Tag Archives: iman

Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

You See It When You Believe It.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Apa Yang Membuat Mujizat Terjadi?

Ada sebuah kisah yang menggelitik hati saya dan membuat saya merenungkannya.

Pada suatu hari Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggal seorang perempuan kaya yang mengundang dia makan. Dan seberapa kali ia dalam perjalanan, singgahlah ia ke sana untuk makan. Perempuan kaya itu berunding dengan suaminya untuk membuat kamar di loteng atas untuk Elisa.

Pada suatu hari Elisa berpikir, apa yang bisa dilakukannya untuk pasangan baik hati ini?
Elisa menawarkan untuk memperkenalkan pada Raja tetapi perempuan ini sudah mengenalnya.

Lalu Elisa bertanya pada asistennya, apalagi yang dibutuhkannya? Ternyata perempuan ini tidak punya anak dan suaminya sudah tua.
Lalu Elisa memanggilnya dan berkata,
“Pada saat ini, tahun depan kamu akan memiliki seorang anak.”
Tetapi jawab perempuan itu: “Janganlah berdusta kepadaku…”

Mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan seorang anak laki-laki pada waktu seperti ini juga, pada tahun berikutnya, seperti yang dikatakan Elisa kepadanya.

Kisah ini menarik karena Elisa mengatakan perkataan iman kepada wanita ini. Saya yakin Elisa tidak mendengar sesuatu dari Tuhan. Buktinya dia perlu bertanya berkali-kali pada wanita itu. Tetapi dengan penuh otoritas, Elisa mengucapkan perkataan imannya.

Wanita itu sama sekali tidak berdoa atau mengharapkan sesuatu dari Elisa. Mungkin perempuan ini merasa secara akal mustahil, mereka sudah tua. Namun Tuhan melihat kerinduan dalam hatinya yang terdalam, yang tidak terucapkan, dan melalui Elisa, Tuhan menjawabnya.
Tepat tahun depan pada waktu yang sama, dia sungguh-sungguh memiliki seorang anak.

Ketika ada perkataan iman, lalu direspon dengan percaya maka hal itu akan terjadi.
“Seperti apa yang kau katakan di hadapan-Ku, demikian akan Ku lakukan kepadamu”, demikian janji Tuhan.

Mujizat melalui Elisa ini menegaskan bahwa Allah itulah Sang Pemberi dan Penguasa kehidupan, inilah yang paling dibutuhkan oleh perempuan Sunem yang tidak membutuhkan apa pun secara materi.

Faith it’s all about believing. You don’t know how it will happen. But you know it will.

Iman itu semua tentang percaya. Anda tidak tahu bagaimana terjadinya. Tetapi Anda tahu itu akan terjadi.

 

YennyIndra

TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK PEDULI
KESEHATAN TERBAIK
www.mpoin.com

Read More
Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Beban & Jawaban Doa.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Beban & Jawaban Doa.

Pernah mengalami beban yang tak kunjung terselesaikan, sementara doa sudah bertahun-tahun belum juga terjawab?
Saya pernah!
Rasanya lelah dan jadi terbiasa.
Berdoa terus tapi harapan semakin sirna. Jadi rutinitas tapi getar-getar untuk menyambut jawaban doa kian lemah karena takut berharap dan takut kecewa.
Familiar?

Saya belajar dari Nabi Elia. Kekeringan sudah berlangsung lebih dari 3.5 tahun. Gersang, kering kerontang di mana-mana.
Lalu Elia berdoa dan dia menyuruh bujangnya untuk naik ke atas dan melihat… tetapi tidak ada sesuatu pun yang terjadi.

Elia berdoa lagi, bujangnya disuruh naik ke atas namun tetap tidak apa-apa. Demikian berulang-ulang hingga 6 kali. Mungkin bujangnya berpikir bahwa sang bos ini sudah stres. Wong berkali-kali naik ke atas dan di langit tak terlihat apa pun juga, masih disuruh melakukan hal yang sama.

Jika saya pada posisi Elia, gak Pede dan sungkan juga menyuruh bujang saya utuk naik ke atas berulang-ulang.

Baru pada kali yang ke tujuh, sang bujang melihat ada awan kecil sebesar genggaman tangan timbul dari laut.
Ketika Elia mendengar hal itu, dia berkata “Pergilah, katakan kepada Raja Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan.”
Elia begitu yakin hujan akan turun.

Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.

Ketika berdoa berulang kali dan tidak melihat apa-apa, apakah saya bisa tetap yakin seperti Elia, bahwa doa pasti terjawab?
Iman yang disertai tindakan yang memukau Allah. Karena Allah merespon iman, bukan apa yang saya katakan.

Ketika mulai melihat awan kecil yang hanya sebesar genggaman tangan, yakinkah saya bahwa hujan deras akan segera tiba?
Berbeda dengan Nabi Elia yang begitu yakin, beriman dan tidak ragu sedikit pun bahwa doanya pasti terjawab. Kadang karena saya tidak teguh dalam iman keyakinan sehingga jawaban doa yang seharusnya sudah saya terima di alam roh, gagal terealisasi di alam natural.
Saya pun belajar, memahami dan mulai mempraktekkannya untuk meneladani Elia.
Allah itu setia dan janji-Nya selalu ditepati.

*Go on asking God for what you need. And then you will receive. Go on looking for what you need. And then you will find it. Go on knocking at the door. And then God will open it for you.*

*Mintalah, maka kamu akan menerima. Carilah, maka kamu akan mendapat. Ketuklah, maka pintu akan dibukakan untukmu.*

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK PEDULI
KESEHATAN TERBAIK
www.mpoin.com

Read More
Christianity, Seruput Kopi Cantik

Hubungan dengan Tuhan & Manusia.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Hubungan dengan Tuhan & Manusia.

Apakah berbeda?
Tentu saja! Ketika seseorang tidak paham bedanya, maka hidup akan kacau balau. Saya baru memahaminya sekarang.

Hubungan vertikal kita dengan Tuhan berdasarkan anugerah. Segala sesuatu sudah dibayar lunas oleh Tuhan. Kesuksesan, kelimpahan, kesembuhan, perlindungan, pengampunan dan semua berkat lainnya. Kita tinggal menerimanya dengan iman. Semua berkat ini sudah kita terima di alam roh.

Lalu bagaimana caranya merealisasikan yang sudah kita terima di alam roh menjadi nyata di alam natural?
Pertama, dengan memperkatakan apa yang kita percayai. Deklarasikan firman Tuhan. Prinsipnya, karena kita percaya maka kita berkata-kata. Ingat, Tuhan menciptakan dunia dengan perkataan.

Kedua, dengan bertindak sesuai apa yang kita percayai. Ketika menginginkan kesembuhan, bertindak seolah-olah sudah sembuh.

Sedangkan hubungan horisontal dengan sesama, berjalan berdasarkan Hukum Tabur Tuai.
Nach segala berkat yang kita terima dari Tuhan sebagai anugerah, hanya dengan beriman, wajib kita tabur sebagai benih agar bisa memperoleh tuaian.

Karena anugerah keselamatan, kita memiliki kuasa supranatural berupa buah roh yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kebaikan, pengendalian diri, kesabaran dsb. Nach buah ini kita tabur sebagai benih, agar nantinya berbuah menjadi berkat, kelimpahan dan kesuksesan.

Jika kita menabur benih kesetiaan dan integritas, maka dengan sendirinya kita akan menuai kepercayaan, yang pada jangka panjangnya akan menjadikan promosi. Kita akan jadi pemimpin, bos, kepala dan bukan ekor.

Kalau kita menabur kebaikan, kasih dan perhatian, tentunya kita akan disukai oleh banyak orang. Hubungan pertemanan, bisnis dan keluarga menjadi mulus dan menyenangkan. Kebahagiaan dan berkat akan tercurah secara natural.

Ada orang-orang yang hanya berpegang pada anugerah semata, tetapi lupa untuk menabur benih dan tidak mempraktekkan hukum tabur tuai dengan sesama. Karena itu segala berkat dan kelimpahan yang diterimanya di alam roh, gagal untuk direalisasikan di alam natural.
Make sense?
Mari kita menghidupi keduanya dengan seimbang!

Nobody can ever make God a fool. Do not let yourself think that anyone can ever do that! If someone puts a seed from a certain kind of plant into the ground, that seed will grow. And the result will be the same kind of plant.

Tidak ada yang bisa membodohi Tuhan. Jangan biarkan diri Anda berpikir bahwa siapa pun bisa melakukan itu! Jika seseorang menaruh benih dari jenis tanaman tertentu ke tanah, benih itu akan tumbuh. Dan hasilnya akan menjadi jenis tanaman yang sama.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK PEDULI
KESEHATAN TERBAIK
www.mpoin.com

Read More
Christianity, Seruput Kopi Cantik

Iman & Percaya

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Iman & Percaya.

Apakah sama?
Ternyata tidak!

Iman adalah kata benda. Iman itu pemberian dari Allah, yang timbul karena mendengarkan firman Tuhan.
Percaya adalah ketika kita memakai iman yang kita miliki.

Tuhan memberikan iman secara cuma-cuma, tetapi kitalah yang memilih percaya,bertindak untuk menggunakan iman yang dikaruniakan Tuhan.
Caranya?
Dengan memercayainya dan memanfaatkan dalam menyikapi kehidupan sehari-hari.

Mempercayai berarti kita melepaskan iman untuk bekerja di alam natural. Iman tanpa perbuatan maka hakekatnya iman itu mati.

Apa artinya iman yang mati?
Iman itu *terpisah* dari kehidupan natural kita. Tidak heran jika hidup jadi berat dan kekalahan bertubi-tubi menimpa.

Ketika iman menyatu dengan kehidupan natural, kita menjalani kehidupan dengan kekuatan dan kuasa Allah. Segala sesuatu jadi mudah. Hal-hal supranatural terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana cara membuat iman hidup?
Ada 2 cara melepaskan iman:
1. Dengan memperkatakan apa yang kita percayai. Perkatakan firman Tuhan. Oleh karena kita percaya maka kita berkata-kata. Ingat, Tuhan menciptakan dunia dengan perkataan.
2. Dengan bertindak sesuai apa yang kita percayai.

Saya dulu beriman tetapi mengharapkannya akan terjadi di kemudian hari.
Saya tahu sudah disembuhkan di alam roh. Lalu saya beriman bahwa saya AKAN disembuhkan. Ini salah!
Iman itu SEKARANG.
Kalau akan datang itu namanya Harapan.
Padahal jawaban doa tercipta karena Iman.

Setelah belajar hal ini, saya memercayai bahwa saya SUDAH sembuh SAAT INI juga.
Kesembuhan di alam roh sedang dikerjakan agar nyata di alam natural.
Secara berangsur-angsur saya melihat kesembuhan direalisasikan dalam hidup saya.

*A man’s righteousness is judged by his works and not by his faith only.*

*Manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.

 

YennyIndra

TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK PEDULI
KESEHATAN TERBAIK
www.mpoin.com

Read More

Kita selalu menginginkan hal-hal yang baik dan hebat,

Tetapi pada kenyataannya,

Lebih sering memikirkan hal-hal yang Tidak kita Inginkan.

Sibuk memikirkan ketakutan, masalah dan halangan yang menghadang.

Sedemikian intens memikirkannya,

Sehingga tidak berani melangkah dan bertindak.

 

Perjalanan seribu miles,

Dimulai dengan langkah pertama,

Ujar orang bijak.

 

Jika kita tidak meluangkan waktu

untuk menciptakan kehidupan yang kita inginkan,

secara bertahap kita akan dipaksa untuk menghabiskan waktu,

justru untuk menghadapi dan membenahi kehidupan yang tidak kita inginkan.

 

Isi pikiran dengan hal-hal yang kita inginkan,

Bukan sebaliknya.

Lalu bertindaklah!

Hidup hanya sekali,

Jika tidak sekarang,

Lalu kapan lagi???

 

 

YennyIndra
1 2 3 4 5