Articles

Apakah kita memandang dunia seperti Allah memandangnya?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Apakah kita memandang dunia seperti Allah memandangnya?

Gambar 2 wortel ini berbicara banyak kepada saya.
Dan sungguh melegakan…
Kerap saya tergoda berpikir,
“Tuhan, koq bisnis kami gak seheboh milik orang lain?”

“Yenny, coba menoleh ke belakang. Seberapa jauh aku sudah membawamu?”

Ketika betul-betul menoleh ke belakang, saya terpukau.
P. Indra dan saya memulai bisnis dari nol. Tetapi Tuhan sudah membawa sejauh ini melewati berjuta pengalaman.
Sesungguhnya apa yang kami miliki dan nikmati sekarang, inilah bukti kesetiaan Tuhan.
Tanpa Tuhan, kami tidak akan mampu….
Ampuni aku Tuhan, kadang kurang bersyukur.

Tidak sampai di situ saja, saya tahu Tuhan tengah membimbing kami mencapai hal-hal yang besar. Ini bisnisnya Tuhan, bukan milik saya….
Kami hanyalah pengelola semata…
Masih belajar sich, sejujurnya… untuk taat dan setia kepada-Nya dan yang lebih penting lagi, mengubah mindset di kepala bahwa cara Tuhan bisa saja berbeda dengan cara dunia pada umumnya…. Supaya ketika berhasil, saya tahu, ini karena Tuhanku yang dahsyat, BUKAN karena saya.

Banyak sekali godaan untuk menggunakan cara dunia… Kan semua orang melakukannya?
Nach justru disini tantangannya…. Ternyata yang dimaksud menjadi terang dan garam dunia, bagaimana kita berespon saat yang terjadi tidak sesuai harapan. Saat ada godaan untuk berkompromi…. Kedewasaan rohani kita dibentuk di sana.
Diproses. Tanpa proses tidak mungkin bisa naik kelas.
Lebih mudah dikatakan, daripada kita menjalaninya. Tidak selalu langsung lulus juga. Kadang berkali-kali karena biasanya, akan ada kejadian-kejadian serupa, dengan orang-orang yang berbeda, hingga kita lulus menangani masalah dengan cara-Nya.

“Tuhan, punya orang lain daun wortelnya lebat sekali… Koq punya saya gak begitu? Sudah pendek, daunnya hanya beberapa lembar?”

“Yenny, kamu tidak bisa melihat buah yang ada di dalam tanah bukan? Percayakah kamu kepada-Ku? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya…”

Iya juga sich…. Wow, ternyata yang kelihatan pendek dan gak oke, justru wortelnya besar. Yang heboh, lebat dan subur malahan kecil wortelnya! Hhhm… Saya belajar. Lebih baik nurut dan percaya pada Tuhan. Toh mikir sendiri saya juga gak sepintar itu. Sudah terbukti, Tuhan memelihara kami sejak awal. Kalau dulu saya dipelihara, sekarang juga… Yeaaaayyyy…
Tugasku menempel, mentaati, fokus dan menyelaraskan pikiran sesuai dengan cara Tuhan melihat keadaan…Biarkan Dia menjadi Allahku dan saya yang mengikuti-Nya!


“Tuhan, koq keluargaku gak sehebat keluarga orang lain?”

“Yenny, run your own race…. Berlari di lintasanmu dan fokus menyelesaikannya. Setiap orang punya tugas yang berbeda. Lakukan saja tugasmu sebaik-baiknya…. Kamu tidak punya
favor, – perkenanan Tuhan -, untuk menyelesaikan lintasan temanmu, dan mereka juga tidak punya favor-Ku untuk menyelesaikan lintasanmu. Be yourself…. Jadilah dirimu sendiri!”

Begitu seringnya kita melihat daun-daun hijau tetangga dan menjadi iri hati.
Lalu berusaha menyamai mereka… Gak mau kalah dong…
“Lebih baik kalah nasi, daripada kalah aksi….”, canda teman saya dengan logat Manadonya.

Akibatnya, jadi salah urus keuangan. Bukannya Tuhan tidak memberkati, tetapi salah motivasi, salah mindset, akibatnya hidup diluar kemampuan. Buntutnya, amburadul di sana sini.

Solusinya, ya kembali kepada Tuhan.
Setting sikap hati yang benar sesuai firman-Nya. Karena segala tindakan kita, ditentukan oleh apa yang ada di dalam hati. Klo sikap hati benar, perkataan dan tindakan pun jadi benar.

Penting diingat pula, tujuan Tuhan memberkati bukan supaya kita gak kalah aksi dengan tetangga, tetapi supaya kita bisa menjadi berkat bagi orang lain.
Blessed to be a blessing…
Berkat yang kita terima, ada yang berupa ‘roti’ untuk dimakan dan kita nikmati. Dan ada pula yang berupa benih untuk ditabur dalam kehidupan orang lain.


“Jangan lupa hitung berkat-berkatmu… Dan bersyukurlah! Klo kamu bersyukur, gak ada celah bagi iblis untuk memasuki kehidupanmu dan memporakporandakannya….”

“Siap Tuhan!”

Ketika saya mulai menginventarisasi berkat-berkat-Nya… Buaaanyaaaakk sekali…. Saya pun terpukau.
Dari yang diselamatkan dengan cara supernatural saat nyaris mati di padang Western Australia, sembuh dari hipertiroid dan batal operasi, bagaimana Tuhan mengirimkan orang-orang baik untuk menjaga dan menolong anak-anak ketika sekolah di luar negeri, berulang kali nyaris kecopetan, hp ketinggalan di Eropa yang terkenal banyak copetnya, koq ya semua kembali…
Amazing!

Bisa menyekolahkan anak-anak di luar negeri, kepikir juga engga saat awal merintis bisnis, tetapi Tuhan betul-betul menuntun kami langkah demi langkah.

“Tuhan, semua karena anugerah-Mu… Kebaikan-Mu… Kesetiaan-Mu….”
Tanpa terasa airmata menetes…
“Engkau baik, sungguh baik, sangat baik…. Engkau Allahku yang setia dan senantiasa dapat diandalkan.”

Mari kita lebih mendekatkan diri kepada-Nya… Itu kunci menikmati kehidupan di bumi seperti di surga.

Everything God is doing in you and through you right now is in perfect preparation for the future that only He can see.

Segala sesuatu yang Tuhan lakukan di dalam Anda dan melalui Anda saat ini adalah persiapan yang sempurna untuk masa depan yang hanya dapat dilihat oleh Dia.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Pdt Pudjianto Yang Serba Bisa
“Bagaimana Cara Mendengarkan Suara Tuhan?”
Apa Yang Harus Dilakukan Saat Doa Tidak Terjawab?