan bahwa kebangkitan tubuh adalah karakteristik dari zaman yang akan datang itu.

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Roma 12:2 (TB).

Apakah ayat ini tidak lagi relevan?
Apakah boleh menyesuaikan diri dengan zaman kita sekarang?

“Yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.”
2 Korintus 4:4 (TB).

Apakah ‘ilah zaman ini’ masih ada? Apakah manusia tidak lagi dibutakan terhadap Injil?
(Note : terbukti hingga kini masih banyak orang yang buta terhadap Injil. Berarti kita tidak atau belum memasuki zaman baru/akhir zaman, seperti anggapan penganut Preterisme).

“Yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita.”
Galatia 1:4 (TB).

Sudahkah kita dibebaskan dari dunia jahat yang lalu itu?
Apakah kita sekarang hidup di dunia/zaman tanpa kejahatan?

“Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”
Efesus 6:12 (TB).

Apakah tidak ada lagi penguasa kegelapan di dunia/zaman baru ini? Tidak ada lagi perjuangan? Tidak ada lagi kebutuhan akan perlengkapan senjata Allah?

“Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.”
Titus 2:12 (TB).

Bagaimana dengan sekarang? Apa yang diajarkan anugerah kepada kita sekarang karena kita berada di ‘dunia/zaman yang baru’?
(Note : Terbukti paham Preterisme bententangan dengan kebenaran ayat-ayat didalam Alkitab dan ini bukanlah Injil.)

[Repost ; “Which Age?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

Read More
1 2 3 6