Tag Archives: percaya

Christianity, Seruput Kopi Cantik

Iman & Percaya

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Iman & Percaya.

Apakah sama?
Ternyata tidak!

Iman adalah kata benda. Iman itu pemberian dari Allah, yang timbul karena mendengarkan firman Tuhan.
Percaya adalah ketika kita memakai iman yang kita miliki.

Tuhan memberikan iman secara cuma-cuma, tetapi kitalah yang memilih percaya,bertindak untuk menggunakan iman yang dikaruniakan Tuhan.
Caranya?
Dengan memercayainya dan memanfaatkan dalam menyikapi kehidupan sehari-hari.

Mempercayai berarti kita melepaskan iman untuk bekerja di alam natural. Iman tanpa perbuatan maka hakekatnya iman itu mati.

Apa artinya iman yang mati?
Iman itu *terpisah* dari kehidupan natural kita. Tidak heran jika hidup jadi berat dan kekalahan bertubi-tubi menimpa.

Ketika iman menyatu dengan kehidupan natural, kita menjalani kehidupan dengan kekuatan dan kuasa Allah. Segala sesuatu jadi mudah. Hal-hal supranatural terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana cara membuat iman hidup?
Ada 2 cara melepaskan iman:
1. Dengan memperkatakan apa yang kita percayai. Perkatakan firman Tuhan. Oleh karena kita percaya maka kita berkata-kata. Ingat, Tuhan menciptakan dunia dengan perkataan.
2. Dengan bertindak sesuai apa yang kita percayai.

Saya dulu beriman tetapi mengharapkannya akan terjadi di kemudian hari.
Saya tahu sudah disembuhkan di alam roh. Lalu saya beriman bahwa saya AKAN disembuhkan. Ini salah!
Iman itu SEKARANG.
Kalau akan datang itu namanya Harapan.
Padahal jawaban doa tercipta karena Iman.

Setelah belajar hal ini, saya memercayai bahwa saya SUDAH sembuh SAAT INI juga.
Kesembuhan di alam roh sedang dikerjakan agar nyata di alam natural.
Secara berangsur-angsur saya melihat kesembuhan direalisasikan dalam hidup saya.

*A man’s righteousness is judged by his works and not by his faith only.*

*Manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.

 

YennyIndra

TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK PEDULI
KESEHATAN TERBAIK
www.mpoin.com

Read More
Articles, Relationship

SEPAKAT BARU BERTEMAN?

.

Suami saya mempunyai teman golf dari ibu kota, sebut saja Budi. Seorang professional sukses yang lulus S1, S2 dan S3 dari tiga negara maju yang berbeda. Saat kecil dia tumbuh normal seperti anak-anak lainnya. Rutin ke sekolah minggu dan sekolah di sekolah Kristen. Pengalamannya di masa dewasa berkali-kali dikecewakan bahkan ditipu oleh teman dan otoritas yang seharusnya menunjukkan keteladanan, integritas dan kasih Tuhan, ditambah pula dengan pengalamannya di luar negeri di mana banyak orang yang hanya mengandalkan logika, memuja ilmu pengetahuan dan meninggalkan Tuhan, membuat Budi menjadi orang yang membenci Tuhan. Budi menjadi orang atheis yang kritis.

.

Keluarga kami berteman baik dengan keluarga Budi. Sebagai seorang teman, Budi orang yang loyal, suka membela kepentingan teman dan baik. Dia teman yang setia dan terkenal suka menolong teman yang sedang dalam kesulitan. Oleh karenanya, Budi memiliki banyak teman dan diterima di mana-mana. Budi memiliki banyak uang, karir yang melesat, terkenal karena sering memberikan seminar di berbagai kota besar di Indonesia. Budi juga murah hati membagikan uangnya kepada orang yang membutuhkan. Dia orang yang aktif di berbagai kegiatan sosial. Kehidupan yang sukses. Dengan bangga Budi berkisah bahwa dia sudah menyiapkan untuk istri dan masing-masing anaknya rumah serta deposito dalam jumlah cukup besar bagi mereka kelak. Hidup yang tertata rapi, aman bahkan nyaris sempurna.

.

Read More