Category : Self Motivation

Articles, Christianity, Relationship, Self Motivation

Preparation Time Is Never Wasted Time.

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Preparation Time Is Never Wasted Time.

Dapatkah seseorang yang hanya berpendidikan SMA menjadi pilot maskapai penerbangan? Jawaban yang jelas adalah tidak, namun banyak orang Kristen tidak menyadari bahwa konsep yang sama juga berlaku dalam menemukan, mengikuti, dan memenuhi kehendak Tuhan dalam hidup mereka.

Melangkah ke dalam panggilan kita melibatkan mengikuti pimpinan Tuhan dan bergerak sesuai langkah-Nya. Tuhan lebih peduli pada seberapa siap kita dalam perjalanan ini dibandingkan seberapa cepat kita tiba.

Keputusan Tessa Swearengin untuk bersekolah di Worship Arts School di Charis Bible College adalah langkah penting pertama yang digunakan Tuhan dalam mengarahkannya menuju tujuan yang Dia tetapkan dalam hidupnya.

Saat bersekolah di Charis, Tessa dan suaminya, Joe, menerima firman dari Tuhan bahwa suatu hari nanti mereka akan memiliki gereja sendiri di Woodland Park, Colorado. Namun setelah lulus, kehidupan mereka berubah secara tak terduga dan melayani pendeta lain di negara bagian lain. Di permukaan, hal ini mungkin tampak seperti jalan memutar yang tidak terduga, namun mereka akan segera menyadari bahwa Tuhan lebih peduli dalam mempersiapkan hati mereka.

Kami berdua merasa seperti spons yang diperas, dan setiap tetes yang keluar adalah sesuatu yang kami pelajari di Charis Bible College. Saya percaya segala sesuatu yang Tuhan sampaikan ke dalam hati kita ada waktunya, dan waktu persiapan sangatlah penting karena ada hal-hal yang Tuhan ingin lakukan dalam diri kita sebelum Dia ingin melakukannya melalui kita.— Tessa Swearengin

Masa-masa Tessa di Charis Worship Arts School membantu mempersiapkannya untuk mencapai tujuannya dan menerima takdirnya. Saat ini, dia dan Joe adalah pendeta di Freedom Church di Woodland Park. Dia memimpin ibadah untuk gereja mereka dan juga koordinator pemimpin ibadah di Charis, memenuhi panggilan Tuhan yang ada di hatinya.

Seperti Daud, yang diurapi menjadi raja ketika masih menjadi anak gembala (1 Sam. 16:12–13), Tessa tidak langsung bertindak berdasarkan pengurapannya. Dia menjalani masa persiapan untuk berakar dan berpijak pada Firman Tuhan di dalam dirinya sebelum melangkah ke dalam panggilan Tuhan dalam hidupnya.

Sumber: Andrew Womnack Ministry

******
Nilai-nilai yang kami pelajari di Charis adalah penundukkan diri, taat kepada otoritas, menjadikan diri kami murid yang taat serta Tidak Mempromosikan diri melainkan senantiasa menanti waktunya Tuhan.

Hanya seorang murid yang baik, yang bisa menghasilkan murid yang baik pula.
Hanya jemaat yang taat pada otoritas serta setia, yang kelak akan menjadi pemimpin dengan karakter yang serupa. Pemimpin yang dapat mengayomi serta memelihara jemaatnya dengan penuh kasih.

Melayani Tuhan itu bukan tentang jabatan, melainkan tentang kesetiaan.
Melayani bukanlah demi keuntungan kita, tetapi demi kebaikan orang-orang yang kita layani dan untuk kemuliaan Tuhan.
It’s all about God, not us. Semua tentang Tuhan, bukan tentang kita.

Trenyuh sekali mendengar teman yang pindah gereja, karena tersinggung, ada orang baru yang ‘lebih hebat’, lalu memilih pindah karena di tempat yang baru diberi jabatan yang lebih tinggi.

Tuhan menetapkan di suatu gereja lokal karena Tuhan tahu siapa orangtua rohani yang cocok untuk kita. Gembala itu memiliki urapan khusus dari Tuhan untuk mengarahkan kita. Di sekolah kami diajar, jangan pernah pindah kecuali Tuhan yang mengarahkan kita untuk pindah. Alasannya bukan tersinggung, tetapi karena sudah waktunya kita belajar sesuatu yang baru dan naik level.
Hubungan dengan gembala lama pun mesti dibereskan dengan baik. Jika masalah di gereja lama tidak dibereskan, tinggal tunggu waktu, di gereja baru pun akan mengalami hal yang serupa.

Saat tersinggung, digesek dsb, itulah saat dibentuk, agar belajar mengampuni, merendahkan diri, dan dimurnikan motivasi kita di dalam melayani.
Kemuliaannya untuk Tuhan atau untuk diri kita sendiri?

Amsal 27:17 (TB) Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.

Kain tetap menjadi kain hingga gunting dan jarum melukainya, hingga bisa menjadi gaun yang indah dan berguna.
Berlian mahal tercipta karena semasa menjadi batu bongkahan bersedia diproses, dikikis, dipanaskan hingga menjadi batu yang bernilai.
Demikian juga dengan kita.

Bukankah kita ini murid Tuhan?
Tugas murid adalah belajar, agar menjadi lebih baik, menyerupai Dia.

Buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, hendaknya mengalir melalui kehidupan kita.
Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.
Amsal 19:11 (TB)

Murid wajib dikoreksi, diuji, dipersiapkan menjadi ‘senjata’ yang siap dipakai Tuhan.

“Preparation is like sharpening a sword before going into battle.”
“Persiapan itu seperti mengasah pedang sebelum berperang.”

Mari kita check dan recheck kembali, apa motivasi kita dalam melayani Tuhan?
Bersediakah kita dibentuk, merendahkan diri hingga karakter Allah dapat terpancar melalui kehidupan kita?
Karena jawaban atas pertanyaan inilah yang akan kita kerjakan, hasilnya menjadi persembahan saat kita berjumpa dengan Tuhan kelak.

Yuk…. melayani dengan kasih yang tulus murni & ketaatan.

“Preparation is the secret ingredient that turns ordinary into extraordinary.”
-“Success is where preparation and opportunity meet.” – Bobby Unser

-“Persiapan adalah bahan rahasia yang mengubah hal biasa menjadi luar biasa.”
-“Sukses tercipta saat persiapan bertemu dengan peluang.” – Bobby Unser

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Relationship, Self Motivation

Apakah Sikap Kita Mencerminkan Karakter Allah?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Apakah Sikap Kita Mencerminkan Karakter Allah?

Sekian tahun lalu saya mendengar pengajaran Ps. Jeffry Rahmat, yang mengubah sikap saya.

Beliau bercerita, ketika sedang melayani di luar negeri, seorang ibu datang membawa bungkusan besar, ingin menitipkan barang tersebut agar disampaikan kepada kerabatnya di Jakarta.
Sudah menjadi kebiasaan umum, supaya hemat ongkir, orang Indo suka nitip barang.
Tanpa terduga, dengan tegas Ps. Jeffry menolak. Beliau menjelaskan, bagasi yang diijinkan saat ke luar negeri itu terbatas. Beliau harus membelikan barang-barang yang dibutuhkan oleh anak istrinya.

Wow…. keren ini berani bersikap jujur.

“Saya gak ngerti lagi mesti bagaimana, klo barang ini gak bisa dibawa…?”, sang ibu mengeluh.

Tentu saja ibu itu tidak bisa memaksa orang lain untuk menanggung bebannya. Klo memang benar-benar penting, ya paketlah, bayar ongkirnya… jangan lalu menyalahkan yang ga mau dititipi, menuduh ga punya kasih dsb.

Saat ke luar negeri, sejujurnya paling repot klo ada yang titip minta dibelikan ini itu. Betul sich harga barangnya nanti dibayar tapi di negara orang, kita mesti cari-cari tempatnya.
Pernah seorang teman titip beli barang di Eropa. Kami memang sewa mobil jalan sendiri. Ternyata cari parkir pun gak gampang. Putar berkali-kali baru dapat.
Pernah terpikir ga, waktu kami di sana kan terbatas. Sewa hotel, sewa mobil mahal… waktu itu berharga sekali, tentu kami ingin menikmati sebanyak-banyaknya.
Liburan kami biasa tiap hari ganti kota, memang spesial liburan.

Berbeda dengan teman yang stay di satu kota seminggu bahkan sebulan, tinggal di rumah anaknya. Klo yang begini tentu banyak waktu luang. Kami tidak begitu. Ngurusin titipan gak terasa buang waktu setengah hari karena gak sejalur dengan tujuan kami.

That’s why saat anak-anak liburan, tanya mau oleh-oleh apa?
Saya menyarankan, menikmati saja liburannya… mumpung di sana, explore sebanyak-banyaknya. Jangan sibuk mikirin yang gak penting seperti oleh-oleh. Kalian happy, mama senang.

Ada teman-teman yang sekedar basa-basi, selalu berpesan, “Jangan lupa oleh-olehnya ya…”
Gubrrraaakkk…

Mbok ya jadi orang jangan suka minta-minta seperti itu. Merepotkan. Bikin sungkan. Masa enak sich klo dikasi orang karena terpaksa.

Klo rajin menabur, teman-teman justru berlomba memberi karena mengasihi…sampai kita sendiri yang sungkan… gak ingin hutang budi.

Dikasihi banyak orang itu luar biasa…. lebih dari cukup, gak usah kasi barang segala.

Terngiang pesan mama, “Jangan hutang budi…. Hutang budi
itu dibawa mati. Beli sendiri, klo gak mampu, ya gak usah. Nabung dulu.”

“Balas kebaikan orang lain, jangan cuma mau terima saja… orang hidup itu podo-podo (sama-sama), saling berbagi, saling memberi. Bukan cuma barang, tetapi juga kasih, perhatian, pertolongan, kepedulian dan apa yang kita bisa, bantu orang lain. Lakukan dengan tulus, jangan ada maksud tersembunyi. Gusti Allah mboten sare – Tuhan tidak tidur”, sambung mama.

Sahabat yang sudah pindah di luar negeri, saat reuni kerap bawa souvenir. Saya bilang sudah kasi ke teman lain saja karena saya tau persis, berapa pun yang dibawanya, selalu kurang untuk dibagi-bagi. Sampai sahabat ini kerepotan, serba sungkan karena ada yang belum kebagian.

Teman datang dari negeri jauh, yang penting kan bisa ketemuan, berbagi cerita, saling menguatkan. Temu kangen…. bukan ngarepin oleh-oleh. Berbagi kehidupan dan pengalaman, agar hidup teman kita lebih baik, lebih bersemangat untuk ikut Tuhan, karena bertemu dengan kita.
Bukankah itu tujuan kita sebagai duta Allah di dunia ini?
Biarkan orang-orang di sekeliling kita melihat demonstrasi kebaikan Tuhan melalui kehidupan kita. Sehingga mereka menyadari, hhmmm … betapa baiknya Allah…
It’s all about God not us.

Justru kita mikir, apa yang bisa dibawakan bagi mereka? Di luar negeri mereka mesti mengerjakan apa-apa sendiri, berbeda dengan di Indonesia, gak usah masak pun masih bisa beli dengan harga terjangkau.
Seorang teman di Tangerang yang tinggal berdua dengan mamanya bercerita, jauh lebih murah dan bervariasi lauknya jika mereka beli makanan jadi.
Di luar negeri, makan luar tiap hari mahal sekali. Apalagi di Swiss. Tetapi teman di sana bilang, klo masak sendiri murah, masih terjangkau.

Belum lagi masih banyak fasilitas gosend, grabfood, sejasa dan berbagai apps lainnya, untuk bersih-bersih apa saja..dengan harga terjangkau pula.
Hhhmmm pokoknya Indonesia itu the best …. percayalah!
Teman-teman yang stay di luar negeri pun setuju… enak hidup di Indo… Yeaaayyyy….

Saya kerap bawain teman-teman Eropa, abon, serundeng dan makanan kering. Lucunya ada yang suka bikin ketan serundeng untuk acara persekutuan doa di Eropa.
Tinggal bikin ketannya, serundeng sudah ada.
Sederhana dan banyak tersedia di Indo, di Eropa jadi cemilan yang dikangeni…
Sampai difotoin saat mereka kumpul-kumpul plus ketan serundengnya…
Wuih …happy banget.

Kita bahagia saat bisa menjadi berkat bagi orang lain…
Itulah rahasia meraih kebahagiaan!
Percaya ga?
Yuk praktik. Buktikan sendiri….

Love is the only way to grasp another human being in the innermost core of his personality – Victor Frankl.

Kasih adalah satu-satunya cara untuk memahami manusia lain pada inti terdalam dari kepribadiannya – Viktor Frankl.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity, Relationship, Self Motivation

Hutang & Solusinya…

 

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Hutang & Solusinya…

Setelah menulis tentang 6 Keranjang 7 Langkah, japri berdatangan. Mereka mengaku pas banget dengan masalah yang dihadapinya, soal Hutang.
Ada yang dengan Bank, tidak sedikit yang berhutang pada semua sumber hutang: Bank, Kartu Kredit, Pinjol, Saudara, Teman… dsb. Komplit….gali lubang, tutup lubang.
Tentu dengan aneka cerita yang berbeda, namun intinya sama, macet.

Jawaban saya sama bagi semua chat:
Menurut Tung Ning, hanya ada 1 jalan:
– Kembali ke Titik Nol, bereskan semua hutang.
– Ubah Perilaku, Pola Pikir & Prioritas.
– Belajarlah mengelola keuangan yang sehat.

Tidak ada sukses secara kebetulan. Semua mesti belajar.
Bahkan yang tidak bermasalah dengan hutang pun mesti belajar. Mungkin saja tabungan dan investasi kita seharusnya jauh lebih besar daripada yang kita miliki sekarang.
Mengapa lebih sedikit?
Karena kita kurang melek pengetahuan tentang pengelolaan keuangan yang sehat. Kurang bijak menggunakan uang sehingga banyak pemborosan yang tidak perlu terjadi.

Oh ya… Tung Ning mengajarkan, hutang yang diijinkan hanya ada 2:
– Hutang Bisnis
– Hutang KPR.
Dengan catatan harus dikelola dengan hati-hati, benar dan bijaksana.

Nach ada catatan yang menurut saya unik. Saya sudah baca puluhan buku pengelolaan keuangan sejak puluhan tahun lalu, tetapi hanya Tung Ning yang menganjurkan hal ini:
Setiap kita membelanjakan uang untuk kemewahan, beli handbag 5 juta rupiah, misalnya. Sisihkan juga uang 5 juta rupiah untuk berbagi dengan sesama….
Wow….. Blessed to be a blessing for others.

Saat Kopdar, setelah Tung Ning mengajar, di sambung dengan kesaksian Budi & Santi yang pernah terlibat kasus hutang besar.

Budi mengelola proyek apartemen dan banyak investor yang menitipkan uang kepadanya. Ternyata proyeknya bermasalah, macet.
Jadilah Budi punya hutang yang sangaaaat besar…. setelah dihitung-hitung baru bisa lunas setelah 13 tahun.

Lalu Santi, istri Budi, mengingatkan koq rasanya gak fair jika mereka masih punya rumah dan mobil tetapi tidak menyelesaikan hutangnya. Mereka sudah mengenal kebenaran firman Tuhan sehingga hati nuraninya terusik.
Budi mengaku selama ini klo foto bersama, dia bersembunyi supaya gak ketahuan orang-orang yang menghutanginya. Tentu tidak nyaman sekali.

Akhirnya mereka menjual rumah, mobil dan barang-barang berharga untuk membayar hutang. Masih tidak cukup tetapi para investor menghargai niat baik mereka.
Inilah yang disebut Kembali Ke Titik Nol dan Langkah Iman mentaati perintah Tuhan.

Mereka hidup hemat, naik kendaraan umum, bahkan Budi bercerita tiap hari ke persekutuan doa. Bukannya rohani banget, tapi di persekutuan doa pasti ada makan, jadi bisa numpang… 🙂

Tuhan itu baik. Solusinya mereka gak tau tapi taat.
Berjalan satu tahun, tanpa terduga Budi mendapatkan sebuah proyek, yang hasilnya tidak hanya cukup untuk melunasi sisa hutangnya, bahkan masih ada sedikit kelebihan untuk uang saku mereka berdua berlibur ke Amerika.

Adik Budi memang tinggal di Amerika, sudah memberikan tiket untuk Budi & Santi ke Amerika. Karena langkah iman & ketaatan mereka, Tuhan membuat mujizat sehingga hutang lunas plus diberi uang saku pula.

Jalan Tuhan senantiasa tak terduga, melampaui akal pikiran manusia. Tetapi ketika kita mengikuti God’s Way, hutang yang secara logika manusia baru bisa lunas setelah 12 tahun, tetapi dengan cara Tuhan, akhirnya lunas dalam waktu 1 tahun.

Bagi teman-teman yang terlibat hutang, kesaksian ini BUKAN FORMULA. Cara Tuhan senantiasa berbeda tetapi prinsipnya, taat dan terus melekat kepada Tuhan dan firman-Nya.

Kesaksian lainnya, seorang teman memiliki hutang pajak dalam jumlah yang sangat besar, karena kesalahan yang tidak disengaja. Dicicil membutuhkan waktu sekitar 10 tahun.
Merasa ini bukan kesalahannya, berusaha menggunakan jasa pengacara, sudah habis ratusan juta tetap gagal.

Akhirnya, teman ini menyerah dan mencicilnya. Pokoknya bertanggungjawab dan berdoa.
Pandemi Covid melanda. Anehnya, omsetnya saat tahun pertama covid bisa naik 2x lipat. Tahun ke dua covid naik 2x lipat lagi, berarti naik 4x lipat dari omset sebelum covid.
Padahal customernya tetap sama, justru pandemi hanya bisa by phone saja. Buat Tuhan tidak ada yang mustahil.

Uniknya, di bulan desember tahun ke dua pandemi, teman ini tidak mendapat billing untuk cicilan. Ya sudah… diurus nanti januari. Sekarang istirahat, liburan dulu.
Januari teman ini telpon ke kantor tsb untuk mencicil dan mendapat kabar bahwa berkasnya sudah hilang. Sang petugas menawarkan membantu pelunasannya.
Wow…. jalan Tuhan sungguh tak terduga. Namun penyelesaiannya dimulai dengan Bersedia Bertanggungjawab, terus Melekat pada Tuhan dan firman-Nya.

Matius 6:33-34 (TB) Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

Siap praktik? Yuk….

God’s purpose in every change in your life is to make you more like Jesus – Rick Warren.

Tujuan Tuhan dalam setiap perubahan dalam hidup Anda adalah menjadikan Anda semakin serupa dengan Yesus -Rick Warren.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles, Relationship, Self Motivation

6 Keranjang 7 Langkah, Semua Orang Bisa Kaya!

 

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

6 Keranjang 7 Langkah, Semua Orang Bisa Kaya!

Wow…. inilah seminar yang dibawakan Lim Tung Ning saat Kopdar Doa Pagi BBL. Prinsip sederhana, jika benar-benar dipraktikkan akan mengubah kondisi keuangan mau pun masa depan kita.

Menarik sekali, Tung Ning membuka dengan mengingatkan, tentang Keuangan sesungguhnya adalah tentang Perilaku kita. Nilai-nilai dan prioritas kita dalam kehidupan.

Begitu banyak orang terjerat pada utang, membeli secara kredit meski jaauuuh lebih mahal, membuat hidup mereka tidak ke mana-mana, karena tidak bisa menunda kesenangan. Menggunakan uang masa depan.

Raja Salomo dengan tegas berkata, “Jangan Berhutang! yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi”

Sebaliknya, orangtua yang gak boros, anaknya gak boros juga. Orangtua yang suka berbagi, maka anaknya pun murah hati. Warisan perilaku, karakter dan kebiasaan.

Dan sebagai orang beriman kepada Allah, kita sadar, Sumber Berkat kita sejati ya Allah. Kita menjalani kehidupan dengan caranya Allah, God’s Way. Karena seluruh harta, waktu, talenta bahkan hidup kita pun merupakan titipan Tuhan …. kita sekedar pengelola miliknya Tuhan.

Apa rahasia 6 Keranjang 7 Langkah?

6 Keranjang Keuangan:
1.Keranjang Kekekalan.
Semua kekayaan materi kita, adalah titipan Tuhan. Bersifat sementara & tidak kekal. Kita hanyalah Pengelola milik-Nya.

2. Keranjang Pemulihan.
Perbaiki kondisi keuangan yang timpang dan tutup lubang utang (jika ada).

3. Keranjang Keamanan.
Membangun fondasi keuangan dengan pemahaman keuangan yang benar dan tertata. Membeli yang dibutuhkan bukan sekedar memuaskan keinginan. Menyisihkan uang untuk Dana Darurat (termasuk Asuransi), Dana Pensiun, Dana Pendidikan Anak atau membeli rumah, itu wajib.

4. Keranjang Pertumbuhan.
Setelah kondisi keuangan aman dan stabil, mulailah berpikir mengembangkan kekayaan, melalui bisnis dan investasi.
Untuk itu butuh belajar baik pengetahuan mau pun strateginya, lalu bijak dalam mengelolanya.

5. Keranjang Kemewahan.
Kaya dan hidup mewah adalah impian banyak orang. Sah-sah
saja menikmatinya, tetapi pastikan dulu kita sudah memenuhi dahulu nomor 1 sd 4. Ini rahasia suksesnya!

Banyak orang di jaman ini yang masih terlibat hutang, belum menabung, gak punya dana pensiun, dana darurat, apalagi investasi, tapi mengutamakan kemewahan terlebih dahulu…. pakai duit kredit pula. Tidak heran hidupnya akhirnya terpuruk, terperosok ke dalam ‘lubang serigala’

*Tung Ning menantang, harus berani kembali Titik Nol: bereskan utang dan ubah perilaku serta gaya hidup! Dibutuhkan kerendahan hati untuk mempraktikkannya.*

6. Keranjang Pusaka.
Sewajarnya, kita mewariskan sesuatu yang luar biasa pada keturunan dan generasi sesudahnya.
Apa saja? Kesejahteraan, keamanan dan nama baik adalah sebagian pusaka yang kita tinggalkan.

Keenam keranjang itu merupakan tahapan yang wajib kita lalui untuk memiliki kehidupan keuangan yang sehat.

7 Langkah:
1. Pay God First, memberi pertama kepada Tuhan.
2. Menyiapkan Tabungan Perdana.
3. Membasmi semua utang konsumtif.
4. Membangun Dana Pengaman.
5. Menyiapkan 3P:
– Papan – rumah pribadi.
– Dana Pensiun
– Dana Pendidikan Anak.
6. Mengembangkan Kekayaan.
7. Meninggalkan warisan (sebuah pusaka)

Tung Ning menegaskan prinsip terbaik pengelolaan keuangan yang benar adalah:
– Pay God First – Persembahkan dulu untuk Tuhan yang pertama.
– Pay Yourself Second – Sisihkan untuk tabungan, yang ke dua.
– Pay Your Need Third – Bayar Kebutuhanmu, yang ke tiga.
– Pay Your Want Fourth – Bayar Keinginanmu, yang ke empat.

Banyak orang yang beranggapan, ini hanya cocok untuk orang yang banyak duit.
Siapa bilang?
Memberi persembahan kepada Tuhan sebagai yang utama, membuat kita memiliki mental berkelimpahan dan senantiasa bersyukur. Hukum kehidupan itu Tabur dan Tuai.

Kebiasaan menghabiskan gaji karena memenuhi keinginan sehingga ‘Besar Pasak daripada Tiang’ sudah umum.
Memaksa diri menabung 100 ribu/bulan, jika dilakukan dengan disiplin, itu akan mengubah seluruh kehidupan kita. Memberikan rasa aman. Dan kita bisa belajar mengelola uang untuk mencapai tujuan di masa depan: agar memperoleh passive income, uang yang bekerja untuk kita sehingga kita menikmati financial freedom, bebas secara keuangan. Jika tidak menabung, lalu uang apa yang mau dikelola?
Setia dalam perkara kecil, kita akan dipercaya dalam perkara besar.

“Apakah cicilan NOL % benar-benar nol %?”, tanya Tung Ning.
Lalu meluncurlah cerita lucu & tragis.
Sekian puluh tahun lalu, Tung Ning hendak membeli TV seharga 12 juta rupiah. Ketika di kasir, ditawari cicilan 0% dengan kartu kredit tertentu.
Oh… oke juga tuh. Jadilah beli TV 12 juta, hanya bayar 1 juta.
Hhhmmm … di kantong tersisa 11 juta.

Nach …kan masih ada duit, ingat istri ingin kulkas baru yang besar.
Jadilah Tung Ning beli lagi kulkas besar, ditawari cicilan 0% lagi, maka uang hanya berkurang 1 juta lagi. Di kantong masih tersisa cash 10 juta rupiah.
Tetapi sekarang Tung Ning punya hutang TV 11 juta + Kulkas 11 juta = 22 juta. Padahal uang di kantong sisa 10 juta.
Nach tanpa disadari ambil uang masa depan dengan berhutang 12 juta…
Guuuubbbrrraaakkk……

Kredit dan cicilan memang menggoda.
Membeli mobil mewah dengan mencicil alias berhutang… padahal saat dijual lagi harga pasti turun jauh, belum lagi biaya-biaya sampingannya. Ruginya, alamaakk…
Andrew Wommack menyarankan, tabung sendiri uang cicilannya setiap bulan, setelah cukup, beli cash…. jauh lebih hemat dan bebas stress.

Pada akhirnya, kuncinya ada di Penguasaan Diri. Kembali perilaku, kedewasaan dan kebijaksanaan diri yang menentukan.

Buku ini membahas pula tentang berbagai investasi, pilihan-pilihan apa saja yang ada dan bagaimana memilihnya dst.
Asuransi berjangka atau unitlink?
Bolehkah berinvestasi di instrumen derivatif seperti futures ( index, forex atau komoditas) yang menawarkan keuntungan luar biasa?
Praktis, simple tapi tepat sasaran.
Yang ingin belajar lebih mendalam, sila beli bukunya.

Yuk belajar…. ga ada sukses secara kebetulan.

“Whenever we spend money instead of investing it, we are actually taking from ourselves—we are taking both the time we spend to make the money and the future freedom it can buy.”—Grant Sabatier

“Kapan pun kita membelanjakan uang alih-alih menginvestasikannya, sebenarnya kita mengambil keuntungan dari diri kita sendiri—kita menggunakan waktu yang kita habiskan untuk menghasilkan uang dan kebebasan masa depan yang bisa diraih.”—Grant Sabatier

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles, Christianity, Relationship, Self Motivation

Kopdar BBL…. Part 1

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

*Kopdar BBL…. Part 1*

Setiap pagi dari Senin sampai Jumat kami Berdoa Berbahasa Lidah.
Sesungguhnya, banyak yang sudah mendapatkan Baptisan Roh Kudus dengan Berdoa Berbahasa Lidah, seperti saya dulu, tetapi jarang digunakan kecuali dalam pertemuan ibadah atau komsel.

Di Charis, kami didorong untuk terus menggunakannya, dan sungguh tak terduga, kebiasaan ini membuat kami lebih peka terhadap tuntunan Tuhan. Saat di mobil, sambil mandi, bekerja dll membiasakan diri untuk berdoa dalam roh.

Berawal dari kerinduan beberapa murid CJ1 di TLW, kami mengadakan doa pagi untuk umum, mengajak teman-teman berdoa pagi BBL. Sambil berdoa dalam roh, firman Tuhan dideklarasikan.
Demikian juga 15 menit sebelum doa dimulai, dibahas prinsip kebenaran Firman Tuhan yang kami pelajari di Charis.
Grace & Faith – Anugerah & Iman secara seimbang.

Saat Kebenaran disampaikan, Kebenaran itu yang Memerdekakan.
Itu sungguh terbukti! Semakin lama semakin banyak teman-teman dari berbagai daerah yang join. Surabaya, Solo, Palu, Makassar, Medan, dst dst… bahkan sampai ke Jepang
Wow….
Jawaban doa begitu memukau, hingga kami pun terkagum-kagum. Berbagai penyakit yang berat, tak tersembuhkan menurut pandangan umum, ternyata bisa disembuhkan saat si penderita beriman.
Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepada Tuhan.

Bahkan doa yang direkam B. Silvy karena B. Wenny mendapatkan rhema dari Tuhan, untuk B. Mien yang di ICU pun ternyata membuat B. Mien menerima mujizat-Nya. Amazing.

Setelah BBL 45 menit, diadakan Perjamuan Kudus. Dengan pemahaman yang benar, sesuai Firman Tuhan, segala penyakit, kelemahan, kemiskinan, penolakan dan apa pun masalah yang dialami manusia, sudah dibayar lunas di Kayu Salib, terbukti banyak terobosan terjadi.

Nach Hari Jumat 1 Desember 2023, diadakanlah Kopi Darat alias Kopdar BBL di Serpong bagi teman-teman yang berada di Jakarta dan sekitarnya.
Yang hadir 50 orang lebih, bahkan dari Karawang, Cirebon dan Bandung pun banyak yang hadir.
Mestinya lebih banyak lagi yang ingin hadir, tetapi kapasitas ruangannya terbatas.
Sungguh komitmen dan kesehatian yang luar biasa karena kami merasa sebagai sebuah keluarga, tidak hanya sekedar berdoa bersama.
Tuhan mengikat kami semua dalam satu kesatuan kasih, meski berjauhan, namun dekat di hati…
Wuih…. romantisnya, tetapi itulah yang kami rasakan.

Sharing, diskusi, saling bercanda dan memotivasi, sungguh menyenangkan…. membuat hidup penuh gairah dan harapan bagi masa depan. Setiap berjumpa, yang kami bicarakan firman, kebenaran Firman Tuhan dan bagaimana menghidupinya. Pengalaman dan keberhasilan teman lain dalam mematuhi kehendak Tuhan, dapat dilihat buahnya. Dan itu mendorong kami semua untuk mengikuti jejaknya… Kami rindu mengukir hidup yang bermakna serta berdampak bagi ‘dunia’….

Bukan kebetulan Tuhan mempersatukan kami semua dan menjadi sebuah keluarga di dalam Tuhan.
Di dalam keluarga, setiap orang diterima, dikasihi, diberi ruang untuk gagal dan tidak ada anggota keluarga yang dibuang, kata P. Iwan… .
Tidak hanya stop disitu, di dalam keluarga kita pun dilatih, didisiplin, dimotivasi dan diperlengkapi agar tangguh dan menjadi pribadi yang memancarkan karakter Kristus.

Ibarat Handphone, di dalam Doa Pagi BBL kita semua di charge agar battery penuh. Nach setelah fully charged, kesempatan bagi kita semua untuk melayani sesama dan menjadi berkat bagi dunia di sekeliling kita.
Blessed to be a blessing for others.
Bukankah untuk itulah Tuhan menciptakan kita di dunia ini?

Oleh karena itulah untuk memperlengkapi kami semua, Lim Tung Ning, sohib & ‘adik’ saya, penulis buku keuangan *”6 Keranjang 7 Langkah”* datang membagikan ilmu dan pengalamannya….
Praktis, sederhana, mudah dimengerti dan Mak Jleb…..
Banyak sekali cara-cara menetapkan prioritas hidup, sikap serta memilih investasi kita yang sebegitu sederhananya, namun jika dipraktikkan, akan menghindarkan kita dari berbagai malapetaka yang tidak perlu….

Konon orang yang hebat adalah orang yang bisa membuat apa yang sulit, menjadi sesuatu yang sederhana dan mudah dimengerti. Tung Ning salah satunya….

Ingin tahu rahasianya? Tunggu artikel Kopdar BBL Part 2…

“Success is no accident. It is hard work, perseverance, learning, studying, sacrifice and most of all, love of what you are doing or learning to do.” – Pelé

“Sukses bukanlah suatu kebetulan. Itu hasil kerja keras, ketekunan, aktif untuk memperoleh pengetahuan, pembelajaran, pengorbanan dan yang terpenting, kecintaan terhadap apa yang Anda lakukan atau pelajari.” – Pele

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
1 9 10 11 12 13 33