Film Apa Yang Sedang Anda Ciptakan? Warisan Abadi Apa Yang Anda Tinggalkan?
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Film Apa Yang Sedang Anda Ciptakan? Warisan Abadi Apa Yang Anda Tinggalkan?
Pagi ini P. Chris Manusama mengutip quotes Jim Hensen:
“Hidup bagaikan sebuah film. Tuliskan akhir cerita yang kamu inginkan. Tetaplah percaya.”
Menggelitik!
Mengingatkan akan saran *Steven Covey* dalam “7th Habits of Highly Effective People”, Habit 2: Begin With the End in Mind.
Kebiasaan ke 2 yang diajarkan, dengan Memulai Dari Akhir di dalam Pikiran kita.
Ketika mengikuti seminar P. Prasetya M. Brata, kami mendapat tugas, membayangkan berada pada upacara kematian kita sendiri. Lalu peserta diminta membayangkan menjadi anggota keluarga yang memberikan speech tentang kita (yang meninggal) dan menuliskannya.
Menuliskan speech itu, sungguh membuat saya merenungkan serta meresapi sungguh-sungguh: saya ingin dikenang sebagai pribadi seperti apa kelak?
Apalagi ketika papa, mama dan orang-orang yang saya kasihi meninggal, ternyata tidak ada yang menanyakan, berapa jumlah asetnya?
Tetapi yang dikenang adalah apa yang sudah dilakukan seseorang semasa hidupnya, yang membuat hidup orang lain menjadi lebih baik.
Fakta ini memperkokoh keyakinan saya bahwa kita harus Begin With the End in Mind.
Menentukan pada akhir hidup kita ingin dikenang sebagai siapa? Lalu kita mengerjakannya mulai saat ini sehingga pada akhir hidup kita nanti, benar-benar dikenang sesuai keinginan kita.
Salah satu keputusan penting yang saya pilih, “Semua orang yang mengenal saya, hidupnya akan menjadi lebih baik”.
Why?
Karena saya memutuskan, setiap tulisan dan perkataan saya adalah tentang Firman Tuhan dan saya berusaha membagikan prinsip-prinsip yang sudah saya pelajari di sekolah, sudah dihidupi dan saya diberkati karenanya.
Firman Tidak Pernah Gagal! Firman Ya dan Amin.
Ketika yang disampaikan adalah Firman Tuhan, yang merupakan roh dan hidup, tentu Firman itu sendiri yang akan mengubah hidup orang yang mendengar serta menghidupinya.
Dan kamu akan mengetahui Kebenaran dan Kebenaran itulah yang akan memerdekakan kamu.
Saat yang disampaikan, bukan firman Tuhan, seolah-olah diingatkan: ini salah jalur lho. Ayoo kembali ke jalan yang benar.
Semakin kita meyakini hal itu, itulah yang terjadi.
Terjadilah menurut imanmu.
Yang tertarik kepada kita, juga orang-orang dengan nilai-nilai yang sama.
Like Attracts Like, kita akan menarik orang-orang yang serupa dengan kita.
******
Sadarkah kita, jika kita menanam biji mangga, yang tumbuh pasti pohon mangga. Dan buah yang bisa kita panen kelak, pastilah buah mangga?
As simple as that. Sesederhana itu logikanya!
Dengan logika ini, tentunya kita bisa check dan recheck kehidupan kita saat ini, apakah kehidupan yang kita jalani saat ini adalah kehidupan yang kita inginkan?
Jika YA, berarti kita sudah on the right track, berada di jalur yang benar. Lanjutkan!
Tetapi jika kita tidak menyukai buah yang kita panen saat ini, maka gantilah, menanam buah yang kita inginkan.
Jika kita lebih menyukai durian daripada mangga, maka mulai sekarang, tanamlah biji durian.
Pada waktunya, kita akan panen buah durian.
Bagaikan menonton film, coba di fast forward. Disetel pada akhir filmnya. Apakah kita menyukainya?
Jika YA, oke lanjutkan.
Sebaliknya jika tidak suka, ya ganti filmya sejak sekarang. Hidup pun berubah.
Hukum kehidupan itu Tabur – Tuai. Apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai.
Jika sekarang menabur angin, tentu kelak akan menuai badai…
Sebaliknya, jika yang ditabur hal-hal baik, firman, kasih, kepedulian, maka yang dituai adalah kehidupan, umur panjang, kehormatan dan hal-hal yang bersifat kekal.
******
Bob Bufford menulis buku “Finishing Well”.
Buku apik ini mengajarkan bahwa ada 2 sesi dalam kehidupan manusia.
Sesi pertama, ketika kita hidup untuk diri sendiri. Membiayai keluarga, membesarkan anak, membangun bisnis dan sebagainya.
Saat anak-anak sudah dewasa dan mandiri, sebagian orang beranggapan, inilah saatnya untuk pensiun.
Bob Bufford menegaskan tidak ada pensiun dalam kehidupan orang yang percaya kepada Tuhan.
Selama kita masih hidup, artinya masih ada tugas dari Tuhan yang harus diselesaikan. Hidup yang memuaskan tercipta, ketika kita menggenapi tujuan yang Tuhan berikan dalam kehidupan kita. Saat inilah yang disebut sebagai sesi ke 2 kehidupan, di mana kita tidak hidup untuk diri sendiri, melainkan hidup untuk Membangun Warisan Abadi bagi Generasi Mendatang.
Dengan menjalani sesi ke dua kehidupan yang efektif, kita akan menjadikan kehidupan orang-orang yang mengenal kita menjadi lebih baik dan kita bisa menjalani hidup yang berguna bagi sesama. Warisan abadi pun tetcipta.
*****
Norman Williams, salah seorang penumpang dalam kecelakaan tabrakan antara Boeing 747 milik Pan Am dan KLM, di Canary Islands 27 Maret 1977. Beliau menjadi salah seorang penumpang yang selamat dalam kecelakaan tragis itu secara mujizat, karena ibunya yang mendoakannya sebelum berangkat dan dia tetap berpegang pada firman-Nya di saat hidup dan mati.
Pesawatnya terbakar dan terbukti janji Tuhan:
Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.
Meski penumpang di kanan-kiri, depan-belakangnya mati terbakar, Norman Williams selamat tidak kurang suatu apa pun.
Norman meninggal 2 Agustus 1997, 20 tahun kemudian setelah selamat dari kecelakaan tabrakan pesawat KLM dan PANAM. Dan saya membaca kisahnya serta menonton youtube-nya, februari 2021. Artinya, 24 tahun setelah Williams meninggal. Dan 44 tahun setelah kecelakaan itu terjadi.
Wow…. Sungguh mengagumkan ketika menyadari bahwa Williams masih bisa mempengaruhi hidup banyak orang, meski pun dia telah meninggal puluhan tahun yang lalu. Padahal rekaman youtube-nya masih sangat sederhana. Maklum th 1997. Belum secanggih sekarang.
Uniknya pula, Ian Borkent, penulis buku “The Norman Factor” menemukan bahwa menerapkan kunci yang sama yang digunakan Norman, membawa kemenangan di tengah situasi yang nampak mustahil- ketika istrinya Jedidja Borkent hampir meninggal setelah dia melahirkan putri mereka.
Mujijat berlaku untuk semua orang yang percaya!
Ternyata menulis, merekam dan membagikan apa yang kita alami, bisa dipakai Tuhan secara ajaib untuk menjadi berkat bagi banyak orang! Warisan abadi bagi generasi mendatang.
Mari kita berlomba-lomba membangun warisan abadi bagi kemuliaan-Nya! Siap?
If God’s Word says it: believe it, accept it, absorb it, apply it in your everyday living, because if God said something, He meant it. He never changes His mind – Norman Williams.
Jika Firman Tuhan mengatakannya: percayalah, terima, serap, terapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena jika Tuhan mengatakan sesuatu, Dia bersungguh-sungguh dengan apa yang dikatakan-Nya. Dia tidak pernah berubah pikiran – Norman Williams.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan