Preparation Time Is Never Wasted Time.
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Preparation Time Is Never Wasted Time.
Dapatkah seseorang yang hanya berpendidikan SMA menjadi pilot maskapai penerbangan? Jawaban yang jelas adalah tidak, namun banyak orang Kristen tidak menyadari bahwa konsep yang sama juga berlaku dalam menemukan, mengikuti, dan memenuhi kehendak Tuhan dalam hidup mereka.
Melangkah ke dalam panggilan kita melibatkan mengikuti pimpinan Tuhan dan bergerak sesuai langkah-Nya. Tuhan lebih peduli pada seberapa siap kita dalam perjalanan ini dibandingkan seberapa cepat kita tiba.
Keputusan Tessa Swearengin untuk bersekolah di Worship Arts School di Charis Bible College adalah langkah penting pertama yang digunakan Tuhan dalam mengarahkannya menuju tujuan yang Dia tetapkan dalam hidupnya.
Saat bersekolah di Charis, Tessa dan suaminya, Joe, menerima firman dari Tuhan bahwa suatu hari nanti mereka akan memiliki gereja sendiri di Woodland Park, Colorado. Namun setelah lulus, kehidupan mereka berubah secara tak terduga dan melayani pendeta lain di negara bagian lain. Di permukaan, hal ini mungkin tampak seperti jalan memutar yang tidak terduga, namun mereka akan segera menyadari bahwa Tuhan lebih peduli dalam mempersiapkan hati mereka.
Kami berdua merasa seperti spons yang diperas, dan setiap tetes yang keluar adalah sesuatu yang kami pelajari di Charis Bible College. Saya percaya segala sesuatu yang Tuhan sampaikan ke dalam hati kita ada waktunya, dan waktu persiapan sangatlah penting karena ada hal-hal yang Tuhan ingin lakukan dalam diri kita sebelum Dia ingin melakukannya melalui kita.— Tessa Swearengin
Masa-masa Tessa di Charis Worship Arts School membantu mempersiapkannya untuk mencapai tujuannya dan menerima takdirnya. Saat ini, dia dan Joe adalah pendeta di Freedom Church di Woodland Park. Dia memimpin ibadah untuk gereja mereka dan juga koordinator pemimpin ibadah di Charis, memenuhi panggilan Tuhan yang ada di hatinya.
Seperti Daud, yang diurapi menjadi raja ketika masih menjadi anak gembala (1 Sam. 16:12–13), Tessa tidak langsung bertindak berdasarkan pengurapannya. Dia menjalani masa persiapan untuk berakar dan berpijak pada Firman Tuhan di dalam dirinya sebelum melangkah ke dalam panggilan Tuhan dalam hidupnya.
Sumber: Andrew Womnack Ministry
******
Nilai-nilai yang kami pelajari di Charis adalah penundukkan diri, taat kepada otoritas, menjadikan diri kami murid yang taat serta Tidak Mempromosikan diri melainkan senantiasa menanti waktunya Tuhan.
Hanya seorang murid yang baik, yang bisa menghasilkan murid yang baik pula.
Hanya jemaat yang taat pada otoritas serta setia, yang kelak akan menjadi pemimpin dengan karakter yang serupa. Pemimpin yang dapat mengayomi serta memelihara jemaatnya dengan penuh kasih.
Melayani Tuhan itu bukan tentang jabatan, melainkan tentang kesetiaan.
Melayani bukanlah demi keuntungan kita, tetapi demi kebaikan orang-orang yang kita layani dan untuk kemuliaan Tuhan.
It’s all about God, not us. Semua tentang Tuhan, bukan tentang kita.
Trenyuh sekali mendengar teman yang pindah gereja, karena tersinggung, ada orang baru yang ‘lebih hebat’, lalu memilih pindah karena di tempat yang baru diberi jabatan yang lebih tinggi.
Tuhan menetapkan di suatu gereja lokal karena Tuhan tahu siapa orangtua rohani yang cocok untuk kita. Gembala itu memiliki urapan khusus dari Tuhan untuk mengarahkan kita. Di sekolah kami diajar, jangan pernah pindah kecuali Tuhan yang mengarahkan kita untuk pindah. Alasannya bukan tersinggung, tetapi karena sudah waktunya kita belajar sesuatu yang baru dan naik level.
Hubungan dengan gembala lama pun mesti dibereskan dengan baik. Jika masalah di gereja lama tidak dibereskan, tinggal tunggu waktu, di gereja baru pun akan mengalami hal yang serupa.
Saat tersinggung, digesek dsb, itulah saat dibentuk, agar belajar mengampuni, merendahkan diri, dan dimurnikan motivasi kita di dalam melayani.
Kemuliaannya untuk Tuhan atau untuk diri kita sendiri?
Amsal 27:17 (TB) Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.
Kain tetap menjadi kain hingga gunting dan jarum melukainya, hingga bisa menjadi gaun yang indah dan berguna.
Berlian mahal tercipta karena semasa menjadi batu bongkahan bersedia diproses, dikikis, dipanaskan hingga menjadi batu yang bernilai.
Demikian juga dengan kita.
Bukankah kita ini murid Tuhan?
Tugas murid adalah belajar, agar menjadi lebih baik, menyerupai Dia.
Buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, hendaknya mengalir melalui kehidupan kita.
Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.
Amsal 19:11 (TB)
Murid wajib dikoreksi, diuji, dipersiapkan menjadi ‘senjata’ yang siap dipakai Tuhan.
“Preparation is like sharpening a sword before going into battle.”
“Persiapan itu seperti mengasah pedang sebelum berperang.”
Mari kita check dan recheck kembali, apa motivasi kita dalam melayani Tuhan?
Bersediakah kita dibentuk, merendahkan diri hingga karakter Allah dapat terpancar melalui kehidupan kita?
Karena jawaban atas pertanyaan inilah yang akan kita kerjakan, hasilnya menjadi persembahan saat kita berjumpa dengan Tuhan kelak.
Yuk…. melayani dengan kasih yang tulus murni & ketaatan.
–“Preparation is the secret ingredient that turns ordinary into extraordinary.”
-“Success is where preparation and opportunity meet.” – Bobby Unser
-“Persiapan adalah bahan rahasia yang mengubah hal biasa menjadi luar biasa.”
-“Sukses tercipta saat persiapan bertemu dengan peluang.” – Bobby Unser
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan