MENGATASI GALAU
Galau, cemas, kuatir, stress… sesekali hadir dalam kehidupan tanpa diundang. Kehadirannya membuat hidup kita berbalik total. Makan tak enak dan tidur pun tak nyenyak. Kita galau, cemas, kuatir dan stress, tentunya karena menghadapi masalah besar yang menurut pemikiran, tidak mampu kita tanggung dan selesaikan. Harga yang harus dibayar terlalu mahal. Kita takut membayangkannya.
.
Galau, cemas, kuatir dan stress bagaikan air kopi di gelas kepala kita. Semakin dipikir semakin keruh jadinya. Semakin kita curhat ke sana ke mari, bukannya semakin jernih tetapi kita makin pusing mendengar berbagai pendapat. Akibatnya kita makin stress. Sadarkah kita, ketika stress melanda sesungguhnya kita tidak membutuhkan nasehat apa pun? Seorang bijak mengatakan bahwa hal terbaik yang bisa kita lakukan saat sedang stress adalah tidur. Jika kita bisa tidur cukup dan bangun dengan bugar maka setengah permasalahan kita sudah selesai karena kita bisa berpikir jernih. Celakanya, saat dilanda stress berat, biasanya kita tidak bisa tidur sehingga masalah jadi kian berat.
.
BAGAIMANA CARA MENGETAHUI KEHENDAK ALLAH?
.
Setiap orang yang mengaku beriman dan mengenal Tuhan, pernah berdoa. Bahkan yang sungguh-sungguh cinta Tuhan akan menjadikan doa menjadi bagian kehidupannya yang penting dan tak terpisahkan. Namun tidak sedikit yang pada saat-saat tertentu merasa galau, termasuk saya: Bagaimana mengetahui dengan penuh keyakinan bahwa ini adalah kehendak Allah bagi hidup kita?
.
Jika kita yakin bahwa kita berjalan di jalan pilihan Allah, tentunya saat menghadapi tantangan seberat apa pun, kita tidak perlu kuatir. Bukankah jika Tuhan di pihak kita, tidak ada seorang pun yang dapat melawan kita?
Namun saat kita tidak sungguh-sungguh yakin, lalu tantangan dan rintangannya terlalu berat menurut ukuran kita, seringkali kita galau. Bahkan berpikir untuk berbalik arah.
.
Ber-IMAN atau ke DOKTER?
.
Seorang teman meminta saran, dia sakit kanker dengan stadium awal. Apakah dia boleh beriman saja bahwa Tuhan mampu membuat mujijat atau dia tetap harus ke dokter? Banyak orang yang bingung bagaimana harus bersikap dalam hal ini.
.
Seorang pendeta bersaksi, suatu hari putranya sakit panas tinggi. Saat bapak dan ibu pendeta berdoa pribadi secara terpisah, mereka berdua mendapat rhema dari Tuhan bahwa tidak perlu ke dokter. Tuhan akan menyembuhkan putra mereka secara supranatural. Mereka sepakat dan mereka sudah bersatu hati bahwa apa pun resikonya mereka akan menerima dan tidak akan saling menyalahkan. Hati mereka damai dan ada keyakinan yang kuat baik dalam hati bapak dan ibu pendeta mau pun putra mereka, bahwa Tuhan akan menyembuhkan secara supranatural. Benar juga setelah beberapa hari, putranya sembuh.
.