Pada suatu ketika datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka. lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.” (Matius 18:1-5)
Menarik sekali! Apa yang membuat anak kecil ini berkenan kepada Yesus? Kepolosannya! Seorang anak kecil mempunyai iman yang polos. Anak kecil cenderung mempercayai apa saja yang dikatakan orang yang lebih dewasa kepadanya, terutama apa yang dikatakan orangtuanya. Seorang anak kecil yang berusia sekitar 3 atau 4 tahun saat meminta sesuatu, dia tidak pernah meragukan bahwa ayahnya tidak bisa memenuhi permintaannya. Bahkan anak kecil percaya, ayahnya orang yang serba bisa, paling kuat dan paling kaya di dunia! Selain itu anak kecil tidak pernah mempedulikan bagaimana cara ayahnya memenuhi kebutuhannya. Satu hal yang dia tahu: ayahnya pasti mampu memenuhinya. Dia bisa memperolehnya tanpa syarat, hanya karena dia tahu dia anak ayahnya.