Tag Archives: #Barrybennet

Articles, Christianity

“Sifat Allah Yang Sesungguhnya.”

“Sifat Allah Yang Sesungguhnya.”

Kita seringkali secara tidak sadar hidup dengan mengikuti pandangan agama secara tradisi, tentang Tuhan.
Kita akan tahu kalau hidup dengan pandangan demikian, jika kita selalu merasa bersalah, tertolak atau merasa tertuduh. Bahkan bisa saja kita memiliki doktrin yang benar tentang kebaikan Allah, tetapi pemahaman itu hanya sampai di tingkat pikiran belaka.
Jika sukacita Tuhan bukanlah kekuatan kita, kemungkinan kita memiliki pandangan yang salah tentang Tuhan.

Apa keinginan Tuhan untuk diri kita?
Ketika memahami sifat-Nya, kita dapat memahami keinginan-Nya. Pertimbangkan ungkapan berikut yang mengungkapkan hati Allah:

Read More
Articles, Christianity

“Depresi?”

“Depresi?”

Rasa khawatir mematahkan semangat (depresi) tetapi kata-kata ramah membesarkan hati.
Amsal 12:25 (BIMK)

Depresi terjadi akibat hati yang berfokus pada diri sendiri mau pun keadaan, bukannya berfokus pada Tuhan.
Inilah hasilnya kalau hidup dengan pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat yang telah kita bahas dalam posting sebelumnya.

Read More
Articles, Christianity

“Pohon Pengetahuan yang Baik dan Jahat”

“Pohon Pengetahuan yang Baik dan Jahat”

Sistem kepercayaan yang muncul dari Pohon Pengetahuan tentang yang Baik dan yang Jahat telah membentuk kehidupan selama ribuan tahun.

Dalam kepercayaan ini, Tuhan tidak lagi menjadi sumber kasih, sukacita, kedamaian, dan penyediaan. Dalam pikiran orang-orang yang sudah jatuh dalam dosa, Tuhan adalah hakim yang misterius dan pemarah. Dia bukan lagi sebagai sang pemberi kehidupan, tetapi menjadi pencabut nyawa. Dia harus disalahkan atas penderitaan manusia, dan segala sesuatu yang terjadi di dunia.

Pendekatan untuk memahami mengenai Allah, ditemukan dan dibungkus dalam Hukum-hukum Musa.
Hukum itulah puncak dari pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Itu merupakan perjanjian yang mengatur perilaku manusia, yang sesungguhnya tidak pernah dimaksudkan menjadi cara bagaimana Allah berhubungan dengan manusia. Karena manusia memilih terpisah secara rohani dari Tuhan, mereka tidak dapat mengenal Dia sebagai Sang Pemberi Kehidupan. Pewahyuan itu hilang. Sekarang Tuhan menjadi hakim yang misterius. Bukan karena Tuhan telah berubah. Tuhan tetap memberi hal-hal yang baik dan itu tidak pernah berubah. Tetapi justru manusia yang telah berubah, sehingga mengharuskan Allah mengubah cara-Nya dalam berhubungan dengan mereka.

Bahkan dalam sistem kepercayaan Kristen, kita berpegang teguh pada visi bahwa Tuhan adalah hakim yang misterius dan suka mengendalikan, memberkati dan mengutuk sesuai keinginan-Nya.

Pohon Pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, merupakan sumber di mana perasaan suka, tidak suka, pendapat, kritik, kecemasan, kekhawatiran, kepahitan, perselisihan dan berbagai emosi manusia lainnya. Yang membingungkan, pohon itu memiliki pengetahuan tentang apa yang “baik” tetapi juga tentang apa yang “jahat”.

Banyak orang yang mencoba hidup dari pengetahuan tentang yang baik, namun itu pun tidak membawa kehidupan.
Kita mencoba menggantikan kejahatan di dunia (misalnya penyakit) dengan pengetahuan tentang kebaikan (obat-obatan), tetapi itu tidak pernah cukup.
Kita mencoba menggantikan kemiskinan dengan uang, tetapi itu pun tidak pernah cukup.
Kita mencoba menggantikan kesalahan dengan agama, tetapi itu juga tidak pernah cukup.
Dan ketika kita bosan dengan upaya ini, lalu mengangkat tangan dan menyalahkan Tuhan.
“Tuhan yang mengatur.”
“Ya Tuhan!”
“Segala hal terjadi karena suatu alasan.”
“Tuhan membiarkan virus membunuh tanpa pandang bulu.”

Itulah saatnya beberapa orang beralih ke Alkitab dan mencari ayat-ayat penghakiman dan murka untuk mendukung visi mereka tentang Allah.
Rasa bersalah dan ketidaktahuanlah yang membawa kita ke tempat ini. Kita perlu menyalahkan seseorang, dan Tuhan adalah sasaran yang baik untuk memulai. Lagipula, bukankah Dia yang mengirim tulah di masa lalu? Bukankah Dia menempatkan Ayub di ‘neraka’?

Ketika kita makan dari pohon yang salah, kita pun sampai pada kesimpulan yang salah.

Besok kita akan melihat pohon yang lain, Pohon Kehidupan. Inilah saatnya memahami Kehidupan.

[Repost ; “The Tree of the Knowledge of Good and Evil”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra, design oleh Denny Christian].

Read More
Articles, Christianity

“Pohon Yang Mana?”

“Pohon Yang Mana?”

Dampak dari Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat, belum sepenuhnya dipahami oleh sebagian besar orang.
Pada mulanya, Adam dan Hawa diciptakan untuk berjalan dan berbicara dengan Tuhan, belajar dari-Nya, dan menikmati Pohon Kehidupan, -pilihan mereka justru mempercayai kata-kata ular dan makan buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat -, sehingga mengubah setiap aspek kehidupan di planet ini.

Read More
Articles, Christianity

“Biarkan saya memberi tahu masa depan Anda!”

“Biarkan saya memberi tahu masa depan Anda!”

Selama beberapa hari pertama kami berada di Kota Concepcion, Chili pada tahun 1989, pendeta rekan kerja saya, membawa saya berjalan-jalan di pusat kota. Kami tengah duduk di tepi air mancur, yang berada di bagian utama alun-alun, melihat orang-orang berlalu-lalang. Terlihat dua wanita gipsi sedang menatap kami dari kejauhan. Beberapa saat kemudian mereka mendekat, lalu bertanya apakah diijinkan membaca telapak tangan kami, dan menjelaskan bagaimana masa depan kami kelak.

Read More
1 2 3