Category : Seruput Kopi Cantik

Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Cara Cerdas Membunuh Tikus.

Seruput Kopi Cantik

Yenny Indra

Membunuh Tikus dengan Jitu

Sir Frederick Handley Page adalah seorang perintis penerbangan pada masa awal. Ketika dia sedang menerbangkan pesawatnya, ia mendengar suara tikus di bagian belakang pesawatnya.
Alamak…
Rupanya makhluk kecil itu menerobos masuk tanpa sepengetahuannya. Dan berbahaya… bisa saja tikus itu menggigit kabel-kabel penting dalam pesawat, tentu pesawat bisa kehilangan kendali.
Apa akal?
Ia harus menyingkirkan tikus itu, tetapi Page tidak bisa meninggalkan kokpit. Lalu timbullah ide cemerlang…
Ditariknya tuas kendali dan mulai memanjat. Pesawat terbang dengan cepat, naik ke ketinggian yang begitu tinggi hingga dia sendiri kesulitan bernafas. Tetapi suara tikus berhenti! Tikus itu mati kekurangan oksigen. (Rick McFarland)

Dengan cara yang sama, kita mematikan ‘tikus-tikus’ yang merusak hidup kita,  berupa kepahitan, kebencian, kemarahan, suka menyalahkan, dengki, iri hati dll. Kita bawa ke tempat yang lebih tinggi.
Caranya?

Saat kita berpikir yang positif, maka yang negatif hilang. Demikian sebaliknya.

Dengan memikirkan kebenaran dan fokus kepada Allah, secara otomatis pikiran duniawi yang negatif luntur dengan sendirinya.
Tidak percaya?
Sila buktikan sendiri!

Our focus is our future, and what we focus on will multiply in our life- David DeNotarisk

Fokus kita adalah masa depan kita, dan apa yang kita fokuskan akan bertambah banyak dalam hidup kita – David DeNotarisk

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK PEDULI
KESEHATAN TERBAIK
www.mpoin.com

Read More
Relationship, Seruput Kopi Cantik

Gagal = Malapetaka?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Gagal =malapetaka?

Sahabat saya yang menjabat sebagai Kepala Sekolah sebuah SMP terkenal bercerita.
Rina, salah seorang murid dari sekolahnya sejak masih playgroup.
Anak itu pintar, rajin, cantik dan penurut.
Nilainya selalu bagus maka Rina tidak pernah keluar dari Ranking 3.
Bahkan sebagian besar dia memperoleh Ranking 1 hingga jenjang SMU.

Kemudian Rina melanjutkan studinya ke Singapura dan S2 di Amerika. Lulus dengan predikat Suma Cumlaude.

Mulailah Rina masuk ke dunia kerja. Ternyata prestasinya tidak begitu bagus. Kalah dengan teman sekolahnya dulu, yang rankingnya jauh dibawahnya. Rina sudah berusaha, tetapi hasilnya tetap dibawah harapannya. Akhirnya Rina memilih resign.

Orangtuanya memberi modal untuk berbisnis. Dengan penuh semangat Rina mempersiapkan tokonya.
Setahun berlalu, makin lama bisnisnya kian surut, akhirnya bangkrut dengan menanggung banyak hutang.
Rina merasa gagal. Dia mengurung diri, tidak mau mengerjakan apa pun.
Takut gagal!

“Anak-anak yang sejak kecil hidupnya mulus dan terlalu sempurna, justru berbahaya. Mereka terbiasa dengan predikat outstanding, tidak bisa menerima ketika menjadi biasa-biasa saja. Gagal dan bangkit lagi adalah bagian pelajaran hidup yang nyata. Di sekolah, ujian sudah jelas materinya. Tetapi dalam hidup, tidak. Perlu kreativitas dan keuletan untuk sukses. Kemampuan bergaul, mengatasi masalah dan bersikap, itu faktor penting pula. Itulah sebabnya, kadang yang sukses dalam hidup justru siswa kelas menengah, yang nakal dan berani. Semua orang yang sukses, mengalami jatuh bangun berulang kali. Sayangnya, kebanyakan orang hanya terpukau oleh pencapaiannya tetapi enggan belajar dari jatuh bangunnya,” ujar sahabat saya.

Belajar dari kisah di atas, tentunya sebagai orangtua kita jangan berharap anak-anak selalu sukses.
Penerimaan dan pendampingan saat mereka gagal, sangat penting.
Agar anak-anak paham, orangtuanya menerima baik saat mereka sukses mau pun saat mereka gagal.

Menjadi orangtua sungguh tidak mudah.
Meski orangtua merasa mengasihi tanpa syarat, kadang anak menilainya tidak demikian. Tak jarang pula, anak itu sendiri yang menetapkan target yang ‘dianggapnya’ diharapkan oleh orangtuanya. Saat gagal tercapai, dia depresi.
Menjadi orangtua perlu terus belajar mengkomunikasikan kasih serta penerimaan & beradaptasi sepanjang waktu.

Love is made up of three unconditional properties in equal measure: acceptance, understanding, and appreciation. Remove any one of the three and the triangle falls apart.- Vera Nazarian

Cinta terdiri dari tiga sifat tanpa syarat dalam ukuran yang sama: penerimaan, pengertian, dan penghargaan. Hapus salah satu dari tiga dan segitiga itu akan hancur berantakan.- Vera Nazarian.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Ketika Semua Nampak Mustahil…

Seruput Kopi Cantik
YennyIndra

Ketika Semua Nampak Mustahil…

Lahir sebagai putra tunggal, dengan ‘cacat’ pada syaraf motorik di tangannya. Akibatnya, mengencangkan tali sepatu pun tidak bisa.
Menggunting lurus? Ah… Sulitnya. Nyaris mustahil.
Segala sesuatu yang harus menggunakan kekuatan tangan, dia tidak mampu.
Oh…. ?

Dialah Kevin Rahardjo, putra tunggal P. Andreas dan b. Mariani Rahardjo, pendeta Gereja GKPB Masa Depan Cerah.
Sungguh tidak mudah menjadi orang tuanya. Bayangkan apa yang dipikirkan orang-orang di sekelilingnya. Hanya doa yang menjadi andalannya.

Untuk menguatkan otot-otot tangannya, maka Kevin di-les-kan piano.
B. Mariani mendampinginya. Awalnya, menekan tuts piano pun harus dibantu.
Menjelang lulus SMP, Kevin ingin menjadi pianis profesional.
Mana mungkin?, Pikir B. Mariani. Tetapi Kevin bersikukuh.

Ketika SMU, seorang teman B. Mariani di Singapore yang mengetahui keinginan Kevin menjadi pianis menawarkan untuk bertemu guru les anaknya.
Tawaran ini disambut baik apalagi Kevin belum punya modal piala dari berbagai kompetisi, atau pun pengalaman konser seperti siswa-siswa lain yang ingin kuliah musik.

Saat ada kesempatan ke Singapore, Kevin memperagakan permainan pianonya pada sang guru.

“No chance, No hope…,” ujar sang guru dingin tanpa tedeng aling-aling.

Kevin pun menangis kecewa. P. Andreas menyarankan Kevin untuk mengambil jurusan lain, misal komputer, tetapi Kevin bergeming. Niatnya sudah bulat, apa pun harganya.

Akhirnya, diambil keputusan, setelah lulus SMU Kevin tidak kuliah. Selama 1 tahun dia akan berlatih sendiri di rumah. Ada seorang guru piano dari Jakarta yang datang sebulan sekali ke sebuah tempat kursus piano dimana Kevin les, yang akan memantau dan mengarahkannya. Musik klasik menjadi pilihan Kevin, tentunya tingkat kesulitannya lebih tinggi lagi.
Dengan tekun setiap hari dia berlatih 6 hingga 8 jam. Konsisten. Pantang menyerah.

Tibalah saatnya mencari universitas. Di Singapore Kevin tidak lolos. 🙁      Siswa lain didukung berbagai piagam dan piala, sedangkan Kevin tidak.

Portland, USA, menjadi harapan selanjutnya.
Di sini para dosen tidak melihat prestasi sebelumnya, mereka murni hanya menilai kemampuan Kevin saat itu. Setelah memperagakan kemampuannya, Kevin diterima. Yeayy….

Yang mengagumkan, 4 tahun kemudian Kevin lulus bachelor dengan hasil Summa Cumlaude. Wow… Padahal mendapatkan Summa Cumlaude di bidang musik jauh lebih sulit dibandingkan jurusan eksakta.
Hanya Tuhan yang bisa melakukannya!!!

Melanjutkan lagi ke jenjang S2 atau Master, kembali Kevin lulus dengan predikat Summa Cumlaude…. Luar biasa!
Amazing.
Dan saat ini Kevin sedang menempuh jenjang S3 atau doktoral di Florida, USA.

P. Andreas & B. Marianik berulang-ulang berujar, “Sungguh ini karya Tuhan semata…betapa dahsyatnya Allah kita, besar anugerah-Nya melebihi apa yang kita pikirkan.”

Pelajarannya?
Masa depan kita tidak ditentukan oleh apa kata orang, bersama Tuhan kita akan melakukan perkara-perkara yang besar.
Mustahil itu tidak ada dalam kamusnya Tuhan.
Menakjubkan bukan?

With men this is not possible; but with God all things are possible.

Untuk manusia, itu mustahil! Tetapi untuk Allah, semua mungkin.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Berapa Sich Umur Manusia?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Berapa Sich Umur Manusia?

Sejak kecil daya mendengar bahwa umur manusia ditentukan Tuhan sekitar 70-80 tahun.
Kalau saya bertemu seseorang yang berusia diatas 90 tahun, wow … Panjang umur.
Apalagi kalau masih sehat, saya kagum sekali.

Hingga saya mendapat pelajaran baru. Ternyata seharusnya umur manusia sampai 120 tahun. Buktinya, Nabi Musa umurnya hingga 120 tahun, bahkan matanya tetap awas dan pendengarannya tidak berkurang. Beliau meninggal di puncak Gunung Nebo, artinya sebelum meninggal dunia harus mendaki gunung dulu. Dan masih kuat.

Pemahaman salah lainnya, saya merasa wajar kalau dengan bertambahnya usia seseorang mulai sakit.
Justru kerap heran kalau sudah berusia 80 tahun tetapi cholestrol dan gula darah masih normal.

Yang benar, seharusnya semua anak Tuhan itu hidup sehat karena Roh Allah sumber kesehatan ada di dalam rohnya.
Musa adalah teladan kita.

Meninggal dunia karena roh meninggalkan tubuh. Setiap orang akan pulang ke rumah Tuhan, tetapi tidak harus melalui sakit.
Seyogyanya kita pulang ke sorga karena sudah waktunya, roh meninggalkan tubuh, tetapi dengan tubuh, jiwa dan roh dalam keadaan sehat wal afiat seperti Musa.
Keren bukan?

Pemahaman yang salah yang kita terima, membuat hidup kita tidak bisa mencapai potensinya yang maksimal. Kita percaya tipuan iblis tentang umur, sakit dsb.
Mari kita benahi pemahaman yang salah!

If we live, we live to honor the Lord; and if we die, we die to honor the Lord. So whether we live or die, we belong to the Lord.

Jika kita hidup, kita hidup untuk menghomati Tuhan; dan jika kita mati, kita mati untuk menghormati Tuhan. Jadi apakah kita hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Ke Mana Mata Kita Tertuju?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Ke Mana Mata Kita Tertuju?

Saya baru belajar dari Adam Holz prinsip yang bagus sekali.
Suatu kali Adam kursus mengendarai motor.
Instrukturnya berkata,

”Sewaktu berkendara, Anda pasti akan menemui halangan yang tidak terduga di jalan. Kalau Anda memusatkan perhatian pada hal tersebut, Anda justru akan menabraknya. Namun, bila Anda mengalihkan fokus dan tetap memandang ke arah yang dituju, Anda akan dapat menghindarinya.”
Ia menambahkan,
“Ke mana Anda memandang, itulah arah yang Anda tuju.”

Prinsip sederhana nan bijak itu juga berlaku dalam kehidupan.
Saat mata kita terpaku pada rintangan—berfokus pada masalah atau pergumulan—hampir pasti kehidupan kita hanya berputar-putar di sana. Arahkan mata pada tujuan, maka rintangan terlewati.

Saya menyadari, kerap kali tidak bisa mengembangkan potensi secara maksimal dan tidak berani memanfaatkan kesempatan, karena terpaku pada kekuatan sendiri.

“Saya penulis, bukan pembicara,” alasan yang sering dikemukakan.
Kalau saya tidak berani merentangkan diri maka saya akan jalan di tempat.

Atau ada teman yang sudah sejak kecil tinggal di sebuah kota kecil, menolak untuk pindah ke kota lainnya meski kesempatan besar tersedia di sana dan di kota kecil itu dia kehilangan bisnisnya.

Tuhan sudah berjanji pada Yosua,
“Seperti Aku menyertai Musa, demikian Aku menyertaimu.”

Sadarkah kita bahwa janji itu juga untuk kita?
“Seperti Aku menyertai Musa, Yosua, Daud…
Demikian Aku menyertai … (sebut nama kita) …”.

Ya Tuhan, saya terima janji-Mu. Aku tidak melihat rintangan tetapi mataku tertuju kepada-Mu.
Kalau saya bersama Tuhan, apa sich yang mustahil?

‘Adik’ saya, Tommy Wong, berkata,
Peran kita dalam kehidupan sungguh indah, namun sayang sekali kalau peran itu sampai diperankan oleh orang lain.

Nach lho!!!
Jangan sampai kita iri, koq orang lain sukses. Padahal Tuhan sudah beri kesempatan, hanya kita yang tidak berani mengambil kesempatan yang diberikan.

In the time of my fear, I will have faith in you. For with God nothing shall be impossible.

Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
www.mpoin.com

Read More
1 52 53 54 55 56 64